Kali ini saya upload bagian abstraknya dulu, agar teman-teman gak ribet baca terlalu banyak sementara ternyata gak, sesuai. Kalau memamng ini dianggap lumayan bagus dan perlu baca lebih banyak, teman-teman bisa hubungan saya melalui e.mail atau kasih aja komentar di bawah postingan ini. Ok? selamat membaca dan semoga bermanfaat.
ABSTRAK
Farichin,S.Pd. Analisis
Content Film Raelity Show untuk Meningkatkan Kompetensi Menulis Prosa Nonfiksi
Siswa Kelas VIII SMP Negeri 2 Bojong Kabupaten Tegal
Kata
Kunci: Kompetensi Menulis, Prosa Nonfiksi, Analisis content, Film Reality Show.
Dalam
pembelajaran keterampilan menulis terbagi menjadi menulis prosa nonfiksi dan
prosa fiksi. Pembelajaran prosa nonfiksi dianggap lebih sulit karena didasarkan
pada kenyataan yang ada melalui kegiatan studi pustaka, mengamati, atau
melakukan penelitian. Kondisi seperti itu tentunya akan mempersulit bagi guru
untuk membelajarkan siswa menguasai kompetensi menulis prosa nonfiksi. Apalagi
pembelajaran yang dilakukan tidak menjadikan siswa merasa senang. Oleh karena
itu solusi yang diajukan adalah memberikan pembelajaran yang memungkinkan siswa
belajar dengan aktif tanpa merasa terbebani dan salah satunya adalah
menghadirkan film reality show di
dalam kelas. Film reality show tersebut
dianalisis dari segi content. Dengan demikian tanpa harus membaca referensi
yang banyak, melakukan observasi, ataupun eksperimen siswa telah dapat
mengumpulkan data dalam penulisan prosa nonfiksi. Penelitian yang dilakukan
mulai Juli sampai November 2012 ini merupakan penelitian tindakan kelas dengan
subjek siswa kelas VIIIA SMP Negeri 2 Bojong. Penelitian yang dilakukan
sebanyak tiga siklus dengan masing-masing siklus sebanyak dua kali pertemuan.Data
dikumpulkan dengan cara tes, wawancara, angket, dan pengamatan. Data berupa
hasil pengamatan, hasil tulisan prosa nonfiksi siswa, hasil tes, dan jawaban
angket refleksi siswa. Data dianalisis dengan triangulasi dengan membandingkan
hasil pengamatan antara guru, observer, dan siswa. Penelitian dianggap berhasil
apabila ketuntasan klasikal seluruh aspek penilaian telah mencapai 95% dari jumlah siswa yang tuntas secara
individual dalam kelas tersebut. Dari pelaksanaan tiga siklus keberhasilan
siklus didokumentasikan dalam tiga bentuk penilaian yaitu penilaian proses,
produk, dan tes. Dari ketiga penilaian tersebut kemudian dilakukan pembobotan
untuk mendapatkan nilai akhir siklus. Bobot yang diberikan adalah 30% pada
penilaian proses, 40% produk, dan 30% tes. Hasil yang diperoleh selama
pelaksanaan siklus tersebut adalah pada penilaian proses diperoleh data rerata
nilai 76,75
pada siklus pertama, 85,53 pada siklus kedua dan 88,53 pada siklus ketiga
dengan ketuntasan sebesar 64% siklus
pertama, 82,14% siklus kedua, dan 96% siklus ketiga. Pada penilaian produk
diperoleh data rerata nilai 72,86 siklus pertama 80,71 siklus kedua, dan
87,86 siklus ketiga. Dari ketuntasan
penilaian produk diperoleh data 71% pada siklus pertama, 82% pada siklus kedua,
96% siklus ketiga. Dari penilaian tes, diperoleh data rerata nilai 69,20 pada
siklus pertama 81,63 siklus kedua, dan 90,31 pada siklus ketiga. Dilihat pada
tingkat ketuntasan tes diperoleh ketuntasan siklus pertama sebesar 64% siklus kedua sebesar 75% , dan siklus ketiga sebesar 96%. Dari
penghitungan nilai akhir diperoleh rerata nilai akhir sebesar 72, 93 pada
siklus pertama, pada siklus kedua
sebesar 81,84 dan 88,76 pada siklus ketiga. Dari ketuntasan
penghitungan nilai akhir diperoleh data 61% siswa tuntas pada siklus pertama,
82% pada siklus kedua, dan disempurnakan pada siklus ketiga dengan ketuntasan
sebesar 100%.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar