Selasa, 02 Desember 2014

SOAL PREDIKSI UAS I KELAS VIII

       Anak-anakku kelas VIII, ini bapak coba unggah soal prediksi UAS I kelas VIII untuk tahun pelajaran 2014/2015.  Prediksi ini dikembangkan dari kisi-kisi yang dibuat oleh tim pembuat soal UAS I Kelas VIII di Kabupaten Tegal. Jadi harapannya, prediksi ini akan dapat mengukur daya pemahaman kalian dalam mengerjakan soal UAS I nanti. Oh ya, jangan lupa UAS I akan dilaksanakan insya Alloh akan dilaksanakan mulai 8 Desemeber 2014. Masih ada beberapa hari lagi kalian mempersiapkan diri mengikuti UAS I salah satunya dengan berlatih menjawab prediksi UAS I ini. Kalau sudah atau bingung, boleh kalian konsultasikan dengan pak guru.
       Namun demikian, mohon maaf untuk prediksi UAS I ini pak guru membuatnya dalam bentuk isian singkat dan uraian. untuk poilihan ganda, pak guru belum sempat membuatnya. tapi insya Alloh nanti kalau sempat kita ketemu di kelas saja. OK selamat belajar semoga sukses.

PREDIKSI UAS I KELAS VIII
MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA
Nama                      : ……………………………………………………
Kelas                       : VIII ….
No.Absen               : ………..

Teks Fabel
Perhatikan kutipan fabel berikut ini!
Pada jaman dahulu, tersebutlah seekor ayam yang bersahabat dengan seekor kera. Namun persahabatan itu tidak berlangsung lama, karena kelakuan si kera. Pada suatu petang Si Kera mengajak si ayam untuk berjalan-jalan. Ketika hari sudah petang si Kera mulai merasa lapar. Kemudian ia menangkap si Ayam dan mulai mencabuti bulunya. Si Ayam meronta-ronta dengan sekuat tenaga. Akhirnya, ia dapat meloloskan diri.
Ia lari sekuat tenaga. Untunglah tidak jauh dari tempat itu adalah tempat kediaman si Kepiting. Si Kepiting adalah teman sejati darinya. Dengan tergopoh-gopoh ia masuk ke dalam lubang kediaman si Kepiting. Di sana ia disambut dengan gembira. Lalu Si Ayam menceritakan semua kejadian yang dialaminya, termasuk penghianatan si Kera.
Mendengar hal itu akhirnya si Kepiting tidak bisa menerima perlakuan si Kera. Ia berkata, “marilah kita beri pelajaran kera yang tahu arti persahabatan itu.” Lalu ia menyusun siasat untuk memperdayai si Kera. Mereka akhirnya bersepakat akan mengundang si Kera untuk pergi berlayar ke pulau seberang yang penuh dengan buah-buahan. Tetapi perahu yang akan mereka pakai adalah perahu buatan sendiri dari tanah liat.
Kemudian si Ayam mengundang si Kera untuk berlayar ke pulau seberang. Dengan rakusnya si Kera segera menyetujui ajakan itu. Beberapa hari berselang, mulailah perjalanan mereka. Ketika perahu sampai di tengah laut, mereka lalu berpantun. Si Ayam berkokok “Aku lubangi ho!!!” Si Kepiting menjawab “Tunggu sampai dalam sekali!!”
Setiap kali berkata begitu maka si ayam mencotok-cotok perahu itu. Akhirnya perahu mereka itu pun bocor dan tenggelam. Si Kepiting dengan tangkasnya menyelam ke dasar laut. Si Ayam dengan mudahnya terbang ke darat. Tinggallah Si Kera yang meronta-ronta minta tolong. Karena tidak bisa berenang akhirnya ia pun mati tenggelam.

1.       Bagian orientasi pada struktur teks di atas terdapat pada paragraf ke….
2.       Paragraf keempat menunjukkan bagian struktur yang disebut ….
3.       Watak kera yang jahat dan tidak bersahabat ditunjukkan pada tindakannya yang ….
4.       Tema cerita di atas adalah ….
5.       Sifat kepiting yang setia kawan ditunjukkan pada paragraf….
6.       Setting tempat cerita di atas di ….
7.       Setting waktu cerita di atas adalah ….
8.       Cerita di atas menggunakan sudut pandang ….
9.       Amanat yang dapat kita ambil dari cerita di atas adalah ….
10.    Kata sandang yang ada pada cerita di atas adalah … digunakan pada kata …
11.    Kata depan yang terdapat pada paragraf kedua cerita di atas adalah ….
12.    Kata berimbuhan yang terdapat pada paragraf keempat cerita di atas adalah….
13.    Kata kerja transitif pada paragraf kedua adalah….
14.    Kata kerja intransitif yang terdapat pada paragraf ketiga adalah…., ….
15.    Ide pokok yang berisi tentang perjalanan kera diajak oleh ayam dan kepiting diungkapkan pada paragraf…

Teks Biografi
RADEN AJENG KARTINI
Raden Ajeng Kartini lahir pada 21 April tahun 1879 di kota Jepara, Jawa Tengah. Ia anak salah seorang bangsawan yang masih sangat taat pada adat istiadat. Setelah lulus dari Sekolah Dasar ia tidak diperbolehkan melanjutkan sekolah ke tingkat yang lebih tinggi oleh orangtuanya. Ia dipingit sambil menunggu waktu untuk dinikahkan. Kartini kecil sangat sedih dengan hal tersebut, ia ingin menentang tapi tak berani karena takut dianggap anak durhaka. Untuk menghilangkan kesedihannya, ia mengumpulkan buku-buku pelajaran dan buku ilmu pengetahuan lainnya yang kemudian dibacanya di taman rumah dengan ditemani Simbok (pembantunya).
Akhirnya membaca menjadi kegemarannya, tiada hari tanpa membaca. Semua buku, termasuk surat kabar dibacanya. Kalau ada kesulitan dalam memahami buku-buku dan surat kabar yang dibacanya, ia selalu menanyakan kepada Bapaknya. Melalui buku inilah, Kartini tertarik pada kemajuan berpikir wanita Eropa (Belanda, yang waktu itu masih menjajah Indonesia). Timbul keinginannya untuk memajukan wanita Indonesia. Wanita tidak hanya didapur tetapi juga harus mempunyai ilmu. Ia memulai dengan mengumpulkan teman-teman wanitanya untuk diajarkan tulis menulis dan ilmu pengetahuan lainnya. Ditengah kesibukannya ia tidak berhenti membaca dan juga menulis surat dengan teman-temannya yang berada di negeri Belanda. Tak berapa lama ia menulis surat pada Mr.J.H Abendanon. Ia memohon diberikan beasiswa untuk belajar di negeri Belanda.
Beasiswa yang didapatkannya tidak sempat dimanfaatkan Kartini karena ia dinikahkan oleh orang tuanya dengan Raden Adipati Joyodiningrat. Setelah menikah ia ikut suaminya ke daerah Rembang. Suaminya mengerti keinginan Kartini dan Kartini diberi kebebasan dan didukung mendirikan sekolah wanita di sebelah timur pintu gerbang kompleks kantor kabupaten Rembang, atau di sebuah bangunan yang kini digunakan sebagai Gedung Pramuka. Ketenarannya tidak membuat Kartini menjadi sombong, ia tetap santun, menghormati keluarga dan siapa saja, tidak membedakan antara yang miskin dan kaya.
Kartini meninggal pada 17 September 1904 dalam usia 25 tahun. Kartini dimakamkan di Desa Bulu, Kecamatan Bulu, Rembang. Berkat kegigihannya Kartini, kemudian didirikan Sekolah Wanita oleh Yayasan Kartini di Semarang pada 1912, dan kemudian di Surabaya, Yogyakarta, Malang, Madiun, Cirebon dan daerah lainnya. Nama sekolah tersebut adalah “Sekolah Kartini”. Yayasan Kartini ini didirikan oleh keluarga Van Deventer, seorang tokoh Politik Etis. Setelah Kartini wafat, Mr.J.H Abendanon memngumpulkan dan membukukan surat-surat yang pernah dikirimkan R.A Kartini pada para teman-temannya di Eropa. Buku itu diberi judul “DOOR DUISTERNIS TOT LICHT” yang artinya “Habis Gelap Terbitlah Terang”.
Presiden Soekarno mengeluarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia No.108 Tahun 1964, tanggal 2 Mei 1964, yang menetapkan Kartini sebagai Pahlawan Kemerdekaan Nasional sekaligus menetapkan hari lahir Kartini, tanggal 21 April, untuk diperingati setiap tahun sebagai hari besar yang kemudian dikenal sebagai Hari Kartini.
Raden Ajeng Kartini sendiri adalah pahlawan yang mengambil tempat tersendiri di hati kita dengan segala cita-cita, tekad, dan perbuatannya. Ide-ide besarnya telah mampu menggerakkan dan mengilhami perjuangan kaumnya dari kebodohan yang tidak disadari pada masa lalu. Dengan keberanian dan pengorbanan yang tulus, dia mampu menggugah kaumnya dari belenggu diskriminasi. Bagi wanita sendiri, dengan upaya awalnya itu kini kaum wanita di negeri ini telah menikmati apa yang disebut persamaan hak tersebut. Perjuangan memang belum berakhir, di era globalisasi ini masih banyak dirasakan penindasan dan perlakuan tidak adil terhadap perempuan.

16.    Bagian struktur reorientasi diungkapkan pada paragraf ke….
17.    Paragraf pertama teks di atas adalah bagian struktur teks biografi yang disebut ….
18.    Ide pokok paragraf kedua adalah…
19.    Ide pokok yang berisi tentang pemberian gelar pahlawan diungkapkan pada paragraf….
20.    Keteladanan kartini yang terungkap pada paragraf kedua adalah….
21.    Kalimat yang mengandung keterangan tempat yang ada pada paragraf ketiga teks biografi di atas adalah…
22.    Kartini ingin meneruskan sekolah…….orang tua melarang keinginan putrinya
Jika dua klausa tersebut digabung, konjungsi yang tepat adalah…
23.    Kartini mengajukan beasiswa pada pemerintah Belanda.  ……………beasiswa yang didapatnya tidak dapat dimanfaatkan.
Konjungsi antarkalimat yang tepat untuk melengkapi kalimat di atas adalah….
24.    Kalimat yang mengandung keterangan tempat pada paragraf ketiga terdapat pada kalimat ….
25.    Kalimat yang mengandung keterangan waktu pada paragraf keempat terdapat pada kalimat ….

Teks Prosedur
……………………………..
Dewasa ini, internet merupakan media paling revolusioner. Banyak pengembangan-pengembangan pada internet, salah satunya adalah perkembangan akses internet menggunakan modem eksternal. Dengan modem eksternal, kita bisa mengakses internet kapan saja dan dimana saja tanpa mengandalkan jaringan wifi yang masih  terbatas.
Bagaimana cara menyambungkan internet menggunakan Modem ? Berikut langkah-langkahnya :
Pertama, siapkan satu unit komputer dan modem eksternal usahakan modem dalam keadaan baik dan sudah di isi pulsa. Pastikan juga terdapat port yang bisa digunakan untuk menyambungkan modem dan pastikan pula, komputer menyala.
Kedua, Jika modem dan komputer siap, colokkan modem pada port. Lalu komputer akan secara otomatis mendeteksi keberadaan modem.
Ketiga, Selanjutnya, bila modem sudah terdeteksi maka program modem akan muncul dan kita bisa langsung menyambungkan komputer ke internet. Namun, bila program modem belum terinstal maka kita harus menginstalnya terlebih dahulu. Cara menginstal modem adalah bukalah modem, lalu klik setup installer modem (program untuk menginstal modem). Selanjutnya, tunggu sampai proses pemasangan selesai dan program modem siap digunakan.
Keempat, bukalah program modem dan klik “connect” untuk memulai proses penyambungan. Setelah proses penyambungan berhasil maka internet siap digunakan.

26.    Judul yang tepat untuk teks prosedur di atas adalah …..
27.    Paragraf pertama merupakan bagian struktur teks yang disebut ….
28.    Paragraf kedua merupakan bagian struktur teks yang disebut ….
29.    Tentukan sinonim kata yang ditulis tebal pada teks di atas!
30.    Carilah 2 contoh kalimat perintah yang terdapat pada teks di atas!
31.    Kalimat tidak baku atau tidak efektif pada paragraf pertama ditunjukkan oleh kalimat…
32.    Kata yang penulisannya harus disambung pada tahap pertama teks di atas adalah…

………………………………………..
Langkah-langkah yang harus dilakukan sebagai berikut.
1. Panaskan mentega, lalu masukkan bumbu halus dan cabe merah, masaklah hingga
harum!
2. ……………….
3. Sajikan selagi hangat dengan bahan pelengkapnya!
4. Tambahkan sauce tomat dan kecap manis, lalu aduk hingga benar-benar rata dan
tercampur sempurna!
Bahan resep nasi goreng spesial:
a. 4 piring nasi putih
b. 100 gr dada ayam, potong, dan goreng hingga matang
c. 200 gr udang buang kepala dan kulitnya, goreng
d. 2 sendok makan kecap manis
e. 2 sendok makan saus tomat
f. 2 buah cabai merah, buang isinya, lalu iris serong
g. mentega untuk menggoreng
Bahan bumbu halus:
a. 3 siung bawang putih
b. 5 siung bawang merah
c. 1/2 sendok teh gula pasir
d. 1 sendok teh garam
e. 1/2 sendok teh terasi
Bahan pelengkap:
a. bawang goreng secukupnya
b. 4 butir telur ceplok

33.    Judul yang tepat untuk teks di atas adalah ….
34.    Struktur teks yang kurang pada teks di atas adalah ….
35.    Langkah yang kurang pada teks di atas adalah….
36.    Kata tidak baku pada bagian langkah-langkah adalah ….
37.    Bagian teks yang diletakkan tidak urut adalah ….
38.    Pada langkah pertama, terdapat …. Perintah
39.    Urutan langkah yang benar setelah bagian 2 sudah dilengkapi adalah….

40.    
READ MORE - SOAL PREDIKSI UAS I KELAS VIII

Jumat, 03 Oktober 2014

KIAT MEMPERBAIKI RPP (RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN)

Assalamu 'alaikum wr wb.
         Jumpa kembali Bapak-Ibu guru dalam blog saya. Kali ini saya ingin share perihal RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran). Bagi kita sebagai guru, RPP tentunya tidak asing lagi. Ya, membuat RPP tentunya menjadi salah satu kegiatan wajib seorang guru. Dari RPP itulah pembelajaran diskenariokan sehingga pembelajaran akan lebih terarah dan berjalan sesuai dengan harapan.
    Namun ternyata, tugas membuat RPP sering dianggap sebagai sebuah beban. Alhasil, RPP yang dibuat acapkali hanya sekadar pelengkap administrasi seorang guru. Sangat disayangkan memang. RPP yang tercetak dengan baik hanya tergolek saja di meja guru menunggu masa akhir semester untuk selanjutnya masuk kardus menunggu kalau-kalau ada akreditasi sekolah.
    Hal di atas baru beberapa sisi gelap dari RPP yang ada (meskipun banyak juga yang melaksanakan RPP di kelas tentunya). Sisi gelap yang lainnya adalah RPP yang dibuat oleh guru sering hanya copy paste dari sekolah satu ke sekolah lain. Hal itu juga kemudian berlanjut di sekolah dari tahun ke tahun ya begitulah RPP-nya. Yang berbeda hanya sampul dan tahun pelajarannya saja. Padahal kalau kita mau berusaha sedikit saja, tentunya kita dapat membuat RPP yang bagus. Bagus di sini berarti sesuai dengan kondisi sekolah tempat kita mengabdikan diri. Caranya?
     Untuk membuat RPP dari 0% tentunya memang agak berat. Oleh karena itu, kita bolehlah copy RPP dari sekolah lain. Akan tetapi, RPP tersebut harus diselaraskan dengan kebutuhan dan kondisi sekolah kita. Berikut ini ada beberapa langkah mudah yang dapat kita lakukan untuk penyelarasan RPP suatu sekolah agar memiliki citarasa sekolah kita. Langkah tersebut adalah:

  1. Ubah bagian identitas sekolah baik yang ada di bagian atas maupun bagian bawah tempat tanda tangan guru dan kepala sekolah. Jangan sampai nama sekolah atau kepala sekolahnya masih kepala sekolah lain. ITU hal terparah kalau sampai terjadi.
  2. Cek keterkaitan KD dengan SK atau KI, indikator ketercapaian KD, dan tujuan pembelajaran. Saya pernah beberapa kali menemukan tidak nyambungnya KD dengan indikator ketercapaiannya. Untuk kurikulum 2013, perhatikan penilaian sikap, pengetahuan, dan keterampilannya apakah mereka telah temuat semua atau belum.
  3. Cek keterkaitan antara indikator dan KD dengan materi pokok. Jangan-jangan materi pokoknya "A" padahal indikator ketercapaian KDnya "B". Materi merupakan bahan yang menjadi sarana bagi siswa mencapai tujuan pembelajaran sesuai dengan indikator KDnya.
  4. Cek Indikator KD dengan alat evaluasi atau penilaiannya. Seringkali terjadi indikator KD tidak ditemukan alat evaluasi yang menuntun kita untuk mengetahui ketercapaian suatu KD. Jangan lupa cek pula di bagian penilaian itu harus termuat bentuk, jenis, dan instrumen tesnya serta rubrik atau pedoman penskorannya. Untuk kurikulum 2013 jangan lupa apakah ketiga bentuk penilaian yang disyaratkan telah ada penilaiannya atau belum.
  5. Cek kesesuaian antara metode dan langkah pembelajarannya. Jika kita mengatakan medel pembelajarannya Discovery Leraning  maka langkah pembelajaran Discovery Leraning harus tampak di dalam langkah pembelajarannya.
  6. Cek apakah media dan sumber belajarnya benar-benar dimiliki oleh sekolah dan akan kita gunakan dalam pembelajaran. Jangan pernah menuliskan media atau sumber belajar tertentu yang terkesan wah tetapi kita tidak memiliki media atau sumber belajar tersebut. Sumber belajar harus terdiri dari buku teks wajib yang dipersyaratkan kurikulum ditambah dengan referensi lain di perpustakaan serta sumber dari media massa atau internet. Tuliskan semua sumber yang akan digunakan dengan jelas.
  7. Cek apakah media dan sumber belajar sudah tampak penggunaanya di langkah pembelajaran.Sebagai contoh, kita menuliskan media dan sumber belajarnya adalah Film pendek tentang biografi tokoh A maka film tersebut harus tergambar dalam langkah pembelajaran. Kapan film tersebut digunakan.
Kalau 7 hal di atas telah kita sesuaikan. Rasanya kita telah memiliki RPP yang sesuai dengan kondisi sekolah kita dan itu bisa kita jadikan sebagai sebuah master. Untuk tahun selanjutnya, bisa diubah atau diperkaya di bagian metode dan sumber belajar. Tentunya pengubahan dua hal tersebut harus diiringi dengan pengubahan langkah pembelajaran pula. Selamat berkarya, semoga sukses.
SEMANGAT!


READ MORE - KIAT MEMPERBAIKI RPP (RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN)

Rabu, 24 September 2014

RUJUKAN KATA

Dalam implementasi kurikulum 2013 mata pelajaran bahasa Indonesia, kita mengenal materi rujukan kata. Rujukan kata atau dikenal juga kata rujukan merupakan bagian dari fitur bahasa teks biografi. pada kesempatan ini, saya mencoba share tentang rujukan kata atau kata rujukan tersebut. Semoga informasi tentang rujukan kata ini dapat bermanfaat untuk kita semua.

Definisi Rujukan Kata
Adalah kata yang merujuk pada kata lain yang telah diungkapkan sebelumnya. Kata rujukan dibedakan menjadi beberapa yaitu:
1.      Rujukan benda atau hal          : ini, itu, tersebut.
2.      Rujukan tempat                       :di sini, di situ, di sana.
3.      Rujukan personil/orang atau yang diperlakukan seperti orang: dia, ia, mereka,beliau.
Contoh
Aku dibesarkan di Kota Tegal. Di kota itu aku dibesarkan oleh kedua orang tuaku dengan penuh kasih sayang dalam rumah sederhana. Di sana tinggal aku bersama beberapa 3 orang kakakku yang siap melindungi.  Meskipun berbeda ayah, mereka tetap memperlakukan aku selayaknya adik sendiri. Kerukunan terasa sekali dirasakan di rumah kami. Ini semua karena didikan ibuku. Beliau adalah orang yang penuh kasih dan sayang untuk kami anak-anaknya. Dari beliau kami belajar banyak hal seperti makna berbagi, hidup rukun, dan toleransi. Nilai tersebut sampai kini masih kami lakukan meski kami telah menjadi dewasa.
Rujukan kata yang terdapat pada paragraf di atas adalah:
Itu yang merujuk pada Tegal
Di sana yang merujuk pada rumah sederhana
Mereka yang merujuk pada kakak-kakakku
Beliau yang merujuk pada ibu

Tersebut yang merujuk pada berbagi, hidup rukun, dan toleransi
READ MORE - RUJUKAN KATA

Minggu, 03 Agustus 2014

LAPORAN PENGEMBANGAN DIRI

 Assalamu 'alaikum wr.wb.
kembali dengan saya di blog ini. Kali ini saya akan posting terkait dengan administrasi yang disiapkan untuk pengajuan penilaian angka kredit (PAK) dari unsur PKB sub pengembangan diri. Berbeda dari pengajuan PAK lama, unsur pengembangan diri yang dulu cukup dengan STTPL foto copy disertai dengan menunjukkan STTPL yang asli, kini untuk versi baru pengembangan diri harus disertai dengan surat tugas dan laporan pengembangan diri. Kalau surat tugas, kita tinggal minta pada staf administrasi di sekolah masing-masing. Jangan lupa setelah kita melakukan kegiatan pelatihan alias pengembangan diri kita simpan surat tugas tersebut dan segera buat laporan pengembangan dirinya. 

permasalahannya adalah bagaimana sistematika laporan pengembangan diri yang harus dibuat. untuk membantu teman-teman membuat laporan pengembangan diri tersebut, berikut ini saya mencoba membuat contoh  laporan pengembangan diri yang mudah-mudahan dapat dijadikan salah satu referensi. Semoga teman-teman guru bisa memanfaatkan contoh ini dengan lebih baik lagi. 

Selamat berkarya dan terus berjuang demi anak bangsa penerus perjuangan.



 LAPORAN PENGEMBANGAN DIRI



FARICHIN,S.Pd.










SMP NEGERI 2 BOJONG
Desa Danasari, Kecamatan Bojong, Kabupaten Tegal
2014




IDENTITAS GURU


1.
Nama Sekolah
:
SMP Negeri 2 Bojong
2.
Nama Guru
:
FARICHIN,S.Pd,
3.
NIP
:
19570814 199702 1 001
4.
Jabatan/Golongan Guru
:
Pembina/ Guru Madya
5.
Alamat Sekolah
  • Desa
  • Kabupaten
  • Provinsi
  • Telpon/Fax

:
:
:
:

Danasari
Tegal
Jawa Tengah
6.
Mengajar Mata Pelajaran
:
Bahasa Indonesia
7.
SK Pengangkatan

a.    Sebagai CPNS
  • Pejabat yang mengangkat
  • Nomor SK
  • Tanggal SK
b.    Pangkat Terakhir
  • Pejabat yang mengangkat
  • Nomor SK
  • Tanggal SK

:
:
:

:
:
:

Mendikbud RI
12421/A2/KP/1997
28 Januari 1997

Gubernur Jawa Tengah
823.4/00403
30 Maret 2007
8.
Alamat Rumah
  • Desa
  • Kabupaten
  • Provinsi
  • Telpon/Fax

:
:
:
:


