Kamis, 09 Februari 2012

DEGRADASI MORAL MELALUI TELEPON SELULAR

Zaman sekarang, tidak asing lagi dengan telepon selular. dar kakek nenek sampai anak TK bisa mengoperasikan telepon selular. Bahkan, seorang bayi pun ternyata menyukai telepon selular sebagai mainannya. Telepon jenis ini marak penggunaannya seiring dengan pasar bebas. Voba bayangkan, telepon selular denan fitur yang begitu komplit cukup dibayar dengan mengeluarkan tiga-empat lembar uang ratusan ribu rupiah.

senang? yah ada senangnya tentu manakala kita bisa membeli telepon selular tersebut dengan harga murah meriah tersebut. Dengannya kit bisa lebih dekat dengan saudara yang jauh. Tapi, pernahkah kita menyadari apa yang telah diperbuat oleh anak-anak kita dengan telepon selular tersebut.
Bapak. Ibu, karena mudanya telepon selular untuk akses internet, maka banyak pula kemungkinan yang muncul dengan penggunaa telepon selular oleh anak-anak kita. Ada games, gambar-gambar dan film porno yang selayaknya belum pantas dilihat mereka. Bahkan naudzubillah di antara gambar dan film tersebut, anak kita yang jadi pelakunya.

hanya tangis dan tangis yang bisa kita lakukan Bapak, Ibu. Lalu salah siapa kalau seperti itu sudah terjadi? Bukan salah lingkungan atau si anak sendiri. Tapi salah kita selaku orang tua. Kita tidak mampu memberikan benteng keimanan yang kokoh buat mereka. Sementara kita tahu, berzina adalah dosa besar kepada Alloh yang cenderung akan berulang dan berulang terus tindakan pelakunya.

Oleh karena itu, mari kita jaga generai kita menjadi generasi Islami dengan melakukan beberapa cara.
1. jangan beri anak fasilitas yang serba canggih kalau kita tidak bisa mengontrol mereka.
2. lakukan kontrol pada telepon selular mereka, komputer mereka, atau alat yang lain yang memungkinkan mereka berbuat tidak baik.
3. Jadilah orang tua yang cerdas, tidak gaptek karena untuk melakukan pekerjaan antisipasi no 2 diperlukan orang yang tidak ga[tek.
4. berilah bekal keimanan dan contoh yang baik. Ini adalah yang paling utama.
semoga kita terhindar dari marabahaya yang menimpa anak-anak kita. Amin

semoga bermanfaat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar