Cerita Oleh : Farichin
Kalian senang memelihara ikan? Ya, ikan apa saja.
Bisa ikan hias ataupun ikan konsumsi. Kalau kamu memelihara ikan, ada informasi
penting nih buat kalian. Informasi penting apa yah?
Informasi penting tersebut berkenaan dengan
simbiosis yang menyenangkan. Apa sih maksud dari simbiosis yang menyenangkan?
Eiiit, sabar yah. Berikut penjelasannya.
Bagi kamu yang memeilihara ikan, tentunya kamu
sering mengganti air sebagai tempat hidup ikan tersebut kan. Penggantian bisa
dilakukan seminggu sekali atau sepuluh hari sekali. Pernahkah kalian berpikir,
berapa jumlah air yang dibuang percuma itu?
Jumlah air yang terbuang tergantung dari tempat
kita memelihara ikan tersebut. Kalau pemeliharaan ikan di dalam akuarium,
mungkin hanya beberapa gallon air yang terbuang setiap kali kita mengganti air.
Namun kalau ikan dipelihara di kolam tentunya akan lebih banyak air yang
terbuang percuma.
Apakah di kolam ikan air harus diganti? Yah…
ganti atau tidaknya air di kolam ikan bergantung dari jenis ikan yang
dipelihara. Kalau ikan hias atau ikan konsumsi yang suka air jernih seperti
gurame, mas, atau nila tentunya air harus rutin diganti. Kalau tidak diganti,
air akan menjadi keruh dan ikan tidak terlihat lagi. Bukan hanya itu, keruhnya
air juga dapat berakibat kematian ikan peliharaan kita itu.
Apalagi jika kolam ikan yang kita miliki berada
di tempat terbuka di luar rumah. Tempat terbuka memungkinkan air kolam terkena
sinar matahari langsung. Di samping itu, air hujan pun akan dapat mengisi kolam
saat turun. Kedua hal tersebut sangat berpengaruh terhadap proses pertumbuhan
lumut. Yah, lumut itulah yang akan membuat air menjadi keruh sehingga kolam tak
cantik lagi.
Kondisi itulah, mengapa pada tulisan ini akan
dijelaskan bagaimana membuat simbiosis yang menyenangkan. Simbiosis ini
dilakukan dengan cara memanfaatkan air kolam sebagai sumber nutrisi untuk
tanaman. Praktik seperti ini, biasanya disebut sebagai aquaponik. Aquaponik,
apalagi itu?
Aquaponik adalah cara menanam tanpa menggunakan
tanah. Untuk tumbuh dan berkembangnya tanaman itu digunakan air yang berasal
dari kolam atau akuarium dengan ikan di dalamnya. Bukankah ikan setiap hari
membuang kotoran? Nah, kotoran itulah yang kita manfaatkan sebagai sumber
makanan bagi tanaman sebagai pupuk.
Bagaimana proses aquaponik. Untuk lebih jelas
tentang aquaponik, berikut ini proses daur aquaponik.
Ikan dalam kolam atau aquarium setiap hari
mengeluarkan kotoran. Kotoran tersebut jika dibiarkan akan menjadi racun bagi
ikan. Untuk itu air disedot agar kotorannya terbawa. Air dari kolam atau
akuarium ditempatkan di satu tempat penampungan yang telah diisi dengan
tanaman. Tanaman tersebut melalui akar akan menyerap kotoran sebagai nutrisi.
Air yang tersisa akan terbuang kembali menuju kolam atau akuarium dalam keadaan
yang sudah bersih dan bebas kotoran. Ikan akan tumbuh dengan sehat dan tanaman
pun akan tumbuh subur. Itulah proses daur aquaponik.
Tertarik untuk mempraktikkan di rumah. Gampang
kok. Tidak perlu modal besar. Kita bisa memanfaatkan barang bekas di sekitar
kita untuk menghemat. Dengan memanfaatkan barang bekas tersebut, ada dua lagi
keuntungan. Yang pertama adalah mengurangi tumpukan rongsokan di rumah. Yang
kedua kita bisa membuat aquaponik dengan modal kecil.
Dalam penjelasan ini, akan saya sampaikan dua
model pembuatan aquaponik. Model pertama adalah aquaponik dalam akuarium. Model
kedua adalah aquaponik dalam kolam ikan. Yuks, kita ikuti penjelasan tentang
bagaimana membuat aquaponik yang diterapkan dalam akuarium.
Alat-alat yang perlu disediakan adalah:
1.
Akuarium dengan ikannya dan tentunya
mesin filter air. Sudah ada kan? Kalau belum ada, berarti harus disediakan
kalau kita akan membuat pola ini.
2.
Toples plastik bekas.
3.
Pisau kater. Kalau punya bor akan
lebih baik lagi.
4.
Pipa paralon ukuran ½ Cm atau 2/3 cm.
jangan terlalu besar yah. Kalau tidak punya paralon boleh kok diganti dengan
selang air.
5.
Lem untuk paralon
6.
Arang atau kerikil
Sudah
siap semua bahan? Kalau sudah mari kita mencoba merangkainya.
Langkah-langkahnya adalah:
1.
buatlah lubang pada toples sebesar
ukuran paralon. Satu di bagian atas, dan satu lagi di bagian bawah pada sisi
sebaliknya. Usahakan lubang agak lebih kecil sedikit agar tidak bocor saat
diisi air.
2.
Potong pipa paralon atau selang
sepanjang kurang lebih 3 cm.
3.
Sambungkan beberapa toples dengan
menggunakan pipa paralon atau selang sehingga terbentuk rangkaian zig-zag.
4.
Rekatkan dengan menggunakan lem di
sepanjang lingkaran paralon dan dinding toples.
Wadah tempat penampungan air akuarium sudah
selesai. Jika tempat memilihara ikannya ada dalam kolam, kita buat hal yang
kurang lebih sama. Cuma mungkin ukurannya lebih besar. Wadah bisa dari kolam
semen yang lebih kecil, paralon besar, ember cat, ataupun tempat lainnya yang
kita temui.
Kita lanjutkan dengan membuat netpot. Apa itu
netpot. Netpot adalah sejenis pot berongga tempat menanam tanaman. Secara umum
netpot dapat kita beli di toko-toko pertanian dengan harga yang cukup murah.
Namun kita juga bisa membuat sendiri loh dengan memanfaatkan gelas atau botol
plastik bekas air mineral. Coba lihat
gambar berikut:
Bukankah fungsi dan bentuk netpot yang buatan
pabrik dengan yang kita buat sendiri tidak berbeda? Kalau bisa buat sendiri,
buat apa kita beli. Dengan membuat sendiri ada beberapa keuntungan. Yang pertama
kita bisa berhemat sehingga uang bisa digunakan untuk membeli bahan yang lain.
Yang kedua, dengan memanfaatkan gelas dan botol plsatik bekas, lingkungan kita
jadi lebih bersih kan.
Bagaimana cara membuatnya? Berikut caranya:
pertama siapkan bahan berupa botol atau gelas air mineral bekas. Untuk alat
siapkan pisau atau cutter. Setelah
bahan dan alat siap lakukan langkah berikut:
1.
Gelas atau botol bekas air mineral
dibersihkan dan buang plastik segel yang ada.
2.
Potong botol setengahnya. Untuk
gelas, tidak perlu dipotong yah.
3.
Buatlah beberapa lubang di sisi bawah dan samping
gelas atau botol plastik yang telah dipotong.
4.
Netpot siap dipakai
Sekarang perlengkapan membuat aquaponik sudah
siap. Kini saatnya dirangkai. Untuk merangkai aquaponik pada akuarium tentunya
akuarium diisi air dan ikan. Pasang pompa air akuarium. Arahkan buangan air
tersebut ke arah wadah aquaponik. Proses daur ulang aquaponik sudah berfungsi.
Tinggal kita beri tanaman.
Jenis tanaman yang bisa ditanam
dalam aquaponik adalah sayuran atupun beberapa jenis bunga. Yang
pentingusahakan tanaman yang kita tanam bukan tanaman yang tumbuh tinggi. Loh
kok bisa? Kalau tumbuh tinggi kan tanaman bisa roboh karena tidak ada media
yang akan menahan tanaman.
Bagaimana cara menanamnya? Gampang
kok. Siapkan tanaman, netpot, dan busa. Kalau tidak ada busa kita bisa memakai
kapas atau arang. Langkah yang dilakukan adalah:
1.
Ambil tanaman dari persemaian.
Bersihkan akarnya dari tanah dengan mencelupkan ke dalam air,
2.
Agar tidak goyah atau roboh pangkal
tanaman dibalut busa atau kapas. Jika tak memiliki busa atau kapas, berilah
arang setelah tanaman dimasukkan ke dalam netpot.
3.
Masukkan tanaman ke dalam netpt.
Pastikan akar tanaman keluar dari lubang di bawah netpot.
4.
Masukkan netpot ke dalam wadah
penampungan air.
Nah,
sudah selesai membuat aquaponik. Kini kita tinggal tunggu perkembangan tanaman.
Semoga berhasil.