Selasa, 30 Oktober 2012

TUKANG JAMU PENCURI HATIKU

Oleh : Ritawati Rio adalah anak Kota Jakarta. Ayah Rio merupakan pengusaha sukses dan ibunya merupakan pengusaha yang engelola butik. Kebetulan, ibu Rio berasal adari Desa, dan memiliki Vila disana, Sedangkan rio masih Kuliah . Pada waktu itu, Rio mengambil Cuti beberapa minggu untuk pergi ke Desa, diamana ibunya dibesarkan disana. Dan menginap di villa. Setelah Rio mengatakan kepada Guru yang bersangkutan, dan dibolehkan untuk ngambil liburanya dengan muka senang, Riopun bergegas pulang kerumah. # Setelah menyampaikan rencana kepada ibu dan ayahnya ia lalu duduk sambil menunggu jawaban . “ Kenapa ingin pergi ke Desa dimana ibu kamu dilahirkan Rio ?” Tanya bapak rio dengan muka yang penasaran. “ Aku hanya sekedar menghilangkan rasa stresku dan menambah pengalamanku aja ayah “. Sahut Rio. “ tapi …. Tapi, gimana dengan kuliah kamu Rio ? “ Kata bapak rio yang dari tadi duduk diatas sofa, ditemani dengan secangkir kopi panas. “ Ta’ apalah pak, namanya saja anak muda, pasti inginya kan yang Fresh dan banyak kegiatan-kegiatan seperti di Desa Mamah “. Ujar Bu rio dari arah Timur yang baru saja selesai bicara Clien yang mengantarkan pesanan bajunya. “ owh…. Soal kuliah tenang aja pah Rio udah izin kepada Gurunya ko’, dan betul juga tuh kata ibu , owh ya bu banyak gadis-gadis yang cantik ga bu ? yaa sama cantiknya dengan ibu !” Kata Rio yang sekaligus menjawab pertanyaan dari kedua Orang Tuanya. Sambil bercanda.”eeeh………kamu tuh belum lulus kuliah kok fikirannya udah kesitu….”!. Jawab Bu Rio sambil tersenyum.”kamau tuh ada-ada saja Rio”. Sahut Pak Rio” sahut pak Rio dan bu rio sambil melambai-lambaikan tangannya. Dari jalan lurus dan mulus, ke jalan desa yang erkelok-kelok dan terjal, motor besar yang di ttunggangi Rio punlepas kendali dan menabrak tukang jamu yang sedang naik sepeda. Semuanya jadi kacau balau, untungnya Rio tidak apa-apa dan tukang tersebut hanya luka keci di tangannya. Rio kemudian menarik motor besarnya yang terguling di selokan. “eh….Tolongin donk!. Egois banget sih jadi cewe.” Jawab Rio dengan muka kesal. “jawab tukang jamu tadi yang di tabrak oleh Rio, yang baru saja selesai mengumpulkan botol – botol jamunya yang berserakan di jalan.” Ya maaf – maaf, gue lagian nggak sengaja tau!”. Jawab Rio yang dari tadi berusaha menarik motor besarnya.”sekarang buruan Bantu gue narik motor ini !”. “ya wis. Ya wis aku Bantu tapi janji yah kamu harus ganti rugi kalau enggak awas luh !” menjawab sambil menarik motor besar tadi. “ya ya ya bawel banget sih jadi cewe” jawab Rio. Setelah selesai di angkat motor tadi, “mana janji kamu katanya mau ganti rugi”. Jawab cewe jamu tadi yang tidak sabaran. “sabar donk! Sabar dikit ngapah, jadi cewe tuh nggak boleh marah – marah nanti cepet keriputan loch”. Jawab Rio sambil ngeledek. “udah buruan maa janji kamu, katanya mau ganti rugi?” “kalau gak mau kenapa?”. Rese banget sih lo jadi cowo mau aku panggilin orang sekampung buat ngeroyok kamu!” jawab cewe tadi. Sedikit mengancam. “ech……tunggu dulu galak banget sih, oh ya,nama kamu siapa?” jawab Rio sambil igin tau namanya. “nama ku Aulia” dengan singkat jawabnya. “bagus banget nama kamu, seperti orangnya” sahut Rio dengan sedikit menggombal. “ nech 200 ribu cukup kan?” “ya ya sini makasih yah?”. Jawab Aulia yang secara pelan mengayuh sepedanya. “ Aduh gue lupa lagi nanya alamat dia, dan ngasih tau nama gue. Rio pun mengejar dengan motor besarnya. “eeech….tunggu dulu kalau nama aku Rio. Alamat lo di mana?” Tanya Rio sambil memperhatikan jalanan. “kamu cukup Tanya sama orang saja rumah Aulia tukang jamu mana? Pasti orang pada tau semua!” ntar dulu satu lagi. “apaan lagi, “kamu tau nggak Villa deket sini?” “ohh itu, dari sini juga kelihatan, tuh di bawah sana” jawab Aulia sambil menunjukkan letak villanya. “oh itu makasih yah” “ya sama-sama “. Setelah mereka selesai berbincang – bincang , mereka melanjutkan ke tujuan masing – masing. Sesampainya di Villa, Rio lalu menaruh tasnya di atas laci, deket kamarnya. Lalu menjatuhkan badannya di atas spring-bed yang empuk itu. Dan teringat waktu siang. “walau pun dia adalah seorang tukang jamu, Dia sebenarnya baik, dan juga cantik”. Gumamnya . dari pad ague stress mikirin dia. Lebih baik gue tidur dulu beok kan pasti bisa ketemu lagi ma si Aulia..” ujarnya sambil menutup kelopak matanya dan tersenyum – senyum. Setibanya Aulia di depan rumah neneknya, ia langsung mengerutkan dahi, dan melewati begitu saja nenek yang lagi duduk di depannya. “ehh….piye toh ndo…?” Tanya nenek penasaran. “eh nenek maaf ya nek, soalnya aku lagi sebel banget sama sesorang!” sambil menggetakkan kaki ke tanah. “jangan gitu ndo..ndo.., nanti kamu bisa suka loh sama dia!”. “ngak mungkin lah nek,nenek bisa aja, oh ya nek udah dulu yah aku udah cape banget nih mau istirahat!” menjawab dengan muka lesu. “ oh ya udah deh. Eh ndo tapi jangan lupa mandi dulu yah?”. “iya nek tenang nanti juga aku mandi” menjawab sambil berjalan menuju kamarnya. “jangan malam – malam mandinya nati masuk angina” ujar nenek yang sepertinya mengkhawatirkan Aulia. Selesai Aulia mandi, ia lalu makan malam bersama nenek. Dan melangkahkan kakinya ke kamar. Aulia pun langsung memeluk boneka kesayangannya dan ajak bicara boneka tersebut. “kamu tau nggak tadi siang aku uh ketemu ma cowo yang nyebelin banget!”. Mengatakan sambil mencubit kedua pipi boneka, dengan kedua tangannya tersebut. “tapi di lihat dari dekat dia ganteng juga dan baik pula. Ih pokoknya sesuatu banget buat aku. Sambil mengedipkan kedua kelopak matanya dan mulai tertidur. Jam menunjukkan pukul 03.00 WIB. Ayam tangga pun satu persatu mulai berkokok. Dari rumah nenek Aulia, terdengar suara air medidih, ternyata air itu kunyit yang di ambil sarinya, kemudian di rebus dengan air secukupnya. Itu adalah bahan utama untuk membuat jamu. Terlihat nenek sedang mengaduk sari kunyit di dalam panci. Nenek kemudian menengok ke belakang, dan mengatakan, “aduh…ndo kalau nuangin jamu ke dalam botol jangan sambil merem. Nanti bukannya masuk ke botol eh malah tumpah semuanya. “ ujar nenek yang bicara sambil tersenyum. “iya nek, soalnya Aulia masih cape, jadi Aulia masih agak sedikit ngantuk,” jawab Aulia yang sedang menuangkan jamu ke dalam botolnya. “kalau masih ngantuk, cuci muka dulu biar rasa ngantuknya hilang!” fajar mulai terbit dari ufuk timur, sepeda jamu sudah siap dan Aulia pun sudah rapi, dan mencim tangan neneknya, “dah nek, Aulia pergi jualan dulu ya nk?” jawabnya. “hati – hati ya ndo,,,,” kata nenek sambil duduk di depan rumah. Di tengah perjalanan, Aulia betem dengan Rio, waktu Aulia membalikkan sepeda jamunya. Tiba – tiba, nenk…..nenk…tunggu! beli jamunya”. Kata Rio yang kebetulan waktu itu lagi lari pagi di jalan deket villanya. Setelah melihat wajah tukang jamu tersebut, Rio pun terkejut, karena jamu yang akan di belinya ternyata penjualnya si Aulia. “oooh elo! Gue kira siapa, lagian cepet banget jualan jamunya”. “ya ra papa toh, lagian aku jualannya sampai jam 07.30 WIB pulang dan berangkat kuliyah”. Jawab Aulia sambil menerangkan. “jadi kamu masih kuliyah, sama donk seperti gue!”. Jawab Rio sambil tersenyum. “mana pesenan gue!”. “sabar donk mas, ini juga lagi di bikinin”. Sambil menuangkan jamu ke dalam gelas. “eh panggilannya jangan mas donk, kita kan seumur, jadi panggilannya cukup Rio aja!” “iya deh, Rio neh di minum dulu jamunya!” jawab Aulia sambil mengulurkan tangannya yang sedang memegang gelas yang berisi jamu yang akan di kasihkan ke Rio. Setelah di hirupnya jamu tersebut, “wah… enak banget jamu bikinan kamu!” sahut Rio sambil meletakkan gelas ke ember kecil yang ada pada keranjang sepeda. Boleh gue temenin elo buat jualan jamu?”. “oh ya tentu saja asal jangan sampai ngerepotin kamu!”. “ooh tenang saja, malah gue seneng banget bisa nemenin elo tuk jualan jamu”. Jawab Rio yang tampak senang sekali, bisa sampai menemani Aulia berjualan jamu. Dengan menuntun sepeda jamunya Rio pun sambil bercanda – canda dengan Aulia dan keceplosan tentang perasaannya selama ini kepada Aulia. “ di dunia ini paling yang sayang dengan ku dengan tulus paling cuma nenek gak ada yang lain. “tiba – tiba Aulia yang mengatakan seperti itu kepada Rio.” Kamu salah ada orang yang saying kepada kamu melebihi nenek kamu yaitu aku!” jawab Rio sambil membungkam mulut dengan tangan kanannya. “maksud kamu apa yah?” jawab Aulia. “ooh, ya udah deh sudah terlanjur, sebenarnya waktu aku ketemu kamu dari pandangan pertama, dari situ aku mulai membuka hati ku untuk cewek yang nyebelin seperti kamu tapi gak jadi nyebelinkarena kamu telah mencuri hati ku atau bisa di katakana aku jatuh cinta ma kamu.” Jawabnya dengan muka tegang takut di tolak oleh Aulia. “ihh… kamu masih aja ngatain aku nyebelin. Sebenarnya aku juga suka ma kamu walaupun waktu pertama kali bertemu dengan kamu tuh bener – bener nyebelin”. “tapi sekarang kamu gak marah lagi kan ma aku?” Tanya Rio kepada Aulia. “ya enggak aku kan cinta ma kamu”. Jawab Aulia sambil memeluk Rio yang ada di sampingnya. Aulia gembira dan lari – lari, “nek…nek…nek…” sambil memenggil neneknya. “ada apa toh ndo..?” “nek, ternyata bener apa yang di katakana nenek bahwa,em…pokoknya hari ini aku lagi bahagia sekali.” “bahagia kenapa ndo..?” Tanya nenek yang keheran – heranan kepada Aulia. “benar kata nenek bahwa laki – laki yang ku benci kini telah menjadi pacar aku!” “ohh,itu yang membuat kamu bahagia!” jawab nenek yang telah mengetahui apa sebab cucunya bahagia. Atas kejadian itu, Aulia sekarang telah menjadi pacar Rio. Dan mendapat beasiswa untuk kuliah di Jakarta. Dan sekampus dengan Rio. Betapa bahagianya hati Aulia saat mendengar berita itu.
READ MORE - TUKANG JAMU PENCURI HATIKU

Sabtu, 27 Oktober 2012

CERPEN : KABUT YANG TERSIBAK

Oleh : Ratna Devi Malam begini aku masih sendiri termenung sendiri di ujung kamar. Terbayang dengan semua yang telah terjadi dihari ini yang telah kulewati sebelumnya. Semua sungguh membuatku frustasi. Ya … hari ini aku baru saja putus cinta, dengan terpaksa ku harus melepas diri dari Aga, salah satu seniorku di fakultas kedokteran. Aku memang mahasiswa baru tahun ini. Aga adalah seniorku yang berbeda satu tahun beruntung sekali aku bisa menembus fakultas kedokteran yang memang selama ini aku impikan tapi masalah yang baru saja menimpaku seperti telah merenggut semua kebahagiaanku hari itu. Tidak terasa air mata tertetes deras di dua pipiku. Aku menangis karena aku teringat akan semua kenangan – kenangan yang telah ku lalui bersama Aga, aga yang aku sayangi, aga yang aku cintai kini telah membuatku patah hati dengan keputusannya untuk mengakhiri hubungan kami yang sudah hampir satu tahun ini. Padahal selama ini aku selalu berusaha menjadi yang terbaik untuknya. “ tok … tok … tok … mba cit, dipanggil bunda suruh makan “ Adikku Linda telah membuyarkan lamunanku. “ iya linda, sebentar !“ Aku menjawab dengan segera aku kusekan air mataku yang telah menetes itu agar bunda tak bertanya – Tanya. Namun, usaha yang telah ku coba sia – sia. Mataku membenkak besar, membentuk garis hitam dibawah mata. Akhirnya tak ku hiraukan apa yang terjadi dengan mataku init oh bunda juga telah mengetahui semua ini. Aku menuruni anak tangga dengan lesu, bunda yang sedari menunggu dimeja melihatku seperti prihatin dengan keadaanku ini. “ nduk, makan gitu lo, jangan tangis ae, kalo liat kamu gini bundanya jadi ikut sedih to “ kata bunda ketika aku sudah di tepi meja. “ iya bun, ini juga mau makan “. Kataku pada bunda seraya mencoba sedikit tersenyum. Acara makan itu pun selesai dan aku sesegera mungkin kembali kekamar mencoba menenangkan hati. Porsi makanku hari ini berbeda dari hari biasanya. Aku hanya makan 7 sendok saja. Itupun sudah membuatku kenyang. Dikamar pikiranku semakin kacau, kuputuskan saja untuk tidur sejenak barangkali setelah bangun tidur pikiranku ini jadi sedikit lebih tenang. Akupun tertidur pulas hingga tngah malam. Dan saat aku bangun aku seperti orang yang hiang pikiran. Aku hanya menatap langit – lamgit kamar dan pikiranku masih terbayang dengan Aga. Tak terasa air mata ku menetes lagi. Akuntak terasa untuk menahannya hingga ahirnya pagi pun menjelang. Bunda membuka pintu kamar untuk membangunkanku, aku pun terbangun dan aku tak bisa menyembunyikan lagi apa yang terjadi denganku tad malam, mataku terlihat membengkak sekali. “hah? Oooh..mmmm..” aku mencoba untuk menutup – nutupi semuanya dari bunda aku bingung harus menjawab apa aku tidak mau membuat bunda jadi terus kepikiran kare naku. “wis to nduk. Nggak usah bohongin bunda, bunda tau kok kamu semalem pasti menangis. Tu kelihatan kantung matanya”. Kata bunda. “ ih bunda sok tahu ah.hehehe”. “sama Orang Tua nggak boleh bohong, hayo kemarin kamu pasti nangis lagi ya?? Jujur aja” bunda tetap saja yakin jika aku nangis lagi semaleman walaupun aku mencoba untuk menutupi tapi tetap saja tak bisa akhirnya aku pu mengakui. “iya ni bun” aku berkata sambil mengucek – ngucek mataku. “ nah kan bunda nggak bisa dibohongin dikira bunda ngga pernah apa ngrasain kaya kamu cit ? bunda juga pernah muda kali cit. !! hehehe, oh iya cit nanti mau ikut bunda ngga ?” “ kemana bun ?” “ yaa pokoknya nanti ikut bunda aja dech, kamu pasti nanti bakalan ngrasain hal yang beda dari sekarang “. “ aduuuuh mau kemana sich bun ?? bikin penasaran aja dch uh !!” “ ya liat aja cit, ya udah kamu mau ngga ikut bunda ?”. “ emmmm gimana ya bun ?! ya udah dech ikut aja dari pada mati anakmu ini, hahaha !!” “ husss ngga boleh ngomong gitu nduuk “ “ eh iya bun, hehehe “ “ ya udah siap – siap lebih cepat lebih baik. Kayak katanya pak jusuf kala, hehehe “ bunda sedikit memberikan lelucon kepadaku. Mungkin biar aku sedikit bisa melupakan masalah ini kali ya. “ oke bunda sayaaaang “ “ Bun ini sebenarnya mau kemana sich, ?! dari tadi cumin muter-muter saja, keburu penasaran nich !” “sabar sedikit kenapa sich nak bentar lagi juga mau nyampe kok “ aku sedikit sebel sama bunda hamper satu jam lamanya kami berada di mobil dan kami saja masih belum sampai ditempat yang dimaksud bunda. Aku hanya terdiam melihat jalanan lewat kaca jendela. Ketika aku melihat jalanan aku jadi teringat akan sesuatu. Astaga !! inikan jalan yang pernah aku lewati bersama aga ketika pertama kali kita ngedate. “ nggak ! aku nggak boleh nangis pokoknya gak boleh nangis ! malu dong sama bunda”. Pikirku sambil melirik bunda yang sedang konsentrasi menyetir mobil. Semakin jauh perjalanan itu, semakin ku teringat dengan semua kenangan ku dengan aga. Aku tidak bisa menahan pedasnya mataku ini. Dan akhirnya akupun menangis lagi. “ loh cit kok jadi nangis ?? sabar dong saying, nanti juga nyampe, tenang aja “. “ bukan gara – gara kelama’an bun “ “ trus gara-gara apa ?? cerita dong !” Aku hanya menggeleng – gelengkan kepala mengisyaratkan bahwa aku tidak mau bercerita. “ tuh kan sama bunda sendiri kok nggak mau cerita sich ?” Aku masih saja menggeleng – gelengkan kepala, dan sepertinya sunda sudah cape’ bertanya kepadaku. Akhirnya bunda membiyarkanku nangis sendiri disampingnya. Kacaunya fikiranku ditambah sepinya dalam mobil membuatku akhirnya tertidur sebentar. Bunda tetap saja membiarkanku terlelap dalam tangis dan ketika aku terbangun aku sudah dihadapan pada sebuah tempat. Tempat yang sungguh indah dan tenang sekali. Terlihat jelas dihadapanku sawah yang hijau kekuning – kuningan memandang sawah tersebut siap untuk ditanam,terlebih lagi diujung sana terlihat bukit- bukit yang penuh dengan pepohonan hijau ditambah banyak sekali gubug – gubug ditengah sawah dan sungai kecil yang mengalir dengan tenang. Akupun yang berada didalam mobil langsung bergegas keluar untuk merasakan indahnya tempat itu. Aku sendiri masih belum tahu ini sebenarnya tempat apa. Saat aku sudah berada diluar mobil aku masih melihat bunda duduk dikursi supir dan tersenyum kepadaku. Tak lama kemudian bunda keluar juga dari mobilnya dan menghampiriku. “ gimana tempatnya ?? bagus ?” “ iya bunda bagus – bagus banget tempatnya tenang aku suka bun tempat ini.” Bunda kembali tersenyum padaku dan menarik tanganku. “ mau kemana lagi bun ?” “ udah nurut saja sama bunda “ Akhirnya kuikuti kemana bunda perginya bunda. Aku tak ingin terlalu lama untuk mengetahui apa yang sebenarnya bunda ingin tunjukan padaku sedari tadi. Sekian lama berjalan melewati hamparan sawah nan hijau kekuning – kuningan itu. Bujnda akhirnya berhenti didepan sebuah gubug kecil berbentuk segi empat dimana kita bisa melihat kesegala arah – arah sawah itu. Bunda duduk ditempat itu sambil menikmati pemandangan. “ bun, ini namanya tempat apa sich ? kok aku baru tahu ada tempat seindah ini dan setenang ini yah “ Bunda hanya tersenyum masih terlihat hamparan sawah didepanya. “ lah kok Cuma tersenyum sich bun. Ini namanya apa sich ? tuh kan selalu bikin penasaran “ Bunda masih saja tersenyum “ bun, dari tadi senyum – senyum mulu ah ditanya ini tempat apa juga “. Akhirnya bunda pun berkata, ini namanya dibawah kolong langit. “hah?maksudnya bun? Aku ngerti deh bunda tersenyum lagi. “bunda mau cerita cit,” “cerita apa?” Kamu tau kenapa bunda mengajak kamu ke tempat ini?. Kamu tau kenapa tadi kita cuma muter – muter di jalan sampai kamu akhirnya protes bunda”. “ nggak bun,emang kenapa?” “disaat umurmu yang sudah bertambah dewasa ini bunda ingin kasih tahu kamu satu hal tentang hidup cit. hidup itu penuh dengan suka dan duka. Dan mungkin saat ini kamu sedang merasakan duka di hidup ini. Masalah cinta, itu wajar kok. Bunda juga pernah mengalami seperti itu, tapi yangbunda merasa sedikit kefikiran adalah ketika kamu terus – terusan dalam kenangan. Bunda tahu perasaan itu. Memang sulit untuk kita lupakan semua kenangan – kenangan indah itu. Mungkin sekarang kamu bertanya – Tanya mengapa agar tidak menyakiti perasaanmu padahal kamu udah menjadi yang terbaik untuknya. Kamu tau nggak, kunci dalam hidup ini adalah sabar dan ikhlas. Kalau mau sabar dan ikhlas jangan pernah menghitung seberapa yang sudah di korbankan.” Aku hanya bisa terdiam dengan kata – kata bunda. Bunda mungkin sudah tahu apa yang ada dalam fikiranku hingga dia membiarkanku sejenak untuk memikirkan kata – kata itu. Dan satu hal yang perlu kamu tahu hidupmu bukan Cuma sampai di sini saja. Masih panjang nak jalan hidupmu, kalau mau nangis, nangis saja tidak apa – apa, tidak usah di tahan tumpahkan semuanya sekarang. Ternyata benak aku pun menumpahkan semua air mata ku saat itu juga di bawah kolong langit. Aku benar – benar telah di buka fikiran oleh bunda. Aku baru menyadari kalau terus terusan nangis tidak akan menyelesaikan masalah justru akan membuatku teringat – ingat dengan Aga. Hari pun tak terasa sudah semakin sore aku dan bunda akhirnya memutuskan untuk kemali ke rumah. Keceriaan mulai nampak padaku. Yah walaupun belum semuanya, tapi itu sudah cukup melihat bunda senang melihat perubahanku ini. Didalam mobil ak berfikir aku tidak menyesal kok pernah bertemu Aga. Akujuga gak nyesel pernah jadi bagian hidup Aga. Dengan ini aku telah mendapatkan satu pelajaran hidup untuk ke depannya itu hidup untuk menjadi orang sabar dan ikhlas seperti kata bunda.
READ MORE - CERPEN : KABUT YANG TERSIBAK

Rabu, 24 Oktober 2012

CERPEN : BEST FRIEND

Oleh : Muthoatul Chasna Wajahnya yang cantik menawan, senyumnya yang manis, tubuhnya yang mungil selalu terbayang dibenaknya. Refa gadis yang juga sebagai teman karibnya itu selalu muncul dalam benak fikiranny, cinta yang telah lama muncul tidak dapat Wawan ungkapkan, Edo sahabatnya juga sangat mencintai Refa dan Wawan tidak mungkin mengkhianati Edo. “ Refa, kamu tuh udah anaknya pinter, cantik lagi, kamu tuh bagaikan putri yang bisa membuatku hidup, andai saja aku bisa selalu disampingmu dan membiarkanku selalu memandang wajahmu dan melihat senyum manismu disetiap waktu, tapi aku tidak mungkin mengkhianati Edo”. Kata Wawan sembari menatap foto Refa yang sedang dipegangnya. “ Dan kenapa sih harus Edo yang suka sama Refa !” Kata Wawan dengan rasa geregetan.
### Pagi yang begitu sejuk menyambutnya dengan raut yang hambar, matahari yang mengintip dibalik awan merasa sangat sungkan keluar menemaninya berangkat sekolah. Tiba-tiba sebuah tangan menepuk bahunya. “ Kenapa Wan kayaknya males banget? Kaya gue dong ceria “. “ Apaan sih ? Gue juga semangat tau.” “ oh ya Wan, aku kan sudah pernah bilang sama kamu kalau aku suka sama Refa, hari ini aku mau nembak dia “. “ Apa? “ jawab Wawan dengan syok, suasana mendadak redup, matahari yang mengintip tambah malas untuk memunculkan sinarnya, keringat dingin membanjiri Wawan yang merasa dirinya tidak bernyawa lagi, sebuah firasat yang menggeluti fikirannya terjadi, setiap detik, menit, dan jam orang yang selalu ia fikirkan akan menjadi milik orang lain. “ menurut kamu gimana Wan ? “. “ Au ah gelap “. Jawab Wawan dengan rasa kesal “ si Wawan gimana sih, orang temennya lagi minta pendapat malah ditinggalin “. Duduk bersandar dibawah pohon yang sejuk nan semilir, bagaikan hidup tanpa beban, namun, jika teringat Edo, rasa penyesalan yang tiada henti-hentinya selalu melintas. Tiba – tiba Refa menghampirinya. “Hai wan, aku perhatiin akhir – akhir ini kok kamu sering melamun sendiri sih ? tanya Refa “ ditatapnya Refa dengan mata memerah, seakan-akan akan pergi jauh dan tak kembali “. “ Hello … kamu kenapa sich ditanya nglamun aja”. “ nggak, gak kenapa –napa kok “. Bel masuk pun berbunyi, bagaikan menit terakhir masa perjuangan cinta wawan. “ itu udah bel, masuk yuk ?” “ayuk” Edo yang sudah tidak sabar menunggu bel istirahat merasa bahwa waktu berlalu sangat lama sedangkan Wawan merasa waktu berlalu sangat cepat. Bel istirahatpun berbunyi, semua siswa pada keluar, namun dikelas hanya Edo, Refa dan Wawan. “Refa, tunggu aku mau bilang sesuatu kepadamu”, Semoga Refa tidak menerima Edo”. Kata wawan dalam hati. “ ngomong apaan sih kayaknya penting banget.” Tanya Refa penasaran. “ Gini… aku sebenarnya saying sama kamu, dan aku ingin kita lebih dari sekedar teman, kamu maukan jadi pacar aku ? “. “ ehhhhmmmm…Gimana yah ….. Kalau jawabnya gak sekarang gimana ?” “ Terus kapan dong ? “ “ Aku pasti jawab, tapi kamu harus menghargai keputusan aku yah ? “. Ok Siap Princess. Sedang Wawan diluar sedang merasa dirinya berada diujung tanduk, semua merasa menjauhinya, angina yang mengeluasnya dengan manja bagai badai yang menerpa cintanya. Tiba-tiba Refa keluar. ”refa kamu nerima Edo gak?”. Tanya wawan dengan rasa sangat penasaran. Refa “iya”. ”iya apa? Kamu gak terima cinta Edo kan? ”iya aku belum jawab”. ”Alkhamdulillah,” kata Wawan dalam hati. ”Aku sebenarnya tidak suka sama Edo, cuman aku sangat menghargai keberanian dia mengungkapkan perasaannya, aku sebenarnya suka sama seseorang.namun aku selalu bingung dengannya.ada yang bilang dia suka sama aku,tapi kenapa dia tidak pernah mengungkapkannya kepada ku.” Kata Refa dengan nada lirih. ”emang kalau orang yang suka sama kamu dan mengungkapkannya,kamu akan terima? Tanya Wawan memancing Refa. ”ya, belum tentu sih, tapi kan seenggaknya dia berani nyatain cintanya.” Bel masuk istirahat pun berbunyi, bagai babak penentuan sebuah perasaan. Dan waktu yang di tunggu – tunggu ahirnya datang. Edo datang menghampiri Refa. ”Ref, gimana kamu sudah siapkan menjawab.” “Iya, aku sudah siap,” jawab Refa dengan rasa bersedih. ”apa jawaban kamu, semoga jawaban kamu tidak mengecewakan aku.” ”tapi.... Bibir Refa bergetar, ia tak tega melihat orang yang mencintainya di sakiti olehnya, ia menyadari bahwa ia harus saling menghargai satu sama lain meski orang itu musuh kita. “aku tidak bisa menerima cinta kamu”. matanya memerah,ia tak menyangka Refa akan menjawab seperti itu., namun ia sudah terlanjur malu dan pergi meninggalkannya. Dalam benaknya Wawan mengira Refa dan Edo sudah jadian.dan Wawan bertekad untuk mengungkapkan perasaannya kepada Refa apa pun yang terjadi. Kokok ayam membangunkan dari tidur pulasnya, bersiap untuk berangkat sekolah, dan menemui Refa untuk mengungkapkan perasaannya. Sampai di sekolah Wawan langsung menemui Refa. ” Refa! Seru Wawan. ”ada apa?” ”Kamu udah jadian sama Edo?” Tanya Wawan penuh harapan. ”nggak.” Jawab Refa dengan singkat. Merasa bangkit dari keterpurukannya yang berlarut-larut , dedaunan ikut menari bagai merayakan hari yang begitu bermakna bagi Wawan, dan Wawan tidak akan menyia-nyiakan kesempatan emas ini lagi. “ ehmmmm Refa “. “ Ia Kenapa ? “, jawab Refa “ Aku mau ngomong sesuatu sama kamu “. Jawab Wawan dengan nada yang semangat. “ Ngomong apa ? kayaknya semangat banget sih “. Tanya Refa dengan nada bertanya-tanya. “ aku tuh sebenarnya suka, sayang + cinta sama kamu, kalau satu hari tidak bertemu berasa setahun, dan detik ini, menit ini, jam ini juga aku ingin kamu tidak jadi temanku lagi “. “ Maksudmu apa ! “. Dengan nada ketus “ Kamu tidak mau berteman dengan aku lagi ? “. “ Bukan, bukan itu maksudku, aku ingin kita menjadi lebih dari sekedar temen, aku ingin kamu jadi pacarku “. Refa diam sejenak dengan matanya yang bening menggambarkan sebuah makna, di angan Refa memastikan bahwa ini adalah bukan sebuah mimpi, Refa merasa hatinya melayang-layang tak tentu arah, ternyata cinta Refa terbalas dengan manis oleh Wawan, Refa yang juga sangat mencintai Wawan tanpa ragu menerima cinta Wawan, dan Wawan yang sedang merasa sekarang digantung oleh Refa terkejut dengan jawaban yang Refa katakana. “Iya”. Jawab Refa dengan nada semangat. “ Iya? Maksudnya kamu nerima aku kan ? “. “ Iya aku mau jadi pacar kamu “. Wawan merasa seakan-akan dunia terbang dan menjadi milik mereka berdua. “ Wawan ! tiba-tiba Edo datang, “ Dasar temen makan temen ! “. Teriak Edo dengan nada marah, “ Apa maksud kamu nembak Refa, sedang kamu tahu kalau aku sangat mencintai Refa, aku kecewa sama kamu Wawan “. “ Apaan sih jangan kayak anak kecil deh, mending kita selesaiin dengan kepala dingin “. Kata Refa dengan melerai pembicaran mereka. “ maksud kamu apa Wan, kamu kan tahu kalau aku sangat mencintai Refa “. Kata Edo dengan nada marah ! aku tuh sakit hati sama kamu.. kamu tuh … “ Heh ….! Apa kamu tahu kalau aku juga sangat mencintai Refa, dan apa kamu tahu, aku juga sakit hati saat bilang kamu mau nembak Refa, aku selalu mengalah kepadamu, tapi aku tidak bisa mengalah untuk hal yang menyangkut perasaan. Sejenak suasana mulai hening, bunga yang bermekaran kini layu seakan enggan menampakkan keelokannya, Edo pun mulai berfikir bahwa tidak hanya dirinya saja yang patut untuk dimengerti termasuk wawan sahabatnya. “ oke … sekarang aku menyadari, dan aku rela kalau refa menjadi milikmu, dan aku akan berusaha melupakan dia “. “ apa kamu benar-benar mau melepaskan dia ? “. “ Iya, asalkan kamu tidak pernah menyakiti dia “. Mereka pun akhirnya menyadari bahwa menghargai orang lain adalah kunci kebersamaan, mereka pun akhirnya bersatu kembali seperti dulu, dan mempunyai prinsip kejujuran dan keterbukaan.
READ MORE - CERPEN : BEST FRIEND

Senin, 15 Oktober 2012

POCI TEGAL SEBAGAI SEBUAH MODEL PEMBELAJARAN

Pernah dengar Poci Tegal? Yap Poci Tegal adalah alat rumah ytangga yang paling familiar bagi masyarakat Tegal. Fungsi utamanya adalah untuk meramu teh hangat, tapi ada fungsi lain yang ternyata lebih penting daripada hanya sekadar minum teh bersama. Poci Tegal sebagai sarana bersosialisasi masyarakat Tegal dengan teman atau koleganya. Poci Tegal juga sebagai alat untuk mengurangi perbedaan derajat antara si kaya dan si miskin, si pintar dan si bodoh, si pangkat tinggi dan si pangkat rendah. Dengan kegiatan Moci menggunakan poci Tegal, semua bersatu dalam kesetaraan derajat, duduk sama rendah di pinggiran jalan atau teras rumah dalam suasana santai.

Dalam kaitannya dengan model pembelajaran, filsafat dari fungsi penunjang poci tegal diaplikasikan dalam pembelajaran di kelas. Di samping itu, kegiatan dirancang dengan mengaplikasikan susunan huruf pembentu kata Poci Tegal. Guru yang baik adalah guru yang kreatif dalam merencanakan pembelajaran , menyenangkan dalam pelaksanaan pembelajaran, dan mampu membawa siswa menguasai kompetensi yang diajarkan. Dengan pembelajaran yang menyenangkan, siswa akan lebih mudah mengusai suatu kompetensi tanpa merasa tertekan. Untuk dapat membuat pembelajaran yang menyenangkan, diperlukan suatu perencanaan yang matang dengan menggunakan model pembelajaran yang sesuai.

Hal ini sejalan dengan yang dikatakan Deni Koswara yang mengatakan bahwa untuk menyampaikan suatu pengetahuan, harus menggunakan pendekatan Multi-sensori dan multi model . (Deni Koswara, Bagaimana Menjadi Guru Kreatif, hlm.75). pendapat Deni ini didasarkan pada perbedaan kebutuhan dan tipe belajar siswa yang bermacam-macam. Seperti dikatakan oleh Collin Rose dan Malcolm J.Nicholl yang mengatakan bahwa ada tiga tipe belajar seseorang yaitu tipe visual, auditori, dan kinestetik (Collin Rose dan Malcolm J.Nicholl via Deni Koswara, hlm.76)

 Berdasarkan hal-hal di atas, muncullah ide pembelajaran dengan “Poci Tegal”. Penamaan model pembelajaran ini diambil dari singkatan nama tahapan kegiatan yang dilakukan. Tahapan tersebut adalah

1. P : Perencanaan
2. O : Observasi kepustakaan
3. C : Ciptakan kutipan dari data kepustakaan
4. I : Identifikasi fokus isi kutipan
5. Te : Terapkanl kutipan dalam pembahasan
6. Ga : Gabungkan beberapa kutipan bertopik sama
7. L : Lengkapi dengan suatu simpulan

Untuk lebih jelasnya, berikut ini adalah kegiatan yang dilakukan pada setiap tahap kegiatan Poci Tegal.
P= Perencanaan Dalam kegiatan perencanaan dilakukan kegiatan-kegaiatan sebagai berikut: 1. Penentuan tema yang akan dijadikan sebagai dasar penulisan karya ilmiah. 2. Diskusi pendataan awal sebagai dasar pembuatan bagian latar belakang, permasalahan, dan tujuan penulisan karya ilmiah. Kelompok didasarkan pada kesamaan tema yang dipilih.  

O =Observasi Kepustakaan Dalam kegiatan observasi kepustakaan, dilakukan kegiatan-kegiatan pencarian bahan pustaka yang relevan baik berupa buku atau artikel . bahan pustaka yang dicari disesuaikan dengan tujuan dan permasalahan yang dibahas dalam karya tulis yang dibuat. Sumber kepustakaan dapat berupa bahan cetakan seperti buku, majalah, dan surat kabar maupun informasi elektronik seperti artikel di internet. C =Ciptakan Kutipan Dalam kegiatan menciptakan kutipan, terlebih dahulu dijelaskan tentang macam-macam kutipan dan cara mengutipnya. Kegiatan yang dilakukan dalam tahap ini adalah Pembuatan kutipan dalam bentuk kartu kutipan sesuai dengan permasalahan yang diangkat. Kegiatan ini dilakukan oleh masing-masing anggota kelompok dengan sumber kutiopan yang berbeda. Setiap anggota minimal membuat satu kutipan untuk satu permasalahan yang diangkat dalam karya tulis.  

I =Identifikasi Fokus Yang dimaksud identifikasi fokus isi informasi adalah memberikan penanda fokus isi informasi yang dikutip. Identifikasi ini diperlukan sebagai dasar pembuatan ulasan atau analisis kutipan saat diterapkan dalam pembahasan.  

Te = Terapkan Kutipan Setelah beberapa kutipan ditulis, masing-masing anggota kelompok mengumpulkan menjadi satu hasil kutipan yang dilakukan masing-masing anngota. Setelah kartu kutipan diklasifikasikan sesuai dengan kesamaan subjek informasi, setiap anggota kelompok menerapkan kutipan untuk membahas permasalahan sesuai dengan susunan yang dikehendaki masing-masing individu. Setiap satu kutipan ditulis, dilanjutkan dengan analisis atau ulasan isi kutipan dengan didasarkan pada hasil identifikasi fokus isi kutipan.  

Ga = Gabung beberapa Kutiapan. Langkah ini pada hakikatnya pengulangan dari langh penerapan kutipan. Penggabungan ini dilakukan sampai keseluruhan kartu kutipan hasil observasi pustaka diterapkan dalam pembahasan.  

L =Lengkapi dengan Simpulan Setelah penggubungan kutipan selesai dilaksanakan, pembahasan setiap satu permasalahan harus dilengkapi dengan satu simpulan. Simpulan diambil atas dasar isi dari beberap kutipan yang digunakan dalam pembahasan.

nah, semoga bermanfaat.
READ MORE - POCI TEGAL SEBAGAI SEBUAH MODEL PEMBELAJARAN

Senin, 08 Oktober 2012

KESALAHAN PERSEPSI DALAM IDUL KURBAN

Oleh : Farichin

 Sekarang kita sudah memasuki bulan Dzulqoidah pada kalender Islam. Artinya, sebentar lagi kita memasuki bulan Dzulhijah. Pada bulan tersebut tepatnya tanggal 10 Dzulhijah kita akan merayakan Hari Raya Idul Adha atau lebih dikenal dengan Idul kurban. Gema takbir, Takhmid, dan Takbir akan menggema menyambut Idul kurban tersebut. Namun, di masyarakat Indonesia terutama di daerah pedesaan masih muncul kesalahan persepsi terkait dengan peaksanaan kurban pada saat Idul kurban. Nah, mungkin ini adalah beberapa kesalahan persepsi yang terjadi di masyarakat (Paling tidak di desa tempat tinggal saya)

1. Hewan sembelihan kurban tidak boleh dimakan oleh yang kurban. Kalau orang yang berkurban menginginkannya, maka dia harus bertukar dengan sembelihan yang lain. Ini adalah pendapat yang kurang tepat. Alloh telah memperbolehkan orang yang berkurban untuk menikmati daging hewan kurbannya asalkan tidak melebihi sepertiga dari daging tersebut. Coba bayangkan seandainya orang harus bertukar daging kurban untuk bisa menikmatinya, betapa repotnya petugas pembagi daging kurban tersebut.

 2. Kurban dan akikah itu sama. Loh kok sama. Kurban ya kuraban dan biasanya diselenggarakan berkenaan dengan peringatan Idul Adha. Sementara akikah itu penyembelihan kambing yang terkait dengan kelahiran seorang bayi. Kurban diberikan dalam keadaan mentah sementara jumhur ulama mengatakan akikah diberikan dalam kondisi matang siap santap.

3. Kurban hanya berlaku satu kali untuk setiap orang selama hidup. Ini yang kacau. Kurban bagi orang-orang yang mampu diharapkan setiap tahun. Bukankah kurban itu sebagai tanda ketundukan manusia terhadap perintah Alloh Robbul Izzati? Kita tunduk kepada perintah Alloh selama ruh masih bersatu dengan raga.

 4. Hewan kurban untuk kendaraan kita saat melewati Shirothol Mustaqim. Wallahu 'alam. Yang terpenting kita kuraban hanya untuk mengharap ridlo dari Alloh SWT. Apakah nanti kita akan menaiki hewan kurban kita atau tidak itu hak prerogratif Alloh. yang jelas Alloh tidak akan menerima kurban orang-orang yang pamrih dan melalaikan sholat.Lihatlah kisah Habil dan Kobil. Coba bayangkan sahabat nabi kalau berkurban tidak tanggung-tanggung. Ada yang sekali kurban mencapai puluhan ekor dan itu dilakukannya setriap tahun. Apa tidak bingung tuh mau naik yang mana. Malah bisa-bisa jadi pengembala (he....he..... maaf guyon)

5. Hewan kurban wajib dimandikan dan dikalungi bunga sebelum disembelih. Barangkali begini, wajib sih tidak tapi kalau dimandikan terlebih dahulu, akan membantu tukang potong hewan kurban agar tidak terlalu sering mencium aroma kurang sedap dari hewan kurban. Kalau diberi kalung bunga? ah, itu kantradisi saja yang tidak benar. Mungkin hampir sama tujuannya yaitu agar hewan kurban berbau lebih enak setelah dimandikan dan diberi bunga. Nah, itu saja barangkali benar.

Semoga bermanfaat.
READ MORE - KESALAHAN PERSEPSI DALAM IDUL KURBAN

Kamis, 04 Oktober 2012

KARYA TULIS ILMIAH

oleh : Farichin

Karya tulis Ilmiah merupakan suatu tulisan berupa hasil penelitian lapangan yang dilakukan dengan melalui pengamatan, pemecahan masalah. (Atikah DKK, hlm.171) pendapat Atikah ini menekankan bahwa karya tulis ilmiah ini merupakan bentuk laporan penelitian. Senada dentikah, Nana Sudjana mengatakan bahwa karya ilmiah adalah karangan atau tulisan yang dibuat dengan dasar suatu pengetahuan, sikap, dan cara berpikir ilmiah (Nana Sudjana, Tuntunan Penyusunan Karya Ilmiah, 2009, hlm.4) dari pendapat ini diketahui suatu karya tertulis dikategorikan karya ilmiah apabila mengacu pada aturan dan pola pikir ilmiah yang dapat dipertanggungjawabkan.

Lain lagi dengan Asep Yuda yang mengatakan bahwa karya tulis ilmiah merupakan suatu karangan yang didasarkan pada kajian ilmiah sebagai hasil dari penelitian lapangan, percobaan laboratorium, ataupun hasil penelaahan suatu buku atau pustaka. (Asep Yuda, hlm.132) Pendapat Asep Yuda ini lebih menekankan pada proses berpikir ilmiahnya suatu tulisan disebut sebagai karya tulis ilmiah ataupun bukan. Lebih lanjut Asep Yuda mengatakan bahwa sebuah karya tulis ilmiah harus didasarkan pada fakta atau data yang disajikan secara objektif dengan bahasa yang lugas dan jelas. (Asep Yuda, hlm.132)

 Pendapat di atas dipertegas oleh Sarwiji Swandi yang mengatakan bahwa karya tulis ilmiah adalah suatu tulisan hasil berpikir ilmiah yang dilakukan dengan langkah-langkah tertentu dalam bentuk makalah, artikel, laporan penelitian,buku, modul, buku pelajaran,. (Sarwiji, hlm.203) Pendapat Sarwiji ini lebih luas dengan memasukkan buku, artikel, modul, dan buku pelajaran sebagai bagian dari karya tulis ilmiah. Intinya suatu karya tulis dikategorikan karya tulis ilmiah atau bukan didasarkan pada proses berpikir ilmiahnya.

Dalam pembagian tentang kaya ilmiah, Nana Sudjana mengatakan bahwa yang termasuk bagian karya ilmiah adalah makalah ilmiah, skripsi, tesis, dan disertasi. (Nana Sudjana, 2009, hlm.5) Pendapat ini lebih berorientasi pada bidang akademik yang terkait dengan tugas kemahasiswaan.

 Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa karya tulis ilmiah adalah suatu karangan yang didasarkan pada proses berpikir ilmiah dengqan mengikuti pola penulisan yang sistematis. Yang termasuk dalam karya tulis ilmiah adalah laporan penlitian, makalah, laporan hasil pengamatan.

Lalu bagaimana dengan sistematika penilisan suatu karya tulis ilmiah? Secara singkat, Asep Yuda, menjelaskan bahwa secara garis besar sistematika karya tulis tersusun atas pendahuluan, permasalahan, pembahasan, penutup yang terdiri dari simpulan dan saran, serta daftar pustaka yang berisi informasi sumber bacaan. (Asep Yuda hlm. 133) Lebih lanjut, Sarwiji mengatakan bahwa sistematika karya tulis ilmiah didasarkan pada urutan (1)Pendahuluan berisi latar belakang, tujuan penulisan, pembatasan masalah, dan perumusan masalah.(2) Isi, pada bagian isi dikupas secara rinci pokok permasalahan yang telah dirumuskan pada bagian pendahuluan. (3) Penutup, biasanya berisi simpulan dan saran. (Sarwiji. Hlm.204) Pendapat Sarwiji ini sejalan dengan pendapat Atikah yang memerinci sistematika karya tulis ilmiah dengan tiga bagian yaitu (1)Pendahuluan, yang terdiri dari bagian latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan, dan sistematika penulisan; (2). Isi yang memuat segala penjelasan mengenai tiap segi secara rinci; dan (3). Penutup terdiri dari simpulan dan saran. (Atikah DKK,.hlm.172)
READ MORE - KARYA TULIS ILMIAH

Senin, 01 Oktober 2012

PENGEMBANGAN PROFESI GURU

Oleh : Tatang Sunendar, M.Si
Widyaiswara LPMP Jawa Barat (karya ini telah diedit demi ke uptodate an posting)

Pengembangan profesi seperti yang dimaksud dalam petunjuk teknis jabatan fungsional guru dan angka kreditnya, “adalah kegiatan guru dalam rangka pengamalan ilmu dan pengetahuan, teknologi dan ketrampilan untuk peningkatan mutu baik bagi proses belajar mengajar dan profesionalisme tenaga kependidikan lainnya maupun dalam rangka menghasilkan sesuatu yang bermanfaat bagi pendidikan” . Unsur pengembangan profesi sifatnya wajib bagi guru , hal ini dikarenakan pangkat jabatan guru diharapkan tumbuh daya analisis, kritis serta mampu memecahkan masalah dalam lingkup tugasnya .

 Kegiatan guru yang termasuk pengembangan profesi Beberapa kegiatan guru yang termasuk pengembangan profesi adalah sebagai berikut :
a. melaksanakan kegiatan KTI di bidang pendidikan
b. menemukan teknologi tepat guna di bidang pendidikan
c. membuat alat peraga atau alat bimbingan
d. menciptakan karya seni seperti lagu, lukisan
e. mengikuti kegiatan pengembangan kurikulum  

Tata cara pengajuan angka kredit (pengembangan profesi)
Dalam mengajukan angka kredit dalam pengembangan profesi dapat dilakukan prosedur sebagai berikut :
 1. adanya peran critical friend, kritik dan saran dari teman sejawat yang satu profesi agar mendapat masukan mengenai penulisan KTI.
2. mintakan saran pada guru bahasa Indonesia untuk mengetahui pengunaan bahasa maupun sistimatika penulisan KTI yang benar
3. sertakan surat pengesahan dari Kepala Sekolah serta petugas perpustakaan jika penulisan sudah selesai
4. sertakan surat pengantar Kepala Sekolah dan dikirim ke Tim penilai Angka Kredit pengembangan profesi tingkat pusat yang sekretariatnya di LPMP.
5. untuk lebih lengkap, sertakan pula pengesahan dari Kepala Dinas pendidikan Tingkat Kab/kota  

Tata cara penilaian pengembangan profesi
Hasil karya berupa karya tulis yang berupa hasil penelitian, tinjauan ilmiah, pembuatan alat peraga, teknologi, karya seni penilaianya dalam bentuk paparan /deskripsi sesuai kaidah penulisan karya ilmiah dengan langkah penilaian sebagai berikut :
1. Penilaian tidak mengenal nilai jenjang dalam setiap unsur dengan kata lain hanya mengenal diterima atau ditolak, contohnya setiap karya tulis mempunyai bobot nilai 4, maka penilaian jika diterima bernilai maksimal 4 jika ditolah mendapat nilai 0, tidak ada nilai 1 , 2 , 3. 2. Urutan penilaian di mulai dari judul, sistimatika penulisan, latar belakang penulisan kajian teori , cara pengolahan, kesimpulan rekomendasi, daftar pustaka, dengan menggunakan sistem gugur, jika seorang guru menulis karya ilmiah tetapi judulnya tidak menggambarkan latar belakang pendidikan serta kajiannya terlalu luas maka langsung digugurkan dengan nilai 0 tanpa dilihat unsur yang lainnya, begitu pula seterusnya.
Adapun yang termasuk karya tulis ilmiah terdiri dari : · KTI hasil penelitian, pengkajian, survei dan evaluasi · karya tulis/makalah berupa tinjauan atau ulasan ilmiah gagasan sendiri · Tulisan ilmiah populer · prasaran berupa tinjauan wawasan atau ulasan ilmiah yang disampaikan pada pertemuan ilmiah · buku pelajaran atau modul · diktat pelajaran · menerjermahkan karya ilmiah dari ketujuh kategori inilah guru bisa memilih sehingga tidak usah memaksakan diri membuat KTI yang tidak dikuasainya.  

Persyaratan Karya Tulis Ilmiah (KTI) Karya tulis ilmiah yang ditulis guru hendaknya memenuhi syarat APIK (Asli, Perlu, Ilmiah dan Konsisten ) artinya · Asli (original ) karya tulis yang dihasilkan harus merupakan produk asli guru dan sesuai dengan mata pelajaran yang diampu dan tempat bekerja · Perlu/bermanfaat ( useful) karya tulis yang dihasilkan guru harus dirasakan manfaatnya secara langsung oleh guru dalam meningkatkan kualitas pembelajaran · Ilmiah ( scientific) karya tullis yang dihasilkan harus disusun secara ilmiah, sistimatis, runtut dan memenuhi persyaratan penulisan karya ilmiah · Konsisten (concistency) KTI yang dihasilkan harus memperlihatkan keajegan dan konsistensi pemikiran yang utuh, baik secara keseluruhan maupun hubungan antar bab bagian karya tulis yang disajikan.  

Kriteria Pokok KTI
Ada beberapa kriteria yang dilihat dalam penulisan KTI, diantaranya terdapat: · “masalah “ pokok yang dijadikan dasar penulisan dan masalah tersebut sesuai atau menyangkut kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan guru sehari hari · kajian pustaka/teori yang mendukung pemecahan masalah · metodologi yang dilakukan secara runtut dalam upaya pemecahan masalah tersebut · data dan fakta yang mendukung pembahasan masalah tersebut · alternatif pemecahan masalah yang dikemukakan atau dibahas untuk solusi atas masalah yang dihadapi · kesimpulan maupun rekomendasi yang dikemukakan berdasarkan analisis data terhadap upaya pemecahan masalah tersebut.  

MENGAPA, KTI DITOLAK?
Ada beberapa alasan mengapa karya tulis ilmiah guru dalam unsur pengembangan profesi guru ditolak berdasarkan hasil pengalaman tim penilaian angka kredit tingkat pusat diperoleh alasan-alasan itu antara lain : Umum ·
 berupa skripsi/thesis/desertasi (sudah diniali dalam unsur pendidikan) · KTI diragukan keasliannya, bila salah satu bagian tulisan (atau hal lain) menunjukkan bahwa KTI itu merupakan skripsi, penelitian, atau karya orang lain, yang diubah dan digunakan sebagai karya ilmiahnya (seperti misalnya bentuk ketikan tidak sama, tempelan nama, dll)

Terdapat petunjuk adanya lokasi dan subjek yang tidak konsisten Terdapat tanggal pembuatan yang tidak sesuai Terdapat berbagai data yang tidak konsisten, tidak akurat Terdapat kesamaan isi, format, gaya penulisan yang sangat mencolok dengan KTI yang lain Penyusunan KTI yang berbentuk penelitian, pengembangan dan evaluasi diselesaikan/dihasilkan lebih dari 2 judul dalam setahun ·

KTI sudah kadaluarsa ( disusun sebelum PAK terakhir) · Pengesahan : tidak ada pengesahan kepalasekolah/kepala madrasah guru yang bersangkutan bahwa KTI tersebut adalah benar karya tenaga pendidik yang bersangkutan Pengesahan ada, tetapi bukan dari pejabat yang berwenang ·

KTI bukan dalam bidang pendidikan · penulisan makalah tidak jelas apakah laporan penelitian atau tulisan ilmiah yang merupakan tinjauan/ulasan ilmiah hasil gagasan sendiri. · karya ilmiah yang disusun belum/tidak menggunakan format yang lazim dalam penulisan ilmiah · tulisan yang diajukan tidak memenuhi syarat sesuai dengan Kepmendikbud No025/0/1995

Penelitian · penyusunan karya ilmiah belum menggunakan proses berpikir keilmuan (ada masalah, kajian teori, metodologi, data, analisis, kesimpulan, saran dan rekomendasi.) · masalah : Yang dikaji terlalu luas, tidak langsung berhubungan dengan permasalahan yang berkaitan dengan upaya pengembangan profesi penulis. Yang ditulis bukan kegiatan nyata penulis dalam peningkatan/pengembangan profesi · Kajian teori : Tidak relevan dengan judul/permasalahan yang dikaji

Terlalu luas, belum mengarah pada hal-hal yang dipermasalahkan Sangat sederhana, belum nampak wacana keilmuannya · Metode penelitian belum sesuai dengan dengan kaidah penulisan karya tulis ilmiah (tujuan khusus, tempat dan waktu, ruang lingkup penelitian, populasi, sampel penelitian, teknik sampling, metode pengumpulan dan pengolahan data dan analisis data) ·

Data yang disajikan kurang lengkap /tidak ada · instrumen tidak dilampirkan/tidak lengkap/tidak sesuai · Analisis data tidak sesuai dengan metode analisisi data yang dipilih dalam metode penelitian, atau permasalahan yang dirumuskan dalam latar belakang (pendahuluan) · Isi tulisan ilmiah pada bab selanjutnya tidak konsisten/tidak ada kesesuaian/tidak seimbang ·

Kesimpulan dan saran tidak sesuai dengan alur berfikir pada bab-bab sebelumnya · Rekomendasi belum menunjukan manfaat yang nyata bagi dunia pendidikan Tinjauan · Penyusunan karya ilmiah belum menggunakan proses berfikir keilmuan (ada masalah, kajian teori, fakta, ulasan/ tinjauan secara ilmiah yang merupakan gagasan penulis dan kesimpulan) ·

Masalah yang dikaji terlalui luas, tidak langsung berhubungan dengan permasalahan yang berkaitan dengan pengembangan profesi penulis ·

Kajian teori : tidak relevan dengan judul/permasalan yang dikaji terlalu luas, belum mengarah pada hal hal yang dipermasalahkan sangat sedehana, belum nampak wacana keilmiuannya. · kajian fakta tidak/belum relevan dengan permasalahan yang dikaji · isi pembahasan karya ilmiah belum memuat gagasan penulis · tulisan ilmiah tidak konsisten/tidak ada kesesuaian/tidak seimbang. · kesimpulan tidak sesuai dengan alur pikir bab sebelumnya. Diktat 1. tidak sesuai dengan tugasnya

2. sistimatika penulisan tidak sesuai dengan pedoman penulisan yang berlaku Buku 1. belum mendapat pengesahan dari Disrjen Dikdasmen (taraf nasional) 2. belum mendapat pengesahan dari kepala dinas pendidikan di provinsi (taraf provinsi) Alat Peraga Pada latar belakang belum dikemukakan permasalahan, manfaat alat peraga, langkah-langkah pembuatan, langkah-langkah penggunan dan kesimpulan serta lampiran yang relevan ( foto/gambar dari alat peraga) Karya terjemahan 1. substansi di luar bidang pendidikan /tidak bermanfaat dalam pembelajaran/tidak utuh 2. belum ada keterangan dari kepala sekolah yang menjelaskan manfaat karya terjemahan tersebut 3. belum ada keterangan dari kepala sekolah yang menjelaskan karya tersebut adalah terjemahan guru yang bersangkutan

PENUTUP
Pengembangan profesi bagi tenaga pendidik merupakan suatu kewajiban, apabila tenaga pendidik tersebut telah menduduki pangkat jabatan IVa, diperlukan suatu kegiatan yang dilakukan secara terarah dan terpadu dan hal yang paling penting adalah menjiwai profesi yang digeluti selama ini. Daftar Pustaka Suharjono, Pengembangan Profesi Guru, Panduan Tehnik Penilaian KTI Guru, Depdiknas Kepmen, Penilaian Jabatan Fungsional Guru, Jakarta Suharsimi Arikunto, PTK, Rineka Cipta Yogyakarta (2006)
READ MORE - PENGEMBANGAN PROFESI GURU