Minggu, 20 Maret 2011

KECERDASAN MAJEMUK ( MULTIPLE INTELLEGENCES )

Oleh : Farichin

Pada tahun 1904, menteri pendidikan Perancis meminta psikolog perancis, Alfred Binet, dan sekelompok psikolog mengembangkan suatu alat untuk mengetahui kecerdasan siswa. Jerih payah mereka akhirnya menemukan satu jenis tes kecerdasan yang sampai sekarang kita kenal dengan tes IQ.
Setelah delapan puluh tahun dikembangkannya tes kecerdasan tersebut, psikolog Harvad University, Howard Gardner, mempersoalkan pengertian kecerdasan. Menurutnya, kecerdasan sekurang-kurangnya ada tujuh kecerdasan dasar. Belum lama berselang, dia menambahkan kecerdasan yang kedelapan.
Jenis-jenis kecerdasan menurut Howard Gardner adalah
1. Kecerdasan Linguistik
2. Matematis logis
3. Spasial
4. Kinestetis-Jasmani
5. Musikal
6. Interpersonal
7. Intrapersonal
8. Naturalis
1. Kecerdasan Linguistik
Kecerdasan yang berkenaan dengan kemampuan seseorang untuk mengolah dan menggunakan kata secara lisan maupun tulisan. Kecerdasan ini meliputi kemampuan memanipulasi tata bahasa atau struktur bahasa, fonologi, semantik, dimensi pragmatik. Penggunaaan bahasa ini antara lain mencakup
1. retorika (penggunaan bahasa untuk mempengaruhi orang lain melakukan tindakan tertentu),
2. menemonik (menggunakan bahasa untuk mengingat informasi),
3. eksplanasi (menggunakan bahasa untuk memberi informnasi), dan
4. metabahasa (penggunaan bahasa untuk membahas bahasa itu sendiri)
Orang yang cerdas dalam bidang ini dapat berargumentasi, meyakinkan orang,meng hibur, atau mengajar dengan efektif lewat kata-kata yang diucapkannya.
Profesi yang dianggap memiliki kecerdasan ini adalah pendongeng, orator, politisi, sastrawan, editor, penulis drama, wartawan.
2. Logis matematis
Kecerdasan dalam hal angka dan logika. kecerdasan ini meliputi pola dan hubungan logis, pernyataan dan dalil, fungsi logis dan abstraksi-abstraksi lain. Proses yang digunakan dalam kecerdasan ini antara lain kategorisasi, klasifikasi, pengambilan kesimpulan, generalisasi, penghitrungan dan pengujian hipotesis
Ciri-ciri orang yang cerdas logis matematis mencakup kemampuan dalam penalaran, mengurutkan, berpikir dalam pola sebab akibat, menciptakan hopotesis, mencari keteraturan konseptual (pola numerik), dan pandangan hidupnya umumnya bersifat rasional. Profesi yang berhubungan dengan kecerdasan ini adalah ahli matematika, akuntan pajak, ahli statistik, programer komputer, atau ahli logika.

3. Kecerdasan Spasial
Adalah kemampuan mempersepsi dunia spasial –visual secara akurat dan mentransformasikan persepsi dunia spasial-visual tersebut. Kecerdasan ini meliputi kepekaan pada warna, garis, bentuk, ruang, dan hubungan antarunsur tersebut. Kecerdasan ini meliputi kemampuanm membayangkan, mempresentasikan ide secara visual spasial, dan mengorientasikan diri secara tepat.
Ciri-ciri mempunyai kepekaan yang tajam terhadap detail visual dan dapat menggambarkan sesuatu dengan begitu hidup, melukis atau membuat sketsa atau ide secara jelas, serta dengan mudah menyesuaikan orientasi dalam ruang tiga dimensi.
Profesi yang terkait erat dengan kecerdasan ini adalah pemburu, pramuka, pemandu. Di samping itu juga profesi seperti dekorator interior, arsitek, seniman juga sangat erat dalam hubungannya mentrqansformasikan persepsi.

4. Kecerdasan kinestetis jasmani
Kemampuan menggunakan seluruh tubuh untuk mengekspresikan ide dan perasaan , dan keterampilan menggunakan tangan untuk menciptakan atau mengubah sesuatu. Kecerdasan ini meliputi kemampuan-kemampuan fisik yang spesifik seperti koordinasi, keseimbangan, keterampilan, kekuatan, kelenturan, kecepatan, dan kemampuan menerima rangsangan dan hal lain yang berkenaan dengan sentuhan. Kecerdasan ini mencakup bakat dalam mengendalikan gerak tubuh dan keterampilan dalam menangani benda. Mereka adalah orang-orang yang cekatan, indra perabanya sangat peka, tidak bisa tinggal diam, dan berminat atas segala sesuatu. Profesi yang terkait dalam kecerdasan ini adalah aktor, pemain pantomim, atlet, penari pematung, dan dokter bedah.

5. Kecerdasan musikal
Kecerdasan musikal berhubungan dengan kemampuan seseorang menangani bentuk-bentuk musikal denngan cara mempersepsi,membedakan, mengubah, dan mengekspresikan. Kecerdasan ini meliputi kepekaan terhadap irama, pola titi nada atau melodi, dan warna nada atau suara suatu lagu. Ciri utama kecerdasan ini adalah kemampuan untuk mencerap, menghargai, dan menciptakan irama dan melodi. Kecerdasan ini dimiliki oleh
1. orang yang peka nada,
2. dapat menyanyikan lagu dengan tepat,
3. dapat mengikuti irama musik,
4. dan mendengarkan berbagai karya musik dengan tingkat ketajaman tertentu.
Orang-orang yang memeiliki kecerdasan ini misalnya kritikus musik, komposer, penyanyi.

6. Kecerdasan interpersonal
Adalah kemampuan seseorang untuk mempersepsi dan membedakan suasana hati, maksud, motivasi, dan perasaan orang lain. Kecerdasan ini meliputi kepekaan pada ekspresi wajah, suara, gerak isyarat, kemampuan membedakan tanda interpersonal, dan kemampuan menanggapi secara efektif tanda tersebut dengan tindakan pragmatis tertentu. Kecerdasan ini terutama menuntut kemampuan untuk mencerap dan tanggap terhadap suasana hati, perangai, niat, dan hasrat orang lain. Seseorang yang memiliki kecerdasan interpersonal mempunyai rasa belas kasihan dan tanggung jawab sosial yang besar.

7. Kecerdasan intrapersonal
Adalah kemampuan memahami diri senediri dan bertindak berdasarkan pemahaman tersebut. Kecerdasan ini meliputi
1. kemampuan memahami diri yang akurat (kekuatan dan keterbatasan diri),
2. kesadaran akan suasan hati, maksud, motivasi, temperamen, keinginan,
3. kemampuan berdisiplin diri, dan menghargai diri.
Orang yang memiliki kecerdasan ini, dapat dengan mudah mengakses perasaan sendiri, membedakan berbagai macam, keadaan emosi, dan menggunakan pemahamannya sendiri untuk memperkaya dan membimbing hudupnya. Secara garis besar, mereka merupakan orang yang gemar belajar sendiri dan lebih suka bekerja sendiri daripada bekerja dengan orang lain.

8. Kecerdasan naturalis
Adalah keahlian mengenali dan mengategorikan spesies (flora dan fauna) di lingkungan sekitar. Kecerdasan ini meliputi kepekaan terhadap fenomena alam misalnya formasi awan dan gunung-gunung. Bagi mereka yang dibesarkan di perkotaan , kemampuan membedakan benda tak hidup seperti mobil, sepatu karet, sampul kaset dan lainnya.
Menurut Howard, sang naturalis adalah seseorang yang menunjukkan “kemahiran dalam mengenali dan mengklasifikasi banyak spesies dalam lingkungannya” dalam dunia nyata, naturalis muncul sebagai orang yang “bertangan dingin” kemahiran dalam berkebun, menggarap taman yang indah, atau memperhatikan suatu perhatian alami terhadap tanaman dengan cara-cara yang lain.

Di samping kedelapan kecerdasan yang dikemukakan Gardner tersebut, belaiau juga mempercayai adanya kecerdasan baru yang disebut dengan kecerdasan eksistensial. Namun kecerdasan jenis ini masih banyak dipertentangkan oleh para ahli. Kecerdasan ini disebut dengan kecerdasan eksistensial

Kecerdasan eksistensial
Howard Gardner merumuskan kecerdasan eksistensial sebagai kecerdasan yang menaruh perhatian pada masalah hidup yang paling utama. Pertanyaan-pertanyaan seperti apakah hidup itu, mengapa ada orang jahat, apakah tuhan itu ada, merupakan titik awal yang penting dari suatu penjelajahan ke dalam konsep yang lebih mendalam.
Cara mengintegrasikan kecerdasan eksistensial di kelas.
1. sains.
Guru dapat menajarkan sains secara eksistensial dengan menekankan wilayah jangkauan kosmos yang terjauh misalnya teori tentang asal usul alam semesta.
2. matematika.
Guru dapat menggabungkan penekanan keragaman budaya dan matematika untuk menyinggung eksistensial misalnya teorema pitagoras yang mempercayai bahwa pola-pola bilangan menyingkapkan keselarasan alam semesta yang hakiki.
3. sejarah.
Kita tyidak mungkin mengungkapkan sejarah secara cerdas tanpa menyingkap faktor yang eksistenmsial terutama agama. Proses menafsirkan sejarah itu sendiri pun menyingkapkan madsalah eksistensial. Beberapa budaya memandang peristiwa sejarah sebagai rencana agung tuhan.
4. sastra.
Adanya keterkaitan dengan kitab suci. Di kelas guru perlu memastikan dulu apakah karya satra yang akan dibahas mengandung tema eksistensial kemudian memberikan kesempatan kepada siswa untuk merenungkan dan mendiskusikan tema-tema tersebut.
5. seni.
Guru dapat membantu siswa dalam apresiasi dimensi seni yang lebih halus dan juga memberikan sumber daya serta kesempatan kepada siswa untuk mengekspresikan minat eksistensial meraka sendiri melalui karya seni cipataan sendiri.

PEMEROLEHAN BAHASA

Tugas perkembangan bahasa
Dalam berbahasa anak dituntut untuk menuntaskan atau menguasai empat tugas pokok yang satu dengan lainnya saling berkaitan. Keempat tugas itu adalah sebagai berikut:
1. pemahaman.
Tahap pemahaman yaitu kemampuan seseorang memahami makna ucapan orang lain.
2. perkembangan perbendaharaan kata.
Perbendaharaan kata-kata anak berkembang dimulai secara lambat pada usia dua tahun pertama, kemudian mengalami tempo yang cepat pada masa prasekolah, dan terus meningkat setelah anak masuk sekolah.
3. penyususnan kata-kata menjadi kalimat.
Kemampuan menyusun kata menjadi kalimat pada umumnya berkembang sebelum usia dua tahun., menurut Davis, Garrison, dan Mc.Carthy anak yang cerdas, anak wanita dan anak yang berasal dari keluarga berada, bentuk kalimat yang diucapkannya lebih panjang dan kompleks dibandingkan dengan anak yang kurang cerdas, anak pria, dan anak yang berasal dari keluarga miskin.
4. ucapan ,
kemampuan mengucapkan kata-kata merupakan hasil belajar melalui imitasi (peniruan ) terhadap suara-suara yang didengar anak dari orang lain terutama orang tuanya. Usia 11 s.d. 18 bulan pada umumnya mereka belum bisa berbicara tau mengucapkan kata-kata secara jelas sehiungga sulit dimengerti maksudnya. Kejelasan kata-kata baru dapat diperoleh saat usia 3 tahun.

Tipe perkembangan bahasa
1. Egosentrik speech yaitu anak berbicara kepada dirinya sendiri (monolog), berfungsi untuk mengembangkan kemamopuan berpikir anak.yang pada umunya dilakukan anak usia 2-3 tahun
2. Socialised speech yang terjadi ketika berlangsung kontak antara anak dengan lingkungannya. Perkembangan ini dibagi dalam 5 bentuk yaitu
a. adapted information (terjadinya saling tukar gagasan atau tujuan bersama yang dicari);
b. critism yang menbyangkut penilaian anak terhadap ucapan atau tingkah laku orang lain;
c. command /perintrah; request (permintaan); dan treath (ancaman)
d. question (pertanyaan)
e. answer (jawaban)
fungsi socialised speech membantu mengembangkan kemampuan penyesuaian soasial (social adjusment)

faktor yang mempengaruhi perkembangan bahasan
1. kesehatan
2. intelegensi
3. status sosial ekonomi keluarga
4. jenis kelamin
5. hubungan keluarga

3. aplikasi kecerdasan linguistik
Menurut Gadner ada lima strategi untuk membangkitkan kecerdasan linguistik siswa
1. bercerita.
Bercerita harus dipandang sebagai alat pengajaran yang vital karena strategi ini sudah digunakan oleh semua kebudayaan di seluruh di dunia. Jika metode ini diterapkan, kita harus menggabungkan konsep, gagasan dasar, dan tujuan pengajaran menjadi sebuah cerita yang dapat disampaikan secara langsung kepada siswa.

2. curah gagasan
vigotsky mengatakan pikiran seperti awan yang mencurahkan hujan kata. Selama proses curah gagasan, siswa mencurahkan fikiran verbal yang dapat dikumpulkan dan ditulis. Aturan umum curah gagasan adalah mengemukakan setiap gagasan relevan yang melintas di benak. Tidak ada penolakan gagasan. Setiap siswa diberi kesempatan mengemukakan gagasannya. Strategi ini membuat semua siswa merasa dihargai.

3. merekam
tape recorder dapat digunakan untuk melatih kecerdasan linguistik dan kemampuan verbal dalam berkomunikasi memecahkan masalah dan mengemukakan pendapat. Tape rekorder sebagai model ekspresi alternatif. Hal ini digunakan untuk mendukung perkembangan pemikiran siswa.

4. menulis jurnal
menulis jurnal pribadi akan mendorong siswa membuat catatan tentang bidang tertentu. Jurnal dapat dibuat sepenuhnya oleh siswa dan disampaikan di depan kelas. Jurnal ini juga dapat merangkum kecerdasan majemuk dengan memperbolehkan penggunaan gambar, sketsa, foto, dialog, dan data nonverbal lain.
5. publikasi
menulis adalah alat yang sangat berguna untuk mengomunikasikan gagasan dan mempengaruhi orang lain. Dengan memeberikan kesempatan kepada siswa untuk mempublikasikan dan mendistribusikan hasil karya mereka, guru dapat mepromosikan kegiatan tulis-menulis. Mereka akan menyadarai bakat mereka dan akan termotivasi untuk mengembangkan keahlian menulis.










DAFTAR PUSTAKA


Amstrong, Thomas. 2002. Sekolah Para Juara: Menerapkan Muliple Inteligencesdi Dunia Pendidikan. Bandung: Kaifa.

Amstrong, Thomas.2002. 7 Kinds of Smart: Menemukan dan Meningkatkan Kecerdasan Anda Berdasarkan Multiple Intelgence. Jakarta:Gramedia.

Jasmine, Jullia.2007. Panduan Prakatis Mengajar Berbasis Multiple Intelgences. Bandung: Nuansa.

Pringgawidagdo, Suwarna.2002. Strategi Penguasaan Berbahasa. Yogyakarta: Adicita Karya Nusa.

Yusuf, Syamsu.2007. Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

2 komentar:

  1. gimana melatihkan anak-anak kita agar punya kecerdasan majemuk? susah gak sih?

    BalasHapus
  2. makasih info yang berguna ini.

    BalasHapus