Jumat, 26 Juli 2013

Bab 2 – Dari Mekanika ke Tanggung Jawab Sosial (Buku Edwin B.Fillopo-Manajemen Personalia)



Oleh: Farichin

Pendekatan dalam manajemen Personalia
1.      Pendekatan Mekanis
Manajemen di Amerika telah unggul dalam pelaksanaan Industri secara mekanik dan elektronik sehingga manusia diperlakukan sama dengan suku cadang sebuah produksi yang dapat diganti atau dibuang. Ini menjadi dasar munculnya pendekatan mekanis atau pendekatan barang dagangan (comodity approach) yang menganggap buruh atau pekerja seperti modal usaha yang dapat diperoleh semurah mungkin dan dipergunakan sepenuh mungkin. Pendekatan ini memunculkan permasalahan seperti permasalahan personalia. Beberapa permasalahan tersebut adalah:
1.      Pengangguran teknologis
adalah kehilangan pekerjaan karena pengembangan mesin atau teknik kerja baru. Permasalahan yang muncul dari kondisi ini adalah memperlambat kerja dan mengulur-ulur penggunaan peralatan yang padat kerja. Solusi yang dikemukakan (diusulkan oleh Procter dan gamble) adalah pembagian keuntungan usaha kepada karyawan, jaminan pengangguran, dan  jaminan upah tahunan bagi karyawan yang telah memenuhi syarat.
2.      Keterjaminan
Ketidakterjaminan karyawan memicu beberapaa hal seperti pembentukan serikat pekerja yang dapat menjamin keterjaminan ekonomi pekerja. Dari pemerintah mengharuskan pengakuan terhadap serikat pekerja tersebut untuk melindungi kepentingan karyawan.
3.      Organisasi buruh
Organisasi buruh berbentuk serikat pekerja berjalan sangat berlahan karena beberapa faktor seperti:
a.       Depresi ekonomi periodik yang muncul karena pekerja pekerja meninggalkan serikat buruh demi mencari pekerjaan lain.
b.      Imigrasi yang mengakibatkan persaingan buruh yang mau dibayar dengan upah lebih kecil daripada anggota serikat pekerja.
c.       Daerah garis depan (frontier)
d.      Sikap masyarakat yang bertentangan dengan pandangan serikat pekerja.
e.       Sikap badan pemerintah yang juga bertentangan dengan serikat pekerja
f.       Penyimpangan penggunaan tenaga dan dana serikat pekerja untuk pembaharu politik bukan terkait dengan bisnis.
g.      Perlawanan dari pihak manajemen untuk melawan gerakan serikat pekerja.
Namun demikian, pertentangan di atas justru semakin meningkatkan jumlah anggota serikat pekerja yang ada.
4.      Kebanggaan dalam bekerja
Struktur organisasi yang dirancang secara ketat dan sistem kerja yang direncanakan dengan tepat mengurangi kebebasan anggota organisasi pekerja karena pengalihan pekerjaan kepada mesin. Menurut Chris Argyris kondisi seperti ini hanya menuntut kepatuhan, kepasifan, penyerahan diri, dan perspektif jangka pendek. Hal ini menimbulkan kegagalan psikologis dengan hilangnya kebanggaan pribadi atas prestasi yang dicapai.
                       
2.      Paternalisme
Adalah konsep bahwa manajemen harus mengambil sikap sebagai seorang ayah dan protektif terhadap karyawan. pendekatan ini muncul tahun 1920 dengan manajemen personalia sebagai kajian yang menarik. Pada dekade ini dikembangkan program personalia yang sangat rinci dan menekankan kegiatan pada perbekalan perusahaan, perumahan karyawan, fasilitas rekreasi, pendekatan ini untuk sementara berhasil menekan perkembangan serikat buruh namun gagal membeli kesetiaan dan terima kasih karyawan karena pekerja merasa bukan anak-anak lagi.
Dua ciri pendekatan paternalisitik yaitu 1). Motif laba tidak boleh menonjol dalam keputusan manajemen 2). Keputusan terkait dengan jasa yang diberikan serta bagaimana cara memberikannya berada di tangan manajemen.
Pada zaman paternalistik ini muncul suatu aliran yang didasarkan pada eksperimen  yang panjang dan mendalam tahun 1924 di perusahaan  Hawthorne Electrik Company. Pendekatan ini dikenal dengan human relation dan juga Behavioral.  Aliran ini menganggap moral karyawan dipandang sebagai cara yang pasti untuk meningkatkan produktivitas.
                       
3.      Pendekatan Sistem Sosial
                       Adalah oraganisasi atau perusaan dipandang sebagai sistem pusat yang komplek  dan     beroperasi dalam lingkungan yang komplek pula. 


Salah satu subsistem yang dianggap penting adalah personalia. Walaupun berada di bagian dalam, manajer menyadari bahwa mereka tidak bisa memiliki kendali penuh terhadap bakat dan sikap karyawan.  Untuk itu diperlukan strategi terbuka berupa penyesuaian, perundingan, himbauan, dan kompromi. Dengan demikian akan munjadi sub-sub sistem yang informal yang akan memperkuat sistem pusat.
         Pertimbangan atas peran para anggota sistem di atas memunculkan aliran kontjensi atau situasional. Pada aliran ini dilakukan tindakn jika sistem luar memiliki kekuatan, sistem pusat akan menyesuaikakan diri dan menampung  kekuatan tersebut. Namun jika sistem luar kurang kuat, sistem pusat akan menutup diri dan beroperasi dengan efisjensi rasional.

Peran sosial Perusahaan
Masyarakat berharap perusahaan memiliki kewajiban membantu masyarakat meskipun harus mengurangi keuntungan perusahaan. Oleh karena itu, eksekutif harus mempertimbngan tuntutan masyarakat karena semua keputusan yang diambil eksekutif akan memiliki pengarus sebab akibat terhadap kondisi sosial.

Dasar-dasar tanggung jawab sosial dilandasi oleh pemikiran berikut ini
1)      Maksimisasi keuntungan jangka panjang dan tanggung jawab sosial pada dasarnya merupakan konsep yang serupa.
2)      Perubahan etika manajer sesuai dengan perubahan norma masyarakat.
3)      Perusahaan akan merumuskan daftar tujuan sesuai dengan skala prioritas dengan memasukkan nilai sosial nonekonomis.
4)      Perusahaan bertanggung jawab secara sosial sampai pada tingkat adanya ancaman pada lingkungan yang bersangkutan.
                        Makin panjang jangka waktu dan proyeksi bisnis dalam kaitan sosial, makin besar perusahaan memiliki tempat untuk berkembang lebih baik. Hal ini dibuktikan dengan perusahaan yang aktif dalam kegiatan sosial cenderung semakin menguntungkan. Menurut pandangan sosiolog, perkembangan tanggung jawab sosial diakibatkan dampak perubahan nilai budaya para manajer perusahaan.
                        Namun, untuk mengantisipasi ancaman yang mungkin  muncul di kemudian hari, para manjer malakukan penilian untuk mengurangi kekuatan yang mengancam dengan melakukan tindakan sebagai berikut:
Ø  Menimbun hasil produksi untuk untuk mengurangi pengaruh terhadap pemogokan serikat pekerja.
Ø  Mempengaruhi pejabat pemerintah dan menguapayakan personil perusahaan untuk menjadi anggota panitia pemerintah.
Ø  Pemasangan iklan untuk mempengaruhi konsumen.
Ø  Mengangkat beberapa golongan minoritas untuk menjadi anggota dewan komisaris.
Ø  Mengembangkan berbagai macam sumber persediaan bahan untuk mengurangi pengaruh fluktuasi produk tertentu.
Ø  Menahan laba untuk mengurangi kekuatan lembaga keuangan.
Ø  Meminta wakil pemegang saham untuk mengendalikan pemilihan dewan komisaris.
         Kewajiban manajer personalia
Ø  Menjamin harapan terkait mutu kehidupan pekerja terpenuhi.
Ø  Menjamin organisasi mematuhi undang-undang dan peraturan yang berlaku yang mempengaruhi  karyawan.
Ø  Berpartisipasi dalam perancangan dan pelaksanaan audit sosial secara periodik.
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar