Malam Qodar merupakan bentuk rahman dan rakhimnya Alloh Azza wa Jalla kepada kita umat nabi Muhammad SAW. di salah satu malam di bulan Ramadhan tersebut, Alloh memberikan ekstra kasih sayangnya dengan menjadikan malam tersebut lebih bagus, lebih mulia, lebih istimewa daripada malam-malam yang lain. Dalam surat al Qodr dikatakan bahwa malam itu lebih mulia seribu kali lipat daripada malam yang bukan Qodr. Kemuliaan malam tersebut dimulai dari tenggelam matahari sampai terbit fajar?
Lalu apa hubungannya dengan malam Qodar tersebut? Alloh memberikan umat nabi Muhammad SAW tidak lama. Rata-rata berkisar 60 sampai dengan 80 tahun. Bayangkan, dengan usia sesingkat itu, umat nabi Muhammad harus bersaing dengan umat nabi-nabi sebelumnya yang usuianya lebih panjang, bahkan ada yang mencapai ratusan atau ribuan tahun. Sementara, kehidupan akhirat yang kekal itu akan ditentukan dari beratnya timbangan amal manusia tersebut. Jika amal kebaikan lebih berat maka Alloh menjanjikan Jannah. Namun jika amalan keburukan yang lebih banyak maka Annarlah tempat yang layak untuk kita.
Nah, dengan malam Qodar tersebut, Alloh memberikan kelipatgandaan amal bagi yang malam itu dia beribadah dengan dinilai ibadahnya lebih baik daripada ibadah seribu bulan atau setara 83,3 tahun. Bayangkan jika setiap tahun di bulan Ramadhan kita mendapati malam Qodar dengan memperbanyak dzikir, sholat, sedekah, tadarus, atau lainnya maka nilai amal kita akan diangkat derajatnya lebih baik daripada ibadah yang sama selama seribu bulan. Subhanallah.
Lalu bagaimana cara kita menyikapi dan menyiasati agar kita menjumpai malam Qodar di bulan puasa ini. Ada beberapa pendapat terkait dengan malam Qodar. Ada yang mengatakan malam Qodar akan tiba di satu hari di bulan Ramadhan secara rahasia. tidak ada tanda ataupun yang lainnya. Sementara yang lain mengatakan bahwa malam Qodar akan jatuh pada sepuluh hari terakhir di bulan Ramadhan. Di samping itu, ada juga yang mengatakan bahwa malam Qodar akan jatuh di tanggal ganjil pada sepuluh hari yang terakhir.
Karena ada beberapa pendapat yang berbeda, maka kita jangan sampai gagal memanfaatkan malam tersebut hanya dengan tidur-tidur saja. Untuk itu perlu sikap yang arif. Sikap yang mungkin dapat kita ambil adalah
1. tetap, hidupkan malam selama bulan Ramadhan dengan memperbanyak ibadah. Jangan lupakan sempatkan tahajut dan witir (paling tidak) sebelum sahur.
2. Tingkatkan intensitas ibadah kita di sepuluh hari terakhir tanpa melihat tanggal ganjil atau tidak. Kalau memungkinkan lakukan itikah di masjid. Kalau kita berpikir hanya yang ganjil, kita bisa terlewat karena puasa tahun ini ada dua versi. Versi hisab yang jatuh pada hari Jumat dan versi Rukyah yang jatuh pada hari Sabtu sebagai awal puasanya. Tentunya perbedaan versi tersebut juga akan berpengaruh terhadap hitungan ganjil dan genapnya.
Ok. Srmoga kita mendapatkan malam Qodar dengan memperbanyak ibadah. Selamat berpuasa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar