Nah, ketemu lagi yah, pada pembahasan makalah calon kepala sekolah. Pada bagian 2 ini makalah akan membahas permasalahan makalah (Bab Pendahuluan) yang kedua dan ketiga. Mudah-mudahan bagian ini akan menjadikan lebih utuh makalah calon kepala sekolah. Nanti kalau Bapak/Ibu sudah menjadi kepala sekolah, jangan lupa saya yah..... wkwkwk...
A.
Implementasi ketrampilan
mempengaruhi, menggerakan, mengembangkan, dan memberdayakan yang telah
dilakukan
Dalam pelaksanaan
keterampilan-keterampilan yang seharusnya dimiliki seorang kepala sekolah,
penulis melakukan analisis SWOT (Strength Weaknes, Opportunity, and Treath)
untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan serta peluang dan ancaman yang terdapat
pada diri penulis. Analisis SWOT ini didasarkan pada kerja nyata yang telah
penulis lakukan selama menjadi guru, pembantu kepala sekolah, dan atau wakil
kepala sekolah. Dengan analisis SWOT ini akan telihat gambaran jelas tentang
kekuatan dan kelemahan serta peluang dan ancaman yang mungkin dihadapi.
Kekuatan dan Peluang
1.
Pemahaman Visi dan misi sekolah yang utuh
Visi
didefinisikan sebagai suatu pandangan yang merupakan kristalisai dan intisari
dari suatu kemampuan (competence), kebolehan (ability), dan
kebiasaan (self efficacy), dalam melihat, menganalisis dan
menafsirkan. Warga sekolah penting
untuk memiliki dan memahami visi yang utuh agar dapat membawa sekolahnya ke
arah kemajuan dan kemandirian. Visi sekolah seharusnya dinyatakan dalam kata
kerja dengan jelas dan tidak muluk-muluk, tetapi bisa dimengerti dan
dilaksanakan oleh semua pihak, bukan hanya rumusan yang hampa makna. Sementara misi merupakan operasional yang harus dilakukan dalam mencapai
visi yang ada. Dalam penyusunan visi dan misi sekolah, penulis berperan secara
aktif sehingga lebih menghayati visi dan misi yang ada.
2.
Tanggung Jawab
Tanggung
jawab merupakan beban yang dipikul dan melekat pada seorang kepala sekolah.
Segala tindakan yang dilakukan oleh semua staf sekolah merupakan tanggung jawab
kepala sekolah. Tanggung jawab juga berkaitan dengan resiko yang dihadapi oleh
seorang pemimpin. Dalam kaitannya dengan
tanggung jawab, penulis telah berusaha untuk melaporkan semua pekerjaan yang
dilakukan pada atasan baik pada tingkat sekolah maupun tingkatan di atasnya.
Laporan dibuat dalam suatu format yang memuat kondisi nyata kegiatan yang telah
dilakukan. Laporan secara lisan juga disampaikan pada guru dan staf pada saat
pelaksanaan pembinaan sekolah.
3.
Keteladanan
Keteladanan
merupakan dimensi yang tidak kalah pentingnya dalam kepemimpinan kepala
sekolalh. Tindakan warga sekolah terutama kepala sekolah dan jajaran pembantunya yang selalu
menjadi contoh yang baik bagi bawahannya akan menjadi salah satu modal utama
bagi terlaksananya manajemen sekolah yang efektif. Perilaku keteladanan kepala
sekolah dapat ditunjukkan pula dengan selalu menghargai bawahan. Keteladanan yang telah penulis lakukan selama penulis menjadi guru,
pembantu kepala sekolah, dan wakil kepala sekolah adalah telah diusahakannya
peningkatan kompetensi dan prestasi. Salah satunya adalah menjadi guru pemandu
mata pelajaran bahasa Indonesia pada tingkat kabupaten Tegal; menjadi juara
pertama pada pemilihan guru berprestasi tingkat Kabupaten Tegal; menjadi
pengurus forum musyawarah guru mata pelajaran (MGMP) mata pelajaran bahasa
Indonesia. Di samping itu beberapa keteladanan lain yang penulis lakukan di
sekolah adalah berangkat dan melaksanakan tugas tepat waktu, melaksanakan tugas
dengan tanggung jawab,
4.
Memberdayakan Staf
Tiga hal
sederhana untuk memberdayakan staf dan menciptakan keamanan dalam diri staf ,
yaitu: a) apresiasi (apreciation); b) pendekatan (approach);
dan c) perhatian (attention). Penulis telah berusaha memberikan pandangan
yang didasarkan pada kondisi nyata terkait dengan pemberdayaan staf sesuai
dengan kebutuhan dan urgenitas yang ada di sekolah. Dengan demikian, staf telah
terbagi dalam tugas utama dan tugas sampingan agar tidak terdapat penumpukan
personil pada satu bidang pekerjaan administrasi.
5.
Mendengarkan Orang Lain (Listening)
Menjadi
pendengar yang baik merupakan salah satu syarat bagi seorang untuk bisa
memiliki pengaruh terhadap guru, dan warga sekolah lainnya. Bagi kepala
sekolah, mendengar bukan hanya merupakan perilaku sopan dan memberikan nilai
berharga bagi si pendengar, tetapi bisa mendapatkan banyak hal. Dengan mendengar, kita dapat memperoleh manfaat yaitu: a) membangun kepercayaan orang lain terhadap kita; b) kredibilitas diri semakin kuat; c) dukungan orang lain
terhadap kita; d) mempermudah terlaksananya program; e) informasi tentang kekuatan dan kelemahan orang lain dapat diterima lebih cepat; dan f)
pertukaran.
6.
Memberikan Layanan Prima
Memberi
layanan prima merupakan tujuan utama dan modal untuk menarik minat peserta
didik dan calon peserta didik. Layanan juga seharusnya bersifat utuh atau tidak
setengah-setengah agar peserta didik sebagai pihak yang dilayani merasa
puas (consumer satisfaction), yang akan meningkatkan kepercayaan
terhadap sekolah.
7.
Mengembangkan Orang
Pemimpin
seperti kepala sekolah seharusnya bersikap jeli melihat potensi bawahannya agar
dapat dikembangkan bagi kepentingan sekolah. Upaya-upaya yang dapat dilakukan
oleh kepala sekolah dalam mengembangkan bawahan antara lain dengan member
tugas-tugas yang cocok dan cukup menantang, serta memberi penghargaan pada
bawahan yang berprestasi dalam pekerjaannya.
8.
Memberdayakan Sekolah
Bentuk
pemberdayaan yang dapat dilakukan adalah dengan kerjasama. Kepala sekolah yang
akan menumbuhkan budaya pemberdayaan di sekolah perlu dua hal, yaitu memupuk
kepercayaan dan keterbukaan.
9.
Fokus pada Peserta Didik
Proses
belajar (learning process) menjadi perhatian utama kepala
sekolah dan segala fasilitas yang ada diarahkan pada kegiatan belajar peserta
didik, karena melalui proses belajar yang optimal paling tidak peserta didik
sudah dapat diberi layanan prima.. Perhatian pada peserta didik juga termasuk
bagaimana memperhatikan motivasi belajar peserta didik.
10.
Manajemen yang Mengutamakan Praktik
Seorang
kepala sekolah diharapkan pandai berteori dan mempraktikkan gagasan tersebut
dalam tindakan nyata. Daalm hal ini, kepala sekolah diharapkan mampu bertindak
sesuai dengan situasi dan kondisi guru, tenaga kependidiksn, dan warga sekolah
lainnya.
Kelemahan dan Ancaman
Selain kekuatan dan peluang yang ada, penulis
juga mengalami kelemahan dan ancaman. Kelemahan dan ancaman yang ada di
anataranya adalah:
1.
Pengetahuan
yang kurang lengkap terhadap pendidikan dan perkembangannya.
Pengetahuan akan teori
pendidikan terus berkembang. Oleh karena itu, pendidik yang baik harus terus
mengupdate pengetahuan tersebut agar
bisa diaplikasikan dalam pelaksanaan tugasnya. Semakin kaya pengetahuan tentang
pendidikan, akan semakin meningkat potensi dirinya yang pada akhirnya akan
meningkatkan kompetensinya sebagai pendidik. Namun, perkembangan ilmu
pengetahuan terkait dengan pendidikan tidak dapat terupdate dengan baik.
2.
Tidak
tersalurkannya ide
Program yang baik tidak akan
menjadi baik kalau hanya sebatas program. Suatu program memerlukan implementasi
nyata. Namun, dalam lingkup pendidikan di sekolah tidak semua ide, terutama
dari bawahan, dapat tersalurkan dengan baik. Semua terkait dengan kebijakan
kepala sekolah.
3.
Administrasi
keuangan yang belum sepenuhnya dikuasai
Pada umumnya, permasalahan
keuangan di sekolah menjadi konsumsi terbatas oleh kepala sekolah dan
bendahara. Transparansi keuangan di sekolah merupakan sesuatu yang seharusnya
dilakukan tetapi terkait dengan administrasi keuangan secara umum eksklusif
menjadi wilayah bendahara dan kepala sekolah. Oleh karena itu, kepala sekolah yang
baik harus memahami betul tentang administrasi keuangan agar segala aktivitas
terkait dengan keuangan dapat dipertanggungjawabkan dengan baik.
B.
Rencana tindakan yang yang
akan dilaksanakan
Berdasarkan analisis SWOT terhadap kekuatan dan
kelemahan diri, maka akan disusun suatu rencana atau program. Program tersebut
akan mengoptimalkan kekuatan dan peluang yang ada menjadi lebih baik dan
mengupayakan mengeliminasi kelemahan dan ancaman sedemikian rupa agar menjadi
kekuatan. Beberapa rencana yang bisa dilakukan adalah:
Bidang
Pengembangan sekolah
Meningkatkan potensi sekolah melalui beberapa program seperti:
a.
