Oleh : Farichin
Daftar pustaka adalah daftar bacaan yang dijadikan referensi selama proses penelitian berlangsung. Semua referensi tersebut harus dicantumkan dalam daftar pustaka penelitian kita. Namun demikian, ada beberapa referensi yang tidak perlu dimasukkan ke dalam daftar pustaka. Referensi tersebut adalah:
1. Kamus
2. Penelitian yang relevan yang dimasukkan dalam subbab penelitian relevan yang ada di bab II
3. Slide presentasi
Lalu bagaimanakah urutan penulisan daftar pustaka? Ada beberapa pendapat tentang sistematika penulisan daftar pustaka. Namun, di sini akan kami satu yang biasa dipakai di sekolah. Sistematika tersebut adalah:
Nama penulis.tahun terbit. Judul Buku. Kota terbit:nama penerbit.
Untuk lebih jelasnya, marilah kita ikuti cara penulisan setiap bagian tersebut.
NAMA PENULIS
Beberapa aturan penulisan nama pengarang atau penulis
1. Apabila nama penulis terdiri dari dua atau lebih bagian nama, bagian nama paling belakang dipindah ke bagian depan kemudian diikuti tanda koma.
Contoh:
Dewi Lestari ditulis menjadi Lestari, Dewi
Ali Akbar Navis ditulis menjadi Navis, Ali Akbar
2. Apabila pengarang terdiri dari dua atau tiga orang, yang penulisan namanya dibalik hanya pengarang utama. Pengarang utama biasanya diletakkan di bagian awal dari deretan nama pengarang.
Contoh:
Atikah Anindyarini, Yuwono, dan Suhartono ditulis menjadi Anindyarini,Atikah; Yuwono, dan Suhartono.
3. Apabila penulis terdiri dari empat orang atau lebih, yang ditulis sebagai nama pengarang adalah penulis utamanya dengan disertai singkatan DKK (dan kawan-kawan). Penulisan nama diberlakukan seperti penulis tunggal.
4. Apabila tidak ada penulis, yang ditulis sebagai nama penulis adalah editornya dan diberlakukan seperti nama penulis.
5. Apabila penulis berupa nama lembaga, maka yang ditulis adalah nama lembaga tersebut tanpa diubah susunan katanya.
TAHUN TERBIT
1. Tahun terbit dapat dilihat di bagian informasi buku.(informasi buku dapat dilihat setelah lembar judul)
2. Apabila tahun terbit tidak ditemukan di bagian informasi buku, bisa melihat pada kata pengantar yang ada dalam buku tersebut.
JUDUL BUKU
1. Judul buku ditulis dengan huruf miring. Apabila ditulis tangan atau mesin ketik manual, garis miring diganti dengan garis bawah.
2. Setiap awal bagian judul buku diawali huruf kapital kecuali kata tugas (konjungsi dan preposisi)
Contoh
Langkah Mudah Menulis PTK untuk Pemula
Anak Perawan di Sarang Penyamun
3. Apabila kata tugas berada di awal judul, kata tugas tersebut tetap harus diawali kapital.
Contoh:
Di Bawah Lindungan Kabah
4. Apabila judul memiliki anak judul, antara judul dan anak judul dipisahkan tanda titik dua (:)
5. Apabila berupa artikel dari surat kabar, koran, jurnal, judul artikel ditulis dalam tanda petik dua sedangkan nama majalah, koran, atau jurnal sebagai judul buku.
Contoh:
“Menyikapi Ujian Nasional” Radar.
KOTA TERBIT
Kota terbit dan nama penerbit dapat dilihat di bagian informasi buku.
Di samping referensi dari bahan cetakan, referensi juga dapat diperoleh dari internet. Untuk referensi dari internet, biasanya menggunakan sistematika sebagai berikut:
Nama penulis.tanggal posting.judul artikel.alamat web.tanggal download.
CARA PENYUSUNAN DAFTAR PUSTAKA
1. Daftar pustaka disusun secara alfabetis setelah nama pengarang dibalik sususnannya sesuai aturan yang berlaku.
2. Apabila ada nama pengarang yang sama dengan beberapa judul buku yang dijadikan referensi, urutkan dengan berdasarkan tahun terbit.
3. Penulisan daftar pustaka dimulai dari pinggir baris kiri, baris kedua dan seterusnya dalam satu daftar masuk sekitar delapan karakter.
Contoh:
Anindyarini,Atikah; Yuwono, dan Suhartanto. 2008. Bahasa Indonesia untuk SMP/MTs. Kelas IX. Jakarta: Pusat Perbukuan Depdiknas.
Selamat Berkarya!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar