Sabtu, 26 Maret 2011

COOPERATIVE LEARNING

Judul Buku : Cooperative learning : teori, riset, dan Praktik
Pengarang : Robert E.Slavin
Penerjemah : Nurilita Yusron
Cetakan : 1 , januari 2008
Penerbit : Nusa Media Bandung




Model Pembelajaran Cooperative Learning

Student Teams-Achievement Division (STAD)
STAD merupakan salah satu metode pembelajaran kooperatif yang paling sederhana dan merupakan model yang paling baik untuk permulaan bagi guru yang baru menggunakan pendekatan kooperatif. STAD terdiri atas lima komponen utama yaitu:
1. Presentasi kelas
2. tim
3. kuis
4. skor kemajuan individual
5. rekognisi tim

Presentasi Kelas
Materi dalam STAD pertama-tama diperkenalkan dalam presentasi di dalam kelas. Ini merupakan pengajaran langsung di kelas yang berfokus pada unit STAD. Dengan cara ini, siswa menyadari bahwa mereka harus benar-benar memberi perhatian penuh karena akan membantu mereka mengerjakan kuis.
Tim
Tim terdiri atas 4 -5 anak yang bervariasi dari tingkat intelegensi, jenis kelamin, ras, dan etnis. Fungsi utama tim memastikan bahwa semua anggota benar-benar belajar untuk mempersiapkan anggotanya mengerjakan kuis. Tim adalah fitur yang paling penting dalam STAD. Penekanan agar anggota tim melakukan yang terbaik untuk tim dan membantu tiap anggotanya.
Kuis
Setelah presentasi guru dan kerja tim, siswa mengerjakan kuis secara individu. Siswa tidak diperkenankan membantu dalam mengerjakan tugas.
Skor Kemajuan
Tiap siswa dapat memberikan kontribusi poin yang maksimal dalam timnya. Tiap siswa diberi skor awal yang diperoleh dari rata-rata kinerja siswa tersebut sebelumnya dalam mengerjakan kuis yang sama.
Rekognisi tim
Tim akan mendapatkan penghargaan apabila skor rata-rata mencapai skor tertentu.

Team Game Turnament (TGT)
Secara umumTGT sama dengan STAD, kecuali satu hal yaitu TGT menggunakan turnament akademik, dan menggunakan kuis-kuis dan sistem skor kemajuan individu, di mana para siwa berlomba sebagai wakil tim mereka dengan anggota tim lainnya yang kinerja akademik sebelumnhya setara. TGT sewreing dikombinasikan dengan STAD , dengan menambahakan turnament tertentu pada struktur STAD.
Komponen TGT
1. Presentasi di kelas Sama saja dengan STAD
2. Tim sama sepert STAD
3. Game yang terdiri atas pertanyaan-pertanyaan untuk menguji kemampuan siswa dari presentasi kelas. Game dimainkan di depan dengan pemain satu orang dari masing-masing tim untuk menantang jawaban.
4. turnamen merupakan struktur game. Kondisi terbaik setiap permaianan akan terlihat.
5. rekognisi tim sama seperti STAD.

Slavin, Robert E. 2008. Cooperative Learning. Terjemahan : Nurilita Yusron, Bandung : Media Nusa.

Metode pembelajaran spesialis tugas
Co-op Co-op
Langkah-langkah
1. diskusi kelas terpusat pada siswa.
Mendorong siswa untuk mengekspresikan ketertarikan terhadap subjek yang akan dipelajari.
2. menyeleksi dan pembentukan tim. Penentuan kelompok antara 4 – 5 orang per tim dengan anggota tim heterogen.
3. seleksi topik. Dalam kegiatan ini siswa memilih topik untuk tim mereka dengan mendiskusikan ketertarikan masing sehingga disepakati topik milik kelompok.
4. pemilihan topik kecil. Tiap tim membagai topik menjadi topik-topik kecil untuk pembagian tugas di antara anggota kelompok.
5. persiapan topik kecil. Siswa secara individual menemukan aspek-aspek penting dari topik kecil yang menjadi tanggung jawabnya. Cara yang ditempuh bisa dengan wawancara, eksperimen, proyek individual, kegiatan ekspresif, atau kajian pustaka.
6. presentasi topik kecil. Tujuan kegiatan pada tahap ini adalah agar teman dalam satu tim memperoleh pengalaman dan pengetahuan yang sama. Selama presentasi, pembagian tugas untuk mencatat hasil tiap-tiap individu, mengkritik, dan memeriksa poin-poin yang mencapai titik temu dari informasi yang dipresentasikan.
7. persiapan presentasi tim. Memadukan hasil presentasi topik-topik kecil menjadi wacana utuh.
8. presntasi tim.
9. evaluasi. Pada tahap evaluasi dilakukan dengan tiga langkah yaitu
a. saat presentasi tim dievaluasi kelas.
b. Kontribusi individual dievaluasi oleh teman dalam satu tim.
c. Pengulangan kembali materi dievaluasi oleh semua siswa



Jigsaw II (Elliot Aronson DKK, 1978)
Jigsaw digunakan bila
1. materi yang dipelajari narasi tertulis.
2. tujuan lebih pada kemampuan penguasaan konsep daripada penguasaan kemampuan.
3. bahan berupa bab, cerita, biografi, narasi/deskripsi.

Langkah-langkah pelaksanaan
1. Persiapan
a. penentuan materi
• pilihlah satu atau dua bab, cerita, atau unit lainnya.
• Buatlah lembar ahli untuk menuntun siswa memfokuskan konsentrasi saat membaca
• Buatlah kuis, tes esai, atau bentuk penilaian lainnya untuk setiap unit.
• Buatlah skema diskusi untuk mengarahkan diskusi dalam kelompok ahli.
b. Membagi siswa ke dalam tim.
c. Membagi siswa ke dalam kelompok ahli.
d. Penentuan skor awal.
2. Pelaksanaan Jigsaw
a. Membaca
b. Diskusi Kelompok ahli
c. laporan tim.
d. Tes individual
e. Recognisi tim yaitu penghitungan skor tim

1 komentar:

  1. pak boleh kah saya tau judul-judul buku beserta penulis yang membahas tentang metode STAD???

    BalasHapus