Memfasilitasi
pendidik dan tenaga kependidikan yang ingin meningkatkan kualifikasi pendidikan
dengan subsidi. Besaran subsidi disesuaikan dengan anggaran yang ada dengan
perimbangan yang logis.
b.
Pembinaan
rutin setiap hari sabtu. Dalam pembinaan dilakukan pemaparan hasil pantauan
kinerja pendidik dan tenaga kependidikan. Di samping itu, dipaparkan pula
kendala yang dihadapi oleh pendidik dan tenaga kependidikan dalam melaksanakan
tugasnya untuk kemudian dicarikan solusi secara bersama.
c.
Pelatihan
pengembangan diri melalui penelitian tindakan kelas dengan dipantau langsung
oleh kepala sekolah. Hasil akhir dari kegiatan ini adalah terselesaikannya
laporan hasil penelitian tindakan kelas. Pelatihan dipandu oleh guru yang
dinilai mampu sebagai sumber daya utama dan pelatih dari luar apabila dinilai
perlu dan mendesak.
d.
Pelatihan
penguasaan komputer sebagai basis media pembelajaran. pelatihan ini dirasa perlu
karena masih belum termanfaatkannya media pembelajaran berbasis komputer oleh
guru karena ketidakmampuan mengoperasikannya. Di samping itu, diperlukan pula
penambahan media pembelajaran melalui proyek pembuatan media pembelajaran yang
berbasis komputer. Pelatihan dipandu oleh guru yang dinilai mampu sebagai
sumber daya utama dan pelatih dari luar apabila dinilai perlu dan mendesak.
e.
Pelatihan
pembuatan diktat dan Lembar Kerja Siswa. Pelatihan ini diharapkan akan
membuahkan satu produk diktat atau LKS pada setiap akhir semester. Diktat dan
LKS tersebut akan digunakan pada tahun pelajaran selanjutnya sebagai pegangan
utama. Pelatihan dipandu oleh guru yang dinilai mampu sebagai sumber daya utama
dan pelatih dari luar apabila dinilai perlu dan mendesak.
Bidang
Hubungan Kemasyarakatan
Beberapa kegiatan terkait dengan bidang hubungan
masyarakat dalam upaya mempengaruhi, menggerakkan, memberdayakan, dan
mengembangkan sumber daya yang ada adalah:
a.
Meningkatkan
peran serta komite sekolah dalam penyusunan program sekolah.
b.
Analisis
kebutuhan stakeholder melalui penjaringan harapan masyarakat terhadap
kompetensi lulusan. Kegiatan ini dilakukan dengan penyebaran angket kebutuhan
yang disebar pada orang tua siswa, tokoh masyarakat, alumni yang dilakukan
secara random.
c.
Penyediaan
pusat layanan masyarakat yang melayani warga masyarakat yang ingin mengakses
informasi terkait dengan sekolah. Pusat layanan ini dibuat dalam dua bentuk
yaitu on line via media internet dan
kunjungan langsung. Untuk itu diperlukan web sekolah.
Bidang Administrasi
a.
Mengusahakan
Open administrasi dalam operasional sekolah yang dapat diakses melalui web
sekolah atau pada pusat layanan yang tersedia.
b.
Terselesaikannya
semua program yang akan dilaksanakan pada satu pelajaran pada awal tahun
pelajaran. Dengan demikian pelaksanaan program akan lebih terarah dan
terkendali. Di samping itu, akan terhindar pula dari program fiktif yang hanya
bersifat administratif.
Bidang Peningkatan Prestasi
Beberapa kegiatan yang akan digunakan untuk meningkatkan prestasi sekolah
adalah:
a.
Pembentukan
dan pembinaan tim lomba untuk kesenian, mata pelajaran, olah raga dan lainnya
pada awal tahun pelajaran. Tim dipilih sebanyak minimal tiga kelompok untuk
kemudian dilakukan pembinaan secara intensif. Bahan pembinaan difokuskan pada
materi yang secara umum menjadi materi lomba. Siswa terbaik akan mewakili
sekolah saat pelaksanaan lomba.
b.
Mendorong
dan menfasilitasi pendidik dan tenaga kependidikan untuk berperan serta dalam
ajng kompetisi baik pada tingkat lokal, regional, maupun nasional.
mks....mga manfaat
BalasHapusTERIMA KASIH .................. MAKALAHNYA .........
BalasHapusTERIMA KASIH........ CONTOH MAKALAHNYA... SEMOGA MEMPERMUDAH JALANKU UNTUK MENJADI KS........MATURSUWUN
BalasHapusTerimakasih....sangat bermanfaat
BalasHapusterima kasih, menarik sekali makalahnya :-)
BalasHapusTerimakasih Referensi nya...
BalasHapusAssalamualaikum.ijin share.kanh makasih
BalasHapus