Jumat, 24 Agustus 2012

TRADISI IDUL FITRI

Hai, teman-teman, tanpa terasa Idul Fitri telah tiba. Saya ucapkan Selamat Idul Fitri Taqobalallohu minna wa minkum,Syiamana wa syiamakum, sujudana wa sududakum, Taqobal ya karim. Semoga kita menjadi fitri di hari bahagia ini. Bincang-bincang tentang idul fitri, kita sering melakukan kegiatan yang sifatnya massal. Saking ramainya tuh kegiatan, kita jadi tidak tahu lagi apakah kegiatan tersebut diperbolehkan secara sariat agama atau tidak. Nah, coba yuks kita tengok kegiatan-kegiatan tersebut. 1. Pesta Petasan dan Kembang api kegiatan ini bukan identik dengan perayaan idul fitri. Dari anak kecil sampai bapak-bapak sangat asyik bermain petasan dan kembang api. Idul Fitri tanpa petasan dan kembang api akan terasa hambar. Namun, bolehkah secara sariat. Memang tidak ada dasar hukum yang secara langsung menyatakan diharamkannya petasan, tapi bukankah membakar petasan dan kembang api merupakan tindakan "tadzbir" alias sia-sia. Pemborosanlah yang terjadi dan Islam melarang jelas orang berlaku boros. kalau ditilik dari sejarahnya, tradisi ini muncul sebagai hasil pengadaptasian dengan tradisi cina. dalam tradisi cina, perayaan tahun baru harus dilengkapi dengan pembakaran petasan dan kembang api karena mereka meyakini dengan kegiatan tersebut, tahun yang akan datang akan lebih membawa keberuntungan. Nah, Islam tidak mengajarkan itu. Jadi mulai saat ini stop petasan dan salurkan dananya untuk sedekah. banyak orang-orang yang lebih membutuhkan di sekitar kita. 2. Halal bil halal halal bil halal adalah tradisi orang-orang berkumpul di satu tempat, bertemu untuk saling meminta maaf. tradisi ini hanya terjadi di Indonesia. Dalam sariat Islam tidak ada ajaran tentang halal bil halal, yang ada adalah silaturahmi. Kalau halal bil halal dianggap sebagai satu bentuk silaturahmi maka boleh saja dilakukan asalkan dengan mematuhi syarat tertentu. Syarat-syarat tersebut adalah: a. tidak melakukan kegiatan yang sifatnya Tadzbir b. tetap terpeliharanya hijab antara laki-laki dan kepermpuan. c. tidak bersifat foya-foya tanpa mempedulikan lingkungan sekitar. d. tidak menjadikan halal bil halal sebagai pengganti acara silaturahmi 3. baju baru dan makanan yang banyak yah, karena Idul fitri merupakan hari kemenangan, Islam mensunahkan agar memamakai pakaian terbaik. Ingat pakaian terbaik tidak harus baru. kalau pun kita memakai baju baru, silahkan asalkan jangan dipaksakan membeli baju baru dengan menjadikan beban suami bertambah dan semakin berat. Sifat konsumtif jangan dibiarkan merajalela. Sekadarnya saja. masalah makanan, barngkali antisipasi banyaknya tamu yang datang. bukankah menghormati tamu itu juga diperintahkan oleh agama. Namun sekali lagi jangan berlebihan dan bermegah-megahan karena Alloh azza wa Jalla membenci orang yang berlebihan-lebihan lagi bermegah-megahan. segitu saja lah semoga bisa bermanfaat. maaf kalau ada kesalahan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar