Sabtu, 28 Mei 2011

ASYIKNYA MEMBACA NOVEL

(KHOIRUL AZIZ, SMPN 2 BOJONG TEGAL)

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang (Back Ground)
Membaca merupakan suatu hal yang menyenangkan. Bagi beberapa orang yang hobi membaca biasanya juga hobi mengoleksi buku–buku bacaan seperti hal nya: cerpen,puisi,kumpulan–kumpulan pantun, atau buku-buku bacaan yang lain nya seperti novel.

Novel merupakan karya sastra prosa yang paling diminati untuk di baca, karena novel kebanyakan di kutip dari kisah kehidupan nyata. Banyak sekali siswa-siswi remaja yang suka membaca novel, terutama novel–novel percintaan. Sangat di harapkan sekali siswa-siswi mau mebaca kumpulan–kumpulan novel yang tersedia di perpustakaan sekolah, dengan adanya kemauan untuk membaca novel, siswa akan mampu menguasai unsur–unsur pembangun novel. Selain mampu menguasai unsur pembangun, siswa juga akan mahir dalam membuat dan menulis novel yang berasal dari pengalamannya sendiri.
Namun, siswa-siswi ternyata belum mampu menjadi sepeti apa yang di harapkan, buku–buku bacaan yang mereka baca di perpustakaan sekolah pun masih rendah, hal itu di buktikan oleh grafik pembacaan yang ada di perpustakaan sekolah. Selain itu juga disebabkan karena kumpulan–kumpulan novel yang ada di perpustakaan belum banyak, dan juga disebabkan oleh rasa kemauan siswa untuk membaca kumpulan novel yang masih sangat rendah. Sehingga siswa masih belum bisa

menguasai unsur–unsur pembangun novel dengan baik, yang menjadikan siswa masih kesulitan dalam membuat dan menulis novel.
Dengan melihat permasalahan tersebut penulis berniat untuk memperbaiki dan mengembangkan niat para siswa agar mau lebih meningkatkan niat bacanya, agar siswa mampu menguasai unsur–unsur pembangun novel, baik instrinsik maupun ekstrinsik, sehingga kedepannya siswa menjadi mahir dan tidak kesulitan jika di beri tugas oleh guru pembimbing untuk membuat novel atau karya sastra yang lain, sehingga konsentrasi belajar siswa di dalam pembelajaran menjadi tambah aktif dan smart.

Dengan demikian, setelah siswa mengetahui permasalahan yang ada pada sekolah kita, penulis mengharapkan siswa mau meningkatkan niat bacanya terhadap karya–karya sastra atau buku–buku bacaan yang berkenaan dengan pelajaran, selain itu penulis juga menginginkan siswa mahir dan kreatif dalam membuat sebuah novel dari pengalaman nya sendiri dan memahami serta teliti dalam memperhatikan unsur-unsur pembentuk novel.

B. PERMASALAHAN
Permasalahan yang ingin di ungkap penulis sesuai dengan tema antara lain :
 Apa pengertian novel ?
 Apa saja manfaat membaca novel ?
 Apa saja unsur -unsur instrinsik novel dan bagaimana penjelasannya ?
 Apa saja konsep nilai yang terkandung dalam novel dan bagaimana penjelasannya ?
Yang di harapkan penulis setelah diungkapnya permasalahan tersebut, siswa
mau memahami dan mau membacanya, dan sehingga apa yang di harapkan penulis dapat terpenuhi dengan mahirnya siswa dalam membuat dan mengembangkan karya sastranya.


C. TUJUAN
Setiap pengarang atau penulis karya sastra dalam mengarang karyanya pasti memiliki permasalahan dan tujuan tertentu,begitupun penulis karya sastra ini juga memiliki tujuan. Tujuan penulis membuat karya tulis ini ialah sebagai berikut :

 Ingin mengetahui pengertian–pengertian novel dari beberapa pengarang karya sastra.
 Ingin mengetahui apa saja manfaat membaca novel.
 Ingin mengetahui penjelasan tentang unsur–unsur pembangun novel.
 Ingin mengetahui penjelasan tentang konsep – konsep nilai yang ada dalam novel.





BAB II
PEMBAHASAN


A. NOVEL

Pengertian novel.
Novel menurut penulis adalah : karangan cerita sebuah kehidupan yang dirangkai menjadi sebuah karangan fiksi. Novel merupakan karangan prosa fiksi yang panjang, mengandung rangkaian cerita kehidupan yang di dalam nya menonjolkan watak atau sifat pelaku (yeni husnaeni,2007:234)

Sedangkan menurut Beni.D.Usman novel adalah karya sastra prosa yang panjang yang mencakup cerita kehidupan seseorang dan orang – orang di sekeliling nya dengan menunjukan watak tokoh secara langsung.Novel adalah cerita rekaan yang menceritrakan kejadian yang luar biasa pada pelakunya sehingga terjadi konflik yang menimbulkan perubahan nasib.(Endang Dwi Lestari,2005: 80)
Pengertian novel menurut penulis karangan cerita sebuah kejidupan yang di rangkai menjadi sebuah karangan fiksi, maksud nya : novel itu merupakan sebuah cerita kehidupan nyata seseorang, baik itu kisah yang menyenangkan,menyedihkan,mengecewakan dan sebagainya itu dapat di jadikan sebuah novel dan di rangkai menjadi cerita fiksi.


Sedangkan Yeni Husnaeni juga menyimpulkan bahwa karangan prosa fiksi atau cerita rekaan yang panjang, mengandung cerita kehidupan yang di dalam nya lebih menonjolkan watak dan sifat pelakunya, mungkin maksud nya seperti ini : novel itu cerita yang panjang atau dalam kata lain sebuah cerita rekayasa ( seperti cerpen ) yang di buat panjang yang isi dari cerita tersebut di kutip dari cerita kehidupan, baik kehidupan manusia, binatang ataupun tumbuhan.dan menurut nya dalam karya sastra prosa lebih banyak mengutamakan watak dan sifat si tokoh novel.sehingga terkesan seperti cerita nyata dan seolah hidup.

Beni.D.Usman juga menyimpulkan novel itu karya sastra yang panjang yang mencakup cerita kehidupan seeorang dan orang – orang di sekelilingnya dan menunjukan watak tokoh secara langsung.jadi menurut nya novel itu cerita yang panjang dan mengandung cerita kehidupan seseorang dan orang yang berada di sekitarnya,meskipun orang itu hanya pembantu,tetangga,atau teman.dan watak tokoh menurut nya harus dinyatakan secara langsung(dengan kalimat,atau tingkah laku).

Menurut Endang Dwi Lestari novel adalah cerita rekaan yang menceritakan kejadian yang luar biasa pada pelakunya sehingga terjadi konflik yang menimbulkan perubahan nasib,jadi sebuah novel rekayasa yang menceritakan tentang tokoh novel harus di buat luar biasa pada konflik,sehingga setelah terjadi konflik tersebut dapat merubah nasib tokoh novel,entah menjadi tambah baik ataupun buruk, itu lah yang di namakan novel menurut Endang Dwi Lestari


Kesimpulan, jadi novel adalah : karangan prosa panjang,baik nyata ataupun rekaan,yang di dalam nya terkandung rangkaian kehidupan seseorang dan sekeliling nya yang lebih mengutamakan watak tokoh.

B. MANFAAT MEMBACA NOVEL

Dalam dunia pendidikan,kita sebagai pelajar harus banyak tahu akan perkembangan alam,tekhnologi dan informasi agar kita tidak terjerumus kedalam hal yang merugikan dan mencelakakan kita,dan semua itu dapat di atasi oleh ilmu kita sendiri,ilmu kita dapat menjaga kita dari orang yang jahat kepada kita ,ilmu bisa membuat kita untung,dan masih banyak yang lain nya.begitu pula dengan novel,novel juga mempunyai banyak manfaat yang dapat kita jadikan sebagai pelajaran,pengalaman,bahkan ilmu pengetahuan.jika kita membaca novel kita akan mengetahui,memahami,mencintai budaya negri sendiri.(yeni husnaeni,2007:233)

Selain itu membaca novel akan mengenalkan kita akan istilah – istilah yang berkaitan dengan karya yang kita baca dan berusaha memahami unsur – unsur budaya masyarakat dalam cerita itu.dan juga kekhusyuan yang terdapat di dalam karya prosa ini merupakan khasanah atau kekayaan pengetahuan dan kekayaan rohani yang sangat berharga untuk terus di akrabi(Beni.D.Usman,2007:242)

Machnun Husain juga menyimpulkan bahwa manfaat membaca novel yaitu : kita dapat mereflesikan kehidupan sehari hari dan memperoleh pengertian tentang hakikat hidup dan kehidupan manusia serta mampu memperluas wawasan pengetahuan.
Itulah beberapa kesimpulan dari banyak pengarang sastra,jadi manfaat membaca novel menurut penulis dapat kita jadikan penjelasan,contoh dari novel tentang kehidupan seseorang,kita dapat mengambil dan mempelajari sifat – sifat yang positif dari tokoh novel tersebut,dan kita dapat meneladani nya.novel juga dapat di jadikan pengalaman,contoh jika kita sering membaca novel,kita tidak akan sulit untuk mencoba membuat novel dari pengalaman kita sendiri,karena bentuk novel tidak lah berbeda dari cerpen hanya novel di buat lebih panjang cerita nya dan lebih menghibur.novel juga bisa kita jadikan ilmu pengetahuan seperti novel bertemakan petualangan,di situ kita dapat belajar tentang alam,tentang binatang,serta juga dapat belajar tentang hutan sekalipun.karena,pada umumnya novel petualangan berlatar tempat di alam terbuka.

Sedangkan menurut yeni husnaeni novel bermanfaat untuk kita akan memahami,mengerti,mengetahui dan mencintai budaya negri sendiri.jadi manfaat novel menurut nya adalah : novel itu mengajak kita untuk mau mengerti dan mengetahui serta mencintai budaya dan seni yang ada di negri kita,sehingga kita bisa mengenal budaya dan seni apa saja yang ada di negri kita,bahkan juga mengajak untuk mengembangkan nya,sehingga seni budaya kita menjadi maju dan kita tidak buta akan seni budaya di negri sendiri.

Beni.D.Usman juga menyimpulkan bahwa manfaat membaca novel kita akan dapat mengenal istilah – istilah yang berkaitan dengan karya yang kita baca dan berusaha memahami unsur – unsur budaya masyarakat dalam cerita itu.jadi menurut nya manfaat novel itu : kita dapat mengenal pribahasa – pribahasa yang ada pada novel tersebut,sehingga setelah tau pribahasa nya kita akan mudah mengetahui unsur – unsur

Budaya apa saja yang biasa tokoh lakukan dalam cerita ,dan kita pun dapat meniru hal – hal yang positif dan baik untuk kita lakukan.

Dan pengarang karya sastra lain yaitu Machnun Husain juga menyimpulkan bahwa manfaat membaca novel yaitu : kita dapat mereflesikan kehidupan sehari hari dan memperoleh pengertian tentang hakikat hidup dan kehidupan manusia serta mampu memperluas wawasan pengetahuan.jadi manfaat membaca novel menurut nya setelah kita membaca salah satu novel,kita dapat mereflesikan kehidupan kita sehari hari serta memperoleh pengertian tentang hakikat hidup dari kehidupan manusia.baik cerita kehidupan yang sederhana atau berkecukupan itu kita akan mampu mengartikan nya, dan mampu memperluas wawsan pengetahuan,baik dalambidang tekhnologi dan bidang yang lain nya.

Kesimpuln nya: jadi manfaat membaca novel itu bisa kita jadikan ilmu pengetahuan,selain itu juga dapat mengetaui dan memahami seni budaya yang ada di Negara kita sehingga kita bisa mengembangkan nya dan juga bermanfaat untuk kita memahami tentang hakikat hidup sehari hari.


C. UNSUR – UNSUR INSTRINSIK NOVEL

Sudah dapat kita ketahui bahwa unsur instrinsik adalah unsur yang membangun sebuah karya sastra, ada pun unsur instrinsik novel terdiri atas: tema,alur atau plot,latar,tokoh/perwatakan,amanat,,dan sudut pandang ataupun penjelasan dari unsure instrinsik adalah:


1. Tema
Tema merupakan pokok persoalan dan pemahaman dalam
cerita(J.D.Parera,2004:45)

Menurut endang dwi lestari tema adalah gagasan yang mendasari sebuah karya sastra yang di dukung oleh pelukisan latar atau dalam tingkah laku dan sifat tokoh nya.

Tema menurut penulis adalah gagasan atau ide utama yang mendasari di dalam sebuah cerita yang di ungkapkan secara tersirat oleh pengerang nya.

Jadi menurut J.D.Parera tema itu pokok persoalan dan pemahaman dalam cerita karena di dalam sebuah cerita harus ada pokok persoalan cerita,nah pokok persoalan cerita ini lah yang akan di bahas dalam sebuah karya sastra dari awal sampai akhir cerita.
Sedangkan menurut ending dwi lestari kesimpulan nya hampir sama dengan kesimpulan J.D.Parera yaitu gagasan yang mendasarisebuah karya sastra itu sangat bermacam macam.misal cerita itu akan menceritakan tentang kehidupan seseorang maka gagasan nya di buat nyata sehingga tokoh yang ada di dalam cerita tersebut seakan hidup.karena menurut nya selain gagasan yang mendasari karya sastra tetapi juga di dukung oleh pelukisan latar atau tingkah laku dan sifat tokoh yang dibuat seakan akan hidup sehingga karya tersebut menjadi tambah menarik dan berkesan.

Sedangkan tema menurut penulis : gagasan atau ide utama yang mendasari di dalam sebuah cerita yang di ungkapkan secara tersirat oleh pengerang nya.sudah jelas tema itu ide utama,jika di dalam karya sastra tidak di dasari oleh ide utama, jelas tidak akanlah jadi karya tersebut karena ide utama ini bagian terpenting didalam karya sastra dan letaknya pun sangat jelas tersirat dalam karya sastra tersebut, jika tidak tersirat karya tersebut tidak akan unik dan tidak terlalu menaik perhatian pembaca.

Kesimpulan : tema adalah ide utama atau pokok yang mendasari sebuah karya satra yang di dukung oleh penggambaran sifat dan watak tokoh.
2.Alur / plot
Alur dalam cerita merupakan peristiwa – peristiwa yang terjalin dari
awal sampai akhir dalam sebuah novel.( Yeni Husnaeni,2007:235)

Alur merupakan rentenan peristiwa dan tindakan dalam cerita yang terjalin atas hubungan sebab akibat.( kausalitas ) .(Beni .D.Usman,2007:239)

Alur adalah jalan nya cerita yang di buat oleh pengarang dalam menjalin kejadian secara beruntun dengan memperhatikan seba akibat sehingga merupakan kesatuan yang bulat.(Endangf Dwi Lestari,2005:80)

jadi menurut Yeni Husnaeni mungkin: alur dalam cerita merupakan peristiwa – peristiwa yang terjalin dari awal sampai akhir dalam sebuah novel,menurut nya alur itu merupakan peristiwa – peristiwa yang saling


Terjalin terus dari awal sampai akhir.dari peristiwa yang satu nyambungf lagi ke peristiwa selanjut nya sampai akhir cerita.

Ending Dwi Lestari juga menyimpulkan bahwa alur adalah jalan nya cerita yang di buat panjang,disini membuat alur dalam novel sehingga setelah dimasukan nya cerita dalam novel itu menjadi masuk akal,dan setelah cerita tersebut berjalan,cerita itu dapat menjalin dan menyatukan kejadian – kejadian secara beruntun dengan memperhatikan unsure sebab akibat sehingga jadilah kesatuan yang bulat.

Kesimpulan nya :alur adalah rentenan peristiwa yang saling menjalin kejadian secara beruntun yang terjalin atas hubungan sebab akibat sehingga menjadi kesatuan yang bulat.

Alur / Plot menurut penulis dibagi menjadi 3:


 Alur maju (lurus)
Alur maju adalah alur yang menceritakan dari awal perkenalan
sampai ending nya cerita.
 Alur mundur
Alur mundur adalah alur yang menceritakan cerita bisa dari
Tengah konflik atau klimaks dan biasanya di akhir cerita dengan anti klimaks atau perkenalan.
 Alur gabungan
Alur gabungan merupakan perpaduan antara alur maju dan alur
Mundur Maksud nya : susunan penyajian urutan peristiwa diawali
dengan puncak ketegangan kemudian dilanjutkan dengan
perkenalan dan di akhiri dengan penyelasaian.
Begitupun dengan alur maju, alur maju nama nya saja maju jadi dari awal sampai akhir kebanyakan malah mungkin semua alur maju di awali dengan perkenalan.Sedangkan alur mundur adalah alur yang tidak di awali denga perkenalan,biasanya di awali dari konflik atau klimaks baru di akhiri denga perkenalan dan ending.

3.Latar / setting (tempat,suasana,waktu)
latar adalah keterangan petunjuk dan pengacuan yang berkaitan dengan waktu,tempat dan suasana terjadinya peristiwa dalam karya sastra(Endang Dwi Lestari,2005:80)

sedangkan menurut penulis lattar atau setting adalah latar belakang peristiwa yang terjadi dalam cerita atau karya.
Latar merupakan penulisan tempat,hubungan waktu dan lingkungan sosial tempat terjadinya peristiwa – peristiwa.(yeni husnaeni,2007:236)
Jadi yang di maksud latar menurut Endang Dwi Lestari adalah keterangan, petunjuk dan pengacuan yang berkaitan dengan waktu,tempat,dan suasana.sudah jelas yang di maksud endang dwi lestari bahwa latar itu merupakan keterangan atau petunjuk waktu,tempat dan suasana cerita karena dalam karya sastra jika suatu cerita tidak memiliki 3 unsur itu tidak akan menarik,dan seola –olah cerita itu mati.menarik nya sebuah karya sastra juga dapat di lihat dari latar nya.jika latar nya tidak jelas maka cerita itu tidak menarik,jadi latar sangat penting di dalam karya sastra.
Sedangkan kesimpulan penulis sebagai berikut:latar atau setting adalah latar belakang dari peristiwa – peristiwa yang terjadi di dalam cerita.jadi maksud nya latar merupakan unsur yang melatar belakangi dari beberapa peristiwa yang terjadi di dalam cerita,semua peristiwa yang terjadi di cerita novel dapat di latar belakangi oleh latar / setting.jadi isi dari setting tersebut dapat berupa rangkaian dari peristiwa yang ada di dalam cerita.

Yeni husnaeni juga menyimpul kan bahwa latar merupakan gambaran dari tempat yang ada di dalam sebuah cerita,tempat – tempat yang dilibat kan di dalam cerita dapat di gambar melalui latar.selain itu juga dapat melukiskan hubungan waktu,di dalam sebuah cerita pasti ada waktu kejadian peristiwa yang di lakukan tokoh cerita,baik kejadian yang menimbulkan konflik atau yang menimbul kan penyelesaian cerita pasti ada waktu.dan pada umum nya latar waktu di sebutkan secara tersirat di dalam cerita.mungkin pengarang bertujuan untuk memperunik cerita sehingga menjadi menarik.ia juga menyimpulkan bahwa latar itu juga bisa menggambar kan tempat lingkungan sosial tempat terjadinya peristiwa yang ada dalam novel,missal kan novel itu tentang keagamaan atau masalah tentang kenegaraan,nah latar tempat di novel tersebut dapat menggambar kan tempat – tempat sosial nya,misalkan kalau tema keagamaan tempat nya ada majlis,masjid atau apa lah nah tempat itu di gambarkan keadaan nya,yang paling di utamakan biasanya adalah tentang kebersihan dan keindahan nya.

Jadi kesimpulan latar adalah penggambaran tempat,waktu,serta merupakan petunjuk dan keterangan tentang kejadian peristiwa yang ada di dalam cerita karya sastra.
Menurut penulis latar dalam cerita juga mempunyai fungsi,dan fungsi latar tersebut ada 2,yaitu:
 Berfungsi agar cerita tampak lebih hidup,
 Berfungsi menggambarkan situasi psiologis/situasi batin tokoh.

4.Tokoh/Perwatakan
Menurut yeni husnaeni tokoh/perwatakan memiliki peran penting dalam sebuah cerita,tokoh ikut menggerakan cerita,memberi kesan,mendeskripsikan peristiwa,konflik,sekaligus menghidupkan cerita.
Tokoh dalam sebuah cerita mempunyai watak atau karakter yang berbeda-beda. Watak seseorang tokoh ceritadapat di indentifikasi atau dikenali melalui beberapa dimensi,yaitu dimensi fisiologis,dimensi psikologis,dan dimensi sosiologis.( Beni.D.Usman,2007:23 ).

Sedangkan menurut penulis tokoh/perwatakan merupakan pergerakan alur,tanpa tokoh alur tidak akan pernah sampai bagian akhir cerita.
Tokoh dalam karya sastra berperan sebagai pribadi yang utuh,sifat dan karakternya pun dapat digambarkan secara bentuk lahir tokoh,jalan fikirannya,reaksinya terhadap peristiwa-peristiwa serta dengan keadaan sekitar tokoh tersebut.( Endang Dwi Lestari,2005:24-25).

Jadi menurut Yeni Husnaeni tokoh memiliki peran yang sangat penting dalam sebuah cerita, tokoh ikut menggerakan cerita,memberi kean dan mendekskripskan cerita,konflik,serta menghidupkan cerita,maksudnya tokoh itu orang yang berperan di alam cerita, karena inilah tokoh dianggap penting di dalam sebuah cerita.Karena adanya pemeran cerita,cerita

tersebut dapat berjalan,tidak mungkin tokoh tersebut hanya dalam atau hanya di ceritakan watak dan sifatnya oleh pengarang. Jadi keunikan cerita pun juga tergantungtokoh cerita. Ia juga menyimpulkan bahwa tokoh didalam cerita dapat memberi kesan dengan sekaligus mendeskripsikan peristiwa-peristiwa yang terjad di dalam cerita. Setelah tokoh tersebut mendeskripsikan peristiwa-peristiwa yang ada, pasti terjadi masalah dan akhirnya terjadi konflik yang membuat permasalahan dalam cerita semakin memanas, nah sudah terlihat jelas,cerita tersebut seakan-akan hidup. Semua itu karena ada tokoh cerita.tanpanya tokoh akan kaku dan tidak menarik. sedangkan menurut Beni.D.Usman, tokoh dalam cerita mempunyai watak atau karakter yang berbeda,sangat jelas tidak mungkin watak si tokoh cerita semua sama, pastinya berbeda-beda,cerita seakan hidup juga karena dipengaruhi oleh perbedaan watak tokoh. Kalau di dalam cerita ada yang berwatak jahat(antagonis),baik(protagonis),usil dan sebagainya pasti akan menimbulkan permasalahan dan akan menjadi konflik. Jadi watak tokoh sangat mempengaruhi jalannya cerita. Selain itu Ia juga menambahkan bahwa tokoh dapat di identifikasikan melalui beberapa dimensi,yaitu:
 Dimensi Fisiologis = Kondisi fisik tokoh
 Dimensi Psikologis= Kondisi batin tokoh, dan
 Dimensi Sosiologis= Kondisi social/kehidupan dalam cerita

Penulis juga menyimpulkan bahwa tokoh/perwatakan merupakan pergerakan alur,tanpa tokoh alur tidak akan sampai pada bagian akhir cerita,jadi menurut penulis maksudnya: tokoh itu yang menggerakan alur, baik alur maju, alur mundur ataupun alur gabungan. Semua tokohlah yang menggerakan.Karena menurut penulis tokoh dalam cerita pasti hidup, dan kebanyakan tokoh dalam cerita adalah manusia.


Meskipun ada yang memilih tokoh hewan atau lainnya tetapi jarang. Pengarang dalam memilih tokoh cerita juga bisa memikirkannya dahulu dan pengarang memilih tokoh manusia pun karena ada alasannya,yaitu manusia berfikir dan mempunyai akal. Karena akal manusia dapat berfikir dan mengerjakan seseuatu,dan dengan akal juga alur dalam cerita dapa berjalan sampai akhir cerita. Dan pengarang dalam memilih tokh selain manusia pasti juga ada alasannya,mungkin hanya untuk petunjuk atau tokoh pembantu. Jadi menurut penulis sudah jelas tokoh adalah yang menggerakan alur Endang Dwi Lestari juga menyimpulkan yang agak berbeda dengan pengarang yang lain. Bahwa tokoh yang berperan dalam karya sastra menjadi pribadi yang utuh,mungkin maksudnya: kalau seorang tokoh sudah menjadi tokoh utama sampai akhir cerita harus jadi tokoh utamadengan sifat yang tetap tidak berubah dan tidak bisa digantikan oleh tokoh pembantu yang lain,selain itu sifat dan karakter seorang tokoh dapat digambarkan secara bentuk lahir tokoh. Yang dimaksud dengan bentuk lahir disini adalah : karakter tokoj tersebut digambarkan secara lahiriah yang meliputi keadaan fisik,bentuk tubuh,tingkah laku dll. Selain bentuk lahir tokoh menurutnya juga menggunakan jalan fikirnya. Mungkin maksudnya begini yang dimaksud jalan fikirnya adalah apa yang dirasakan oleh tokoh tersebut dapat dicurahkan dan digambarkan dengan perumpamaan itu yang dengan pengambaran sifat tokoh dengan jalan fikirnya. Ia juga berpendapat selain dengan bentuk lahir dan jalan fakir tokoh,tetapi reaksi tokoh juga bisa menggambarkan sifat tokoh ,maksudnya begini : jika dalam cerita tersebut terjadi masalah atau suatu peristiwa,maka bagaimana reaksi si tokoh tersebut dalam menanggapi masalah yang sedang terjadi,jika si tokoh hanya yang rajin dan suka dalam memecahkan suatu masalah.

Dan satu lagi yaitu penggambaran sifat dengan keadaan sekitar tokoh,maksudnya : penggambaran bagaimana sifat tokoh di dalam lingkungan nya,apakah ia ramah terhadap sesamanya,dan bagaimana hubungan si tokoh dengan tokoh yang lain nya,jadi sudah jelas penggambaran sifat tokoh dengan keadaan sekitar tokoh.

Kesimpulan nya :tokoh atau perwatakan merupakan pergerakan alur yang dapat mendeskripsikan cerita sehingga terjadi konflik dalam cerita yang berpern sebagai pribadi yang tetap dan mempunyai sifat yang berbeda dengan pelaku yang lain.

Tokoh atau perwatakan menurut penulis mempunyai 2 jenis:
 Tokoh antagonis
Tokoh antagonis adalah tokoh yang dapat menimbulkan konflik
atau masalah di dalam cerita.sedangkan
 Tokoh protagonis
Tokoh protagonis adalah tokoh yang mempunyai watak baik,benar
dan tidak jahat,biasanya tokoh protagonis adalah tokoh yang
menjadi penengah di dalam suatu masalah atau tokoh yang suka
menyelesaikan suatu masalah.




5. Amanat
Amanat adalah pesan yang akan di sampaikan oleh pengarang
(Yeni Husnaeni,2007:24)
Amanat adalah pesan moral yang ingin di sampaikan oleh pengarang
Secara implisit atau eksplisit (Endang Dwi Lestari,2005:156)
Amanat menurut penulis adalah pesan yang di sampaikan oleh
pengarang
secara tersirat kepada pembaca yang sangat erat hubungan nya dengan
tema.
Jadi amanat menurut Yeni Husnaeni adalah pesan yang akan disampaikan oleh pengarang, maksudnya: pesan – pesan positif yang ada di dalam novel atau karya sastra prosa yang lain sengaja disampaikan kepada pembaca agar pembaca dapat mengetahui bagaimana cara menanggapi permasalahan yang baik, karena pada umumnya amanat didalam karya sastra disampaikan setelah konflik atau dalam anti klimaks ( alur ).
Sedangkan kesimpulan amanat menurut Endang Dwi Lestari hampir menyerupai dengan kesimpulan menurut Yeni Husnaeni hanya ada sedikit perbedaan yaitu kalau menurut Endang Dwi Lestari amanat dalam karya sastra dapat disampaikan denga dua cara, yaitu: Implisit dan eksplisit.
 Yang dimaksud dengan Implisit adalah penyampaian dalam keluar atau ajaran moral yang dengan cara disiratkan pada tingkah laku tokoh menjelang cerita akhir, sedangkan yang dimaksud dengan eksplisit adalah mungkin sebaliknya yaitu penyampaian amanat dengan cara saran,nasihat,peringatan,anjuran,atau larangan terhadap tokoh berkenaan dengan gagasan yang mendasari cerita itu yang biasanya terjadi pada tengah atau akhir cerita tersebut.
Sedangkan yang dimaksud amanat menurut penulis adalah amanat itu pesan yang disampaikan oleh pengarang secara tersirat,karena kebanyakan sastra prosa dalam menyampaikan amanatnya secara tersirat,misalnya novel bertema keagamaan pasti yang disampaikan oleh pengarang dalam certita tersebuat adalah amanat tentang agama,baik itu tentang ajaran mengaji,solat,bersedekah dan sebagainya.
Didalam novel memang pengarang memerintahkan atau membuat si tokoh cerita melakukan ajaran itu,tetapi juga bertujuan agar pembaca mau mengambil hikmah dari novel tersebut dan mau mengambil hal yang positif. Itulah namanya amanat yang tersirat yang sangat erat hubungannya dengan tema.
Kesimpulanya : amanat adalah pesan moral yang disampaikan oleh pengarang secara tersirat ( implisit ) ataupun sevara langsung (eksplisit ) yang hubungannya sangat erat dengan tema.



6. Sudut Pandang
Khusus pengertian dari Endang Dwi Lestari, sudut pandang adalah cara pengarang mengungkapkan ceritanya dan akan digunakan untuk menyampaikan karangan. Maksudnya: sudut pandang itu cara pengarang mengungkapkan cerita-cerita yang berlangsungan dalam karya sastra merupakan ungkapkan dari sudut pandang, sudut pandang sangat erat hubungannya dengan tokoh atau perwatakan. Jadi tokoh dalam cerita tersebut tidak menggerakkan cerita,maka sudut pandang pun tidak akan bisa terungkap. Beginilah para pengarang karya sastra dalam menyampaikan karangannya. Dan menurut Endang Dwi Lestari sudut pandang dibagi menjadi 3, yaitu:
 Sudut pandang orang pertama pelaku utama.
 Sudut pandang orang ketiga
 Sudut pandang serba tahu

Sudut pandang orang pertama pelaku utama
Sudut pandang orang pertama pelaku utama adalah pengarang dalam menggunakan tokoh utama sebagai orang pertama. Jadi jika dalam suatu cerita yang pertama kali muncul dan menggerakkan cerita pada awal alur perkenalan, berarti dialah yang menjadi tokoh utamanya. Biasanya dalam sudut pandang ini pengarang menggunakan kata ganti orang pertama dengan menggunakan kata ”aku” atau ”saya”. Maksudnya dalam novel manapun atau dalam karya sastra prosa mana saja yang menggunakan kata ganti tokohnya dengan kata ”aku” atau ”saya” berarti karya tersebut menggunakan sudut pandang orang pertama pelaku utama. Jadi, Sudut pandang orang pertama pelaku utama: orang yang diceritakan atau tokoh yang menggerakkan cerita dari awal sampai akhir cerita yang selalu muncul dalam cerita berarti ituloah pelaku utamanya.
Sudut pandang orang ketiga
Sudut pandang orang ketiga adalah pengarang menggunakan tokoh utama menjadi tokoh ketiga maksudnya tokoh utama bisa digunakan oleh pengarang sebagai pelaku pembantu, selain itu tokoh utama juga bisa mengundang tokoh lain sebagai pembantu tokoh utama. Pada umumya sudut pandang orang ketiga selalu ditandai dengan menggunakan kata ganti yang berbeda dengan kata ganti orang pertama, Sudut pandang orang ketiga selalu menggunakan kata ganti ”dia”, ”ia”,”mereka” atau nama asli tokoh tersebut. Jadi Sudut pandang orang ketiga adalah orang yang diceritakan oleh pengarang selain tokoh utama berarti itulah yang dinamakan tokoh ketiga atau sebagai tokoh figuran dari tokoh utama.

Sudut pandang serba tahu
Sudut pandang serba tahu adalah dalam hal ini pengarang menggunakan tokoh pembantu untuk seolah-olah hanya tahu hal, pengarang dapat mengemukakan apa saja lewat tokoh ini dengan segala tingkah laku atau tindak tanduk tokoh. Jadi tokoh pembantu dalam cerita tersebut dibuat oleh pengarang seakan-akan paham ilmu kebatinan,maksudnya tokoh pembantu tersebut banyak tahu tentang hal yang terjadi dibelakang masalah yang sedang dihadapi tokoh utamanya dan pengarang bisa juga membuat tokoh pembantu tersebut menjadi tahu apa yang sedang dipikirkan oleh tokoh utamanya.
Kesimpulannya sudut pandang adalah cara pengarang menyampaikan karangannya dengan cara menggunakan ceritannya secara tersurat didalam bacaan.


D. KONSEP NILAI DALAM NOVEL
Konsep nilai khusus pengertian dari Beni.D.Usman. Menurutnya didalam novel terkandung beberpa konsep nilai, konsep nilai adalah ukuran atau patokan yang berlaku dalam kehidupan sehari-hari. Maksudnya karena novel kebanyakan diambil dari cerita kehidupan seseorang makannya diambil patokan dalam kehidupan sehari-hari,orang hidup harus punya patokan. Misalnya patokan agama,maka orang itu harus mengantut dan mengikuti ajaran agama tersebut,tidak boleh menyimpang dari ajaran agama yang dianutnya, karena agama itu sudah pilihan hidup sampai mati. Dan menurut Beni.D.Usman konsep niali dbagi menjadi beberapa antara lain:
1. Nilai Moral
Nilai Moral adalah : Kontrol sikap dan tingkah laku sesuai dengan nilai-nilai hidup yang berlaku. Maksudnya nilai moral ini terkandung dalam cerita, baik dalam novel atau sastra yang lain dan nilai moral ini mengajarkan kita bisa mengontrol sikap dan tingkah laku kita didepan umum. Harus sopan dan menghormati kepada orang yang lebih tua dan bisa menghargai orang yang lebih muda, jika kita tidak bisa mengendalikan dan mengontrol sikap serta tingkah laku kita sendiri, maka kita akan dibenci dan dianggap gila oleh orang lain.
2. Nilai Sosial
Nilai sosial adalah aturan yang disepakati bersama maksudnya nilai
sosial yang terkandung didalam novel itu merupakan aturan yang
disepakati bersama-sama, aturan yang disepakati oleh tokoh-tokoh
cerita merupakan nilai sosial
dan kita sebisa mungkin harus dapat meniru hal tersebut walaupun
pada dasarnya tidak memaksa. Tetapi jika kita tidak bisa meniru hal
tersebut maka kita sendiri yang akan rugi, berarti kita harus bisa
menaati aturan atau tata tertib yang ada dilingkungan sektar.



3. Nilai Budaya
Nilai budaya adalah suatu konsep nilai dalam bentuk sikap pribadi
yang baik dan mampu membangkitkan kencintaan akan budaya sendiri
maksudnya :nilai budaya yang ada pada karya sastra dapat mengajarkan
pada kita agar kita bisa menjaga dan melestarikan budaya kita, jangan
sampai budaya kita terus dirampas oleh negara lain yang tidak tahu malu.
Jika kita berani tidak mungkin kita tidak bisa
mempertahankan,mengembangkan,dan melestarikannya. Pasti kita akan
mampu meningkatkan rasa cinta terhadap budaya sendiri,jika kita telah
melestarikannya mungkin bukan hanya kita yang cinta budaya sendiri, tetapi
juga orang lain. Selain itu kita juga akan dibanggakan oleh orang lain.
4. Nilai Religius
Nilai religius adalah nilai-nilai keagamaan yang mamou membua penganutnya semakin kokoh dalam berkeyakinan dan mampu hidup berdampingan dengan penganut yang berbeda keyakinan, maksudnya jika kita berpedoman pada satu agama yang menurut kita benar,maka kita harus mempertahankan agama yang kita anut, agar semakin kuat pedoman yang tengah kita pegang.

Kesimpulan konsep nilai adalah pedoman hidup yang berlaku dalam kehidupan sehari-hari yang terdiri atas 4 jenis, yaitu nilai moral, nilai budaya ,nilai sosial, dan nilai religius.

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Setelah banyaknya menteri yang dapat dirangkum dan disimpulkan oleh penulis,kini sangat penting bagi siswa khususnya yang masih SMP. Karena selain untuk tunjangan belajar siswa, karya tulis ini juga dapat mengajak kita agar dapat belajar dengan lebih giat lagi sehingga setelah kita tamat dari sekolah (SMP), kita bisa menjadi kebanggan atau setidaknya bangga kepada diri sendiri bahwa kita bisa mendapatkan hasil selama di SMP.

B. SARAN
Selesai sudah pengungkapan materi tentang novel,kini penulis memberi saran kepada semua siswa agar mau membaca dan mengoleksi kumpulan-kumpulan novel, beberapa diantara kalian ada yang hobi baca biasanya memiliki tingkat kecerdasan yang istimewa dengan cara belajar pasif dari buku bacaanya, nah jika kalian siswa-siswi ingin cepat tanggap menerima ilmu atau informasi, tingkatkanlah niat bacamu dan jangan lupa belajar. Gunakan waktu belajarmu sebaik mungkin, dan ingat jika kalian akan menghadapi ulangan harian / ulangan akhir semester gunakanlah cara belajar yang dapat mudah dimengerti seperti halnya seseorang membuat bacaannya itu gampang di ingat,buat belajar itu menyenangkan,tidak mudah bosan.bisa juga menggunakan unsur PQRST. Menurut penulis, dengan menggunakan unsur tersebut dapat akan menyerap ilmu lebih banyak dari biasanya.



Kepanjangan dari unsur PQRST ialah:
P = Preview ( Membaca sekilas ) : Dengan membaca sekilas materi yang
Akan di pelajari penulis yakin kalian
Akan memberi materi tersebut lebih
Dalam.
Q = Question ( Bertanya ) : Jika kalian akan mempelajari sebuah
Materi,maka tanyakanlah tentang
Ketidakpahaman kalian kepada guru
Pembibing kalian. Agar belajar kalian
Lebih enak dan lebih konsentrasi.

R = Read ( Membaca ) : Selain membaca dengan sekilas materi
Yang akan menjadi bahan ulangan, tetapi
Kalian juga harus mencari info penting
Tentang soal ulangan.
S = Summarize ( Meringkas ) : Setelah kalian menguasai materi yang
menjadi bahan ulangan, lebih baiknya
kalian meringkas materi yang telah
kalian kuasai tersebut. Dengan tanpa
melihat buku ( luar kepala ) agar kalian
lebih mendalami dan lebih memahami
serta bisa mengetes kemampuan daya
serap otak kalian terhadap materi tersebut


T = Test ( Menguji ) : Setelah kalian selesai meringkas materi
bahan ulangan tersebut, lebih sempurna
lagi kalian mengetest atau membuat soal
sendiri dan mengerjakan dengan
memakai waktu guna untuk seberapa
lama anda mengerjakan soal itu. ( lebih
baik soal yang di buat sendiri berbeda
dengan soal yang telah kalian pelajari ).



DAFTAR PUSTAKA
Husnaeni,Yeni.2007.Bahasa Indonesia:Siaran Televisi Edukasi.Jakarta:Departemen
Pendidikan Nasional.
Usman,.D.Beni.2007.Membaca dan Menanggapi Novel Remaja.Jakarta:Balai Pustaka.
Lestari,Dwi Endang.2005.Pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia.Klaten:Intan Perwira.
Husein,Machnun.2007.Membaca dan Menanggapi Novel Remaja 3.Jakarta:Balai Pustaka
Parera,J.D.2004.Pintar Berbahasa Indonesia,Tegal:Balai Pustaka.

BIODATA PENULIS
Khoerul Aziz, lahir di Bekasi pada tanggal 22 April 1996. Sekolah di SMP Negeri 2 Bojong selama tiga tahun dengan segenap prestasi baik akademis maupun nonakademis. Aktif di kepengurusan OSIS dan Pramuka. Alamat Desa Tembongwah, Kecamatan Balapulang, Kabupaten Tegal.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar