Selasa, 18 Juni 2013

CONTOH SURAT IZIN PENELITIAN, SURAT KETERANGAN, DAN PENGESAHAN




Dalam penelitian, kita selalu memerlukan surat. Surat yang biasa kita sertakan sebagai bukti sah kita melakukan penelitian adalah surat izin dari kepala sekolah, surat keterangan telah melakukan penelitian yang juga dari kepala sekolah, dan surat pengesahan yang ditandatangani oleh kepala sekolah. Untuk itu, dalam posting ini saya berikan beberapa contoh surat yang dibutuhkan.  Semoga bermanfaat






 PEMERINTAH KABUPATEN TEGAL
DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAH RAGA
UPTD SMP NEGERI 2 BOJONG
Tegal Alamat : Desa Danasari, Kecamatan Bojong, Kabupaten 52465
e-mail : smp2bojong.tegal@gmail.com       http//: smpduabojong.blogspot.com



SURAT KETERANGAN
NO: 800.2/……/2012

Menindaklanjuti proposal pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) di lingkungan SMP Negeri 2 Bojong tertanggal 24 Juli 2010, dengan surat ini saya
Nama                           : H.SUGIARTO,S.Pd.
NIP                             : 19570814 198601 1 002
Pangkat / Gol              : Pembina / IV a
Jabatan                                    : Kepala Sekolah pada UPTD SMP Negeri 2 Bojong Kab.Tegal
Menerangkan bahwa
1.      Memberikan izin kepada:
Nama               : FARICHIN,S.Pd.
NIP                 : 19700129 199702 1 001
Pangkat/Gol    : Pembina / IV a
Jabatan                        : Guru pada UPTD SMP Negeri 2 Bojong Kab.Tegal
Untuk melaksanakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) di SMP Negeri 2 Bojong.
2.      Pelaksanaan kegiatan tersebut, diharapkan dapat dipergunakan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dan hasil belajar siswa.
Demikian surat keterangan ini dibuat dengan sebenarnya untuk dapat dipergunakan sebagai mana mestinya.



                                                                       Dibuat di         : Danasari,Bojong, Kab.Tegal
                                                                       Tanggal           : 27 Juli 2012
                                                                       Kepala SMP Negeri 2 Bojong Kab.Tegal




                                                                       H.SUGIARTO,S.Pd.
                                                                       NIP. 19570814 198601 1 002









PEMERINTAH KABUPATEN TEGAL
DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAH RAGA
UPTD SMP NEGERI 2 BOJONG
Tegal Alamat : Desa Danasari, Kecamatan Bojong, Kabupaten 52465
e-mail : smp2bojong.tegal@gmail.com       http//: smpduabojong.blogspot.com


SURAT KETERANGAN
NO: 800.2/……/2012

Yang bertanda tangan di bawah ini saya:
Nama                           : H.SUGIARTO,S.Pd.
NIP                             : 19570814 198601 1 002
Pangkat / Gol              : Pembina / IV a
Jabatan                                    : Kepala Sekolah pada UPTD SMP Negeri 2 Bojong Kab.Tegal
Menerangkan bahwa
1.      Telah dilaksanakan Penelitian Tindakan kelas yang dilakukan oleh:
Nama               : FARICHIN,S.Pd.
NIP                 : 19700129 199702 1 001
Pangkat/Gol    : Pembina / IV a
Jabatan                        : Guru pada UPTD SMP Negeri 2 Bojong Kab.Tegal

2.      Judul Penelitian           :
Analisis Content Film Reality Show untuk Meningkatkan Kompetensi Menulis Prosa Nonfiksi Siswa Kelas VIII SMP Negeri 2 Bojong Tegal

3.      Kegiatan tersebut, telah dilakukan selama semester I tahun pelajaran 2012/2013.

Demikian surat keterangan ini dibuat dengan sebenarnya untuk dapat dipergunakan sebagai mana mestinya.



                                                                                     Dibuat di         : Danasari,Bojong, Kab.Tegal
                                                                                     Tanggal           : 10 Desember  2012
                                                                                     Kepala SMP Negeri 2 Bojong Kab.Tegal




                                                                                      H.SUGIARTO,S.Pd.
                                                                                      NIP. 19570814 198601 1 002










LEMBAR PENGESAHAN
Nomor: 800.2/……../2012


Yang bertanda tangan di bawah ini Kepala SMP Negeri 2 Bojong Kabupaten Tegal, Mengesahan Penelitian Tindakan Kelas ( PTK ) yang berjudul :

Analisis Content Film Reality Show untuk Meningkatkan Kompetensi Menulis Prosa Nonfiksi Siswa Kelas VIII SMP Negeri 2 Bojong Tegal

Penelitian tersebut dilaksanakan oleh
Nama                           : FARICHIN,S.Pd.
NIP                             : 19700129 199702 1 001
Pangkat/Gol                : PEMBINA/ IV A
Jabatan                                    : Guru
Unit Kerja                   : SMP Negeri 2 Bojong Kabupaten Tegal

Demikian pengesahan ini diberikan sebagai bukti pisik untuk penilaian angka kredit,
kepada yang berkepentingan harap maklum.




                                                                                                Tegal, 23 Desember 2010

                                                                                                Kepala Sekolah,



                                                                                                 H.SUGIARTO,S.Pd.
                                                                                                 NIP. 19570814 198601 1 002


                                                           





READ MORE - CONTOH SURAT IZIN PENELITIAN, SURAT KETERANGAN, DAN PENGESAHAN

Analisis Content Film Raelity Show untuk Meningkatkan Kompetensi Menulis Prosa Nonfiksi Siswa Kelas VIII SMP Negeri 2 Bojong Kabupaten Tegal

          Kata content atau isi sering sekali kita dengar. Ada SMS content, ada contentpenyajian dan lainnya. Nah, kali ini saya coba menyampaikan hasil penelitian saya terkait dengan menguji dan mengasah kompetensi siswa dalam menulis prosa nonfiksi. Tindakan yang dilakukan adalah dengan melakukan analisis content film reality show. Analisis content ini dianggap perlu untuk menyarikan dan menyaring content-content yang diperlukan dan yang tidak diperlukan dalam pembelajaran menulis prosa nonfiksi. Content yang diperlukan akan dimanfaatkan dalam penulisan prosa fiksi sementara itu content yang tidak diperlukan akan diabaikan saat penulisan prosa nonfiksi.
        Kali ini saya upload bagian abstraknya dulu, agar teman-teman gak ribet baca terlalu banyak sementara ternyata gak, sesuai. Kalau memamng ini dianggap lumayan bagus dan perlu baca lebih banyak, teman-teman bisa hubungan saya melalui e.mail atau kasih aja komentar di bawah postingan ini. Ok? selamat membaca dan semoga bermanfaat.



ABSTRAK
Farichin,S.Pd. Analisis Content Film Raelity Show untuk Meningkatkan Kompetensi Menulis Prosa Nonfiksi Siswa Kelas VIII SMP Negeri 2 Bojong Kabupaten Tegal

Kata Kunci: Kompetensi Menulis, Prosa Nonfiksi, Analisis content, Film Reality Show.

Dalam pembelajaran keterampilan menulis terbagi menjadi menulis prosa nonfiksi dan prosa fiksi. Pembelajaran prosa nonfiksi dianggap lebih sulit karena didasarkan pada kenyataan yang ada melalui kegiatan studi pustaka, mengamati, atau melakukan penelitian. Kondisi seperti itu tentunya akan mempersulit bagi guru untuk membelajarkan siswa menguasai kompetensi menulis prosa nonfiksi. Apalagi pembelajaran yang dilakukan tidak menjadikan siswa merasa senang. Oleh karena itu solusi yang diajukan adalah memberikan pembelajaran yang memungkinkan siswa belajar dengan aktif tanpa merasa terbebani dan salah satunya adalah menghadirkan film reality show di dalam kelas. Film reality show tersebut dianalisis dari segi content. Dengan demikian tanpa harus membaca referensi yang banyak, melakukan observasi, ataupun eksperimen siswa telah dapat mengumpulkan data dalam penulisan prosa nonfiksi. Penelitian yang dilakukan mulai Juli sampai November 2012 ini merupakan penelitian tindakan kelas dengan subjek siswa kelas VIIIA SMP Negeri 2 Bojong. Penelitian yang dilakukan sebanyak tiga siklus dengan masing-masing siklus sebanyak dua kali pertemuan.Data dikumpulkan dengan cara tes, wawancara, angket, dan pengamatan. Data berupa hasil pengamatan, hasil tulisan prosa nonfiksi siswa, hasil tes, dan jawaban angket refleksi siswa. Data dianalisis dengan triangulasi dengan membandingkan hasil pengamatan antara guru, observer, dan siswa. Penelitian dianggap berhasil apabila ketuntasan klasikal seluruh aspek penilaian telah mencapai  95% dari jumlah siswa yang tuntas secara individual dalam kelas tersebut. Dari pelaksanaan tiga siklus keberhasilan siklus didokumentasikan dalam tiga bentuk penilaian yaitu penilaian proses, produk, dan tes. Dari ketiga penilaian tersebut kemudian dilakukan pembobotan untuk mendapatkan nilai akhir siklus. Bobot yang diberikan adalah 30% pada penilaian proses, 40% produk, dan 30% tes. Hasil yang diperoleh selama pelaksanaan siklus tersebut adalah pada penilaian proses diperoleh data rerata nilai 76,75 pada siklus pertama, 85,53 pada siklus kedua dan 88,53 pada siklus ketiga dengan ketuntasan sebesar 64%  siklus pertama, 82,14% siklus kedua, dan 96% siklus ketiga. Pada penilaian produk diperoleh data rerata nilai 72,86 siklus pertama 80,71 siklus kedua, dan 87,86  siklus ketiga. Dari ketuntasan penilaian produk diperoleh data 71% pada siklus pertama, 82% pada siklus kedua, 96% siklus ketiga. Dari penilaian tes, diperoleh data rerata nilai 69,20 pada siklus pertama 81,63 siklus kedua, dan 90,31 pada siklus ketiga. Dilihat pada tingkat ketuntasan tes diperoleh ketuntasan siklus pertama sebesar 64%  siklus kedua sebesar  75% , dan siklus ketiga sebesar 96%. Dari penghitungan nilai akhir diperoleh rerata nilai akhir sebesar 72, 93 pada siklus pertama,  pada siklus kedua sebesar 81,84  dan   88,76 pada siklus ketiga. Dari ketuntasan penghitungan nilai akhir diperoleh data 61% siswa tuntas pada siklus pertama, 82% pada siklus kedua, dan disempurnakan pada siklus ketiga dengan ketuntasan sebesar 100%. 
READ MORE - Analisis Content Film Raelity Show untuk Meningkatkan Kompetensi Menulis Prosa Nonfiksi Siswa Kelas VIII SMP Negeri 2 Bojong Kabupaten Tegal

Sabtu, 08 Juni 2013

FILM SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN

Oleh : Farichin


        Kita pasti tidak asing lagi dengan film atau video. Dalam kehidupan kita setiap hari, rasanya tak pernah absen dari menonton film di televisi. Apalagi semakin maraknya televisi suasta, semakin bervariasi pula tayangan film yang menjadi andalan mereka.
        Film termasuk salah satu media yang memiliki beberapa kelebihan dibandingkan dengan media cetak atau elektronik lain seperti radio dan tape recorder. Kelebihan tersebut menjadikan film lebih efektif digunakan sebagai media dalam pembelajaran di kelas. Kelebihan film dibandingkan media lain di antaranya adalah:
a.    Berkesan pada siswa karena merupakan gabungan beberapa media (multimedia) yang terdiri dari audio, visual, gerak, warna, dan kesan tiga dimensi. Menurut Muhammad Hasan kelebihan tersebut menarik dan memotivasi siswa untuk belajar. (http://blog.uin-malang.ac.id/jokopurwanto/2011/04/25/penggunaan-video-sebagai-media-pembelajaran/) Dengan demikian, film sangat cocok dijadikan sebagai media pembelajaran di kelas karena akan mampu menfasilitasi siswa belajar dengan aktif tanpa harus terbebani dengan kesan belajar yang susah.

b.    Memanipulasi ruang, waktu, dan ukuran
Suatu peristiwa di suatu tempat pada waktu tertentu yang lama atau lalu dengan ukuran yang luar biasa dapat dihadirkan di dalam kelas saat terjadinya proses belajar mengajar. Sebagai contoh fenomena gunung meletus yang terjadi beberapa tahun sebelumnya dapat dihadirkan di kelas dengan kondisi aman dan tidak membahayakan tanpa menghilangkan efek faktualnya.

c.    Penyampaian pesan pengajaran
Sebagai media pembelajaran, film dapat digunakan untuk menyampaikan pesan pengajaran yang dibutuhkan secara konkret dan terperinsi. Di samping itu, film juga dapat menonjolkan realitas kehidupan dan dapat membangkitkan emosi dan perasaan siswa sehingga siswa akan terlibat secara langsung dan serius dengan pembelajaran yang disajikan. Sebagai contoh penggambaran tentang sisi kehidupan masyarakat pinggiran yang begitu menyentuh perasaan sehingga pesan karakter yang diinginkan akan dapat tertangkap oleh siswa.

d.    Menghilangkan verbalisme
Dengan film sesuatu yang abstrak dan sulit diterangkan dapat ditunjukkan dengan mudah. Dengan demikian, siswa akan menangkap konsep abstrak tersebut dengan sendirinya. Pemandangan bawah laut Bunaken atau keindahan Kepulaian Raja Ampat di Papua yang tidak semua siswa pernah mengunjungi dapat dilihat oleh seluruh siswa melalui media film. Pun peristiwa yang terjadi di luar negeri pada suatu saat dapat disaksikan secara jelas. Dengan film juga dapat menghadirkan peristiwa masa lampau yang tidak mungkin disaksikan oleh generasi sekarang seperti peristiwa detik-detik proklamasi oleh Ir.Sukarno dan Moh.Hatta.

e.    Meningkatkan kemahiran dan pengalaman belajar siswa.
Dengan film, siswa diajak ikut serta mengalami peristiwa yang disuguhkan sehingga mereka dapat menginterpretasi isi secara keseluruhan melalui pemanfaatan daya visual yang dimilikinya.

       Dalam dunia pendidikan, media film dapat digunakan sebagai media alternatif yang dapat menciptakan pembelajaran yang menyenangkan. Dengan pemanfaatan media film, tentunya siswa akan merasa nyaman dalam belajar sehingga mereka akan lebih aktif dan antusias. Tentunya hasil akhirnya adalah meningkatnya kompetensi siswa dalam menguasai materi pelajaran.
      Permasalahan selanjutnya adalah darimana kita mendapatkan film yang kita butuhkan. Banyak sumber yang dapat digunakan. Salah satu sumber yang paling populer adalah dengan mengunduh file-file film melalui situs Youtube. Di situ kita bisa mencari file film yang kita butuhkan sesuai dengan KD yang akan kita ajarkan.
     Nah, selamat mencoba. semoga berhasil
READ MORE - FILM SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN