Senin, 27 Mei 2013

PROSA NONFIKSI



        Ditinjau dari kata pembentuknya, prosa nonfiksi terdiri dari dua kata yaitu prosa dan nonfiksi. Prosa merupakan suatu karya sastra (karangan) yang ditulis dengan menggunakan kalimat-kalimat secara bebas. Sedangkan nonfiksi berarti dibuat berdasarkan data – data yang otentik. Dengan demikian prosa nonfiksi adalah karangan yang didasarkan pada data-data otentik atau sesuai fakta.
         Dilihat dari proses pembuatannya, ada perbedaan antara prosa fiksi dan nonfiksi. Prosa fiksi bersifat fiktif (tidak nyata) dan dibuat dengan mengandalkan daya imajinasi pengarang. Sementara prosa nonfiksi dibuat atas dasar kenyataan yang ada. Hal ini senada dengan pendapat yang mengatakan bahwa Prosa nonfiksi adalah karangan yang berisi hal-hal yang bersifat faktual (kenyataan) atau berdasarkan pengamatan si pengarang . Jenis karangan ini diungkapkan secara sistematis, kronologis atau kilas balik dengan menggunakan bahasa semiformal. (http://vikryuniversity.blogspot.com/2012/10/prosa-nonfiksi.html) ini dari prosa nonfiksi adalah sifatnya yang faktual atau sesuai dengan kenyataan.
          Lebih lanjut yang membedakan antara prosa fiksi dan nonfiksi adalah bentuk karangan yang dijadikan sebagai sarana. Karangan ini berbentuk eksposisi, persuasi, deskripsi,  atau campuran. Prosa nonfiksi disebut juga karangan semiilmiah. Karena sifatnya yang semiilmiah itu, prosa nonfiksi mendasarkan pada kaidah yang ada seperti bersifat objektif, menggunakan bahasa yang semiformal, sistematis, dan kronologis. (http://dewapancasakti.blogspot.com/2011/11/prosa-nonfiksi.html)
             Ada beberapa jenis prosa yang dikelompokkan ke dalam prosa nonfiksi. Jenis tersebut antara lain artikel, tajuk rencana, opini,  feature, tips, biografi, reportase, iklan, pidato. Untuk lebih jelas terkait dengan jenis prosa nonfiksi tersebut, berikut ini adalah penjelasan yang telah diolah dari beberapa sumber.
1.      Artikel
Artikel adalah karangan yang berisi uraian atau pemaparan. Artikel memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
a.    isi karangan bersumber pada fakta bukan sekadar realita
b.     bersifat faktual dengan mengungkapkan data-data yang diketahui pengarang bukan yang sudah umum diketahui (realita)
c.    uraian tidak sepenuhnya merupakan hasil pemikiran pengarang, tapi mengungkapakan fakta sesuai objek atau narasumbernya  isi artikel dapat memaparkan hal apa saja seperti, pariwisata
Artikel terbagi menjadi dua yaitu artikel jurnalistik dan artikel ilmiah.

Artikel Jurnalistik
Membaca artikel di surat kabar (kecuali dalam rubrik seperti seni atau kehidupan). Anda akan menemukan kesamaan informasi disusun secara hati-hati dalam struktur sedemikian sehingga pembaca mendapatkan fakta-fakta utama sesaat setelah membaca: yakni tentang siapa, apa, kapan, dan dimana; biasanya pada kalimat pertama. Setelah itu, artikel jurnalistik meluas secara bertahap, menambahkan unsur-unsur mengapa dan sesuatu terjadi. Ini dilakukan sedemikian rupa sehingga seberapa banyak pun dipotong agar muat dalam ruang koran, artikel tersebut akan tetap memuat informasi yang penting.
            Tentu saja ada beberapa jenis jurnalisme disamping berita koran. Cerita feature dan artikel majalah cenderung tidak tersrtruktur secara kaku, dan memberikan ruang bagi kreativitas. Artinya dan tumpang-tindih antara jurnalisme dan ninfiksi kretif, dan batasan itu tergantung pada pendapat Anda.

Artikel Ilmiah
Seperti artikel jurnalistik, artikel ilmiah disusun untuk secara efektif menyajikan informasi. Mirip seperti esai, artikel ilmiah umumnya dibuka dengan ringkasan tentang apa yang hendak disampaikan, kemudian menyertakan bukti dan argumentasi atau informasi yang mendukung, yang diakhiri dengan ringkasan dan kesimpulan. Artikel ilmiah biasanya ditemukan dalam jurnal ilmiah, yang dipublikasikan untuk kalangan terbatas maupun masyarakat umum. Contohnya, Medika, jurnal kedokteran di Indonesia. Jurnal seperti ini umumnya diterbitkan oleh asosiasi ilmuwan dan profesi.
Karena artikel-artikelnya ditujukan untuk pembaca dari kalangan terbatas dan ditujukan untuk menyampaikan informasi secara spesifik, hanya ada sedikit ruang untuk kreativitas (meskipun masih memberikan kesempatan untuk tulisan yang baik). Seperti halnya artikel koran dan breaking news, artikel ilmiah yang kreatif hanya digunakan untuk mengkomunikasikanisi artikel


Sebenarnya masih ada lagi banyak prosa nonfiksi. salah satunya yang kamu baca sekarang ini. 

Ok. semoga bermanfaat.
READ MORE - PROSA NONFIKSI

Jumat, 10 Mei 2013

CATATAN TENTANG HAL PENTING DARI PENELITIAN


Ha...ha.......... Iseng ya Bro. Kali ini saya ingin upload tentang beberapa hal penting dari sebuah penelitian kuantitatif. Ini merupakan catatan mata kuliah metode penelitian pendidikan yang pernah saya ikuti. Aduh..... sok kepedean banget ya. Habis lagi gak punya ide yang ciamik sih. So, catatan ini semoga bisa dimengerti dan dipahami. Meski hanya catatan, tapi saya yakin tidak ada yang sia-sia, pun catatan sederhana ini. Mudah-mudahan bisa dimaklumi.
Metode Ilmiah
1.     Mencari kebenaran objektif
2.    Dukungan data empiric
3. Paradigm penelitian
    Positivistic: kebenaran objektif diperoleh melalui pengamatan dan pengukuran dari luar.
    Fenomenologis : kebenaran objektif tergantung dari kondisi atau situasi.

Metode Ilmiah
1.    Logic. Penelitian membahas tentang sesuatu yang logis bukan yang abstrak
2.   Nalar. alur penelitian dapatdinalar dengan benar
3.   Akal. penelitian dapat diterima secara akal
4.    Deduktif. penelitian pada umumnya dikembangkan secara deduktif dengan terlebih dahulu mengungkapkan gagasan pokok yang disertai dengan penjelasan yang lebih rinci.
5.   General. Penelitian bersifat umum
6.    Teori. Penelitian dianggap berkualitas bila didasarkan pada teori-teori. Semakin kuat teori pendukungnya, penelitian akan semakin baik.
7.    Kerangka pikir. Kerangka pikir yang dilandasi oleh teori terungkap secara jelas, sistematis, dan logis. Dari logika berpikir, ditarik suatu hipotesis (kebenaran sementara)
8.     Koherensi, konsistensi. Adanya kesatuan dan konsistensi apa yang disampaikan dari bagian awal (latar belakang) sampai dengan bagian akhir (simpulan dan saran)
Konsisten berarti adanya keajegan penelitian dari awal sampai akhir penelitian. Contoh:
1.      Saran harus diambil dari simpulan penelitian
2.      Hindari unsure subjektivitas seperti kata saya atau aku.
3.      Hindari kata peneliti atau kata ganti peneliti untuk menghindari bias.

Ciri kuantitatif
Hubungan …….. biasanya menggunakan produk moment pearson
Pengaruh…… diawali dengan produk momen dan dilanjutkan dengan regresi
Perbedaan ….. bila dua variable, menggunakan Uji t
                        Bila tiga variable menggunakan uji anava

Criteria metode ilmiah  secara kuantitatif
1.      Berdasarkan fakta
2.       Bebas dari prasangka
3.     Menggunakan prinsip-prinsip analisis
4. Data yang dipakai harus berdistribusi normal
5. Data disebut berdistribusi normal jika berbentuk kurva normal
6. Data linear apabila dapat didekati dengan sebuah garis pada scatter plot. Jika ada data yang tidak linear, harus dibuang.
7. Data harus homogeny

Inti dati analisis data adalah rasionalitas yang dipakai

4.      Hipotesis
5.      Ukuran objektif
6.      Teknik kuantitatif

Metode campuran dipakai untuk penelitian yang aplikasi praktis. Sebagai contoh adalah penelitian tindakan. Kelemahan pada validitas data (tingkat subjektivitas tinggi) dan generalisasi (karena bersifat kasuistis).

Data nominal berarti data kelompok tanpa tingkatan apapun
Data ordinal berarti data kelompok dengan bobot, dan tingakatn tertentu yang tidak teratur. Sebagai contoh data ranking siswa di kelas yang intervalnya tidak pasti.
Data interval berarti harus ada kelompok, bobot, dan tingkatan yang teratur, dan tidak ada nol mutlak .
Metode  penelitian kuantitatif
1.      Deskriptif : mendeskripsikan secara sistematik suatu keadaan atau situasi.
Contoh judul:
Survei di Perpustakaan SMP Negeri 2 Bojong

Studi deskripsi model pengembangan kreativitas siswa di SMP negeri 2 Bojong.


2.      Perbedaan: 2 kelmpok atau lebih
Studi komparasi antara nilai UN SMP RSBI dengan nilai UN SMP SSN
Perbedaan prestasi siswa berdasarkan asal sekolah
3.      Hubungan: dua ubahan atau lebih
Contoh:
Hubungan Antara Sikap Terhadap Kepemimpinan Kepala Sekolah Dan Persepsi Terhadap Pengembangan Karir Dengan Motivasi Berprestasi

4.      Sebab-akibat : korelasi, regresi,analisis jalur
Contoh :
studi korelasional antara motivasi kerja dan sikap terhadap profesi
guru dengan kinerja guru SMP di Komwil Bojong-Bumijawa

pengaruh hujan terhadap tingkat kedisiplinan siswa (regresi)

analisis data kuantitatif

STATISTIK
1.      Menjawab pertanyaan berdasarkan data empiris berupa angka.
2.      Mengolah data menjadi informasi.
3.      Alat bantu mengolah data
Statistic data
a.       Metode menjelaskan data dengan cara merangkum data (bias menggunakan program
b.      Mengolah data menjadi informasi
1)      Tendensi sentral : mean, median, median, modus, simpangan baku.
2)      Distribusi frekwensi
3)      Grafik : polygon, histogram, stem-and-leaves
Statistic Inferensial:
Metode membuat generalisasi atau inferensi terhadap populasi berdasarkan data sampel atau statistic.
Teknik analisis data inferensial
1.      Uji Perbedaan
Dua kelompok : distribusi t
Lebih dari dua kelompok        : Analisis Varian

2.      Analisis varians
Tanpa pengendalian ubahan    : anava satu jalur
Ada pengendalian ubahan:
a.       Level ubahan ordinal atau nominal           : anava factorial
b.      Level ubahan interval        : analisis kovarians
Asumsi analisis varians
1.      Pemilihan sampel secara acak
2.      Distribusi normal
3.      Varians antarkelompok homogeny bias menggunakan Hartley Pearson, Barlett Test
4.      Ada uji lanjut menggunakan Schefee’ dan Bonferroni
Asumsi analisi kovarians
1.      Sampel dipilih acak
2.      Distribusi criteria normal
3.      Ubahan pendamping adalah interval
4.      Varians antarkelompok homogeny
5.      Garis regresi antara kelompok homogeny
Analisis kausal

DATA EMPIRIS
Data yang diperoleh melalui pengukuran
READ MORE - CATATAN TENTANG HAL PENTING DARI PENELITIAN