Minggu, 25 November 2012

MANISAN MANGGA YANG MAK NYUS

Assalamu 'alaikum,
jumpa lagi dengan Sang Guru.Com. Iseng ah, kali ini saya mau ngasih postingan yang ringan berkait dengan makanan. Yap, kali ini saya hadirkan aneka olahan dari mangga.

Musim mangga di Indonesia telah tiba. Aneka buah mangga dijual di warung atau toko buah dengan harga yang relatif terjangkau. Harga berkisar antara Rp3.000 sampai Rp7.000 per kilogram. Selama ini kita umumnya mengonsumsi mangga secara langsung. Dikupas, diiris, lalu dimakan. Itu sangat nikmat rasanya. Ada yang manis ni..........sss ada pula yang manis dengan sedikit rasa asam yang menyegarkan.

Bagi pemilik pohon mangga yang sudah berbuah, sering kita menjumpai buah mangga yang masih muda rontok berjatuhan di tanah. Sebagian berukuran kecil dan sebagiannya lagi berukuran agak besar sampai besar. Bahkan di antaranya sudah matang. Jangan dibuang semuanya yah. Kita masih bisa kok memanfaatkannya sebagai makanan yang cukup lezat. Berikut ini ada beberapa jenis makanan yang bisa kita olah dari buah mangga baik yang matang maupun yang matang.

1. Manisan mangga
bahan  : Mangga muda atau mengkal secukupnya, bengkoang dan mentimun (kalau ada)
bumbu : cabai merah 2-4 buah (atau menurut selera)
              kacang goreng, gula merah, garam, terasi (kalau suka)
cara membuat
a. kupas mangga kemudian iris bentuk memanjang atau tipis sesuai selera
b. rendam irisan mangga dalam larutan air panas dan garam selama minimal 2 jam
c. angkat irisan mangga dan bilas agar tidak terasa asin lagi lalu tiriskan
d. buat bumbu rujak dengan menghaluskan semua bumbu sampai halus.
e. campur irisan mangga dalam bumbu kemudian diaduk rata
f. simpan di lemari pendingin agar lebih nikmat sebelum dinikmati
g. Manisan mangga bisa disantap sendiri atau teman makan nasi

2. Jus Mangga Tropikana
bahan : Mangga yang matang (pilih yang bertekstur lembut dan tanpa serat), Nanas, atau buah lain yang beraneka rasa.
Cara membuat
a. kupas mangga dan blender bersama dengan es batu sampai halus
b. iris kecil nanas dan buah lainnya dalam aneka bentuk
c. siapkan gelas saji dengan deberi lelehan susu coklat di pinggir gelas untuk membentuk mozaik
d. susun irisan buah dengan gradasi warna dan bentuk
e. tuangkan jus mangga ke dalam gelas berisi buah

Nah, itu saja yah resepnya. Selamat menikmati
READ MORE - MANISAN MANGGA YANG MAK NYUS

Kamis, 15 November 2012

MENGUTIP DAN ETIKANYA

OLEH : FARICHIN

Dalam dunia penulisan, mengutip  bukan barang langka. Tapi, apa sih sebenarnya menutip itu? Mengutip pada hakikatnya adalah mengambil sebagian teori atau pendapat orang lain dalam bukunya untuk kita jadikan rujukan atau acuan dalam tulisan yang sedang kita buat. Dengan kutipan tersebut, tulisan yang kita sampaikan lebih dapat dipercaya kebenarannya. Semakin tinggi tingkat kepakaran dari sumber yang kita kutip akan semakin menguatkan pendapat kita. Nah, dari hal itu pandai-pandailah kita mengutip dari pakar-pakar yang sudah menjadi jaminan mutu. (he....he......)

Bagaimana kita mengutip? ada dua cara kita mengutip. Yang pertama kita mengutip secara langsung yaitu kita menuliskan pendapat atau teori orang lain persis sama dengan apa yang dia tulis.Dengan kata lain, model kutipan ini seperti kita Copy Paste teori tersebut. Cara kedua adalah kutipan secara tidak langsung yaitu kita mengutip pendapat atau teori orang lain tetapi redaksi kalimatnya menggunakan bahasa kita. Model seperti ini seperti menyarikan atau menyapaikan dengan kalimat tidak langsung.

Setelah mengutip, bagaimana? Yah, agar kita tidak dianggap plagiat alias pencuri karya, kita memiliki kewajiban menuliskan catatan kaki setelah kutipan tersebut. Catatan kaki adalah catatan tentang asal atau sumber dari teori yang kita sampaikan. Catatn kaki paling tidak harus memuat nama pengarang,  tahun terbit buku serta nomor halaman tempat teori yang kita kutip berada.

Di mana sih kita menuliskan catatan kaki? untuk menulis catatan kaki ada beberapa variasi. Variasi pertama di letakkan di bagian paling bawah setiap lembar tulisan kita yang di dalamnya terdapat kutipan. Namun, model ini terasa agak merepotkan. Oleh karena itu, biasanya orang menggunakan pola cara kedua yaitu meletakkan kutipan diletakkan setelah akhir kutipan. Biasanya kutipan diletakkan dalam tanda kurung setelah akhir kutipan. Untuk lebih jelasnya, perhatikan contoh berikut:

Sebagai bentuk kegiatan produktif dan ekspresif, untuk dapat menulis sebagai suatu proses berpikir, diperlukan sebuah sumber bahan yang akan digunakan sebagai acuan saat kegiatan menulis dilakukan. Salah satu sumber bahan yang juga harus dikuasai oleh penulis adalah kemampuannya menyerap pengetahuan melalui membaca sebagai kegiatan perseptif. Jadi hampir mustahil seseorang mampu mentransfer suatu informasi atau pengetahuan kalau orang tersebut tidak memiliki pengetahuan. Hal ini sejalan dengan pendapat M. Zamakh Syarifa yang mengatakan antara kegiatan membaca dan menulis sangat berkaitan erat. Untuk bisa menulis diperlukan wawasan yang luas. Dengan membaca, wawasan kita akan menjadi semakin luas. (M. Zamakh Syarifa, 2009:19) 

Contoh di atas adalah contoh kutipan tidak langsung. Untuk kutipan langsung, ada beberapa aturan yang perlu diperhatikan. aturan tersebut adalah:
1. Kutipan langsung kurang dari 3 baris, ditulis dalam tanda petik dua (".........")
2. kutipan langsung lebih dari 3 baris kutipan ditulis dalam bentuk paragraf tersendiri dan ditulis dalam anak paragraf.
Nah semoga, informasi ini bermanfaat. Kalau salah, mohon kritikan yang membangun.
READ MORE - MENGUTIP DAN ETIKANYA

Senin, 05 November 2012

RESAPAN AIR DENGAN BIOPORI

OLEH : FARICHIN

tanh yang kita pijak setiap hari layaknya kulit yang menyelubungi organ tubuh kita, Dia butuh kesegaran dengan air yang tersimpan di pori-porinya, dia butuh bernapas melalui pori-porinya. dia juga butuh kelembaban yang akan menjaganya dari kekeringan. kalau kulit kita melakukan itu semua melalui pori-pori, lalu bagaimana dengan tanah?

Yap, tanah juga punya pori-pori. Akan tetapi ukuran pori-pori tanah sangat kecil sehingga sulit meresap air dalam jumlah banyak dalam satu waktu yang singkat. untuk itu, diperlukan lubang biopori. lubang biopori adalah pori-pori buatan kita untuk membantu tanah menyerap lebih banyak.

Musim kemarau sudah mulai sedikit demi sedikit meninggalkan Indonesia seiring datangnya rintik gerimis yang acap kali singgah. Memang beberapa tempat di Indonesia musim kemauarau ini agak berbeda. Keperbedaan ini di anataranya adalah sebagian wilayah panas dalam waktu lama sampai tanah kering merekah. Sementara itu, di sisi wilayah yang lain hujan terus menerus sampai terjadi banjir yang terkadang sulit dikendalikan.

Nah, selagi musim hujan belum mampir di daerah kita secara serius, yuks kita persiapkan sedini mungkin. Jangan sampai musim kemarau kemarin kita kekeringan, tapi di musim hujan nanti kita kebanjiran. itu namanya celaka 12 ( 12 bulan kali yah....wkwkwkw)

salah satu langkah bijak yang dapat kita lakukan adalah dengan membuat resapan air sehingga air tidak mengalir begitu saja ke daerah bawah dan berkumpul dengan lainnya dalam jumlah banyak. Itu namanya banjir. Dengar resapan air, air hujan akan kita arahkan agar meresap ke dalam tanah sehingga memperkecil terjadinya banjir.

manfaatnya? banyak sekali manfaat yang dapat kita peroleh dengan resapan air biopori.  salah satunya yaitu tadi mengurangi resiko banjir. Yang lainnya adalah menambah debit air sumur di rumah kita dan juga dapat menyuburkan tanah juga.

lalu bagaimana caranya?
cara membuat resapan air biopori itu gampang kok. berikut adalah langkah-langkahnya.
1. Buat lubang dengan diameter kurang lebih 10-25 cm di beberapa bagian tanah terbuka di sekitar rumah.
2.  kedalaman lubang antara 50 - 100 cm kalau mau lebih juga boleh asalkan alatnya memungkinkan untuk hal itu.
3. masukan rumput atau dedaunan kering ke dalam lubang. Dedaunan ini berfungsi untuk menutup lubang agar tidak menganga. Hasil pembusukan dari daun ini dapat menyuburkan tanah.
4. buatlah lubang serupa di beberapa tempat dengan jarak antara 50-75 cm dari lubang yang sudah ada. semakin banyak lubang semakin baik.

Nah, mudah kan. Yuks kita mulai dari sekarang. tunggu kapan lagi?


READ MORE - RESAPAN AIR DENGAN BIOPORI