Danasari
Tegal
Jawa Tengah
087830217029







LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN PENGEMBANGAN DIRI





Oleh:
FARICHIN,S.Pd.
NIP 19700129 199702 1 001







1 Juli 2014
Kepala Sekolah,                                                                      Koordinator PKB,




SUGIARTO,S.Pd.                                                                  NAMA
NIP 19570814 198601 1 002                                                  NIP

BAGIAN PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Penilaian Kinerja Guru (PKG) dan Penilaian Keprofesian Berkelanjutan (PKB) merupakan suatu kegiatan yang dilakukan untuk meningkatkan kinerja guru. dengan PKG dan PKB guru dituntut untuk melaksanakan pembelajaran dengan lebih baik. Hal ini disebabkan PKG dan PKB menjadi satu syarat bagi guru untuk meningkatkan jabatan kepegawaiannya.
PKG dan PKB mutlak diperlakukan mulai 1 Januari 2013 bagi guru yang ingin mengajukan kenaikan pangkat kepegawaian. Oleh karena itu, diperlukan suatu pelatihan bagi guru yang akan menjadi asesor di sekolahnya masing-masing. Pelatihan ini dirasa penting karena kesalahan penilaian PKG dan PKB akan mengakibatkan ketidakvalidan hasil PKG dan PKB.

B.     Tujuan
1.      Menyiapkan calon assesor PKG dan PKB di sekolah
2.      Mensosialisasikan kriteria PKG dan PKB pada guru di sekolah

BAGIAN ISI
C.     Kegiatan
Kegiatan Pertama
Nama kegiatan              :Pelatihan Penilaian Kinerja Guru dan Kepala Sekolah Tingkat Kabupaten Tegal Tahun 2012
Penyelenggara : Dinas Dikpora Kab.Tegal
Waktu pelaksanaan     : 9 s.d. 11 Oktober 2012
Tujuan Kegiatan           : 1. Sosialisasi PKG dan PKB
                                        2. Penjaringan calon assesor




Kegiatan Kedua
Nama kegiatan              :Pelatihan Assesor Penilaian Kinerja Guru dan Kepala Sekolah Tingkat Kabupaten Tegal Tahun 2013
Penyelenggara : Dinas Dikpora Kab.Tegal
Waktu pelaksanaan     : 22 s.d. 24 Desember  2013
Tujuan Kegiatan           : 1. Sosialisasi PKG dan PKB
                                        2. Penjaringan calon assesor


D.    Materi
Menurut Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun 2009, PK GURU adalah penilaian dari tiap butir kegiatan tugas utama guru dalam rangka pembinaan karir, kepangkatan, dan jabatannya. Pelaksanaan tugas utama guru tidak dapat dipisahkan dari kemampuan seorang guru dalam penguasaan pengetahuan, penerapan pengetahuan dan keterampilan, sebagai kompetensi yang dibutuhkan sesuai amanat Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16 Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru. Penguasaan kompetensi dan penerapan pengetahuan serta keterampilan guru, sangat menentukan tercapainya kualitas proses pembelajaran atau pembimbingan peserta didik, dan pelaksanaan tugas tambahan yang relevan bagi sekolah/madrasah, khususnya bagi guru dengan tugas tambahan tersebut. Sistem PK GURU adalah sistem penilaian yang dirancang untuk mengidentifikasi kemampuan guru dalam melaksanakan tugasnya melalui pengukuran penguasaan kompetensi yang ditunjukkan dalam unjuk kerjanya.
Secara umum, PK GURU memiliki 2 fungsi utama sebagai berikut.

a.       Untuk menilai kemampuan guru dalam menerapkan semua kompetensi dan keterampilan yang diperlukan pada proses pembelajaran, pembimbingan, atau pelaksanaan tugas tambahan yang relevan dengan fungsi sekolah/madrasah. Dengan demikian, profil kinerja guru sebagai gambaran kekuatan dan kelemahan guru akan teridentifikasi dan dimaknai sebagai analisis kebutuhan atau audit keterampilan untuk setiap guru, yang dapat dipergunakan sebagai basis untuk merencanakan PKB.

b.      Untuk menghitung angka kredit yang diperoleh guru atas kinerja pembelajaran, pembimbingan, atau pelaksanaan tugas tambahan yang relevan dengan fungsi sekolah/madrasah yang dilakukannya pada tahun tersebut. Kegiatan penilaian kinerja dilakukan setiap tahun sebagai bagian dari proses pengembangan karir dan promosi guru untuk kenaikan pangkat dan jabatan fungsionalnya.

Aspek yang Dinilai dalam PK GURU
Guru sebagai pendidik profesional mempunyai tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah. Selain tugas utamanya tersebut, guru juga dimungkinkan memiliki tugas-tugas lain yang relevan dengan fungsi sekolah/madrasah. Oleh karena itu, dalam penilaian kinerja guru beberapa subunsur yang perlu dinilai adalah sebagai berikut.

1.      Penilaian kinerja yang terkait dengan pelaksanaan proses pembelajaran bagi guru mata pelajaran atau guru kelas, meliputi kegiatan merencanakan dan melaksanakan pembelajaran, mengevaluasi dan menilai, menganalisis hasil penilaian, dan melaksanakan tindak lanjut hasil penilaian dalam menerapkan 4 (empat) domain kompetensi yang harus dimiliki oleh guru sesuai dengan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16 Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi
Akademik dan Kompetensi Guru. Pengelolaan pembelajaran tersebut mensyaratkan guru menguasai 24 (dua puluh empat) kompetensi yang dikelompokkan ke dalam kompetensi pedagogik, kepribadian, sosial, dan profesional. Untuk mempermudah penilaian dalam PK GURU, 24 (dua puluh empat) kompetensi tersebut dirangkum menjadi 14 (empat belas) kompetensi sebagaimana dipublikasikan oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP). Rincian jumlah kompetensi tersebut diuraikan dalam Tabel 1.

2.      Penilaian kinerja dalam melaksanakan proses pembimbingan bagi guru Bimbingan Konseling (BK)/Konselor meliputi kegiatan merencanakan dan melaksanakan pembimbingan, mengevaluasi dan menilai hasil bimbingan, menganalisis hasil evaluasi pembimbingan, dan melaksanakan tindak lanjut hasil pembimbingan. Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 27 Tahun 2008 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Konselor terdapat 4 (empat) ranah kompetensi yang harus dimiliki oleh guru BK/Konselor. Penilaian kinerja guru BK/konselor mengacu pada 4 domain kompetensi tersebut yang mencakup 17 (tujuh belas) kompetensi


3.      Kinerja yang terkait dengan pelaksanaan tugas tambahan yang relevan dengan fungsi sekolah/madrasah. Pelaksanaan tugas tambahan ini dikelompokkan menjadi 2, yaitu tugas tambahan yang mengurangi jam mengajar tatap muka dan yang tidak mengurangi jam mengajar tatap muka. Tugas tambahan yang mengurangi jam mengajar tatap muka meliputi: (1) menjadi kepala sekolah/madrasah per tahun; (2) menjadi wakil kepala sekolah/madrasah per tahun; (3) menjadi ketua program keahlian/program studi atau yang sejenisnya; (4) menjadi kepala perpustakaan; atau (5) menjadi kepala laboratorium, bengkel, unit produksi, atau yang sejenisnya. Tugas tambahan yang tidak mengurangi jam mengajar tatap muka dikelompokkan menjadi 2 juga, yaitu tugas tambahan minimal satu tahun (misalnya menjadi wali kelas, guru pembimbing program induksi, dan sejenisnya) dan tugas tambahan kurang dari satu tahun (misalnya menjadi pengawas penilaian dan evaluasi pembelajaran, penyusunan kurikulum, dan sejenisnya).

E.     Tindak lanjut

1.      Sosialisasi PKG dan PKB pada guru di sekolah
2.      Praktik penilaian PKG di sekolah
3.      Membuat laporan PKG di sekolah
F.      Dampak
1.      Munculnya kesadaran pada guru untuk meningkatkan kinerja.
2.      Memotivasi guru untuk memperbaiki kelemahan praktik pembelajaran yang dilakukan.

Guru peserta pelatihan

FARICHIN,S.Pd.
NIP.19700129 199702 1 001


READ MORE - LAPORAN PENGEMBANGAN DIRI