Oleh : Farichin
BAB I PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Bicara soal organisasi tidak lepas dari sekelompok orang yang mempunyai
tujuan yang sama, berbagai cara dilakukan untuk menyapai tujuan tersebut, dalam
mencapai tujuan tersebut diperlukan kerjasama antar kelompok organisasi. Hal ini sejalan fitrah manusia. Kita
semua mengetahui bahwa manusia
adalah mahluk social yang cinderung untuk hidup bermasyarakat serta mengatur
dan mengorganisasi kegiatannya dalam mencapai sautu tujuan tetapi karena
keterbatasan kemampuan menyebabkan mereka tidak mampu mewujudkan tujuan tanpa
adanya kerjasama. Hal tersebut yang mendasari manusia untuk hidup dalam
berorganisasi.
Dilihat dari aspek tujuan, Organisasi
mempunyai tiga tujuan utama yang saling berhubungan. Tujuan-tujuan tersebut
adalah pertumbuhan, stabilitas, dan interaksi.
Ketiga tujuan organisasi itu akan membedakan bentuk organisasi dengan tingkat
kompleksitas yang berbeda-beda. Misalnya
organisasi buruh bertujuan untuk kepentingan buruh, organisasi wanita bertujuan
untuk hak wanita, organisasi mahasiswa bertujuan untuk pencapaian mahasiswa dan
sebagainya.
Dilihat
dari segi prosesnya, proses kerja sama dalam suatu organisasi sedikitnya antar dua orang. Proses tersebut
sedikitnya melibatkan antar dua orang, makin banyak orang yang melakukan
kerjasama, maka proses organisasi tersebut harus disusun lebih baik dan
teroganisir lagi. Supaya
tidak bentrok atau terjadi kesalahpahaman, setiap anggota organisasi sudah ada
tugasnya masing-masing, tugas tersebut disesuaikan dengan keahlian dari setiap
anggota, sehingga sudah jelas apa yang harus dilakukan masing-masing anggota. Ada tujuan tertentu Suatu perencanaan manager yang
baik akan membuat organisasinya menghasilkan hasil yang baik pula,
keuntungannya perkerjaan akan efesien dan efektif.
Dilihat
dari unsur pendukungnya, suatu organisasi memiliki unsur-unsur Manusia
(Man), Kerjasama, Tujuan Bersama, Peralatan (Equipment), Lingkungan, Kekayaan alam, dan Kerangka/Konstruksi
mental. Unsur-unsur
tersebut membentuk suatu organisasi dengan suatu manajemen yang disepakati
untuk mencapai tujuan oraganisasi tersebut. Hal ini sejalan dengan ciri-ciri
organisasi.
Ciri-ciri organisasi
1. Organisasi Mempunyai Tujuan dan Sasaran Utama Untuk Dicapai
Bersama-sama
Artinya,
organisasi diciptakan tidak untuk kepentingan sendiri, tetapi untuk kepentingan
bersama anggota.
2. Organisasi Mempunyai Aturan
Setiap
organisasi mempunyai aturan, aturan tersebut harus ditaati oleh setiap anggota,
tujuan aturan tersebut dibuat yaitu supaya organisasi terkendali dan
teroganisir.
3. Organisasi Termanajemen
Untuk mencapai tujuan
maka diperlukan kerja team.
4. Organisasi terkoordinasi
Mengkoordinasi
tugas merupakan salah satu tugas manager atau pimpinan, pimpinan yang baik
yaitu pimpinan yang mengajarkan anggotanya sebelum memberikan perintah untuk
dikerjakan, beda dengan ‘bos’ yang hanya terima beres.
Maju mundurnya suatu
organisasi bergantung pada keterpaduan seluruh unsur yang ada secara sadar
bersinergi untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Untuk itu diperlukan suatu
pemahaman yang mendalam tentang teori dan strategi organisasi agar organisasi
tersebut dapat berkembang dengan lebih optimal. Teori dan strategi ini akan
menjadi dasar penentuan arah dan kebijakan suatu organisasi sehingga berjalan
sesuai dengan rencana.
B.
Permasalahan
Berdasarkan latar belakang di atas, kami akan mengajukan
permasalahan sebagai berikut:
1)
Bagaimana teori organisasi yang ada
dan berkembang?
2)
Bagaimana strategi organisasi?
BAB II PEMBAHASAN
A.
Definisi Teori Organisasi
Dalam
kehidupan manusia , kita sebagai makhluk sosial merupakan makhluk yang tidak
bisa hidup secara sendiri- sendiri, kita dikelilingi oleh banyak sekali
orang- orang , oleh karena itu kita harus bisa berinteraksi dengan sesama
manusia , dimana dalam penerapanya di dasari oleh ilmu, salah satu ilmu dalam
berinteraksi adalah ilmu organisasi, secara umum teori organisasi adalah
suatu pedoman yang diberikan orang terbuka atau sekitarnya yang mampu memberi
proses pekerjaan. Jadi, Teori Organisasi Umum adalah suatu pikiran yang
merupakan sekelompok orang yang membagi tugas dengan cara ter struktur untuk mendapatkan pedoman dan tujuan yang
ingin dicapai bersama-sama.
Teori Organisasi menurut para ahli,
yaitu:
1. James D.
Mooney : Organisasi adalah bentuk setiap perserikatan
manusia untuk mencapai tujuan bersama.
2. Stoner :
Organisasi adalah suatu pola hubungan-hubungan yang melalui mana orang-orang di
bawah pengarahan manajer mengejar tujuan bersama.
3. Kast &
Rosenzweig, mendefinisikan organisasi kedalam beberapa point
yaitu :
·
Suatu subsistem dari lingkungan yang
lebih luas
·
Terdiri
dari orang-orang yang berorientasi kepada tujuan
·
Suatu
subsistem teknik yaitu orang2 yang menggunakan pengetahuan, teknik, peralatan
dan fasilitas
·
Suatu
subsistem struktural yaitu orang-orang yang bekerja bersama dalam berbagai
kegiatan yang terpadu
·
Suatu sistem psikososial yaitu
orang-orang yang terlibat dalam hubungan sosial
·
Suatu subsistem manajerial yang
merencanakan dan mengendalikan semua usaha
4. Chester I.
Bernard : Organisasi merupakan suatu sistem aktivitas
kerja sama yang dilakukan oleh dua orang atau lebih. Organisasi adalah suatu
wadah atau pun tempat dimana orang-orang dapat bersama-sama untuk mencapai
suatu tujuan yang telah ditetapkan.
5. Cyrill
Soffer : Organisasi adalah perserikatan orang-orang
yang masing diberi peranan tertentu dalam suatu sistem kerja dan pembagian
kerja dalam mana pekerjaan itu diperinci menjadi tugas-tugas dibagikan diantara
pemegang peranan dan kemudian digabung dalam beberapa bentuk hasil.
Terkait dengan organisasi, Lubis dan Husein (1987) mengatakan
bahwa teori organisasi itu adalah sekumpulan ilmu pengetahuan yang membicarakan
mekanisme kerjasama dua orang atau lebih secara sistematis untuk mencapai
tujuan yang telah ditentukan. Teori organisasi merupakan sebuah teori untuk
mempelajari kerjasama pada setiap individu.
Masih banyak lagi pendapat tentang teori organisasi
umum dari para ahli dimana tidak bisa di jabarkan secara satu persatu, tetapi
inti dari pendapat dari para ahli tersebut tidak jauh berbeda. Dari pendapat-
pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa teori organisasi adalah teori yang mempelajari kinerja
dalam sebuah organisasi, Salah satu kajian teori organisasi, diantaranya
membahas tentang bagaimana sebuah organisasi menjalankan fungsi dan mengaktualisasikan
visi dan misi organisasi tersebut. Selain itu, dipelajari bagaimana sebuah
organisasi mempengaruhi dan dipengaruhi oleh orang didalamnya maupun lingkungan
kerja organisasi tersebut.
Dalam
pembahasan mengenai teori organisasi, mencakup masalah teori-teori organisasi
yang pernah ada dan berlaku beserta sejarah dan perkembangannya hingga
sekarang. Yaitu meliputi teori organisasi klasik, teori organisasi neoklasik
dan teori organisasi modern.
1.
Teori Organisasi Klasik
Teori ini biasa disebut dengan
“teori tradisional” atau disebut juga “teori mesin”. Berkembang mulai 1800-an
(abad 19). Dalam teori ini organisasi digambarkan sebuah lembaga yang
tersentralisasi dan tugas-tugasnnya terspesialisasi serta memberikan petunjuk
mekanistik structural yang kaku tidak mengandung kreatifitas.Dikatakan teori
mesin karena organisasi ini menganggap manusia bagaikan sebuah
onderdil yang setiap saat bisa dipasang dan digonta-ganti sesuai kehendak
pemimpin.
Defisi Organisasi menurut
Teori Klasik:
Organisasi merupakan struktur
hubungan, kekuasaan-kejuasaan, tujuan-tujuan, peranan- peranan,
kegiatan-kegiatan, komunikasi dan factor-faktor lain apabila orang bekerja
sama.
Teori Organisasi klasik
sepenuhnya menguraikan anatomi organisasi formal.
Empat unsur pokok yang selalu
muncul dalam organisasi formal:Menurut penganut teori klasik suatu organisasi tergantung pada empat kondisi pokok yaitu: Kekuasaan, Saling melayani, Doktrin, dan Disiplin.
Oleh karena itu, yang dijadikan tiang dasar penting dalam organisasi formal adalah:
Teori Klasik berkembang dalam 3 Aliran:
Teori Klasik berkembang dalam 3 Aliran:
Istilah BIROKRASI berasal dari kata LEGAL_RASIONAL:
“Legal” disebakan adanya wewenang dari seperangkat aturan prosedur dan peranan yang dirumuskan secara jelas. Sedangkan “Rasional” karena adanya penetapan tujuan yang ingin dicapai.
Karekteristik-karekteristik birokrasi menurut Max Weber:
Dikembangkan tahun 1900 oleh FREDERICK WINSLOW TAYLOR). Definisi Manajemen Ilmiah: “Penerapan metode ilmiah pada studi, analisa dan pemecahan masalah organisasi” atau “Seperangkat mekanisme untuk meningkatkan efesiensi kerja”. F.W. TAYLOR menuangkan ide dalam tiga makalah: “Shop Management”, “The Principle Oif Scientific Management” dan “Testimony before the Special House Comitte”. Dari tiga makalah tersebut lahir sebuah buku “Scientific Management”.
Berkat jasa-jasa yang sampai sekarang konsepnya masih dipergunakan pada praktek manajemen modern maka F.W. TAYLOR dijuluki sebagai “BAPAK MANAJEMEN ILMIAH”.
a. Sistem kegiatan yang
terkoordinasi
b.
Kelompok orang
c.
Kerjasama
d. Kekuasaan & Kepemimpinan
a.
Pembagian kerja (untuk koordinasi)
b.
Proses Skalar & Fungsional (proses
pertumbuhan vertical dan horizontal)
c.
Struktur (hubungan antar kegiatan)
d.
Rentang kendali (berapa banyak atasan bisa
mengendalikan bawahan).
2. BIROKRASI) Dikembangkan dari
Ilmu Sosiologi
dikemukakan oleh Max Weber
dalam bukunya “The Protestant Ethic and Spirit of Capitalism.
3. ADMINISTRASI) Langsung dari praktek
manajemen memusatkan Aspek Makro sebuah organisasi. dikembangkan atas dasar sumbangan
Henry Fayol dan Lyndall Urwick dari Eropa serta Mooney dan Reiley
dari Amerika.
4. MANAJEMEN ILMIAH) Langsung
dari praktek manajemen memusatkan Aspek Mikro sebuah organisasi. dikembangkan mulai tahun 1900 oleh
Frederick Winslow Taylor.
Untuk
lebih jelasnya dari ketiga aliran tersebut di atas, akan kami jelaskan sebagai
berikut:
TEORI BIROKRASI
Dikemukakan
oleh “MAX WEBER” dalam buku “The Protestant Ethic and Spirit of Capitalism” dan
“The Theory of Social and Economic Organization”.
·
Pembagian kerja
·
Hirarki wewenang
·
Program rasional
·
Sistem Prosedur
·
Sistem Aturan hak kewajiban
·
Hubungan antar pribadi yang bersifat impersonal
TEORI ADMINISTRASI
Teori
ini dikembangkan oleh Henry Fayol, Lyndall Urwick dari Eropa dan James D.
Mooney, Allen Reily dari Amerika.
Fayol
membagi kegiatan industri menjadi 6 kelompok:
·
Kegiatan Teknikal (Produksi, Manufaktur,
Adaptasi)
·
Kegiatan Komersil (Pembelian, Penjualan,
Pertukaran)
·
Kegiatan Financial (penggunaan optimum modal)
·
Kegiatan Keamanan
·
Kegiatan Akuntansi
·
Kegiatan Manajerial
MANAJEMEN ILMIAH
Empat
kaidah Manajemen menurut Frederick W. Taylor:
·
Menggantikan metode kerja dalam praktek dengan
metode atas dasar ilmu pengetahuan.
·
Mengadakan seleksi, latihan dan pengembangan
karyawan
·
Pengembangan ilmu tentang kerja, seleksi,
latihan dan pengembangan secara ilmiah perlu intregasikan.
·
Perlu dikembangkan semangat dan mental
karyawan untuk mencapai manfaat manajemen ilmiah
2.
Teori Organisasi Neoklasik
Teori neoklasik secara sederhana
dikenal sebagai teori/aliran hubungan manusiawi (The human relation movement).
Teori neoklasik dikembangkan atas dasar teori klasik. Anggapan dasar teori ini
adalah menekankan pentingnya aspek psikologis dan social karyawan sebagai
individu maupun sebagai bagian kelompok kerjanya, atas dasar anggapan ini maka
teori neoklasik mendefinisikan “suatu organisasi” sebagai sekelompok orang
dengan tujuan bersama. Perkembangan teori neoklasik dimulai dengan inspirasi
percobaan-percobaan yang dilakukan di Howthorne dan dari tulisan Huga
Munsterberg.
Dalam hal pembagian kerja, teori
neklasik telah mengemukaan perlunya hal-hal sebagai berikut:
Ø Partiipasi, yaitu melibatkan setiap
orang dalam proses pengambilan keputusan.
Ø Perluasan kerja (job enlargement)
sebagai kebalikan dari pola spesialisasi.
Ø Manajemen bottom-up yang akan memberikan
kesempatan kepada para yunior untuk berpartisipasi dalam pengambilan keputusan
manajemen puncak.
3.
Teori Organisasi Modern
Teori modern
ditandai dengan ahirnya gerakan contingency
yang dipelopori Herbert Simon, yang menyatakan bahwa
teori organisasi perlu melebihi prinsip-prinsip yang dangkal dan
terlalu disederhanakan bagi suatu kajian mengenai kondisi yang
dibawahnya dapat diterapkan prinsip yang saling bersaing. Kemudian
Katz dan Robert Kahn dalam bukunya “the social psychology
of organization” mengenalkan perspektif organisasi
sebagai suatu sistem terbuka. Buku tersebut
mendeskripsikan keunggulan-keunggulan perspektif sistem terbuka
untuk menelaah hubungan yang penting dari sebuah organisasi dengan lingkungannya, dan
perlunya organisasi menyesuaikan diri terhadap lingkungan yang berubah jika
organisasi ingin tetap bertahan.
Teori modern yang kadang – kadang
disebut juga sebagai analisa system pada organisasi merupakan aliran besar
ketiga dalam teori organisasi dan manajemen. Teori modern merupakan multidisiplin dengan sumbangan dari berbagai
disiplin ilmu pengetahuan. Teori
modern melihat bahwa semua unsur organisasi sebagai satu kesatuan an saling
ketergantungan, yang di dalamnya mengemukakan bahwa organisasi bukanlah suatu
system tertutup yang berkaitan dengan lingkungan yang stabil, akan tetapi
organisasi merupakan system terbuka. Interaksi dinamis antar
proses, bagian dan fungsi dalam suatu organisasi, maupun dengan organisasi lain
dan dengan lingkungan.
Suatu
organisasi merupakan suatu proses yang tersusun para individu saling
mempengaruhi untuk berbagai tujuan. Dalam Pendekatan Modern menyatakan bahwa
yang dimiliki saat ini bukan teori mengenai organisasi tetapi way of thinking
atau cara berfikir mengenai organisasi, cara melihat dan menganalisis secara
lebih tepat dan mendalam, yang dilakukan melalui keteraturan atau regularitas
perilaku organisasi, yang hanya berlaku untuk suatu lingkungan atau kondisi
tertentu.
Teori
Organisasi Modern berawal dari dasar pemikiran, yaitu:
1)
Teori klasik memusatkan pandangannya
pada analisa dan deskripsi organisasi, sasaran organisasi dibagi menjadi
bagian-bagian yang lebih kecil sesuai hakikat pekerjaannya.
2)
Teori Modern menekankan pada perpaduan
dan perancangan,menyediakan pemenuhan suatu kebutuhan yang menyeluruh.
3)
Ilmu pengetahuan klasik telah
membicarakan konsep koordinasi,
skalar dan vertikal.
skalar dan vertikal.
Dalam pembicaraan tentang teori organisasi modern,
kita bisa merujuk pada teori sistem umum. Teori system
umum merupakan suatu aspek analisis organisasi yang berusaha untuk menemukan
kaidah-kaidah umum organisasi yang berlaku universal. Tujuan teori system umum
adalah penciptaan suatu ilmu pengetahuan organisasional universal dengan
menggunakan elemen-elemen dan proses-proses umum seluruh system sebagai titk
awal.
Ada beberapa tingkatan
system yang harus diintegrasikan. Kenneth Boulding mengemukakan klasifikasi
tingkat-tingkat system sebagai berikut :
1. Struktur
static
2. Sistem
dinamik sederhana
3. Sistem
sibernetik
4. System
terbuka
5. System
genetika social
6. System
hewani
7. System
manusiawi
8. System
social
9. System
transdental
Konsep system ini
menjadi dasar utama analisa organisasi akan teori organisasi modern. Teori
organisasi modern mempunyai kesamaan dengan teori system umum dalam cara
memandang organisasi sebagai sesuatu yang terintegrasi.
Telah di kemukakan di awal bahwa teori organisasi modern
adalah multidisipliner yang
konsep-konsep dan teknik-tekniknya dikembangkan dari banyak bidang studi. Teori
modern berusaha untuk memberikan sintesa yang menyeluruh bagian-bagian yang
berhubungan dengan semua bidang studi tersebut untuk mengembangkan suatu teori
organisasi yang diterima umum. Hal ini sering disebut analisa system pada
organisasi.
Factor-faktor yang
membedakan kualitas teori organisasi modern dengan teori-teori lainnya adalah
dasar konseptual – analitiknya, ketergantungannya pada data riset empiric, dan
di atas semuanya, sifat pemaduan dan pengintegrasikannya. Kualiatas-kualitas
ini merupakan kerangka filosofi yang diterima sebagai suatu cara untuk
mempelajari organisasi sebagai suatu system.
Dalam analisis sistem suatu oraganisasi dapat kita ketahui bahwa bagian-bagian
dari system dan saling ketergantungannya.
Ø Individu
dan struktur kepribadiannya yang diberikan kepada organisasi.
Ø Penentuan
fungsi-fungsi formal, yang biasa disebut organisasi formal.
Ø Organisasi
informal.
Ø Struktur
status dan peranan.
Ø Lingkungan
phisik pelaksanaan pekerjaan.
Ditinjau dari proses hubungan sistem, teori
organisasi modern menunjukkan tiga kegiatan proses hubungan universal yang
selalu muncul pada system manusia dalam perilakunya berorganisasi. Ketiga
proses tersebut adalah
Ø Komunikasi
,
Ø Berusaha
untuk mencapai keseimbangan, dan
Ø Pengambilan
keputusan.
Karakteristik
dari teori organisasi Modern, antara lain:
1)
Kadang-kadang disebut analisis sistem
organisasi,
2)
Mempertimbangkan semua elemen,
organisasi,
3)
Memandang organisasi sebagai suatu
sistem,
4)
Penyesuaian diri agar organisasi itu
dapat bertahan lama dalam hidupnya, harus disesuaikan dengan perubahan
lingkungannya,
5)
Organisasi dan lingkungannya harus
dilihat sebagai sesuatu yang saling ketergantungan.
Kontributor
Teori Modern
Berikut ini adalah para
tokoh dalam Teori Organisasi Modern beserta teorinya tentang organisasi, yaitu:
1) Alfred
Korzybski, 1993, General Sementics (manusia hidup dalam tiga dunia yang
berbeda, yaitu dunia peristiwa, dunia objek dan dunia simbol, menitik beratkan
masalah bahasa dan komunikasi, topik: ringkasan, penyimpulan, kekakuan bahasa,
lingkungan komunikasi, sifat kata-kata, dan pentingnya tanggapan),
2) Mary
Parker Follet, 1920-an (keseimbangan antara perhatian individu dan organisasi;
mengerjakan sesuatu sebagai jalan keluar dalam suatu semangat kerja sama;
kesadaran cita-cita sehingga setiap orang adalah bagian dari suatu kelompok;
dan masyarakat; dorongan individu diterima tanpa mengorbankan kepentingan
organisasi),
3) Chester
I. Barnard, 1938 (organisasi sebagai suatu sistem sosial yang dinamis;
individu, organisasi, penyalur, dan konsumen merupakan bagian dari lingkungan
organisasi; aspek organisasi formal dan informal),
4) Norbert
Wiener, 1948 (menemukan sibernetika=orang=pengemudi, pengendalian sistem pada
pengaruh arus balik informasi; menunjang perkembangan komputer eletronik, penggunaan
komputer dalam proses pengawasan, suatu sistem terdiri atas input, proses,
output, arus balik, dan lingkungan),
5) Ludwig
Von Bertalanffy, (organisasi sebagai masalah yang utama bagi seluruh kehidupan;
kedinamikan, sistem, interaksional multidimensional, multi level; suatu sistem
dilihat sebagai suatu kumpulan dari bagian-bagian yang saling berhubungan;
suatu organisasi dalam pandangan yang modern merupakan suatu sistem).
suatu teori pasti memiliki karakteristik atau sifat
tertentu yang membedakannya dari suatu teori yang lain. Sifat-sifat
dari Teori Organisasi Modern adalah:
1)
Memandang suatu organisasi sebagai suatu
sistem yang terdiri atas lima bagian pokok, yaitu: input, proses, output, arus
balik, dan lingkungan,
2)
Kedinamisan,
3)
Multi Level dan Multi Dimensional,
4)
Multi Motivasi,
5)
Multi Disipliner,
6)
Despkriptif,
7)
Multi Variabel,
8)
Adaptif.
Untuk lebih jelasnya,
berikut ini adalah perbandingan
pendekatan Klasik, pendekatan Neo-Klasik, dan pendekatan Modern
Klasik
|
Neo-Klasik
|
Modern
|
Manusia=Makhluk rasional
|
Manusia=Makhluk Psikososial
|
Manusia tidak diperhatikan sebagai
individu. Perhatian pada kelompok individu.
|
Mampu menentukan anatomi organisasi
|
Tidak mampu menentukan anatomi
organisasi
|
Mampu menentukan anatomi organisasi
(secara makro)
|
Fokus perhatian: Anatomi
organisasi/jumlah personil
|
Hubungan antar manusia
|
Hubungan organisasi dengan lingkungan
|
Organisasi=Sistem tertutup
|
Organisasi=Sistem tertutup
|
Organisasi=Sistem terbuka
|
B.
Strategi Organisasi
Strategi adalah turunan dari bahasa Yunani yaitu Strat gos yang artinya
adalah adalah komandan perang dalam jaman tersebut, adapun pada pengertian saat
ini strategi adalah rencana rencana jangka panjang dengan diikuti
tindakan-tindakan yang ditunjuk untuk mencapai tujuan tertentu yang umumnya
adalah keberhasilan. Strategi merupakan penerjemahan dan analisis terhadap
kemampuan internal atau kapabilitas organisasi, yang selanjutnya diterjemahkan
kedalam struktur organisasi.
Menurut Chandler
Jr, strategi merupakan penetapan
tujuan-tujuan dan sasaran-sasaran jangka panjang yang bersifat mendasar bagi
sebuah organisasi, yang dilanjutkan dengan penetapan rencana aktivitas dan
pengalokasian sumberdaya yang diperlukan guna mencapai sasaran-sasaran
tersebut.
Menurut Robbins, (dalam Kusdi, 2009:87). “Pengertian strategi dalam
konteks organisasi adalah penetapan berbagai tujuan dan sasaran jangka panjang
yang bersifat mendasar bagi sebuah organisasi, yang dilanjutkan dengan
penetapan rencana aktivitas dan pengalokasian sumber daya yang diperlukan guna
mencapai berbagai sasaran tersebut”.
Strategi disusun dan diimplementasikan untuk mencapai berbagai tujuan
yang telah ditetapkan, sekaligus mempertahankan dan memperluas aktivitas
organisasi pada bidang-bidang baru dalam rangka merespons lingkungan (misalnya
perubahan permintaan, perubahan sumber pasokan, fluktuasi kondisi ekonomi,
perkembangan teknologi baru, dan aktivitas-aktivitas para pesaing).
Terdapat dua pendapat yang menonjol mengenai bagaimana strategi disusun
dalam organisasi. Kelompok pertama adalah mereka yang menyakini bahwa strategi
merupakan suatu tindakan (planning
mode). Hal ini berkaitan dengan model rasional yang dikembangkan para pemikir
perspektif modern. Kelompok kedua, yang disebut evolutionary mode,melihat
bahwa strategi tidak mesti berupa suatu perencanaan yang sistematis dan
terperinci. Mereka melihat bahwa dalam praktiknya tidak jarang pengelola
organisasi mengambil keptusan strategi secara bertahap atau selangkah demi
selangkah, sejalan dengan perkembangan organisasi itu sendiri, sebelum pada
akhirnya menjadi suatu strategi yang utuh dan lengkap.
Model rasional penyusunan strategi adalah proses yang terdiri dari tiga
tahap: (1) analisis; (2) formulasi; (3) implementasi. Pada tahap analisis,
terdapat proses analisis eksternal dan analisis internal. Analisis eksternal
merupakan tujuan terhadap tinjauan terhadap lingkungan yang menghasilkan data
mengenai berbagai ancaaman (threaths) dan peluang(opportunities). Sedangkan analisis internal
merupakan tinjauan terhadap berbagai kekuatan (streght) dan kelemahan (weakness) dalam organisasi itu sendiri.
Kombinasi dari kedua hal inilah yang merupakan bahan bagi pengambil kebiajakan
untuk menyusun strategi organisasi. Lazimnya, proses analisis ini disebut
analisis SWOT (Strenghts,
Weakness, Opportunity, Threaths).
Menurut Robbins (dalam Kusdi, 2009:90) ada empat dimensi pokok yang
terkandung dalam strategi yaitu:
1. Inovasi
Strategi
inovasi secara khusus dilakukan oleh perusahaan-perusahaan yang mengutamakan
inovasi sebagai sumber keunggulan bersaing. Tidak semua perusahaan atau
organisasi melakukan strategi inovasi, tetapi pada saat-saat tertentu
barangkali strategi ini dirumuskan untuk meningkatkan kinerja organisasi.
Misaalnya, perombakan bersifat khusus dalam rangka memperbaiki pelayanan.
2. Diferensiasi
Pasar
Strategi
diferensiasi pasar ditunjukan untuk menciptakan loyalitas konsumen melalui
suatu produk atau jasa yang bersifat unik, dalam arti berbeda dai yang telah
ada dipasar. Straategi ini tidak mesti dengan menciptakan produk atau jasa yang
berkelas tinggi atau mahal, melaainkan sesuatu yang memiliki nilai tambah yang
berbeda dari produk-produk atau jasa yang sudah ada. Strategi ini biasanya
diperkuat dengan iklan, segmentasi pasar, dan permainan haarga (pricing).
3. Jangkauan (Breadth)
Strategi
jangkauan adalah penetapan ruang lingkup pasar yang akan dilayani oleh
organisasi: ragam atau jenis konsumen, cakupan geografisnya, dan jenis produk
aatau jasa yaang akan ditawarkan. Ada organisasi yang sengaja memilih fokus
jangkauan yang terbaatas, misalnya hanya untuk kategori konsumen, wilayah, atau
produk dan jasa tertentu, ada pula yang mengembangkan jangkauan seluas-luasnya
dnegan tujuan mengusai pangsa pasar.
4. Pengendalian
biaya (cost-control)
Strategi
pengendalian biaya adalah sejauh mana perusahaan mengontrol biaya atau anggaran
secara ketat. Strategi ini penting, khususnya ketika pengelola organisasi harus
mengalokasikan sumber daya yang terbatas untuk mencapai secara maksimum
tujuan-tujuan organisasi.
Jenis-jenis (tingkatan) strategi yaitu:
1. Strategi
korporat (corporate
strategy atau corporate-level srtategi). Tujuan dari strategi korporat
adalah mengidentifikasi dan mengimplementasikan sinergi di antara bisnis.
Sanchez dan Heene (dalam Kusdi, 2009:94). Keuntungan ditingkat korporat adalah
berupa: (1) penekanan biaya (cost
reductions); (2)
perbaikan produk atau proses; dan (3) peningkatan kecepatan. Strategi ini untuk
menjalankan misi yang telah kita siapkan dalam organisasi tersebut sesuai
dengan bidang yang telah menjadi bagiannya. Strategi ini biasa disebut dengan
Grand Strategy karena akan menjadi akibat sangat fatal ketika kita salah dalam
menjawab misi dari sebuah organisasi baik dari kata-kata maupun kebiajkan yang
ditearpkan dalam organisasi.
2. Strategi
level bisnis (bussiness-level
strategi). jadi,
perusahaan multi bisnis, masing-masing divisi akan mengembangkan strateginya
sendiri berkaitan dengan produk dan seterusnya. Titik beratnya adalah
memperkuat daya saing unit bisnis.
3. Strategi
level fungsional (functional-level
strategy). Fungsi
pemasaran, sebagai contoh tentu perlu merumuskan sendiri cara-cara operasional
terbaik dalam rangka memasarkan produk-poduk atau jasa yang dihasilkan
perusahaan. Demikian pula fungsi-fungsi lain, seperti fungsi produksi, keuangan,
penjualan (sales), pembelian (purchasing) dan lain-lain. Fokusnya adalah
pada efisiensi . artinya setiap fungsi perlu merumuskan cara-cara yang paling
efisien dalam mencapai berbagai sasaran yaang ditetapkan padanya.
Dalam pengelolan organisasi dilakukan dengan penyusunan serangkaian
strategi
berdasarkan keempat perspektif tersebut:
1. Strategi
finansial, yaitu strategi mengelolah pertumbuhan, tingkaat keuntungan, dan
risiko ini merupakan strategi yang dilihat dari kacamata pemilik perusahaan
atau pemegang saham.
2. Strategi
pelanggan, yaitu strategi untuk menciptakan nilai dan diferensiasi produk
strategi ini dilihat dari kacamata pelanggan.
3. Strategi
proses internal, yaitu penentuan prose-proses internal strategis yang mampu
untuk menciptakan kepuasan pelanggan dan pemilik saham.
4. Strategi learning and growth, yaitu strategi untuk menciptakan
iklim yang kondusif bagi pembelajaran organisasi, inovasi, dan pertumbuhan.
Berdasarkan empat perspektif yang
dijalankan secara seimbang itu, organisasi dapat mengejar berbagai sasaran
jangka pendek tanpa mengabaikan tujuan jangka panjang.
Perbedaan
Startegi dan Tujuan Organisasi
Strategi dan tujuan organisasi merupakan dua hal yang berkaitan erat.
Dalam sebuah organisasi mereka menetapkan tujuan-tujuannya terlebih dahulu
kemudian menyusun strategi yang diperlukan untuk mencapainya. Namum sebaliknya,
organisasi kadang-kadang terlebih dahulu mengembangkan suatu rencana strategis
yang sistematis dab terperinci, dimana kemudian tujuan-tujuan organisasi
disusun sebagai bagian dari perencanaan tersebut. Menurut Robbins (dalam kusdi,
2009:91), tujuan-tujuan organisasi (goals) mengacu pada tujuan-tujuan akhir
organisasi (ends) dan cara-cara mencapainya (means). Oleh
karena itu, ia berpendapat bahwa tujuan-tujuan organisasi merupakan bagian dari
strategi.
Tujuan organisasi terbagi atas dua yaitu tujuan-tujuan resmi (official goals) dan tujuan-tujuan operasional (Operating Goals).
Tujuan-tujuan resmi biasanya dikemukakan melalui bahasa yang umum dan cenderung
abstrak, sebagaimana lazim kita temukan pada buku panduan perusahaan, laporan
tahunan, dan pernyataan-pernyataan resmi para eksekutif atau juru bicara
organisasi. Sementara tujuan-tujuan operasional berkaitan langsung dengan
kebijakan dan prosedur operasional yang sesungguhnya dari suatu unit atau
jabatan tertentu. tujuan-tujuan operasional tidak jarang pula menjadi tolak
ukur dalam mengevaluasi kinerja unit atau individu, seperti misalnya pada
program MBO (Management
By Objectives) dan TQM (Total Quality Management).
Tidak selamanya organisasi memiliki tujuan-tujuan yang koheren atau
selaras satu sama
lain. Organisasi-organisasi dewasa ini dihadapkan pada tuntutan stakeholder yang berbeda-beda,
sebagaian besar organisasi selalu menghadapi tujuan yang beragam dan tidak
jarang saling berbenturan. Mekanisme organisasi adalah dengan menciptakan unit
atau bagian khusus dari organisasi untuk menangani tuntutan hubungan eksternal
organisasi dengan masyarakat, pemerintah, dan lain-lain. Ataucustomer
service dibuat
untuk menangani hubungan organisasi dengan pelanggan.
BAB III PENUTUP
A. Simpulan
teori organisasi adalah teori yang mempelajari kinerja
dalam sebuah organisasi, Salah satu kajian teori organisasi, diantaranya
membahas tentang bagaimana sebuah organisasi menjalankan fungsi dan
mengaktualisasikan visi dan misi organisasi tersebut. Selain itu, dipelajari
bagaimana sebuah organisasi mempengaruhi dan dipengaruhi oleh orang didalamnya
maupun lingkungan kerja organisasi tersebut.
Dalam
pembahasan mengenai teori organisasi, mencakup masalah teori-teori organisasi
yang pernah ada dan berlaku beserta sejarah dan perkembangannya hingga sekarang.
Yaitu meliputi teori organisasi klasik, teori organisasi neoklasik dan teori
organisasi modern.
strategi dalam konteks organisasi adalah penetapan berbagai tujuan dan
sasaran jangka panjang yang bersifat mendasar bagi sebuah organisasi, yang dilanjutkan
dengan penetapan rencana aktivitas dan pengalokasian sumber daya yang
diperlukan guna mencapai berbagai sasaran tersebut”.
Strategi disusun dan diimplementasikan untuk mencapai berbagai tujuan
yang telah ditetapkan, sekaligus mempertahankan dan memperluas aktivitas
organisasi pada bidang-bidang baru dalam rangka merespons lingkungan.
Strategi dan tujuan organisasi merupakan dua hal yang berkaitan erat.
Dalam sebuah organisasi mereka menetapkan tujuan-tujuannya terlebih dahulu
kemudian menyusun strategi yang diperlukan untuk mencapainya. Namum sebaliknya,
organisasi kadang-kadang terlebih dahulu mengembangkan suatu rencana strategis
yang sistematis dab terperinci, dimana kemudian tujuan-tujuan organisasi
disusun sebagai bagian dari perencanaan tersebut.
SUMBER REFERENSI
http://bangbiw.com/ciri-ciri-unsur-dan-teori-organisasi/ tanggal 14 Feb 2014 pukul 8.28
http://iamfriatmoko.blogspot.com/2013/10/tugas-1-teori-organisasi-umum-1.html tanggal 14 Feb 2014 pukul 8.29
http://thekicker96.wordpress.com/ciri-ciri-unsur-dan-teori-organisasi/ tanggal 14 Feb 2014 pukul 8.31
http://muhamadmuslihlatief91.wordpress.com/2013/05/03/33-teori-organisasi-modern/ tanggal 14 feb 2014 pukul 8.33
http://echanfebriharvandha.blogspot.com/2011/10/teori-organisasi.html tanggal 14 feb 2014 pukul 8.35
http://wihnarty.blogspot.com/2013/03/tujuan-dan-strategi-organisasi.html tanggal
17 Feb 2014 pukul 5.21
Tidak ada komentar:
Posting Komentar