Sabtu, 19 Maret 2011

IDE DAN PENGEMBANGAN IDE DALAM MENULIS PROSA FIKSI

Sering kita atau merasa tidak punya ide untuk menulis cerpen. Di lain kesempatan kita juga dihadapkan pada kebingungan apa yang harus saya tulis dengan tugas menulis cerpen. Pikiran buntu dan tak satu pun ide mau singgah di kepala kita. Apa benar? begitu sulitkah kita mencari ide yang bagus yang dapat kita angkat sebagai sebuah cerpen? Ternyata pertanyaan-pertanyaan seperti itu akan dijawab dengan satu kata “TIDAK”. Mencari ide tidak sesulit itu. Bahkan terlalu mudah.
Ah masa sih mencari ide mudah? Mungkin Anda tidak percaya. Bukankah ide dapat kita peroleh dari pengalaman hidup kita atau orang lain? itu artinya ide dapat digali sebanyak orang yang berada di muka bumi ini. Lebih sempit lagi ide dapat kita gali dari orang-orang yang kita kenal seperti teman, sahabat, keluarga, atau yang lainnya. Coba Anda hitung berapa orang yang Anda kenal. Cukup banyak kan? Itu belum dikalaikan berapa banyak mereka memiliki pengalaman yang menarik. Tentunya tidak ada satu pun orang hanya memiliki satu pengalaman. Seandainya kita mengenal seratus orang yang dekat dan mereka masing-masing memiliki lima pengalaman yang menarik itu berarti kita bisa menggali sebanyak lima ratus ide yang dapat kita angkat sebagai sebuah cerpen. Kalau ide-ide itu kita jadikan cerpen semua, coba bayangkan berapa buah buku kumpulan cerpen yang dapat kita buat; berapa hari cerpen itu dapat diselesaikan. Sementara setiap hari pengalaman manusia juga semakain bertambah.
Selain dari orang-orang yang kita kenal, ide dapat juga kita peroleh dari peristiwa di sekitar kita dari orang-orang yang tidak kenal. Di mana dapat kita dapat mengetahui peristiwa-peristiwa tersebut? Kita dapat mengetahui cerita tersebut dengan membaca koran, majalah, melihat berita di televisi atau radio, atau situs-situs pertemanan di internet.
Wah berarti kita harus serius dong melihat berita-berita yang ada di media cetak atau elektronik? Tidak juga. Dari kita menonton hiburan pun kita bisa menemukan ratusan ide yang menarik yang dijadikan sebuah cerpen. Contoh nyatanya adalah cerita yang ada pada film, sinetron, atau realiti show yang ada di televisi suasta yang akhir-akhir ini membooming menjadi sumber ide yang lain. bagi yang senang dengan lagu-lagu, syair lagu dan videoklipnya pun menjadi sumber ide yang tak akan pernah habis kita gali selama manusia membutuhkan hiburan. Pendek kata, tak ada alasan kita tidak menulis cerpen karena tidak punya ide.
Yang terpenting ada kemauan kita untuk menangkap pengalaman mereka. Kalau kita bisa menangkapnya, ide seperti sebuah sumur yang takkan pernah kering. Selanjutnya kita tinggal memoles sedikit ide-ide yang ada tersebut menjadi lebih ciamik sehingga terkesan ceritanya tidak 100% sama. Tapi kalu toh sama itu pun sah-sah saja. Yang penting kita tidak menjadi plagiator alias orang yang mengklaim karya orang lain sebagai karya kita sendiri.
Lalu bagaimanakah langkah kita selanjutnya dengan ide-ide tersebut? Ada beberapa langkah yang harus kita lakukan yaitu:
1. Pilih salah satu ide yang menarik dari ratusan ide’
Ratusan ide yang ada tersebut tentunya tidak mungkin kita angkat semua menjadi sebuah cerpen dalam waktu yang bersamaan. Bukankah otak dan kemampuan kita terbatas. Oleh karena itu, kita harus pilih salah satu saja ide-ide tersebut. Bagaimanakah pedoman pemilihannya? Berikut ini beberapa tip untuk membantu dalam pemilihan ide, yaitu
a. Yakinlah ide yang akan kita pilih semuanya berpotensi menarik. Jadi jangan ragu; jangan pernah berpikir ide kita biasa saja. Cerpen yang luar biasa adalah cerpen yang mengangkat ide-ide biasa tetapi mendapat respon pembaca yang luar biasa.
b. Pilihlah ide yang paling berkesan di hati kita. Dengan demikian kita akan lebih menjiwai ide tersebut. Penjiwaan ide akan membuat pemaparan ide menjadi cerita terasa lebih mengena.
c. Jadilah diri sendiri karena biasanya ide yang kita pilih lebih jelek dari ide orang lain. jangan terjebak dengan kebingungan memilih ide. Sekali terjebak, Anda hanya akan berputar pada kebingungan memilih ide.
2. Mengerucutkan ide apabila ide terlalu luas.
Cerpen merupakan cerita singkat yang dapat dibaca dalam sekali waktu. Oleh karena itu, ide yang terlalu luas dapat kita kita kerucutkan sehingga cerita tidak melebar kemana-mana. Saat sebuah cerpen ceritanya sudah tidak fokus, maka akan hilang hakikat cerpen yang pendek.
3. Memoles ide tersebut agar sesuai dengan cita rasa kita
Terkadang kita menemukan ide dari cerita diri sendiri, orang lain, film, lagu belum lengkap alur ceritanya. Oleh karena itu polesan kita untuk menjadikan sebuah cerita yang utuh. Bagaimanakah caranya? Berikut ini ada beberapa cara dan contoh dari memoles ide.
a. Menambah unsur atau bagian alur yang belum ada.
Contoh:
Sumber ide

: cerita teman tentang pertemuannya dengan seorang yang gadis cantik di rumah saudaranya saat dia bermain ke rumah saudaranya.
Polesan : Untuk memoles ide cerita di atas menjadi sebuah cerita, kita perlu membayangkan alur cerita secara keseluruhan. Oleh karena itu kita akan membentuk rencana alur terlebih dahulu. Rencana alur yang mungkin akan kita buat berdasarkan ide cerita di atas adalah
a. Introducing atau pengenalan
Dilihat dari sumber ide yang ada, kita rasanya akan sepakat kalau sumber ide yang ada tersebut masih dalam bagain introducing. Hal tersebut karena sumber ide belum memunculkan konflik. Oleh karena itu, kita perlu melengkapi bagian alur yang lain sehingga seolah-olah cerita sampai akhir. Salah satu cara untuk melengkapi bagian alur tersebut dengan melakukan sistem pengandaian. Artinya, kita mengandaikan apa yang akan terjadi dengan kelanjutan cerita tersebut. Berikut ini adalah contoh pemolesan ide dengan sistem “pengandaian” untuk melengkapi alur cerita.
b. Konflik
Salah satu konflik yang dapat kita munculkan dari introducing di atas adalah
Si tokoh (misal bernama Andre) merasakan ada getar-getar panah asmara terhadap gadis yang dilihatnya (misalnya kita beri nama Alisa)
c. Konflik memanas
Pada tahap konflik memanas ini kita bisa menampilkan beberapa peristiwa berikut
1) Andre sering mengirim SMS pada Alisa yang isinya mengungkapkan kerinduannya pada Alisa
2) Rasa rindu Andre yang terus menghantui memaksa dia harus bicara terus terang kepada Alisa. Sementara dia juga bingung karena dia masih menjalin hubungan dengan Dina.
3) Andre akhirnya bertekad mendua hati. Baginya dia tidak tega untuk memutuskan cinta Dina tapi dia juga tidak mau membohongi perasaan hatinya.
d. Klimaks
Andre datang ke rumah Alisa untuk mengungkapkan perasaanya kepadanya. Alisa menolak secara halus tapi Andre terus saja mendesak. Tiba-tiba Dina muncul dari dalam rumah. matanya berkaca-kaca. Ternyata Alisa adalah sepupu Dina yang baru datang dari Jakarta .
e. Ending
Dina memutuskan hubungan dengan Andre sementara Alisa tetap tidak mau menerima Andre. Andre pergi dengan perasaan bersalah pada dua gadis yang dicintainya.

b. Memendekkan ide cerita yang terlalu panjang.
Sumber cerita yang kita temui terkadang terlalu panjang unruk dijadikan sebuah cerita pendek. Apabila kita menemukan sumber ide yang seperti itu, maka langkah yang harus dilakukan adalah memendekkan cerita. Ambillah bagian cerita yang paling menarik dan memungkinkan untuk dibuat cerpen. Berikut ini adalah contoh pemendekan cerita dari sebuah sumber ide
Sumber ide : Cerita rakyat Sangkuriang
inovasi : Cerita Sangkuriang ini dapat kiat angkat menjadi sebuah cerpen dengan melakukan inovasi. Inovasi dilakukan dengan mengambil inti cerita kemudian menyesuaikannya dengan realitas kehidupan yang ada. Sebagai contoh, untuk cerita Sangkuriang ini kita dapat mengubah nama tokoh, setting, dan endingnya. Dengan pengubahan ini akan tercipta sebuah cerita baru yang berbeda dengan cerita aslinya.
Berikut ini adalah gambaran adegan cerita Sangkuriang secara garis besar
1. Dayang sumbi bertemu dengan calon suaminya karena dia telah menolongnya.
2. Dayang sumbi menikah tanpa direstui oleh orang tuanya.
3. Mereka diusir dari istana
4. Lahir Sangkuriang di tempat pelarian.
5. Sangkuriang berburu dan tanpa disadarinya dia telah membunuh babi hutan yang merupakan penjelmaan ayahnya.
6. Sangkuriang diusir oleh Dayang Sumbi karena dia telah membunuh ayahnya sendiri.
7. Sangkuriang mengabdikan diri di sebuah kerajaan
8. Sangkuriang yang telah menjadi prajurit tangguh berburu di sebuah hutan dan bertemu dengan Dayang Sumbi yang masih tampak muda.
9. Sangkuriang jatuh hati kepada Dayang Sumbi
10. Saat sedang berduaan, Dayang Sumbi melihat tanda lahir yang ada di badan Sangkuriang. Akhirnya Dayang Sumbi mengetahui bahwa Sangkuriang adalah anaknya sendiri.
11. Dayang Sumbi menolak cinta Sangkuriang, tapi Sangkuriang memaksa. Akhirnya Dayang Sumbi mengajukan syarat kepada sangkuriang untuk membuatkan perahu dalam satu malam.
12. Sangkuriang menyanggupi syarat yang diajukan Dayang Sumbi. Dengan kesaktiannya, Sangkuriang membuat perahu.
13. Dayang Sumbi melihat Sangkuriang yang sedang membuat perahu. Khawatir angkuriang dapat memenuhi permintaannya, Dayang Sumbi berusaha untuk menggagalkan usaha Sangkuriang.
14. Sangkuriang marah karena usahanya telah digagalkan Dayang Sumbi. Akhirnya, dia menendang perahu yang telah dibuatnya sampai terpelanting jauh. Dengan ajaib, perahu tersebut jatuh dalam posisi tertelungkup dan berubah menjadi gunung. Sampai sekarang, gunung tersebut diberi nama Gunung Tangkuban Perahu.
Karena terlalu panjang, cerita dapat kita mulai dari saat sangkuriang bertemu dengan Dayang Sumbi. Cerita seharusnya berawal dari

a. Mengubah atau memberi ending cerita.
Sumber ide

: cerita teman tentang keinginannya untuk terus sekolah sampai dia mendapatkan selembar ijazah. Namun nasib berkata lain. ibunya meninggal dunia saat dia berada di kelas 9 SMP. Hidupnya oleng karena biaya hidup keluarganya selama ini banyak bergantung pada ibunya yang bekerja sebagai pembantu di Jakarta. Kini bapaknya mencoba mengadu nasib ke Jakarta agar bisa membiayai hidup keluarganya. Namun sekali lagi nasib sial menimpanya. Bapaknya yang selama ini sakit-sakitan akhirnyakembali ke kampung dengan penyakit yang semakin parah. Sebagai anak tertua, Darma (nama teman yang bercerita) dihadapkan pada dua pilihan, antara harus terus sekolah seperti cita-citanya ataukah dia harus bekerja untuk membantu biaya hidup keluarganya.
Polesan : Dilihat dari peristiwa yang ada pada ide cerita di atas kita mengetahui bahwa cerita belum selesai. Oleh karena itu, kita kita memberikan ending yang sesuai dan logis.
Berikut ini salah satu rencana alur yang bisa dikembangkan dari ide cerita di atas
a. Introducing atau pengenalan
Gambaran tentang suasana di rumah duka saat ibunya meninggal.
b. Konflik
Putus harapan tokoh (misal bernama Hasan) untuk bisa melanjutkan sekolah
c. Konflik memanas
1) Ayahnya yang sering sakit-sakitan akhirnya harus bekerja keras untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarga.
2) Hasan harus menjadi orang tua untuk adik-adiknya mengurus keperluan mereka
3) Hasan bingung karena iuran sekolah yang harus segera dibayarkan mendekati masa ujian.
4) Bapakya kambuh penyakitnya dan akhirnya pulang kampung. Tepat di depan rumahnya bapaknya terjatuh dan akhirnya menghembuskan nafas yang terakhir.
5) Tokoh memutuskan berhenti sekolah
d. Klimaks
Teman-teman satu kelas datang beserta bapak guru wali kelas. mereka meminta Hasan untuk kembali sekolah. Hasan menceritakan kesulitan yang diahadapi.
e. Ending
Hasan kembali bersekolah. Biaya sekolah ditanggung oleh teman-teman sekolahnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar