Sabtu, 30 April 2011

PENDEKATAN KOMUNIKATIF DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA

Definisi Pendekatan Komunikatif
Pendekatan komunikatif adalah pendekatan dalam pembelajaran bahasa yang menekankan pada kemampuan berkomunikasi dan berinteraksi dalam situasi keseharian.
Beberapa pendapat tentang pendekatan komunikatif
1. Penguasaan secara naluri yang dipunyai seorang penutur asli untuk menggunakan dan memahami bahasa secara wajar dalam proses berkomunikasi atau berinteraksi dan dalam hubungannya dengan konteks sosial (Dell Hymes)
2. Pendekatan yang mengintegrasikan pengajaran fungsi-fungsi bahasa dan tata bahasa (Little Wood, 1981)
3. Pendekatan yang mendasarkan pandangannya terhadap penggunaan bahasa sehari-hari secara nyata (M. Soenardi Dwiwandono, 1996)
Dari pendapat-pendapat di atas tampaknya pendekatan komunikatif ingin ditekankan fungsi bahasa sebagai alat komunikasi dalam proses interaksi antarmanusia. Komunikasi di sini juga bisa berupa komunikasi lisan maupun tertulis.

Latar belakang munculnya pendekatan komunikatif
1. Ketidakpuasan akan beberapa teori bahasa: tradisional, struktural, dan mentalistik yang menekankan pembelajaran bahasa pada teori bahasa.
2. Adanya penekanan kurikulum dan kepentingan humaniora. Perubahan kurikulum saat itu masih tetap menekankan pada pemahaman teori-teori bahasa. Akibat dari kondisi ini, siswa secara teori mampu mengusai ilmu bahasa tetapi penggunaan bahasa dalam komunikasi masih kurang.
3. Muncul pendekatan komunikatif tahun 1980. Kemunculan pendekatan ini membawa angin segar dalam pembelajaran bahasa Indonesia di kelas.

Ciri-ciri pendekatan Komunikatif
1. Adanya kegiatan komunikasi fungsional dan interaksi sosial yang saling berkaitan erat
2. Pembelajaran berorientasi pada pemerolehan kompetensi komunikatif, bukan ketepatan gramatikal
3. Pembelajaran diarahkan pada modifikasi dan peningkatan murid dalam menemukan kaidah bahasa lewat kegiatan berbahasa
4. Materi pembelajaran berangkat dari analisis kebutuhan berbahasa pembelajar
Pentingnya faktor afektif dalam belajar bahasa

Dengan pembelajaran komunikatif, siswa diharapkan mangusai kompetensi komunikatif. Karakteristik kompetensi Komunikatif
1. Bersifat dinamis. Kompetensi bahasa selalu berubah-ubah menuju ke arah kemajuan sesuai dengan kemajuan dan berkembangan bahasa.
2. Meliputi bahasa lisan dan tulis. Siswa dianggap memiliki kompetensi bahasa apabila mereka menguasai bahasa secara lisan dan tulisan baik dalam tataran reseptif maupun produktif.
3. Bersifat kontekstual sesuai dengan kondisi yang ada.
4. Meliputi kompetensi bahasa dan performansi bahasa
5. Bersifat relatif

Prosedur pembelajaran dengan menggunakan pendekatan komunikatif menurut (Finnachiaro & Brumfit, 1983)
1. Penyajian dialog singkat
2. Pelatihan lisan dialog yang disajikan
3. Penyajian tanya jawab
4. Penelaah dan pengkajian
5. Penarikan simpulan
6. Aktivitas interpretatif
7. Aktivitas produksi lisan
8. Pemberian tugas
9. Pelaksanaan evaluasi
READ MORE - PENDEKATAN KOMUNIKATIF DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA

MENENTUKAN PERMASALAHAN YANG AKAN DITELITI DALAM PTK

Sebagai guru, baik guru mata pelajaran maupun guru kelas, pasti kita sering menjumpai permasalahan pembelajaran di kelas. Permasalahan tersebut bisa berupa tingkat keaktifan siswa selama proses pembelajaran yang rendah ataupun antusiasme siswa mengikuti KBM yang kurang. Yang tak kalah pentingnya adalah permasalahan yang berkaitan dengan tingkat pencapaian kompetensi yang diajarkan.
Selama ini kita menyadarai dalam satu atau beberapa kleas yang kita ajar mata pelajaran tertentu terdapat permasalahan. Akan tetapi, permasalahan tersebut sering kita biarkan saja. Semua itu terjadi karena kita menganggap hal permasalahan tersebut adalah satu hal yang lumrah. Keaktifan dan antusiasme siswa yang kurang selama proses pembelajaran kita anggap sebagai fenomena yang wajar sehingga kita tidak perlu mencarikan jalan keluar permasalahan. Yang lebih parah lagi rendahnya pencapaian daya serap siswa kita perbaiki dengan cara yang tidak bijaksana yaitu memberikan tugas tambahan sebagai kegiatan remidi. Apakah itu salah?
Salah atau tidak bergantung dari keadaan yang terjadi di lapangan. Kurang berkualitasnya proses pembelajaran tersebut apakah hanya terjadi pada satu-dua siswa? Berapa persenkah siswa yang melakukan hal tersebut? Berapa persentase ketuntasan dalam kelas tersebut? Apakah kita telah benar-benar menilai mereka dengan objektif? Beberapa pertanyaan tersebut mungkin dapat kita jadikan sebagai patokan apakah permasalahan tersebut pantas kita angkat sebagai permasalahan dalam penelitian tindakan kelas (PTK) atau tidak. Apabila persentase ketidakaktifan siswa melebihi 15% dari jumlah siswa yang ada, maka permasalahan tersebut sangat pantas diangkat sebagai tema atau permasalahan penelitian tindakan kelas kita. Untuk menentukan Masalah yang akan dipilih, haruslah berdasarkan hal-hal berikut ini:
1. Merupakan masalah pembelajaran yang aktual.
2. Tingkat kepentingan masalah yang ada.
3. Tingkat Kebermanfaatan dari pemecahan masalah tersebut (nilai strategis).
4. Dapat ditemukan penyebab dan alternatif tindakannya.

Setelah kita mengidentifikasi permasalahan di kelas dan kita telah menentukan permasalahan yang akan diteliti, langkah selanjutnya adalah mengidentifasi penyebab permasalahan tersebut terjadi. Ingat, tidak ada masalah tanpa penyebab. Untuk mengidentifikasi penyebab permasalahan tersebut, kita gali semua kemungkinan yang bisa menimbulkan permasalahan. Tentunya penyebab permasalahan pembelajaran di kelas disebabkan oleh beberapa faktor yaitu faktor siswa, faktor guru, dan juga faktor sarana pendukungnya. Dalam langkah ini catatlah semua yang memungkinkan munculnya permasalahan dari tiga faktor tersebut.
Setelah kita menentukan penyebab permasalahan tersebut, cobalah mencari data pendukung untuk memastikan bahwa permasalahan tersebut memang disebabkan oleh satu atau dua faktor yang telah kita tentukan. Di sini kita bisa melakukan studi awal dengan melakukan wawancara pada siswa dan atau teman sejawat, penyebaran angket, mengkaji daya serap siswa, atau melakukan pretes. Studi awal ini dilakukan untuk memastikan bahwa permasalahan yang terjadi itu memang benar-benar terjadi, bukan hanya menurut perasaan guru semata. Dari hasil studi awal tersebut, kita akan memastikan permasalahan dan penyebabnya sehingga kita dapat melangkah ke tingkat selanjutnya yaitu penentuan solusi.
Penentuan solusi atau jalan keluar pemecahan masalah harus mempertimbangkan faktor-faktor penyebabnya. Dengan demikian solusi yang kita pilih akan bisa lebih efektif. Beberapa hal yang memungkinkan dijadikan solusi adalah
Penggunaan media pembelajaran.
Penggunaan metode, teknik, atau model pembelajaran inovatif.
Penggunaan bahan pendukung lain seperti buku, diktat, atau lainnya yang inovatif.
Dalam penentuan solusi , hendaknya didasarkan pada hal-hal berikut
1. Efektivitas dan efisiensi sumber daya yang ada.
2. Kemampuan Daya dukung (guru, sarana, kurikulum dll)
3. Kemudahan pelaksanaan
Sebagai contoh apabila penyebabnya tidak dimanfaatkannya media sehingga PBM monoton, mungkin solusi yang akan diberikan adalah pemanfaatan media pembelajaran.
Setelah permasalahan dan solusinya ditentukan, hal yang harus dilakukan adalah pembuatan judul. Syarat judul yang baik adalah
1. Judul harus sudah menggambarkan isi PTK.
2. Ada tindakan untuk mengatasi masalah
3. Menarik untuk dibaca isinya.
4. Panjang diusahakan tidak lebih dari 15 kata (kalau terpaksa max 20 kata)
5. Subjek penelitian sudah tergambar pada judul

Alternatif judul PTK
Upaya meningkatkan x melalui y pada kelas ….SMP…
peningkatan x dengan menggunakan y pada kelas… SMP …
Penggunaan y untuk meningkatkan … pada kelas … SMP …
Catatan
Subjek penelitian dapat diletakkan di tempat yang sesuai dengan maksud judul.

Nah, sekarang cobalah membayangkan permasalahan yang kita hadapai di kelas saat pembelajaran. Lalu cobalah permasalahan tersebut kita angkat sebagai permasalahan penelitian. Coba saja mulai sekarang. Kalau tidak sekarang, kapan lagi.


RANGKUMAN
Penentuan permasalahan dalam PTK dilakukan dengan beberapa langkah yaitu:
1. mengidentifikasi permasalahan di kelas.
2. menentukan permasalahn yang paling urgen.
3. mengidentifikasi penyebab permasalahan tersebut.
4. melakukan studi awal (kegiatan prapenelitian).
5. mengidentifikasi solusi pemecahan masalah.
6. merumuskan judul penelitian

Baca juga bagaimana cara membuat latar belakang, penentuan permasalahan, tujua penelitian, dan manfaat penelitian.
READ MORE - MENENTUKAN PERMASALAHAN YANG AKAN DITELITI DALAM PTK

Sabtu, 23 April 2011

NASIHAT UNTUK ANAKKU

Nak,
Tiga tahun sudah kalian bersamaku di sini, di sekolah ini. Bersama menempa diri dengan tenaga dan pikiran yang sederhana yang aku miliki. Dengan alat sederhana, dengan kata-kata sederhana untuk meraih tujuan mulia.

Nak, tanpa terasa waktu begitu cepat meninggalkan kita. Kini sehari lagi kalian akan berjumpa dengan "Ujian Nasional". Tak perlu takut dan tak perlu risau karena dia hanyalah sebuah ciptaan seperti juga dirimu. Tiga tahun engkau telah menempa diri meski hanya dengan cara yang sederhana. Tiga tahun telah enkau aku bekali tuk menghadapi saat seperti ini.

Ujian, ya ujian. Sebuah kata yang kini menjadi momok dalam duniamu saat ini. Tapi tidakkah engkau menyadari, apa yang akan kau jumpai hanya beberapa lembar kertas dengan beberapa pertanyaan yang harus kau jawab. Bukankah itu sudah biasa kita lakukan akhir-akhir ini. Aku yakin, engkau sanggup menjawabnya karena telah engkau buktikan saat engkau mengerjakan soal sejenis meski dengan suasana yang lain.

Ya, suasana yang akan membedakannya. Hanya suasana. Tapi...., bukankah yang akan menentukan bisa dan tidaknya engkau menjawab adalah bekal kalian yang telah kami berikan??? bukan lagi suasana. Suasana hanyalah kabut yang akan menjadi apa saja tergantung pikiran kalian. Dia akan menjadi indah manakala kalian berpikir positif. Begitu pula dia akan menjadi menakutkan apabila kalian berpikiran negatif.

Nak, setelah tiga tahun kau tempa diri di sekolah ini, janganlah engkau akhiri dengan air mata duka. Duka itu akan terus terbayang di kepala kami. Berilah akhir perjalananmu dengan senyum dan tawa ceria agar kami turut berbangga. Bisakah semua ini terjadi.....???????

Nak, aku yakin bisa. Engkau telah menempa diri dengan sekuat tenaga. Enkau telah meminta dengan doa-doa pada yang Mahakuasa. yakinlah, bahwa Alloh azza wa jalla akan mengabulkan doa kita. Bukankah Alloh telah berfirman "Ud unii asytajib lakum" (maaf kalau ada kekeliruan redaksi) yang artinya, Memintalah engkau pada-Ku (Alloh) niscaya akan Aku akan mengabulkannya. Bukankah Alloh tak pernah berbohong....?

Selamat belajar anakku, Mantapkan dalam hatimu bahwa Alloh akan menolongmu. Tersenyumlah menanti ambang keberhasilanmu.
READ MORE - NASIHAT UNTUK ANAKKU

MENULIS IKLAN BARIS

kompetensi Dasar :
4.1 Menulis iklan baris dengan bahasa yang sigkat, padat dan jelas

Indikator :
• Mampu menentukan objek yang akan diiklankan
• Mampu menyingkat kata-kata sesuai dengan kebiasaan iklan baris
• Mampu menulis iiklan baris dengan bahasa yang sigkat, padat dan jelas
• Mampu menyunting iklan baris

RINGKASAN MATERI
Iklan baris atau disebut juga sebagai iklan kecik adalah sejenis iklan yang ada di surat kabar yang menginformasikan tentang penjualan barang atau jasa dari seseorang atau perusahaan. untuk dapat menciptakan iklan baris yang baik, ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi yaitu
1. iklan harus informatif atau mudah dipahami karena percuma saja iklan yang kita terbitkan kalau pembaca iklan tidak mengetahui barang atau jasa yang ditawarkan.
2. lengkap informasinya sehingga pembaca akan benar-benar mengetahui kualitas barang atau jasa yang ditawarkan.
3. Tidak menipu karena kejujuran sangatlah penting dalam proses jual beli.

biaya iklan baris biasanya bergantung dari jumlahnya baris yang ada dalam iklan tersebut. semakin banyak baris kalimat, semakin mahal iklan tersebut. oleh karena itu, biasanya iklan baris menggunakan singkatan-singkatan agar informasi yang disampaikan lengkap sekaligus jumlah barisnya sedikit. Namun, dalam pembuatan singkatan agar menyesuaikan dengan kelaziman. beberapa singkatan yang sering dipakai dalam iklan baris adalah:
hub = hubungi
jl = jalan
hrg = harga
kw = kwalitas
nego= negosiasi (boleh ditawar)
SHM = Sertifikat hak milik
Cpt = cepat
dibthkn / dibut = dibutuhkan
fas = fasilitas
Pnglm = pengalaman atau berpengalaman
diut = diutamakan
CV = Curiculum vitae (daftar riwayat hidup)
rmh = rumah
tp = tipe


LATIHAN
Dibutuhkan seorang baby sitter yang sudah berpengalaman selama 3 tahun. Akan menerima gaji yang memuaskan. Yang berminat dapat menghubungi Sukarman dengan nomor telepon 0815650123.

1. Iklan baris yang tepat untuk ilustrasi tersebut adalah....
a. Dbthkn baby sitter, penglm 3 th, gj memuaskan, hub. Sukarman 0815650123
b. Bth baby sitter, yg berpnglm, gj memuaskan, hub 0815650123
c. Dbthkn baby sitter, penglm 3th, gj memuaskan, hub Sukarman
d. Bth baby sitter berpengalaman, hubungi Sukarman 0815650123

2. Dijual rmh tp 54, bebas banjir, fslt kompt. Hrg damai.

Pernyataan yang tepat untuk melengkapi alamat iklan tersebut adalah...
a. Hub Nugroho Adi Tlp(021) 325156.
b. Hub Nugroho Adi.
c. Hub Kelud Raya, Semarang Selatan.
d. Kapan saja hub Nugroho Adi.

Pak Budi memiliki sepeda motor bermerk Vega, yang dibeli pada tahun 2005. Mesin bagus dan terawat. Ia bermaksud menjual dengan harga bisa dinego. Yang berminat dapat langsung menghubungi Pak Budi ke Gang Persahabatan No. 51 Karangjati, Blora. Telepon (0296) 532585.

3. Iklan baris yang tepat untuk ilustrasi di atas adalah...
a. Dijual Vega, th 2005, mesin bgs terawat. Hrg nego. Berminat hub. Budi (0296) 532585.
b. Dijual Vega, mesin bgs terawat. Hrg nego. Berminat hub. Budi (0296) 532585.
c. Dijual Vega, th 2005, mesin bgs terawat. Hrg nego. Berminat hub. Budi.
d. Dijual Vega, th 2005, mesin bgs terawat. Berminat hub. Budi (0296) 532585.

4. Diswkn, rmh Lt 2, slm 3 th. Hrg nego, Perm. Ketileng No 3/Blok C.

Pernyataan yang tepat untuk melengkapi iklan tersebut adalah....
a. Anda dapat menghubungi Arjuna.
b. Hub. Arjuna 085225524777.
c. Bila kesulitan hubungi Arjuna.
d. Hubungi Ketileng.

Sebuah rumah mewah di Bukit Baruga Antang akan dijual dengan harga Rp300 juta. Rumah tersebut terdiri atas empat kamar tidur dan dua kamar mandi. Luas tanah 2 hektar. Bagi yang berminat, silakan menghubungi nomor telephone 5772345.

5. Kalimat iklan baris yang paling efektif dan sesuai dengan ilustrasi tersebut di atas adalah.....
a. Dijual rmh Bukit Baruga Antang, hrg Rp300 juta, 4kt, 2km. Lt 2ha. Hub.5772345
b. Dijual rumah di Bukit Baruga Antang, hrg Rp300 juta, Lt 2ha. hub.5772345
c. Dijual rumah mewah, hrg Rp300 juta, 4kt, 2 km. Lt 2 ha. Jika berminat boleh datang
d. Dijual sebuah rumah dgn hrg Rp300 juta, ada 4 kt, 2 km. Di jamin puas. Segera hubungi 577234
Cermati data berikut!
(1) Tmn. Parkir
(2) Disewakan
(3) Jln. Ratna
(4) Blkg SMP 100
(5) Hub. Pak Rajab
(6) 085225081088
(7) Hrg. Nego

6. Susunan iklan baris yang tepat berdasarkan data di atas adalah…
A. (2) (1) (3) (5) (4) (7) (6) C. (2) (1) (4) (3) (5) (7) (6)
B. (2) (1) (3) (4) (7) (5) (6) D. (2) (1) (5) (4) (3) (7) (6)

7. Sebuah rumah di Bukit Berbunga akan dijual dengan harga Rp 300 juta. Rumah tersebut terdiri atas empat kamar tidur dan dua kamar mandi. Luas tanah dua hektar. Bagi yang berminat silakan menghubungi nomor telepon 532555.

Kalimat iklan baris yang paling efektif sesuai ilustrasi di atas adalah…
A. Dijual rmh Bukit Berbunga, hrg 300 jt, 4kt,2km, lt2ha. Hub. 532555.
B. Dijual rumah di Bukit Berbunga, hrg 300 juta, lt 2ha, hub. 532555.
C. Djual rumah mewah, hrg 300 jt, 4kt,2km, lt 2ha. Jika Anda berminat boleh datang.
D. Dijual sebuah rumah dgn hrg 300jt, ada 4kt, 2km. Dijamin puas. Segera hubungi 532555.
READ MORE - MENULIS IKLAN BARIS

MENYAMPAIKAN KRITIKAN DAN PUJIAN

Kompetensi Dasar :
2.1 Mengkritik/ memuji berbagai karya (seni atau produk) dengan bahasa yang lugas dan santun
Indikator :
o Mampu menentukan kekurangan dan keunggulan karya
o Mampu mengkritik dan memuji dengan bahasa yang lugas dan santun

RINGKASAN MATERI
KRITIK
Kritik adalah kecaman atau tanggapan/pembahasan yang disertai uraian dan pertimbangan baik buruk terhadap suatu karya, pendapat, tindakan, atau keadaan. Dari definisi ini tampak bahwa kritik memiliki bagian yang lain yaitu tanggapan dan saran.
Saran adalah pendapat, usul, anjuran yang dikemukakan untuk dipertimbangkan. Saran dikemukakan agar terjadi perbaikan atau peningkatan dari keadaan semula. Saran/kritik harus disertai dengan rasional/alasan yang mendukung untuk meyakinkan kebenaran saran/kritik yang kita berikan. Bukanlah sebuah kritik yang baik apabila kita hanya mengungkapkan kekurangan tanpa memberikan pertimbangan baik dan buruk dan atau saran perbaikan.
TANGGAPAN
 Tanggapan adalah respon seseorang terhadap berbagai kejadian dalam bentuk verbal.
 Tanggapan harus (1) sesuai dengan yang ditanggapi, (2) logis atau masuk akal, (3) realistis (dapat dilakukan sesuai dengan kondisi yang dimiliki)
 Tanggapan dibuat dengan cara (1) menentukan fokus informasi/ pendapat/ fakta yang akan ditanggapi, (2) menyatakan sikap/ pandangan dalam tanggapan, (3) melengkapi tanggapan dengan bukti yang sesuai, dan (4) mengungkapkan tanggapan dalam bentuk kalimat
SARAN
 Saran adalah pendapat, usul, anjuran yang dikemukakan untuk dipertimbangkan.
 Saran dikemukakan agar terjadi perbaikan atau peningkatan dari keadaan semula.
 Saran sebaiknya diajukan berdasarkan fakta atau data yang ada agar tepat sasaran dan yang diberi saran bersedia dengan senang hati mempertimbangkan dan melaksanakannya.
 Saran disertai dengan rasional/alasan yang mendukung untuk meyakinkan kebenaran usulan yang kita berikan.

PUJIAN
Yaitu tanggapan terhadap sesuatu hal dengan menitikberatkan pada keunggulan atau nilai lebih dari hal yang ditanggapi.

CONTOH :
Ribuan selter atau tempat tinggal sementara bagi puluhan ribu pengungsi bencana Gunung Merapi dibangun. Program pembangunan itu seiring dengan kian berkurannya aktivitas vulkanis Merapi dan berangsur-angsurnya pengungsi kembali ke kampung halaman dari tempat pengungsian. Program itu ditargetkan selesai dalam waktu satu bulan.
Salah satu kritik terhadap isi bacaan tersebut yaitu
1. Pembangunan selter seharusnya tidak hanya untuk korban letusan Gunung Merapi saja. (saran)
2. Pembangunan selter harus selesai sesuai target agar pengungsi tidak terlantar. (tanggapan)
Siskamling bisa mengakrabkan warganya. Sebab, ronda malam itu memicu interaksi sosial yang lebih intim antarwarga. Di samping itu pelaksanaan Siskamling menumbuhkan semangat gotong royong, tolong menolong, dan hidup rukun. Semangat itu setidaknya menjadi penawar sikap hidup acuh tak acuh yang melanda sebagian masyarakat. Sikap itu memicu ketidakpedulian warga terhadap lingkungannya.
Kritik terhadap isi bacaan tersebut antara lain:
1. Siskamling sebaiknya digalakkan kembali khususnya di kota-kota besar (saran)
2. Siskamling merupakan sarana silaturahmi antarwarga dalam satu lingkungan (tanggapan)
LATIHAN
1. Erosi yang ditimbulkan akibat pembangunan jalan raya juga mengancam hutan Mbeliling. Selain lapisan tanah yang berkurang karena erosi, keberadaan jalan raya juga meningkatkan akses manusia pada sumber daya hutan. Akibatnya, perburuan satwa liar dan penebangan pohon tak terelakkan.

Kritikan terhadap pembangunan jalan raya pada kutipan berita di atas adalah....
a. mestinya kelestarian alam sebagai acuan dalam pembangunan jalan raya
b. pembangunan jalan raya sebaiknya hanya di kota-kota
c. erosi akibat pembangunan jalan raya, hanya mengada-ada
d. perburuan satwa liar dilegalkan saja

2. Erosi yang ditimbulkan akibat pembangunan jalan raya juga mengancam hutan Mbeliling. Selain lapisan tanah yang berkurang karena erosi, keberadaan jalan raya juga meningkatkan akses manusia pada sumber daya hutan. Akibatnya, perburuan satwa liar dan penebangan pohon tak terelakkan.

Kritikan terhadap pembangunan jalan raya pada kutipan berita di atas adalah....
a. mestinya kelestarian alam sebagai acuan dalam pembangunan jalan raya
b. pembangunan jalan raya sebaiknya hanya di kota-kota
c. erosi akibat pembangunan jalan raya, hanya mengada-ada
d. perburuan satwa liar dilegalkan saja

3. Pada tanggal 8 Maret 2009, saya sedang berbelanja di sebuah supermarket sambil memegang brosur tentang supermarket tersebut yang masih berlaku 7 sampai 9 Maret 2009. Saat melewati rak sebuah barang yang akan saya beli, saya mengira harga yang tercantum itu salahkarena tidak sesuai dengan isi yang ada dalam brosur. Ternyata setelah saya konfirmasi ke pelayan, harga tersebut memang tidak sesuai dengan isi brosur yang saya. Betapa kecewanya saya saat mengetahui hal itu. Pihak supermarket menjelaskan bahwa harga yang tercantum dalam brosur itu sudah salah cetak.

Kritikan terhadap supermarket pada teks di atas adalah….
a. Pihak dari supermarket memang sengaja menurunkan harga dari sebuah barang
b. Pembeli dapat dengan bebas memilih berbelanja di supermarket mana saja
c. Pembeli sangat berhak memilih harga dari suatu barang yang paling murah
d. Pihak supermarket harus dapat mencermati isi yang tercantum di dalam sebuah brosur sebelum diedarkan ke masyarakat

4. SMP Merdeka akan membangun lapangan basket. Padahal sudah tidak ada lagi lahan kosong di SMP Merdeka. Satu-satunya tempat yang dimungkinkan menjadi lapangan basket adalah taman sekolah. Taman itu letaknya di depan deretan kelas. Oleh para siswa, taman itu dijadikan tempat bersantai saat istirahat tiba. Guru-guru dan siswa juga seringkali melakukan kegiatan pembelajaran di sana. Kepala Sekolah telah memutuskan untuk mengubah taman itu menjadi lapangan basket tanpa pertimbangan dari guru dan siswa.
Kritikan yang tepat terhadap sikap kepala sekolah tersebut adalah ….
a. Kepala Sekolah perlu mengadakan pembicaraan dengan orang tua siswa mengenai rencana pengubahan taman sekolah.
b. Lapangan basket juga sangat diperlukan ada baiknya taman sekolah diubah menjadi lapangan basket namun harus ditentukan waktu yang tepat.
c. Kepala Sekolah perlu mempertimbangkan keputusan yang diambilnya.
d. Kepala Sekolah perlu melakukan pembicaraan dengan guru dan siswa mengenai taman sekolah.

5. Akhir-akhir ini kita sering menyaksikan berbagai unjuk rasa lewat layar kaca. Banyak kota yang dijadikan ajang unjuk rasa terganggu kelancaran arus lalu lintasnya. Penyebab unjuk rasa itu sangat kompleks, antara lain karena ketidakpuasan atas kebijakan para ”penguasa”. Jika unjuk rasa terus-menerus terjadi niscaya stabilitas keamanan semakin tidak menentu.
Kritikan yang tepat berdasarkan teks di atas adalah....
a. Sebaiknya tidak perlu melakukan unjuk rasa.
b. Unjuk rasa boleh saja dilakukan asal tidak mengganggu stabilitas keamanan.
c. Pemerintah harus melarang kegiatan unjuk rasa.
d. Televisi tidak perlu menyiarkan unjuk rasa sehingga tidak dicontoh daerah lain.

6. Eto’o sebagai striker Barcelona dianggap sebagai salah satu penyerang paling berbahaya saat ini. Ungkapan Fabregas itu dilandasi rasa kagumnya atas Eto’o dalam mengolah si kulit bundar di lapangan.

Kritikan yang tepat terhadap isi paragraf tersebut adalah ...
a. Ia memang penyerang paling berbahaya saat ini di Barcelona.
b. Kekaguman seseorang yang berlebihan terhadap idolanya.
c. Sebaiknya tidak berlebihan jika menilai seseorang.
d. Striker paling berbahaya dalam mengolah si kulit bundar.

7. Banjir yang melanda beberapa daerah penghasil tanaman produksi padi di Indonesia masih berada dalam taraf wajar. Gagal tanam karena banjir dapat diatasi dengan tanam ulang atau replanting. Hal ini perlu adanya kapitalisasi dan perhatian penuh pemerintah dalam bentuk sarana produksi. Apabila kebijakan pemerintah dalam mengawal ketahanan pangan baik, maka tidak akan terjadi kekurangan pangan. Indonesia juga tidak perlu mengimpor beras karena cadangan pangan masih mencukupi.
Kritikan terhadap pemerintah berdasarkan teks tersebut adalah ...
a. Perlu penambahan jumlah daerah penghasil produksi makanan pokok agar produksi makanan pokok di Indonesia melimpah.
b. Pemerintah perlu mengimpor beras sebagai cadangan pangan sehingga kekurangan pangan tidak akan terjadi lagi saat bencana banjir.
c. Kegagalan tanam terjadi karena harga pupuk, benih, dan obat-obatan sangat mahal sehingga mengakibatkan para petani enggan menanam padi.
d. Pemerintah harus menambah kuantitas bantuan dan mengawal distribusi pupuk, benih, dan obat-obatan.

8. Layanan kesehatan yang terjangkau adalah hak semua warga. Agus dan Kholiq sangat serius dalam menangani kesehatan berkualitas yang terjangkau semua lapisan masyarakat. ”Apalagi selama ini banyak warga yang secara ekonomi cukup, jatuh miskin karena sakit. Untuk itu, Provinsi Jawa Tengah ke depan akan berkonsentrasi pada penyiapan layanan kesehatan yang terjangkai baik secara lokasi maupun biaya”, demikian ungkap Agus-Kholiq, calon pemimpin Jateng, saat memaparkan visi dan komitmennya di hadapan pengurus dan anggota Rotary Club Bojong di Semarang, Kamis (12/6) malam.
(Kompas: Kamis, 19 Juni 2008)
Kritikan terhadap visi dan komitmen Agus-Kholiq pada paragraf di atas adalah...
a. Kita harus mendukung visi dan komitmen Agus-Kholiq
b. Diperlukan waktu lama untuk mencapai visi dan komitmen tersebut.
c. Seluruh warga Jateng mendukung visi dan komitmen Agus-Kholiq.
d. Masalah kesehatan sebenarnya adalah masalah nasional.

9. Industri kerajinan harusnya dibangun di Bali atau Jogjakarta yang merupakan daerah tujuan wisata. Jadi langkah Mardi, pematung dari Jeruk Legi yang mendirikan kerajinan patung di Jeruk Legi ini tergolong nyleneh. Lokasi produksi yang digunakan pun jauh dari objek wisata.

Kritikan terhadap teks berita tersebut adalah ….
a. Lokasi produksi boleh di mana saja.
b. Tidak hanya di Bali dan Jogjakarta saja yang terdapat industri kerajinan.
c. Industri kerajinan baiknya dibangun di daerah tujuan wisata.
d. Mardi mendirikan kerajinan patung jauh dari lokasi wisata.

10. Layanan kesehatan yang terjangkau adalah hak semua warga. Agus dan Kholiq sangat serius dalam menangani kesehatan berkualitas yang terjangkau semua lapisan masyarakat. ”Apalagi selama ini banyak warga yang secara ekonomi cukup, jatuh miskin karena sakit. Untuk itu, Provinsi Jawa Tengah ke depan akan berkonsentrasi pada penyiapan layanan kesehatan yang terjangkau, baik secara lokasi maupun biaya”, demikian ungkap Agus-Kholiq, calon pemimpin Jateng, saat memaparkan visi dan komitmennya di hadapan pengurus dan anggota Rotary Club Bojong di Semarang, Kamis (12/6) malam.
(Kompas: Kamis, 19 Juni 2008)

Kritikan terhadap visi dan komitmen Agus-Kholiq pada paragraf di atas adalah...
a. Kita harus mendukung visi dan komitmen Agus-Kholiq
b. Diperlukan waktu lama untuk mencapai visi dan komitmen tersebut.
c. Seluruh warga Jateng mendukung visi dan komitmen Agus-Kholiq.
d. Masalah kesehatan sebenarnya adalah masalah nasional.

11. Sering terjadi konflik antara orang tua dan anaknya. Penyebabnya antara lain ekonomi dan cara pandang yang berbeda antara anak dan anyahnya. Pokoknya kalau ayah mengatakan tidak ya harus tidak. Keputusan ayah tidak boleh ditentang siapa saja di rumah ini.

Kritik terhadap watak ayah yang tepat adalah…
a. Ayah tidak boleh diktator, memaksakan kehendak. Mestinya anak juga diajak musyawarah agar segala sesuatu dapat diselesaikan dengan bijak.
b. Orang tua dan anak itu satu keluarga maka tidak boleh bertengkar.
c. Anak harus menurut kehendak orang tua.
d. Keterbatasan ekonomi dapat menjadi sumber konfliks keluarga.

12. Untuk meningkatkan mutu Ujian Nasional berbagai upaya telah dilakukan sekolah. Baik dan murid berupaya keras melatih siswa dengan mengerjakan soal-soal agar siswa terbiasa dan mempunyai kesiapan menghadapi ujian. Untuk soal yang sulit dibahas bersama-sama agar ditemukan jawaban yang tepat. Sayang sekali masih ada beberapa anak tidak mau menggunakan kesempatan ini dengan baik.

Kritik untuk siswa yang belum menggunakan kesempatan terbaik untuk meningkatkan nilai Ujian Nasional adalah..
a. Guru dan siswa berupaya keras untuk meningkatkan hasil ujian.
b. Meningkatkan mutu Ujian Nasional itu tugas guru.
c. Sebaiknya siswa yang belum menggunakan kesempatan terbaik itu segera mengikuti usaha sekolah agar mendapat nilai yang memuaskan.
d. Siswa harus dilatih soal-soal supaya terbiasa.
13. Pada awal tahun 2005, telah terjadi musibah yang menimpa keluarga Suwarni. Ia mempunyai tiga orang anak. Anak nomor satu dan dua sudah berumur lima dan empat tahun, yang bungsu masih berumur limabelas hari. Semuanya laki-laki. Pada suatu hari tiba-tiba Pak Sumarjan datang memberitahu bu Suwarni bahwa anaknya bermain sunat-sunatan sampai kehabisan darah karena lukanya terlalu dalam. Padahal saat itu ia sedang memandikan bayinya. Karena terlalu panik, bayi itu ditinggalkan begitu saja dalam bak mandi. Sedang si sulung merasa ketakutan dimarahi ibunya, ia lari dan tertabrak kendaraan hingga mati. Begitu pula adiknya, karena kehabisan darah akhirnya mati juga. Dan ternyata bayinya pun juga telah mati dalam bak mandi.


Kritik terhadap Ibu Suwarni pada teks di atas adalah …
a. Bu Suwarni harus sabar dalam menghadapi musibah.
b. Dalam menghadapi musibah apa pun Bu Suwarni harus menggunakan kepala dingin, tidak terburu-buru dan panik karena bisa berbahaya.
c. Anak-anak harus diawasi terus-menerus.
d. Kalau punya anak jangan terlalu banyak karena repot dan jaraknya jangan terlalu dekat.

14. Akhir-akhir ini Bangsa Indonesia kehilangan jati diri. Hal itu dapat kita lihat di televisi surat kabar dan media massa yang lain. Berita kriminalitas mulai dari pembunuhan, mutilasi, tawuran pelajar, tawuran antar kampung, pembakaran, perkosaan dan lain-lain. Benarkah Bangsa ini kehilangan jati diri? Padahal di sekolah dan di rumah telah diajarkan akhlak dan budi pekerti oleh guru dan orang tuanya. Bahkan diajari pula tentang agama.

Kritik terhadap guru dan orang tua yang tepat adalah…
a. Televisi yang salah, berita kriminalitas mestinya tidak disiarkan.
b. Guru dan orang tua selalu membiasakan anak-anaknya berakhlak baik.
c. Televisi mestinya menayangkan berita yang baik-baik saja.
d. Guru dan orang tua harus selalu berbuat baik.

15. Kenaikan harga kedelai di dalam negeri sudah tidak normal.Pasalnya ,saat ini Harga kedelai di Amerika Serikat hanya naik 30 persen per kilogram, Namun, harga kedelai impor naik di atas 100 persen.
Kritikan yang tepat terhadap kenaikan kedelai dalam negeri adalah....
a. Tidak seharusnya harga kedelai Amerika dinaikkan lebih dari 30 persen.
b. Mestinya kenaikan harga kedelai disesuaikan dengan kenaikan harga di Amerika.
c. Harga kedelai impor sudah sepantasnya naik mengingat di Amerika juga naik 30 persen.
d. Kalau harga kedelai di Amerika naik, Indonesia tidak usah impor kedelai.

16. Layanan kesehatan yang terjangkau adalah hak semua warga. Agus dan Kholiq sangat serius dalam menangani kesehatan berkualitas yang terjangkau semua lapisan masyarakat. ”Apalagi selama ini banyak warga yang secara ekonomi cukup, jatuh miskin karena sakit. Untuk itu, Provinsi Jawa Tengah ke depan akan berkonsentrasi pada penyiapan layanan kesehatan yang terjangkai baik secara lokasi maupun biaya”, demikian ungkap Agus-Kholiq, calon pemimpin Jateng, saat memaparkan visi dan komitmennya di hadapan pengurus dan anggota Rotary Club Bojong di Semarang, Kamis (12/6) malam.
(Kompas: Kamis, 19 Juni 2008)
Kritikan terhadap visi dan komitmen Agus-Kholiq pada paragraf tersebut adalah...
a. Kita harus mendukung visi dan komitmen Agus-Kholiq.
b. Diperlukan waktu lama untuk mencapai visi dan komitmen tersebut.
c. Seluruh warga Jateng mendukung visi dan komitmen Agus-Kholiq.
d. Masalah kesehatan sebenarnya adalah masalah nasional.

17. Bentrokan antarsuporter Persija dan Persipura yang memakan korban 1 orang tewas kemarin, bukan tanggung jawab PSSI, tetapi panitia pertandingan, begitu yang dikatakan Menpora kemarin. Bentrok antarsuporter sepakbola, bukan hanya sekali itu saja terjadi. Penyebab bentrok itu ada beberapa, antara lain akibat kekalahan tim yang didukungnya atau akibat tidak tegasnya wasit dalam memimpin pertandingan. Tingkat kedewasaan penonton yang masih rendah itulah yang membuat sepakbola Indonesia tidak berkualitas.

Kritikan yang tepat terhadap perkataan Menpora berdasarkan paragraf tersebut adalah…
a. Panitia jangan hanya memikirkan keuntungan saja.
b. Sebaiknya pertandingan dipindahkan ke tempat lain.
c. PSSI jangan lepas tangan begitu saja.
d. Panitia pertandingan harus mengatur keluar masuknya penonton dengan lebih baik.
READ MORE - MENYAMPAIKAN KRITIKAN DAN PUJIAN

KOMPETENSI BERPIDATO

Kompetensi Dasar :
10.1 Berpidato/
berceramah/ber-khotbah dengan intonasi yang tepat dan artikulasi serta volume suara yang jelas

Indikator :
1. Mampu menyusun garis besar kerangka pidato/ceramah/khotbah
2. Mampu berpidato/berceramah/berkhotbah dengan intonasi yang tepat dan artikulasi serta volume suara yang jelas

RINGKASAN MATERI
Sistematika pidato terdiri dari
1. Pendahuluan
Pendahuluan merupakan pengantar sebelum orator menyampaikan isi berita yang ingin disampaikan. Pendahuluan pidato biasanya terdiri dari
a. Salam
b. Sapaan terhadap orang yang hadir. Sapaan diawali dari orang yang berkedudukan tertinggi sampai pada pendengar yang umum.
c. Ucapan syukur. Ucapan syukur terkadang ditiadakan terutama pada pidato yang sifatnya umum.
2. Isi
Isi pidato mencakup hal-hal pokok seperti topik pidato. Topik pidato diusahakan sesuai dengan kegiatan yang tengah dilaksanakan. Pokok yang lain adalah permasalahan. Permasalahan yang akan diungkapkan sebisa mungkin yang terkini dan dihubungkan dengan kegiatan. Pokok pidato yang ketiga adalah solusi. Solusi akan mengungkapkan saran atau hal-hal yang bisa dijadikan alternative pemecahan masalah yang diungkapkan sebelumnya.
3. Penutup
Penutup berisi beberapa hal yaitu
a. Kesimpulan isi pidato yang telah disampaikan.
b. Permohonan maaf
c. Salam
Agar pidato yang akan disampaikan lebih sistematis, alangkah baiknya pidato disiapkan sebelumnya. Persiapan terdiri dari penentuan topic yang menarik, pendataan permasalahan yang sesuai, pembuatan kerangka pidato, pengembangan kerangka menjadi pidato yang utuh.

Metode berpidato
Ada beberapa cara seseorang melakukan pidato di depan orang banyak. Metode tersebut adalah
1 Metode menghapal. Metode ini dilaksanakan dengan cara menghapal keseluruhan isi pidato yang telah dibuat sebelumnya. Kelemahan metode ini adalah apabila di tengah perjalanan pidato orator lupa hapalan, pidato akan menjadi kacau.
2 Metode membaca naskah atau metode naskah yaitu orator membaca naskah pidato yang telah dipersiapkan sebelumnya. Dengan metode ini, pidato akan lebih lancar dan sesuai dengan rencana. Namun metode ini juga masih terdapat kelemahan. Kelemahan tersebut adalah orator tidak dapat menyelipkan ide-ide baru di luar naskah yang telah dipersiapkan.
3 Metode serta merta atau impromptu yaitu pidato tanpa adanya persiapan sama sekali. Metode ini akan dirasa sulit oleh orang yang jarang berpidato. Ide-ide tidak muncul sehingga orator bingung apa yang harus diucapkan. Namun dapat juga kebalikannya, ide-ide datang silih berganti sehingga isi pidato tidak berhubungan satu sama lainnya.
4 Metode ekstemporan atau garis besar naskah. Pada metode ini orator hanya mempersiapkan garis besar isi pidato yang akan disampaiakan. Pengembangan isi akan dilakukan saat pelaksanaan pidato di podium.

Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam berpidato
1. Berpakaian sopan, bersih, dan rapi.
2. Jangan menampakkan ketakutan atau ketidaksiapan di depan umum.
3. Suara yang keras agar bisa terdengan dengan jelas oleh keseluruhan pendengar.
4. Gunakan intonasi yang bervariasi agar tidak membosankan.
5. Perhatikan waktu karena pidato yang terlalu lama kan menjenuhkan.
6. Jangan mengulang-ulang isi yang tidak diperlukan.
7. Usahakan hilangkan kata-kata penjeda untuk berpikir seperti “e….”
8. Jangan berbicara kasar dan atau menyangkut pornografi.
9. Gunakan bahasa tubuh yang luwes dan fleksibel.

Beberapa kesalahan bahasa saat penyampaian pidato
a. Penggunaan kata-kata yang terpengaruh bahasa asing atau pergaulan seperti nggak, kagak, haturkan, kita daripada bangsa Indonesia…., Nampak.
b. Penggunaan kata-kata yang tidak logis seperti terima kasih yang sebanyak-banyaknya, beribu-ribu terima kasih, mohon maaf yang sedalam-dalamnya, maaf yang sebesar-besarnya, dan lainnya yang sejenis.
c. Penggunaan katakata yang tumpang tindih seperti disebabkan karena, seperti misalnya, sangat….sekali, hanya….saja.

LATIHAN
Yang terhormat Bapak Kepala Desa Danasari
Yang terhormat Bapak Kepala Kecamatan Bojong
Yang terhormat para Bapak-Bapak pengurus masjid
Bapak-bapak dan Ibu-ibu yang berbahagia

1. Sapaan pidato di atas kurang tepat karena…
a. menyapa kepala kecamatan setelah kepala desa dan penulisan kata bapak dan ibu yang menggunakan huruf kapital.
b. menyapa kepala kecamatan setelah kepala desa dan ketidakajegan penggunaan kata hormat.
c. menyapa kepala kecamatan setelah kepala desa dan penggunaan kata para sebelum Bapak-bapak .
d. Penggunaan kata Bapak pada pengurus masjid dan penggunaan kata para.

Pertama-tama marilah kita panjatkan puji Syukur kepada Tuhan YME yang telah memberikan kenikmatan dan kesehatan pada kita sehingga kita bisa berkumpul di sini.

2. Kesalahan diksi pada penggalan pembuka pidato di atas adalah….
a. pertama-tama dan bisa c. panjatkan dan YME
b. pertama-tama dan syukur d. syukur dan sehingga.

Sebelum saya akhiri pembicaraan ini, saya ingin mengingatkan kembali bahwa peringatan ini bukan hanya untuk senang-senang. Akan tetapi lebih jauh lagi kita sebagai umat nabi Muhammad harus meneladani sikap beliau dalam kehidupan kita sekarang ini.

3. Penggalan pidato di atas termasuk pada bagian pidato yang disebut…
a. pembukaan c. Kesimpulan
b. pemaparan isi d. Salam penutup

SMP Negeri 1 Lebaksiu mengadakan kegiatan penghijauan di sekolah. Sebagai ketua panitia, Amilatul mendapat kesempatan menyampaikan pidato di depan teman- temannya.
4. Bagian isi pidato Amilatul yang tepat adalah . . .
A. Semoga gerakan penghijauan ini dapat kita tingkatkan dan terus dilanjutkan pada masa yang akan datang.
B. Mari kita panjatkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberi nikmat dan rahmat sehingga kita dapat bertemu pada acara ini.
C. Selanjutnya, seperti yang tertera pada pengumuman, kita akan mengadakan penghijauan. Sudah sepantasnya kita berterima kasih kepada Tuhan bahwa sekolah kita senantiasa diberi kesuburan untuk penghijauan.
D. Lingkungan sekolah kita memang subur, tetapi kesuburan itu perlu dilestarikan. Bukan hanya untuk kita saat ini, tetapi juga penting untuk generasi adik-adik kita. Untuk itu, sebagai bukti kepedulian kita, mari kita lestarikan lingkungan dengan penghijauan.

5. Mendidik anak adalah hal yang tidak mudah, bahkan boleh dikatakan sulit. (2) Pada prosesnya terjadi benturan. (3) Nilai-nilai dan lingkungan tempat orang tua tumbuh dan membentuk karakternya, berbeda dengan nilai-nilai dan lingkungan tempat si anak tumbuh. (4) ....
Isian yang tepat untuk melengkapi bagian rumpang teks pidato di atas adalah ....
a. Generasi inilah yang akan mendominasi kehidupan masyarakat.
b. Alhasil, setiap generasi memiliki karakter yang unik dan khas.
c. Ciri generasi modern adalah memiliki karakter yang lebih ekspresif.
d. Setiap anak dianjurkan untuk mengikis nilai-nilai orang tua mereka.

6. Penulisan bagian penutup pidato yang paling tepat adalah ....
a. Terasa masih segar dalam ingatan kita, peristiwa tragis seorang ibu dan anaknya yang masih bayi dibantai dengan kejam.
b. Di Surabaya, seorang mahasiswi cantik yang sedang meluncur sendirian dengan sedannya di Jalan Darma Husada dihadang penjahat.
c. Semoga suatu saat kelak Kepala Kepolisian RI dijabat oleh Jendral Polisi Alumni sekolah ini.
d. Kami sadar, untuk menjaga Merah Putih tetap berkibar sebagai lambang kejayaan dan kemajuan bangsa, kami harus belajar dan bekerja keras.

7. SMP Bakti Nusa Palembang mengadakan acara perpisahan siswa kelas 9 tahun 2007/2008 dengan siswa kelas 7 dan 8. Tempat kegiatan di Gedung Wanita.

Sambutan yang tepat untuk pembuka pidato sesuai dengan ilustrasi di atas adalah...
a. Dengan mengucap puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, saya nyatakan acara perpisahan kelas 9 tahun 2007/2008 dimulai. Semoga Tuhan Yang Maha Esa memberkati kita semua.
b. Kami mohon maaf, jika acara ini kurang berkenan di hati bapak, ibu, saudara. Karena keterbatasan waktu juga acara ini dapat terlaksana dan segera akan kita mulai.
c. Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Berkat rahmat dan ridha-Nya, kita dapat hadir dalam acara perpisahan kelas 9 tahun 2007/2008.
d. Sesuai dengan surat undangan yang telah saya terima, hari ini saya akan membicarakan hal-hal yang berkenaan dengan perpisahan yang akan kita laksanakan.

8. Acara ini sebagai sarana untuk mengembangkan kreativitas siswa. Di samping itu, kalian diharapkan memiliki keterampilan yang bermanfaat agar supaya dapat berkompetisi di masyarakat.

Perbaikan bagian kalimat teks pidato bercetak miring tersebut adalah...
a. kalian diharapkan memiliki keterampilan yang bermanfaat.
b. kalian diharapkan memiliki keterampilan yang bermanfaat agar dapat berkompetisi di masyarakat.
c. kalian diharapkan memiliki keterampilan supaya dapat berkompetisi.
d. kalian memiliki keterampilan bermasyarakat.

9. Febian terpilih menjadi ketua OSIS periode 2008/2009 melalui pemilihan yang dilaksanakan tanggal 1 November 2008 yang lalu. Febian diberi kesempatan untuk memberikan sambutan atas terpilihnya dia sebagai ketua OSIS.
Isi pidato yang sesuai dengan ilustrasi di atas adalah...
a. Puji syukur ke hadirat Tuhan atas rahmat-Nya kepada kita semua. Juga terima kasih saya sampaikan kepada panitia atas kesempatan yang diberika kepada saya untuk menyampaikan pidato secara singkat.
b. Dalam kesempatan ini, saya mengucapkan terima kasih kepada teman-teman, atas kepercayaan yang diberikan kepada saya, sehingga saya terpilih sebagai Ketua OSIS periode tahun 2008/2009. Suatu kehormatan yang besar karena kepercayaan ini. Saya mengharapkan dukungan teman-teman agar program program yang akan kita laksanakan dapat berjalan dengan sukses.
c. Demikianlah sambutan saya. Saya mohon maaf sekiranya dalam bertutur kata ada salah kata yang tanpa saya sengaja. Sekali lagi besar harapan saya, semoga teman-teman pengurus OSIS selalu bersemangat dalam melaksanakan program-program yang akan datang.
d. Demikianlah, Wassalamualaikum Wr. Wb. Hidup OSIS SMP Nusa Bangsa.

10. Mengapa membuang sampah sembarangan menjadi masalah?Sangat jelas sekali bahwa membuang sampah sembarangan akan berdampak buruk terhadap lingkungan bahkan juga terhadap kesehatan pula.

Perbaikan kalimat teks pidato bercetak miring tersebuat adalah...
a. Membuang sampah sembarangan akan berdampak buruk terhadap lingkungan dan kesehatan.
b. Jelas sekali membuang sampah sembarangan tidak mengganggu kesehatan.
c. Sampah tidak akan menjadi masalah bagi lingkungan.
d. Kualitas hidup kita ditentukan oleh sampah.
READ MORE - KOMPETENSI BERPIDATO

Kamis, 21 April 2011

MEDIA PEMBELAJARAN DALAM PENDIDIKAN

Media disebut juga alat yang dijadikan sarana atau penghubung. Kaitannya dengan media pembelajaran, berarti penghubung yang dimaksud adalah proses komunikasi antara pendidik dan peserta didik saat proses pembelajaran berlangsung. Hal ini sejalan dengan pendapat yang dikemukakan Arsyad. Arsyad mengatakan bahwa kata media berasal dari bahasa latin mediumb yang berarti perantara atau pengantar. Media berfungsi sebagai perantara atau pengantar pesan dari pengirim kepada penerima. Banyak para pakar yang memberi batasan tentang media. Hal ini sejalan dengan pendapat Arsyad yang mengatakan bahwa Media berarti perantara atau penghantar (Arsyad,2007) pendapat ini sejalan dengan pendapat dari Assosiation of Education and Communication Technology (AECT) yang membatasi media sebagai segala bentuk dan saluran yang digunakan orang untuk menyampaiakan pesan dan informasi. (AECT via Arsyad,2007)

Pendapat di atas diperjelas lagi oleh Rudy Bratz yang mengklasifikasikan media pembelajaran menjadi beberapa, yaitu : a) media audio visual yang dapat bergerak, b) media audio visual diam, c) media audio visual semi gerak, d) media visual gerak, e) media visual diam, f) media semi gerak, g) media audio dan h) media cetak(Rudy Bratz via Arief S. Sadiman 1986:20). Selanjutnya Gagne mengklasifikasikan media pembelajaran, yaitu a) benda didemonstrasikan, b) komunikasi lisan, c) media cetak, d)gambar diam, e) gambar gerak, f) film bersuara dan g) mesin belajar. (Gagne via Arief S. Sadiman 1986:23) Sementara itu, Arsyad membagi media menjadi tiga yaitu media cetak, media audio visual, dan media komputer (Arsyad, 2007). Arsyad mengklasifikasikan media berdasarkan sarana dan bentuk media.

Berdasarkan pembagian di atas, dapat kita ketahui bahwa media pembelajaran sangat banyak. Tinggal pemanfaatannya bergantung pada kretivitas guru sebagai penyusun skenario pembelajaran. Yang jelas, penggunaan media akan berdampak positif terhadap daya serap dan ketuntasan belajar siswa.lalu bagaimanakah kita kita dapat menentukan media yang baik agar kita dapat menggunakan media secara efektif dan efesien?
Menjawab pertanyaan di atas, Arsyad mendata ciri-ciri media pembelajaran yang baik terdiri dari (1) Ciri fikatif (fixative Property) yang melingkupi kemampuan media merekam, menyimpan, melestarikan, dan merekonstruksi suatu peristiwa atau objek.(2) Ciri Manipulatif (Manipulative Property) yaitu kemampuan media menghadirkan kejadian yang terjadi berhari-hari dalam waktu beberapa menit. Misalnya proses metamorfosis kupu-kupu dapat dijelaskan dalam beberapa menit saja.(3) Ciri Distributif (Distributive Property) Suatu objek atau kejadian ditransformasikan melalui ruang dan secara bersamaan kejadian tersebut disajikan kepada sejumlah besar siswa dengan stimulus pengalaman yang relative sama mengenai kejadian itu.(Arsyad, 2007)

Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran merupakan suatu atau sarana yang digunakan dalam proses pembelajaran agar siwa mampu memahami suatu konsep dan kompetensi pembelajaran yang disanpaikan guru. Media pembelajaran yang baik harus sesuai dengan kondisi siswa dan dapat dimanfaatkan sebanyak-banyaknya oleh keseluruhan siswa dalam satu kelas.

Lalu bagaimanakah manfaat media pembelajaran di kelas. dari pengalaman penulis terhadap penggunaan media pembelajaran, beberapa perubahan terjadi pada diri siswa. tentunya perubahan tersebut adalah perubahan yang positif. perubahan tersebut adalah perubahan tingkah laku. Dengan penggunaan media pembelajaran, anak lebih bersemangat dalam belajar. tentunya semangat ini sebagai modal utama keberhasilan dalam pembelajaran. Coba kita bayangkan, seandainya setiap kali pelajaran dilaksanakan di kelas anak-anak penuh semangat mengikutinya, tentu hasil akhirnya adalah prestasi yang meningkat.

Namun perlu juga diwaspadai, penggunaan media pembelajaran yang monoton model dan bentuknya tidak lagi akan menjadi daya tarik bagi siswa dalam mengikuti pembelajarn. sebagus apapun media dengan bantuan komputer, kalau setiap kali pelajaran menggunakan itu terus, anak tentunya akan jenuh. maka dari itu, inovasi media juga sangat diperlukan. kalau kita menguasai komputer dan sekolah juga memiliki fasilitasnya, mengapa tidak kita lakukan. yang penting jangan keterusan itu terus. kali lain mungkin kita pakai media yang lebih sederhana.
READ MORE - MEDIA PEMBELAJARAN DALAM PENDIDIKAN

MENGHADIRKAN EDUTAINMEN DALAM PEMBELAJARAN DI KELAS

Barangkali kita tidak asing dengan istilah edutatainmen.Lalu apakah yang dimaksud dengan edutainment? Dalam A European Informational website dikatakan bahwa
Edutainment is a form of entertainment designed to educate as well as to amuse. Edutainment typically seeks to instruct or socialize its audience by embedding lessons in some familiar form of entertainment: television programs, computer and video games, films, music, websites, multimedia software, etc.(Randy White,2003, http://www.edutainment.eu/#Edutainment_in_film_television_programming)
Dalam terjemahan bebasnya kurang lebih dikatakan bahwa edutainmen adalah sebuah format dari entertainment atau hiburan yang dirancang untuk mendidik sekaligus menghibur. Ciri khas dari edutainmen mencoba untuk membangun atau mengenalkan kepada peserta didik dengan menanamkan (melekatkan) pelajaran di dalam format hiburan yang telah dikenal seperti program televisi, komputer dan videogame, film, musik, website pada internet, perangkat multimedia, dan lainnya.

Dari informasi di atas menunjukkan pada kita pemanfaatan media hiburan yang telah dikenal siswa berpotensi menciptakan sebuah pembelajaran yang menyenangkan. Hal ini sejalan dengan penelitian dari Wolfgang Heiden yang mengatakan “people memorize facts and ideas better when they are emotionally involved” Orang mengingat fakta dan ide lebih baik ketika mereka terlibat secara emosional. Dalam hasil penelitiannya, Wolfgang menyimpulkan bahwa “All participants expressed their preference in terms of motivation for this edutainment approach to academic learning compared to traditional lecture-and-practice courses” (Heiden, Wolfgang, A European Informational Website.Download tanggal 23 Agustus 2010.http://www2.inf.fh-brs.de/~wheide2m/publ/ShkodraICT07/acadeduShkodra07.pdf )
pendapat ini menginformasikan pada kita bahwa dengan pemanfaatan edutainmen siswa lebih tertarik dan termotivasi daripada penggunaan cara yang tradisional atau praktik.

Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa edutainmen adalah pemanfaatan entertainmen dalam dunia pendidikan untuk menciptakan suatu suasana pembelajaran yang menyenangkan bagi siswa. Berkaitan dengan itu media yang berorientasi edutainmen adalah sarana pembelajaran yang diciptakan dengan pemanfaatan entertaimen untuk menciptakan pembelajaran yang menyenangkan.

Lalu bagimanakah kita menghadirkan suatu format edutainmen dalam pembelajaran di kelas? apakah kita harus menciptakan suatu bentuk entertainmen yang memiliki nilai pendidikan untuk merealisasikan hal tersebut? barangkali sangat bagus kalau kita sanggup menciptakan entertainmen khusus tersebut. Namun, tentunya itu akan jadi "Hampir Mustakhil" dilakukan oleh banyak guru dengan kemampuan teknologi yang hanya sekadar cukup.

untuk itu, hal yang bisa kita lakukan untuk menghadirkan suasana edutainmen dalam pembelajaran di kelas adalah dengan memanfaatkan entertainmen yang telah dibuat oleh stasiun radio atau televisi yang ada. Tentunya, guru tidak akan memberikan entertainmen tersebut mentah-mentah kepada anak didik. Tugas guru saat itu adalah memilih entertainmen yang sesuai dengan kompetensi dasar (KD) yang akan diajarkan di kelas saat itu.

banyak KD pada mata pelajaran bahasa Indonesia yang bisa kita padupadankan dengan memanfaatkan acara di televisi maupun radio. Sebagai contoh, untuk KD mengkritik karya yang ada pada kelas IX, kita bisa hadirkan penggalan sinetron-sinetron yang kita anggap kurang bermutu baik dari segi cerita, akting tokoh, kelogisan cerita maupun gambarnya. KD yang berhubungan dengan berita, kita bisa manfaatkan berita yang ada di televisi baik berita yang sifatnya bergosip maupun berita yang lebih serius. KD tentang dialog interaktif, dapat dihadirkan cuplikan dialog interaktif yang ada dalam acara tertentu. Pendek kata, acara yang ada di televisi ataupun radio dapat kita manfaatkan untuk pembelajaran di dalam kelas.

Pertanyaan inti adalah, bagimana kita mendapatkan entertainmen tersebut? Zaman sudah modern. kita bisa merekam langsung acara tersebut. Kalau tidak bisa buka saja internet lalu browsing di Youtube pasti banyak deh. Jangan gunakan Youtube hanya untuk melihat yang tidak-tidak saja. Ambil manfaat dari fasilitas yang ada. Ingat kata pepatah "Orang bijak adalah orang yang mampu mengambil hikmah dari sesuatu yang dianggap buruk"

Ayo, jadilah orang bijak yang mau berubah mulai hari ini. Anak didik kita sangat merindukan berjumpa dengan guru yang menyenangkan seperti Anda.
READ MORE - MENGHADIRKAN EDUTAINMEN DALAM PEMBELAJARAN DI KELAS

PARAGRAF DALAM WACANA BERBAHASA INDONESIA

Pembahasan tentang paragraph tentunya taka sing lagi dalam pelajaran bahasa Indonesia. Namun tahukah kita apakah yang dimaksud paragraph? Ya, secara fisik, paragraph biasanya ditandai dengan masuknya kata awal sekitar 8-12 karakter atau berpisahnya kelompok kalimat dengan kelompok lainnya dengan jarak spasi yang berbeda dari jarak spasi sebelumnya.
Dilihat dari definisinya, ada beberapa pendapat tentang paragraph. Di antara pendapat tersebut, Finoza (2005:149) mengatakan bahwa alinea atau paragraf adalah satuan bentuk bahasa yang biasanya merupakan hasil penggabungan beberapa kalimat. Dalam upaya menghimpun beberapa kalimat menjadi paragraf yang perlu diperhatikan adalah kesatuan dan kepaduan. Kesatuan berarti seluruh kalimat dalam paragraf membicarakan satu gagasan. Kepaduan berarti seluruh kalimat dalam paragraf itu kompak, saling berkaitan mendukung gagasan tunggal. Pendapat ini difokuskan pada kesatuan kalimat yang membentuk paragraph. Dengan demikian, sebuah paragraph harus memiliki satu kesatuan baik secara bahasa maupun secara isi.
Melihat pada isi kalimat yang membangun sebuah paragraph, kalimat yang membangun paragraf diklasifikasikan atas dua macam yaitu (1) kalimat topik/kalimat utama, dan (2) kalimat penjelas/pendukung. Kalimat utama adalah kalimat yang berisi ide pokok. Kalimat penjelas berfungsi menjelaskan atau mendukung ide pokok paragraf tersebut. Letak kedua kalimat tersebut dapat divariasikan tergantung dari pengembangan paragraph yang terjadi.
Dilihat dari letak pikiran utama atau kalimat utamanya, paragraph terbagi menjadi beberapa jenis. Jenis pertama disebut paragraph deduksi atau deduktif. Paragraph ini memiliki pikiran utama yang diletakkan di awal paragraph. Jenis kedua adalah induktif yang memiliki pikiran utama di akhir paragraph. Sementara itu, jenis yang lain adalah jenis campuran. Jenis campuran ini pada hakikatnya merupakan perpaduan dari deduktif dan induktif. Jenis campuran ini memungkinkan letak pikiran utamanya di tengah atau di awal dan akhir sekaligus. Namun yang perlu ditekankan, meskipun pikiran utamanya ada dua tetapi pada hakikatnya satu karena pikiran utama yang di akhir paragraph hanya bersifat pengulangan. Jenis yang terakhir adalah jenis paragraph menyebar yaitu paragraph yang pikiran utamnya pada keseluruhan kalimat dalam paragraph tersebut.
Dilihat dari cara menembangkan paragraf ,terdapat beberapa bentuk pengembangan. Yang pertama adalah Paragraf umum-khusus yaitu paragraph yang menyajikan pokok permasalahan umum terlebih dahulu lalu menyusul uraian rincian mengenai permasalahan atau gagasan yang lebih khusus. Kebalikan dari jenis ini adalah paragraph khusus-umum. Yang dimaksud paragraph khusus-umum yaitu jika sebuah paragraf diawali dengan kalimat-kalimat penjelas kemudian ditutup dengan kalimat utama maka jenis pengembangan paragraf ini disebut paragraf induksi. Paragraph umum-khusus berbentuk deduktif sedangkan paragraph khusu-umum berbentuk induktif.
Demikian halnya dengan pengembangan paragraf sebab-akibat. Kalimat utama merupakan pernyataan sebab dan akibat sebagai pikiran penjelasnya. Sedangkan sebaliknya pengembangan paragraf akibat-sebab, diawali dengan kalimat penjelas berupa pernyataan akibat. Pada akhir kalimat merupakan peryataan sebab. Pernyataan sebab inilah yang merupakan kalimat utama.
perhatikan contoh berikut ini:
Berbeda dengan manusia yang cenderung memilih, alam tidak memiliki keserakahan. Pohon sebagai contoh, ia tidak hanya menaungi para kiai, pastor, dan pendeta. Penjahat yang paling jahat pun akan dinaungi pohon. Demikian juga dengan laut. Setiap barang dan air yang datang hanya diterima dan diterima. Tidak peduli, apakah ia bersih atau kotor, ia berbau harum atau berbau busuk. Semuanya diterima tanpa kemewahan dan keserakahan memilih sebagaimana manusia. Matahari apalagi. Dari tahi kambing sampai wanita cantik pun disinarinya dengan kadar yang sama.
READ MORE - PARAGRAF DALAM WACANA BERBAHASA INDONESIA

Rabu, 20 April 2011

Menyikapi Setting Tempat Duduk pada Ujian Nasional 2011

Ujian Nasional SMP akan dilaksanakan tanggal 25 s.d 28 April 2011. Prosedur Pelaksanaan Operasional Standar (POS) telah dikeluarkan oleh Badan Standarisasi Nasional Pendidikan (BSNP. Dalam POS dikatakan bahwa ujian Nasional tahun 2011 menggunakan lima paket soal dengan sistem pembagian secara acak.pengaturan tersaebut tentunya bertujuan baik yaitu dielimirkan peluang sekolah yang mencoba berbuat "Curang" dengan memberikan kunci jawaban. Namun, pada praktik yang telah direncanakan, pembagian soal dilakukan tidak secara acak. akan tetapi dilakukan dengan pola urut paket A, B, C, D, E dan seterusnya. Denah tempat duduk sudah diatur sesuai dengan POS yang ada.
Hal ini tentunya akan berakibat kurang baik pada -proses pelaksanaan ujian nasional. tentunya sekolah-sekolah "Nakal" masih bisa bermain dalam pelaksanaan ujian nasional.
lalu bagaimana sikap kita seharusnya? sebagai pengawas tentunya kita mengikuti aturan main yang sudah ditentukan melalui Dinas Pendidikan masing-masing daerah. Rasa kecewa dan prasangka untuk sementara ditepiskan saja. Ubahlah perasaan negatif tersebut dengan perasaan positif yaitu "Khusnudzon". semoga orang-orang yang berusaha "bermain" dalam ujian nasional tahun ini, akan mendapatkan hidayah.
Lalu bagaimana dengan sikap pemerintah sendiri? ya, mungkin pemerintah harus lebih bijak dalam lingkup ketegasan menindak sekolah-sekolah yang "bermain-main" dalam Ujian nasional. tentunya semua akan terbaca dalam hasil yang siswa capai. bukankah suatu hal yang sifatnya mustahil apabila dalam satu sekolah siswa memberikan jawaban yang sama persih pada beberapa soal?
READ MORE - Menyikapi Setting Tempat Duduk pada Ujian Nasional 2011

Senin, 18 April 2011

MENYUNTING : PENGGABUNGAN DAN PEMISAHAN KATA

Dalam bahasa Indonesia, beberapa kata jadian ditulis serangkai atau gabung sementara beberapa yang lain ditulis terpisah. Ada beberapa aturan yang berkenaan dengan hal tersebut. Beberapa aturan tersebut adalah :
A. Kata berimbuhan
1. Kata yang mendapatkan afiks atau imbuhan ditulis serangkai dengan kata yang mengikutinya. Afiks tersebut dapat berbentuk prefiks atau awalan, infiks (sisipan), sufiks (akhiran), dan konfiks (gabungan awalan dan akhiran)
Contoh :
Ber- + main = bermain
-em- + gertak = gemeretak
- an +makan = makanan
Ke-an +tuhan = ketuhanan

2. Prefiks atau kata yang diikuti kata berawal kapital penggabungannya harus menggunakan tanda hubung karena huruf kapital tidak dibenarkan berada di tengah kata.
Contoh :
Non- + Islam = non-Islam
Ampunan +Mu = ampunan-Mu

3. Konfiks apabila diikuti dengan frase atau kelompok kata, penulisan frase tersebut harus digabung.
Contoh:
Me-kan + kambing hitam = mengambinghitamkan
Meper-kan + tanggung jawab = mempertanggungjawabkan
di-kan + anak tiri = dianaktirikan

4. Afiks yang diikuti angka penulisannya harus menggunakan tanda hubung.
Contoh:
Ke- + 20 =ke-20

5. Semua prefiks baik asli Indonesia ataupun serapan dari bahasa asing diperlakukan sama dengan cara digabung. Beberapa jenis prefiks serapan yang harus ditulis serangkai dengan kata yang mengikutinya adalah:
Pra- + olimpiade = praolimpiade
Pasca- + panen = pascapanen
Neo- + demokrasi = neodemokrasi
Kontra- + indikasi = kontraindikasi
Pro- + reformasi = proreformasi
Tuna- + netra = tunanetra
Antar- + daerah = antardaerah
Anti- + teroris = antiteroris
Eks- + karisedenan = ekskarisidenan
Inter- + nasional = internasional
READ MORE - MENYUNTING : PENGGABUNGAN DAN PEMISAHAN KATA

Jumat, 15 April 2011

TANYA JAWAB SEPUTAR PEDAGOGIK TRANSFORMATIF

1. Uraikan bagaimana konsep pedagogik transformatif (PT). Hal-hal apa saja yang mendasari PT? Apa pendapat Anda tentang PT dan pelaksanaannya di sekolah? Apa tantangan dan kekuatannya?

Jawaban:
a. Konsep Pedagogik Transformatif
Konsep paedagogik transformatif dapat dilihat secara etimologis dan terminologis. Secara etimologis, pedagogik transformatif (selanjutnya: PT) berasal dari dua kata, yaitu pedagogic dan transformative. Kata Pedagogic berasal dari bahasa Yunani, paid yang berarti ‘anak’ dan agogos, yang berarti ‘membimbing anak’. Jadi pedagogik artinya ‘ilmu atau seni membimbing anak’. Kata transformative berasal dari bahasa Inggris dan diindonesiakan menjadi transformatif, yang artinya ‘lintas bentuk’ atau ‘selalu berubah bentuk (ke arah yang lebih baik)’ . Dengan demikian, PT diartikan sebagai ‘seni atau ilmu membimbing (mendidik) anak yang senantiasa berubah-ubah bentuk atau model ke arah yang lebih baik’. Secara terminologis atau peristilahan, pedagogik transformatif merupakan suatu proses pendidikan yang mentransformasikan kehidupan manusia (peserta didik) ke arah yang lebih baik atau lebih maju dari keadaan sebelumnya.
PT disebut pula pedagogik kritis karena lahir dari pandangan kaum postmodernisme dan pedagogik libertarian. Menurut PT sebuah kebenaran bersifat terbuka. Oleh karena itu, baik pendidik maupun peserta didik merupakan entitas yang dinamis. Masing-masing bukan menjadi subordinasi bagi yang lain. PT mengakui adanya keberagaman latarbelakang peserta didik, baik bakat, minat maupun tingkat kecerdasannya. Itulah sebabnya, setiap peserta didik harus diperlakukan sebagaimana mestinya, yaitu “dimanusiakan”. Karena pendidikan menurut PT adalah usaha “memanusiakan" manusia.

b. Hal-hal yang Mendasari Lahirnya Pedagogik Transformatif
Lahirnya PT sebenarnya diawali dari adanya sebuah tuntutan dari berbagai kalangan terhadap pelaksanaan pendidikan yang selama ini dinilai ‘kurang berhasil’. Pelaksanaan pendidikan selama ini dipandang lebih menekankan pada aspek kognitif daripada aspek-aspek kemanusiaan yang lain, yaitu afektif dan psikomotorik, para peserta didiknya. Pendidikan yang seperti itu pada akhirnya hanya mempu menghasilkan orang-orang yang pintar alias jenius, tetapi tidak diimbangi oleh karakter dan moral yang baik. Di samping itu, implementasi pendidikan juga dinilai terasing dari kehidupan sosial karena terlalu teoretis dan kurang berpijak pada problematika dan kebutuhan yang ada di masyarakat. Dengan kata lain, munculnya PT adalah akibat adanya fenomena ‘krisis pendidikan’ yang melanda bangsa Indonesia dalam kurun waktu dua dekade terakhir. Fenomena ‘krisis pendidikan’ tersebut ditandai oleh beberapa hal seperti di bawah ini.
1) Munculnya tindak kekerasan di masyarakat, seperti tawuran antarpelajar, antarpemuda lain desa dan pada skala yang lebih besar adalah munculnya konflik antaretnis, yang bisa mengarah pada disintegrasi bangsa. Hal ini ditengarai juga sebagai akibat dari kekaurangberhasilan pelaksanaan pendidikan.
2) Adanya intoleransi antarpemeluk agama sehingga muncul konflik di antara mereka, seperti kasus yang terjadi di Maluku atau Ambon serta beberapa daerah lain.
3) Pendidikan miskin menghasilkan generasi yang unggul dan kompetitif, baik di tingkat regional maupun internasional.
4) Peserta didik kurang memiliki etika agama dan sosial. Akhirnya mereka banyak yang terjerumus pada budaya freesex, samenleven, dan menjadi konsumen sekaligus pecandu narkotika dan obat-obat terlarang.
5) Anak didik terasing (soliter) dari lingkungan sosialnya. Mereka merasa gagu dan gagap terhadap dinamika yang terjadi di masyarakat. Mereka hanya bisa menjadi ‘penonton’, tetapi tidak berusaha belajar menjadi ‘pemain’, apalagi menjadi ‘seorang pemain handal’. Itu semua terjadi akibat pelaksanaan pendidikan yang terjadi dinilai terlalu teoretis.
6) Anak didik cenderung pasif, kurang aktif dan kreatif (seperti robot), serta tidak memiliki ‘ruh’ untuk melakukan sebuah perubahan. Kondisi ini juga disinyalir sebagai dampak dari model pembelajaran yang hanya berpusat pada guru, sementara siswa tidak diberi ‘kemerdekaan’ untuk mengeksplor bakat dan minatnya agar bisa berkembang secara optimal.
7) Klimaks dari semua itu muncul ‘krismon’ alias krisis moneter. Walaupun krismon merupakan masalah dalam bidang ekonomi, tetapi bidang pendidikan secara tidak langsung juga turut memberikan andil yang cukup besar dalam memunculkan masalah itu.
Kondisi bangsa yang semakin carut-marut, sebagai akibat dari ‘krisis pendidikan’ itu, perlu segera diatasi. Salah satu caranya adalah dengan melakukan suatu perubahan paradigma dalam pelaksanaan pendidikan, yaitu tidak lain dengan pedagogik transformatif. Sebuah paradiga pendidikan yang lebih humanis, sosialis-kultular, yang lebih memberikan kesempatan kepada semua komponen pendidikan menjadi kontributor dan partisipator bagi perubahan yang baik, dan menghargai adanya diferensiasi intelegensi individual, bakat atau potensi setiap peserta didiknya yang selama ini dipandang kurang diperhatikan.

c. Pedagogik Transformatif dan Pelaksanaannya di Sekolah
PT sebagai sebuah paradigma baru dalam dunia pendidikan dipandang sangat perlu untuk segera diterapkan di Indonesia, khususnya di sekolah-sekolah. Hal ini dilakukan sebagai salah satu solusi untuk mengatasi “krisis pendidikan” yang selama ini terjadi. Berbagai pemikiran, pandangan dan konsep yang ada dalam PT, seperti teori belajar (kognitivistik, konstruktivistik, dan humanistik), model pembelajaran (kooperatif, komunikatif, quantum teaching, dan CTL), konsep kecerdasan jamak (multiple intellegences) dan perbedaan gaya belajar siswa, apabila benar-benar dapat diaplikasikan secara tepat akan mampu mengubah wajah dunia pendidikan kita yang tadinya “buram” dan “carut-marut” menjadi dunia pendidikan yang “indah” dan “nyata”.
Adapun implementasi PT di sekolah dilakukan secara terpadu (integrated), bukan secara terpisah-pisah (partial). Artinya, PT diintegrasikan ke dalam kurikulum yang digunakan pada setiap satuan pendidikan. Pada tataran yang lebih kecil, PT dintegrasikan pada setiap mata pelajaran, terutama pada setiap kompetensi dasar (KD) yang hendak ditanamkan kepada para siswa. Namun demikian, dalam pelaksanaannya tidak semudah membalikkan telapak tangan. Mengingat banyak faktor yang turut berpengaruh di dalamnya. Keberhasilan pelaksanaan PT di sekolah sangat didukung oleh sumber daya manusia yang handal, guru yang profesional, dan sarana-prasarana yang memadai. Akan tetapi, kenyataannya di lapangan hal itu masih jauh panggang daripada api. Meskipun di beberapa satuan pendidikan juga ada yang sudah kondusif dan representatif.

2. Di antara teori belajar,manakah yang paling mungkin diterapkan untuk PT? Uraikan pilihan dan alasan Saudara!

Jawaban:
Dalam dunia pendidikan dikenal ada beberapa teori belajar. Di antaranya adalah teori behavioristik, kognitivistik, konstruktivistik, dan humanistik. Dari keempat teori belajar tersebut yang dimungkinkan dapat diterapkan dalam PT hanya tiga, yaitu teori kognitivivtik, konstruktivistik, dan humanistik. Sementara itu, teori behavioristik dipandang tidak relevan atau tidak cocok untuk diterapkan dalam PT. Mengingat banyak dijumpai pemikiran dalam teori tersebut yang berseberangan dengan konsep-konsep yang ada dalam PT. Berbeda dengan teori kognitivistik, konstruktivistik dan humanistik, tampaknya pemikiran PT sangat relevan dengan pemikiran ketiga teori tersebut. Misalnya, antara PT dengan teori konstruktivistik memiliki kesamaan pemikiran. Kesesuaian tersebut seperti berikut ini.
a. Dilihat dari proses belajar yang berorientasi pada konstruktivesme, tampak adanya persamaan dengan pedagogik transformastif. Dalam konstruktifisme tampak adanya
1) belajar merupakan proses mengasimilasi dan menghubungkan pengalaman sehingga pengetahuan berubah.
2) Hasil belajar dipengaruhi oleh pengalaman dengan dunia fisik dan lingkungan (kontekstual)
3) Pengetahuan adalah kegiatan aktif peserta didik yang berinteraksi dengan lingkungan.
b. Kegiatan bukanlah mentransfer pengetahuan dari guru melainkan kegiatan yang memungkinkan peserta didik membangun sendiri pengetahuannya.
c. Pembelajaran berarti partisipasi guru dan siswa dalam membentuk pengetahuan, membuat makna, mencari kejelasan, bersikap kritis, dan mengadakan justifikasi.
d. Guru dalam proses pem,belajaran berfungsi sebagai mediator dan fasilitator agar siswa mampu mengekspresikan gagasannya.
e. Peserta didik dianggap sebagai pemikir yang mampu menghasilkan teori-teori tentang dunia dan kehidupan.
Berdasarkan ciri-ciri yang ada pada pedagogic transformative,ternyata tertuang semua pada teori belajar konstruktivisme. Teori berlajar inilah yang akan melahirkan pendekatan-pendekatan pembelajaran yang inovatif seperti Contektual Teaching and Learning (CTL), Quantum Teaching, Quantum Learning, Coopertive Learning.
Demikian juga untuk teori humanistik dan kognivistik tampaknya juga memiliki kesamaan pemikiran dengan PT. PT sebagai paradigma baru pendidikan memang sangat humanis. Peserta didik diberikan kemerdekaan untuk mengaktualisasikan dirinya sesuaidengan bakat dan minat yang dimiliki. Hal tersebut juga termasuk pemikiran dalam teori humanistik.

3. Anda mengenal berbagai model pembelajaran secara umum. Pilih salah satu model yang enurut Anda sesuaiuntuk PT. Sebutkan alasan mengapa model tersebut yang Anda pilih, apa kesesuaiannya dengan PT? Buatlah garis besar program pembelajaran untuk model Anda!

Jawaban:

Penerapan Model Pembelajaran Contextual Teaching Learning (CTL) dalam Pedagogik Transformatif

Salah satu model pembelajaran yang sesuai dengan konsep PT adalah contextual Teaching and Learning (CTL). Model pembelajaran ini diilhami oleh teori konstruktivisme. Tujuh pilar dalam CTL yang merupakan “ciri khas” dari model ini sangat relevan dengan PT. Beberapa kesamaan pemikiran tersebut misalnya: keduanya menghargai adanya perbedaan kemampuan intelegensi siswa (multiple intelllegensi), pendidikan tidak terpisah dengan konteks sosial budaya, melatih siswa berpikir kritis, menemukan sendiri, membngun diri dengan pertanyaan, dan sebagainya. Itu semua dapat diterapkan dalam praktik pembelajaran. Berikut ini akan disajikan salah satu contoh garis besar program pembelajaran bahasa Indonesia yang menggunakan model CTL.

Garis Besar Program Pembelajaran

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas / semester : VII / 1
Standar Kompetensi : Menulis
7. Menulis laporan Hasil Pengamatan
-----------------------------------------------------------------------------------
Kompetensi Dasar : 7.1 Menuliskan hasil pengamatan dalam bentuk laporan
Indikator :1. mampu menentukan pokok-pokok laporan
2. mampu menyusun pokok-pokok laporan menjadi leporan yang utuh
3. mampu menceritakan kembali isi laporan di depan kelas
Waktu : 4 x 40 menit
Pendekatan Belajar : Contextual Teaching and Learning (CTL)
Model Pembelajaran : Contextual Teaching and Learning (CTL) dengan kooperatif
Materi Pelajaran : 1. Pokok-pokok laporan
2. cara pembuatan laporan hasilpengamatan
3. menceritakan kembali isi laporan dengan bahasa sendiri
Strategi pembelajaran : Penjelasan, kerja kelompok, diskusi, dan penugasan

Langkah-langkah kegiatan
I. kegiatan awal
a. apersepsi tentang jenis-jenislaporan.
b. motivasi tentang kebermanfaatan membuat laporan

II. Kegiatan Inti
a. penjelasan tentang pokok-pokok laporan.
b. Tanya jawab seputar pokok-pokok laporan
c. Pelaksanaan pembelajaran
• Guru membagi siswa dalam kelompok yang bervariasi antara 4 – 5 anak.
• Guru menjelaskan tugas mengamati suatu objek di luar kelas
• Siswa mendiskusikan pokok-pokok yang akan diamati
• Guru menugasi kelompok untuk melakukan pengamatan sesuai dengan objek pengamatan yang dipilih
• Siswa siswa secara berkelompok melakukan pengamatan di objek masing-masing
• Setiap siswa memberikan kontribusi hasil pengamatan kepada kelompok dan mendiskusikannya
• Setiap kelompok membuat laporan hasil pengamatan
• Setiap kelompok mempresentasikan hasil pengamatannya di depan kelas, kelompok lain menanggapi.
• Siswa atas nama kelompok menceritakan isi laporan dengan kata-kata sendiri

III. Kegiatan Akhir
a. Guru dan siswa merefleksikan proses pengamatan
b. Guru dan siswa merefleksi hasil pengamatan.
c. Guru merefleksi laporan hasil pengamatan
d. Pemberian penghargaan bagi tim terbaik.
READ MORE - TANYA JAWAB SEPUTAR PEDAGOGIK TRANSFORMATIF

RIMA ATAU PERSAJAKAN DALAM PUISI

Kompetensi Dasar
16.2 Menulis puisi bebas dengan memperhatikan unsur persajakan atau rima
Indikator :
• Mampu mendata objek yang akan dijadikan bahan untuk penulisan puisi
• Mampu mendeskripsikan objek dalam larik-larik yang bersifat puitis
• Mampu menyunting sendiri puisi yang ditulisnya

RINGKASAN MATERI
Rima atau persajakan adalah persamaan bunyi yang terdapat pada larik-larik puisi. persamaan bunyi ini bisa terjadi di awal baris, tengah baris, atau di akhir baris. secara umum, orang melihat rima pada akhir baris setiap bait pada puisi.

dilihat dari akhir baris setiap bait, rima terbagi atas beberapa yaitu:
1. Rima silang yaitu persamaan bunyi akhir dengan pola [ab ab]
2. Rima sama yaitu persamaan bunyi akhir dengan pola [aa aa]
3. Rima berpasangan yaitu persamaan bunyi akhir dengan pola [aa bb]
4. Riam berpeluk yaitu persamaan bunyi akhir dengan pola [ab ba]
5. Rima patah atau rusak yaitu rima yang polanya selain pola di atas dengan jumlah yang berbeda

yang perlu diketahui dalam penentuan rima adalah
1. rima dilihat setiap bait
2. baris pertama pada bait puisi selalu berkode rima (a)
3. baris-baris selanjutnya apabila berbeda, maka berkode rima (b) dan seterusnya.

perhatikan contoh berikut ini:
Sawah di bawah emas padu (a)
Padi melambai, malai terkulai (b)
Naik suara salung serunai (b)
Sejuk didengar mendamaikan kalbu (a)

baris pertama berakhir dengan bunyi /u/ kita beri kode (a). baris yang memiliki bunyi sama dengan baris pertama adalah baris ke empat. oleh karena itu, baris keempat juga kita beri kode (a). baris kedua berakhir dengan bunyi /ai/. Karena berbeda dengan baris pertama, baris kedua kita beri kode (b). baris ketiga berakhir dengan bunyi /ai/ seperti baris kedua. oleh karena itu kodenya pun sama yaitu (b).

Di samping rima dilihat dari bunyi akhirnya, ada juga beberapa rima lain seperti rima aliterasi. rima aliterasi adalah rima tengah yang dibuat dengan cara setiap awal kata dalam satu baris menggunakan bunyi yang sama. sebagai contoh adalah
Bukan Beta Bijak Berperi

Dalam menulis Puisi, unsur rima merupakan satu hal yang cukup penting untuk menciptakan efek bagus atau indah. hal tersebut karena puisi apapun bentuknya, masih mengutamakan segi keindahan dan kedalaman makna suatu kata.
perhatikan contoh puisi berikut ini!

HANYA HARAP

Kalau boleh kupinta padamu
Temui aku dalam batas perjalananku

Aku tahu
Aku bukanlah lelaki pilihan
Yang mampu menyuarakan suaramu
Aku tahu
Aku bukanlah lelaki harapan
Yang mampu mengusung panji-panjimu

Aku papa tanpamu
Buta dalam benderangnya lampu
Terpuruk sedalam lorong kelabu

Yang aku ingin hanyalah
Temui aku dalam batas perjalananku
Dengan senyumMu
kian kurindu
Terpahat dalam hatiku pasrah
Mengalir bersama darah di degup jantung membiru
Karena rindu itu begitu menyatu
Mengharap tetes kasihmu
READ MORE - RIMA ATAU PERSAJAKAN DALAM PUISI

Selasa, 12 April 2011

PANTUN

Kompetensi Dasar : 8.1 Menulis pan¬tun yang se¬suai dengan syarat-syarat pantun
Indikator :
• Mampu menentukan syarat-syarat pantun
• Mampu menulis pantun
• Mampu menyunting pantun sendiri sesuai dengan syarat-syarat pantun

RINGKASAN MATERI
Pantun merupakan sebuah puisi lama asli Melayu. Sebagaimana puisi lama yang lain, pantun juga masih terikat dengan aturan penulisannya. Beberapa syarat atau aturan yang mengikat pantun secara umum adalah:
1. Setiap bait terdiri dari empat baris
2. Setiap baris berisi 8-12 suku kata
3. Baris 1 dan 2 berupa sampiran
4. Baris 3 dan 4 berupa isi atau maksud sesungguhnya.
5. Memiliki rima abab

Sebagai contoh perhatikan pantun berikut ini!
Berburu ke padang datar (a)
Mendapat rusa belang kaki (b)
Berguru kepalang ajar (a)
Bagai bunga kembang tak jadi (b)

Di samping contoh pantun yang umum di atas, sering kali kita mendengar jenis pantun lainnya. Jenis pantun ini lebih singkat dari pantun biasa. Jenis ini dikenal dengan Karmina atau pantun kilat. Disebut kilat karena pada hakikatnya karmina merupakan pemadatan dari pantun yang biasa. Jumlahnya barisnya setengah dari pantun biasa. Karmina memiliki cirri-ciri :
1. Setiap bait terdiri dari empat dua baris
2. Setiap baris berisi 8-12 suku kata
3. Baris 1 berupa sampiran
4. Baris 2 berupa isi atau maksud sesungguhnya.
5. Memiliki rima ab
Contoh karmina
Dahulu parang sekarang besi
Dahulu sayang sekarang benci



Hendak sekolah makan ketupat
Makan di bawah pohon randu
. . . . . . . . . . . . .. . .
. . . . . . . . . . . . . . .
1. Agar menjadi pantun yang baik, larik yang tepat untuk mellengkapi pantun di atas adalah…
a. Janganlah engkau malas-malas
Pasti akan menyesal nanti
b. Jika kamu giat belajar
Cita-citamu pasti kan tercapai
c. Belajarlah engkau dengan giat
Supaya dapat juara satu
d. Jangan sia-siakan waktu muda
Menyesal di kemudian hari

Bunga melati beli di pekan
. .. .. . . . . . . . . . . . . . . .
Apa gerangan yang di pikirkan
. . . . . . . . .. . . . . . . . . . .
2. baris yang tepat untuk melengkapi bagian yang rumpang adalah…
a. Tiga kuntum sungguhlah indah
Sedari tadi terlihat susah
b. Mekar satu berwarna putih
Mengapa dirimu bersusah payah
c. Mengapa dirimu berubah
Apakah ditinggal sahabat
d. Dikejar menghilang terus berlari
Untuk bekalmu nanti

Makan nasi lauknya ikan
Tambah sedikit sambal terasi
. . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . .. . . .

3. Agar menjadi pantun yang baik, larik yang tepat untuk melengkapi pantun di atas adalah. . .
a. Selalau belajar dengan giat
Jangan lupa iringi doa
b. Belajar selalu jangan lupakan
Agarmenjadi pelajar prestasi
c. Ujian Nasionalkita jalani
Harapan sukses selalu kunanti
d. Belajar tiap hari kita jalani
Tuk meraih prestasi gemilang

Jika engkau pergi ke Bali
Belilah aku sekilo duku
. . . . . . . . . . …… . . . . .
. . . . . .. . . . …. . . . . . . .
4. baris yang paling sesuai untuk melengkapi pantun di atas adalah…
a. Jika boleh aku bertamu
Datang bertamu untuk berteman
b. Engkau gembira aku gembira
jadilah kita tambah saudara
c. Jika engkau berbaik hati
Bantulah aku membawa buku
d. Tak bias bretemu denganmu
Lebih baik aku mati

Hendak pergi ke Semarang
Singgah sebentar membeli ketan
. . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . .
6. pantun di atas dapat dilengkapi dengan baris…
a. Tuan di rantau bolehlah pulang
Di rantau susah mencari makan
b. Ikan sapu-sapu di pinggir rawa
Menjadi sumber kedamaian
c. Pergi ke gunung membawa bekal
Duduk bersila di atas tikar
d. Menangkap ikan di kali dangkal
Janganlahkita bertengkar

Tanjung Perak di Surabaya
Naik kapal ke Bukittinggi
. . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . .
7. agar menjadi sempurna, pantun di atas harus dilengkapi dengan baris….
a. Jadilah orang yang baikhati
Bertengkar tidak ada manfaat
b. Jika kamu kaya raya
Banyaklah amal dan rendah hati
c. Jadilah orang yang rendah hati
Agar semua tidak rugi
d. Jika kamu ingin berfoya-foya
Hidup di dunia tidaklah nyata
READ MORE - PANTUN

MENULIS NASKAH DRAMA

Kompetensi Dasar :
7.1 Mengidentifikasi unsur intrinsik teks drama
Indikator :
• Mampu menentukan unsur-unsur intrinsik teks drama
• Mampu menganalisis teks drama berdasarkan unsur-unsur intrin¬siknya
• Menganalisis keterkaitan antar¬unsur intrinsik dalam teks drama

RINGKASAN MATERI
Drama merupakan sebuah karya sastra yang berbentuk dialog-dialog yang akan dilakonkan. Hal ini dipertegas dengan pendapat Usul Wijayanto drama Yaitu karangan yang berisi cerita atau lakon (Usul Wijayanto, Via Didik Komaidi,2008) Drama pada umumnya didesain untuk dipertunjukkan di atas panggung . pendapat ini dipertegas Abdul Rozak Zaidan yang mengatakan bahwa drama merupakan karya sastra yang berbentuk dialog-dialog yang bertujuan untuk dipentaskan.(Abdul Rozak Zaidan). Untuk itu, sebelum dipentaskan, teks tertulis atau yang kita kenal dengan naskah drama perlu dipelajari. Dari sini dapat kita ketahui bahwa drama tanpa pementasan belumlah menjadi drama yang utuh sebagai karya sastra. Dia baru menjadi naskah drama yang menanti untuk dipentaskan di atas panggung.
secara fisik unsur-unsur drama memiliki berbedaan dengan prosa. Perbedaan tersebut adalah
a. Tokoh dan perwatakan pada naskah drama menjadi bagian yang vital karena tokoh dan perwatakan akan menentukan bagaimana dialog yang akan dibuat. Perwatakan tokoh ini menentukan konflik-konflik yang akan dimunculkan. Oleh karena itu, biasanya tokoh dan perwatakan naskah drama sudah ditentukan di pra penyususnan naskah drama. Di samping dialog, menunjang perwatakan tokoh, diperlukan juga ilustrasi tentang penampilan tokoh.
b. Latar belakang pada naskah drama dibuat dalam bentuk ilustrasi-ilustrasi yang bersifat petunjuk bagaimana mewujudkan setting tersebut di dalam panggung. Semakin detail ilustrasi setting, akan semakin mempermudah menghadirkan setting tersebut di panggung. Yang perlu diperhatikan dalam menentukan setting drama adalah kemudahan dalam menghadirkan setting tersebut menggunakan properti.
c. Alur atau plot adalah rangkaian peristiwa yang terjadi dalam cerita. Asep Yudha Wirajaya mendefinisikan alur sebagai jalan cerita dari awal sampai akhir (Asep Yudha Wirajaya: 111). Pendapat ini dipertegas lagi dengan pendapat Teguh Wibowo yang mengatakan plot atau alur sebagai rangkaian peristiwa yang berkaitan satu sama lain dengan hubungan sebab akibat.
Beberapa macam alur dapat dibuat oleh pengarang dalam sebuah prosa. Berbeda dengan drama. Drama merupakan bentuk karya sastra yang tujuannya untuk dipentaskan di atas panggung. Oleh karena itu, penentuan alur drama tidak sebebas alur prosa. Ada beberapa panduan menentukan alur drama yaitu (1) kemudahan penonton memahami dan mengikuti jalan cerita; (2) kemudahan pemain memerankan tokoh ceritanya dengan baik; (3) penampilan drama secara utuh.
Alur atau plot tersusun menjadi beberapa bagian. Bagian-bagian tersebut saling berkaitan satu sama lain dalam membentuk sebuah cerita yang utuh. Bagian-bagian alur drama secara umum terdiri dari
1) Perkenalan atau pembukaan yaitu mulai munculnya tokoh-tokoh cerita dengan berbagai karakter, dan setting cerita.
2) Konflik muncul atau penggawatan yaitu mulai munculnya permasalahan awal sebuah cerita. Permasalahan muncul baik antara tokoh dengan tokoh lainnya maupun antara tokoh dengan dirinya sendiri.
3) Perumitan atau penanjakan yaitu permasalahan-permasalahan muncul kait-mengait menjadi permasalahan inti semakin rumit.
4) Klimaks yaitu puncak permasalahan dalam sebuah cerita.
5) Penyelesaian yaitu cerita berakhir.
(Teguh Wibowo DKK : 174)
Pada umumnya sebelum penyelesaian ada bagian antara setelah klimaks. Bagian antara tersebut sering dinamakan sebagai anti klimaks. Antiklimaks merupakan penurunan setelah masalah sampai pada puncaknya. Antiklimaks ini mengantarkan antara klimaks dan penyelesaian.
READ MORE - MENULIS NASKAH DRAMA

MENGANALISIS LAPORAN

Kompetensi Dasar :
1.1 Meng¬¬¬ana¬lisis laporan

Indikator :
1. Mampu menuliskan pokok-pokok laporan yang diperdengarkan dengan kalimat singkat.
2. Mampu menganalisis pola urutan waktu atau ruang dalam laporan yang diperdengarkan.

RINGKASAN MATERI

Laporan merupakan bentuk pertanggungjawaban pelaksana kegiatan kepada. Dil orang lain. dilihat dari isi yang melatarbelakangi penulisan laporan, laporan terbagi menjadi beberapa yaitu:
1. Laporan perjalanan yaitu laporan yang dibuat berkenaan dengan perjalanan suatu kegiatan. Dalam isinya laporan jenis ini akan mengungkapkan hal-hal yang terjadi selama perjalanan yang dilakukan dari satu titik ke titik tujuan yang lain.
2. Laporan kegiatan yaitu laporan yang dibuat berkenaan dengan kegiatan yang dilaksanakan. Isi laporan ini mengungkapkan hal-hal yang berhubungan dengan suatu kegiatan dari mulai persiapan, pelaksanaan, dan akhir dari kegiatan atau hasil yang dicapai dalam kegiatan tersebut.
3. Laporan observasi yaitu laporan yang mengungkapkan hasil dari pengamatan atau observasi terhadap sesuatu hal.
4. Laporan penelitian yaitu laporan yang mengungkapkan hasil yang terjadi dari suatu penelitain yang telah dilaksanakan. Isinya melingkupi persiapan, proses pelaksanaan penelitian, dan hasil dari penelitian tersebut.
5. Laporan hasil kajian pustaka yaitu laporan yang mengupas permasalahan dari berbagai sumber kepustakaan seperti buku, artikel, Koran, majalah atau yang lainnya.

Dilihat dari sistematikanya, secara umum sistematika laporan terdiri dari tiga bagian inti yaitu pendahuluan atau pembukaan, isi atau pembahasan atau hasil, dan penutup. Hal tersebut tidak terlepas pada kondisi tertentu, beberapa jenis laporan memiliki sistematika yang agak berbeda. Keberbedaan tersebut biasa terjadi karena permintaan orang atau lembaga yang membutuhkan laporan tersebut.
Dalam pembahasan ini kita fokus pada sistematika laporan secara umum. Perhatikan sistematika berikut ini!
Bagian Awal
 Sampul
 Lembar judul
 Lembar pengesahan
 Kata pengantar
 Daftar isi
Bagian Inti
Bab I Pendahuluan
- Latar Belakang
- Tujuan

Bab II Pembahasan/Hasil Kegiatan/ Pelaksanaan Kegiatan
Bab III Penutup
- Kesimpulan
- Saran
Bagian Akhir
- Lampiran

Hal-hal lain yang perlu ditambahkan sesuai dengan jenis laporan dapat ditambahkan di temapt yang seharusnya.

Dilihat dari cara mengembangkan paragraph laporan, kita mengenal beberapa pola pengembangan laporan. Pola tersebut adalah:
1. Pola urutan waktu yaitu laporan yang dikembangkan dengan memaparkan kegiatan secara urut waktu. Misalnya kegiatan perkemahan di sekolah dari persiapan sampai penutupan kegiatan.
2. Pola urutan ruang atau tempat yaitu laporan yang ditulis dengan mengurutkan ruang atau temapat yang ada dalam objek yang dilaporkan. Misalnya kita akan melaporkan tentang hasil observasi di sebuah museum, kita mengungkan koleksi yang ada diruang satu, dua, dan setrusnya secara urut sampai selesai.
3. Pola urutan kepentingan yaitu laporan yang mngungkapkan hal-hal yang dirasa penting saja. Hal yang kurang penting diabaikan.

LATIHAN
Perhatikan laporan berikut ini!

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka karya wisata yang dilakukan di Jakarta. Kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka realisasi program kerja OSIS SMP Negeri 2 Bojong. Kegiatan karya wisata yang dilaksanakan dua tahun sekali ini, pada tahun ini dilaksanakan di Jakarta.
Pelaksanaan observasi di PP Iptek TMII Jakarta, dimaksudkan agar siswa dapat meningkatkan pengetahuannya dalam bidang IPA sekaligus mempraktikan alat-alat peraga tersebut. Dengan demikian, siswa akan lebih memahami konsep dasar suatu ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan teknologi tersebut.

1.2 Tujuan Kegiatan
Tujuan dari kegiatan ini adalah kami ingin mengetahui tentang hal-hal yang berhubungan dengan PP Iptek terutama
1. Lokasi PP Iptek
2. Fasilitas yang ada pada Museum tersebut, dan
3. Wahana yang terdapat dalam museum tersebut.
BAB II HASIL OBSERVASI


2.1 Lokasi PP Iptek
PP Iptek TMII berada di Taman Mini Indonesia Indah Jakarta. Museum ini menempati areal seluas 42.300 m2. Bangunan memiliki luas 24.000 m2. Gedung PP Iptek ini merupakan bangunan besar yang menempati areal terluas kedua di Taman Mini.

2.2 Fasilitas PP Iptek
PP Iptek TMII menyediakan beberapa fasilitas yang dapat digunakan oleh para pengunjung. Fasiltas tersebut adalah
1. 250 alat peraga yang siap untuk diperagakan atau diujicobakan oleh para pengunjung.
2. Auditorium berkapasitas 125 kursi yang dapat dipakai untuk menyaksikan ilmiah populer.
3. Ruang seminar
4. Kantin
5. Mushola
6. Halaman parkir yang luas

2.3 Wahana di PP Iptek
1 Tempat parkir kendaraan
2 Pintu Masuk
3 Danau buatan
4 Ruang I
a. Baterai
b. Termometer
c. PLTA
d. Reaksi nuklir
e. Keselamatan reaktor riset
f. Perpindahan panas
g. Tenaga surya
h. Kilang minyak
i. Konduksi panas
1. Ruang II
a. Balap lari
b. Pak belulang
c. Animal speak
d. Bola melayang
e. Roda gigi
f. Cahaya
g. Huges
h. Rambatan bunyi
i. Bola bergantung
j. Menggembung bukan ditiup
2. Pintu Keluar
3. Tempat penjualan souvenir
4. Taman

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Setelah dilakukannya kegiatan karya wisata untuk melakukan observasi di PP Iptek TMII Jakarta, kami dapat menarik kesimpulan bahwa:
1. Berkunjung ke PP Iptek TMII dapat menambah wawasan dan pengetahuan di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi. Di samping itu pengetahuan yang kita peroleh bersifat nyata karena sudah diujicobakan secara langsung.
2. Alat peraga yang di tampilkan di PP Iptek memberikan kesempatan pada para pengunjung untuk mencoba sesuai dengan petunjuk yang ada. Teori-teori yang telah diberikan oleh guru di sekolah yang tidak dapat diujicobakan dapat diujicobakan di sini.
3. PP Iptek sangat bermanfaat bagi masyarakat terutama pelajar baik SD, SMP, SMA untuk memantapkan pengetahuan yang telah diperolehnya di bangku sekolah.

3.2 Saran
Selama kami melakukan observasi di PP Iptek TMII Jakarta, kami juga mengalami hambatan. Namun hambatan-hambatan tersebut dapat kami atasi dengan baik. Oleh karena itu, kami ingin menyarankan kepada pembaca yang apabila akan berkunjung ke PP Iptek TMII untuk melakukan hal serupa tidak akan menjumpai hambatan seperti kami. Saran kami adalah :
1. Jagalah kekompakan anggota kelompok, agar observasi dapat berjalan sebagaiman rencana dan membuahkan hasil yang diinginkan.
2. Usahakan adanya pembagian kerja masing-masing anggota kelompok sehingga seluruh anggota aktif dan dapat dapat terkumpul sebanyak-banyaknya.
3. Terapkan sikap bertanggung jawab untuk keberhasilan bersama.
4. Siapkan instrumen observasi agar pendataan lebih mudah.
READ MORE - MENGANALISIS LAPORAN

Sabtu, 09 April 2011

SUDUT PANDANG (POINT OF VIEW)

Ada beberapa sudut pandng cerita yang dapat kita lakukan, yaitu:
1. Sudut pandang “Akuan” yaitu pengarang seolah-olah menceritakan kisah hidupnya kepada pembaca. Ini ditandai dengan penyebutan tokoh dengan menggunakan kata [aku]. Sudut pandang ini terbagi menjadi dua yaitu [aku] sebagai tokoh utama dan [aku] sebagai tokoh pendamping.
2. Sudut pandang orang ketiga. Dalam bentuk sudut pandang ini, pengarang seolah-olah hanya menceritakan peristiwa yang dialami oleh tokoh lain yang menjadi tokoh sentral cerita. Bentuk ini biasanya ditandai dengan penggunaan nama-nama orang untuk merujuk tokoh sentral cerita.
Untuk lebih mudahnya kita memahami sudut pandang penceritaan, marilah kita lihat contoh penerapan dalam cerpen yang ada.
Contoh sudut pandang orang pertama
Aku duduk seraya menikmati secangkir kopi hangat di bawah redupnya cahaya lampu kafé Meirasco. Sebuah kafé kecil yang terletak tak jauh dari perempatan jalan menuju Desa Ciloang. Meski kafé ini kecil, bukan berarti kecil pula pengunjungnya. Banyak muda-mudi yang datang kemari bersama pasangannya atau yang masih single sekedar duduk-duduk menikmati kehangatan suasana yang disajikan di tempat ini. Mulai dari anak SMP, SMA, hingga anak kuliahan, ramai singgah kemari. Walau terkadang, ada juga om-om dan tante-tante yang masih memiliki jiwa muda serta ingin kembali disebut remaja, mampir ke tempat ini.
Letaknya yang strategis, musik yang melankolis, serta keapikan tatanan ruang kafé, sungguh terasa begitu harmonis dengan hati para pengunjung. Aku berbicara seperti ini, bukan karena aku dekat dengan si empunya tempat, melainkan sebagai sebuah ungkapan nurani yang menjalar dalam luar ruang sadar diriku.
Hampir setiap hari, saat semburat jingga di langit menyambut pelita malam, aku berada di sini. Sekedar menikmati keestetisan kota, sekaligus menemui gadis pujaanku ditemani secangkir kopi panas yang biasa tersaji sebagai menu favoritku. Untuk yang lainnya…. tidak! Terlalu berat untuk isi kantongku. Meski sebenarnya, aku bisa mendapatkannya dengan cara gratisan. Karena pemilik kafé terlalu bersikap baik kepadaku. Namanya Mawar. Dia kekasihku. Meski begitu, harga diriku lebih mahal ketimbang secangkir kopi ataupun sajian lainnya untuk kuberikan kepada kekasihku.
(Kirimi Aku Bunga Mawar, Wangsa Nestapa)


Contoh sudut pandang orang ketiga

Musim hujan di akhir tahun menyebabkan udara dingin, merupakan keadaan yang sangat ditakuti Novia dan seisi rumahnya. Dia mengidap penyakit asma sejak kecil. Udara dingin akan menyebabkan dia sulit bernapas.

Papa Karim sudah berkonsultasi pada dokter ahli penyakit dalam mengenai asma yang diderita Novia. Kata Dokter Asmadikun, asma bronkial itu bersifat alergi keturunan. Selain debu rumah, bulu binatang, kambuhnya asma, juga disebabkan beberapa jenis bunga.
Mama Solehat, Papa Karim, Kak Fatimah, Bik Supiah, seisi rumah cemas setiap kali Novia pergi sekolah, les Inggris, kursus gitar, dan latihan vokal. Semua baju hangat milik gadis yang mulai beranjak remaja itu dikeluarkan.
Abel, teman dekat si bungsu itu, pun cemas bila tiba musim hujan. Abel siap mengantar dan menjemput Novia les Inggris, kursus gitar, dan latihan vokal. Tetapi, Abel, siswa kelas tiga SMU itu, tidak dapat mengantar dan menjemput pada sore hari. Dia pun les Inggris pada senja hari.
(Flamboyan Merah Jingga, Oleh: K. Usman )
READ MORE - SUDUT PANDANG (POINT OF VIEW)

TEMA DAN LATAR ATAU SETTING

Kompetensi Dasar : 13.2 Menjelas¬kan tema dan latar novel remaja (asli atau terje¬mah¬an) yang dibacakan.
Indikator :
1. Mampu menyimpulkan tema cuplikan
2. Mampu mendata latar-latar yang ada dalam cuplikan novel

RINGKASAN MATERI
Tema merupakan ide pokok sebuah karangan. Dalam kata yang lain, Teguh wibowo mengatakan bahwa tema adalah ide dasar sebuah cerita(2005:144). Dalam sebuah novel, untuk mengetahui tema yang ada kita tinggal melihat permasalahan utama yang dihadapi oleh si tokoh cerita. Hal itu disebabkan permasalahan atau konflik menjadi sesuatu yang mengakibatkan cerita berjalan dengan menarik. Tanpa konflik, cerita tidak akan terbentuk.
Lain halnya dengan latar atau setting. Latar atau setting adalah sesuatu yang menjadi latar suatu peristiwa cerita terjadi. Setting selalu berkaitan dengan waktu, tempat, dan suasana. Hal tersebut terjadi karena sebuah cerita tidak terlepas dari ketiga unsure tersebut. Perhatikan contoh berikut ini:
Angin sahara kembali menerpa wajahku. Aku melangkah keluar lalu menuruni tangga satu per satu. Flat kami ada di tingkat tiga. Gedung apartemen ini hanya enam tingkat dan tidak punya lift. Sampai di halaman apartemen, jilatan panas matahari seakan menembus topi hitam dan kopiah putih yang menempel di kepalaku. Seandainya tidak memakai kaca mata hitam, sinarnya yang benderang akan terasa perih menyilaukan mata.
Kulangkahkan kaki ke jalan.
“Psst..psst...Fahri! Fahri!”
Kuhentikan langkah. Telingaku menangkap ada suara memanggil-manggil namaku dari atas. Suara yang sudah kukenal. Kupicingkan mataku mencari asal suara. Di tingkat empat. Tepat di atas kamarku. Seorang gadis Mesir berwajah bersih membuka jendela kamarnya sambil tersenyum. Matanya yang bening menatapku penuh binar.
“Hei Fahri, panas-panas begini keluar, mau ke mana?”
“Shubra.”
“Talaqqi Al-Qur’an ya?”
Aku mengangguk.
“Pulangnya kapan?”
“Jam lima, insya Allah.”
“Bisa nitip?”
“Nitip apa?”
“Belikan disket. Dua. Aku malas sekali keluar.”
“Baik, insya Allah.”
Aku membalikkan badan dan melangkah.
“Fahri, istanna suwayya! ”
“Fi eh kaman? ”
Aku urung melangkah.
“Uangnya.”
“Sudah, nanti saja, gampang.”
“Syukran Fahri.”
“Afwan.”

Kalau kita baca kutipan novel tersebut, kita ketahui bahwa setting novel tersebut adalah:
Setting tempat : halaman apartemen
Bukti : Sampai di halaman apartemen
Setting waktu : siang
Bukti : panas matahari seakan menembus topi hitam dan kopiah putih yang menempel di kepalaku.
Setting suasana: panas
Bukti : panas matahari seakan menembus topi hitam dan kopiah putih yang menempel di kepalaku.
READ MORE - TEMA DAN LATAR ATAU SETTING