Oleh: Farichin
Pendekatan dalam manajemen Personalia
1. Pendekatan
Mekanis
Manajemen di Amerika telah unggul dalam pelaksanaan
Industri secara mekanik dan elektronik sehingga manusia diperlakukan sama
dengan suku cadang sebuah produksi yang dapat diganti atau dibuang. Ini menjadi
dasar munculnya pendekatan mekanis atau pendekatan barang dagangan (comodity
approach) yang menganggap buruh atau pekerja seperti modal usaha yang dapat
diperoleh semurah mungkin dan dipergunakan sepenuh mungkin. Pendekatan ini
memunculkan permasalahan seperti permasalahan personalia. Beberapa permasalahan
tersebut adalah:
1. Pengangguran
teknologis
adalah kehilangan pekerjaan karena pengembangan
mesin atau teknik kerja baru. Permasalahan yang muncul dari kondisi ini adalah
memperlambat kerja dan mengulur-ulur penggunaan peralatan yang padat kerja.
Solusi yang dikemukakan (diusulkan oleh Procter dan gamble) adalah pembagian
keuntungan usaha kepada karyawan, jaminan pengangguran, dan jaminan upah tahunan bagi karyawan yang telah
memenuhi syarat.
2. Keterjaminan
Ketidakterjaminan
karyawan memicu beberapaa hal seperti pembentukan serikat pekerja yang dapat
menjamin keterjaminan ekonomi pekerja. Dari pemerintah mengharuskan pengakuan
terhadap serikat pekerja tersebut untuk melindungi kepentingan karyawan.
3. Organisasi
buruh
Organisasi
buruh berbentuk serikat pekerja berjalan sangat berlahan karena beberapa faktor
seperti:
a. Depresi
ekonomi periodik yang muncul karena pekerja pekerja meninggalkan serikat buruh
demi mencari pekerjaan lain.
b. Imigrasi
yang mengakibatkan persaingan buruh yang mau dibayar dengan upah lebih kecil
daripada anggota serikat pekerja.
c. Daerah
garis depan (frontier)
d. Sikap
masyarakat yang bertentangan dengan pandangan serikat pekerja.
e. Sikap
badan pemerintah yang juga bertentangan dengan serikat pekerja
f. Penyimpangan
penggunaan tenaga dan dana serikat pekerja untuk pembaharu politik bukan
terkait dengan bisnis.
g. Perlawanan
dari pihak manajemen untuk melawan gerakan serikat pekerja.
Namun demikian, pertentangan di atas
justru semakin meningkatkan jumlah anggota serikat pekerja yang ada.
4. Kebanggaan
dalam bekerja
Struktur
organisasi yang dirancang secara ketat dan sistem kerja yang direncanakan
dengan tepat mengurangi kebebasan anggota organisasi pekerja karena pengalihan
pekerjaan kepada mesin. Menurut Chris Argyris kondisi seperti ini hanya
menuntut kepatuhan, kepasifan, penyerahan diri, dan perspektif jangka pendek.
Hal ini menimbulkan kegagalan psikologis dengan hilangnya kebanggaan pribadi
atas prestasi yang dicapai.
2. Paternalisme
Adalah konsep bahwa
manajemen harus mengambil sikap sebagai seorang ayah dan protektif terhadap
karyawan. pendekatan ini muncul tahun 1920 dengan manajemen personalia sebagai
kajian yang menarik. Pada dekade ini dikembangkan program personalia yang
sangat rinci dan menekankan kegiatan pada perbekalan perusahaan, perumahan
karyawan, fasilitas rekreasi, pendekatan ini untuk sementara berhasil menekan
perkembangan serikat buruh namun gagal membeli kesetiaan dan terima kasih
karyawan karena pekerja merasa bukan anak-anak lagi.
Dua ciri pendekatan
paternalisitik yaitu 1). Motif laba tidak boleh menonjol dalam keputusan manajemen
2). Keputusan terkait dengan jasa yang diberikan serta bagaimana cara
memberikannya berada di tangan manajemen.
Pada zaman
paternalistik ini muncul suatu aliran yang didasarkan pada eksperimen yang panjang dan mendalam tahun 1924 di
perusahaan Hawthorne Electrik Company.
Pendekatan ini dikenal dengan human relation dan juga Behavioral. Aliran ini menganggap moral karyawan
dipandang sebagai cara yang pasti untuk meningkatkan produktivitas.
3. Pendekatan
Sistem Sosial
Adalah
oraganisasi atau perusaan dipandang sebagai sistem pusat yang komplek dan
beroperasi dalam lingkungan yang komplek pula.
Salah satu subsistem
yang dianggap penting adalah personalia. Walaupun berada di bagian dalam,
manajer menyadari bahwa mereka tidak bisa memiliki kendali penuh terhadap bakat
dan sikap karyawan. Untuk itu diperlukan
strategi terbuka berupa penyesuaian, perundingan, himbauan, dan kompromi.
Dengan demikian akan munjadi sub-sub sistem yang informal yang akan memperkuat
sistem pusat.
Pertimbangan atas peran para anggota sistem di atas
memunculkan aliran kontjensi atau situasional. Pada aliran ini dilakukan
tindakn jika sistem luar memiliki kekuatan, sistem pusat akan menyesuaikakan
diri dan menampung kekuatan tersebut.
Namun jika sistem luar kurang kuat, sistem pusat akan menutup diri dan
beroperasi dengan efisjensi rasional.
Peran sosial Perusahaan
Masyarakat berharap
perusahaan memiliki kewajiban membantu masyarakat meskipun harus mengurangi
keuntungan perusahaan. Oleh karena itu, eksekutif harus mempertimbngan tuntutan
masyarakat karena semua keputusan yang diambil eksekutif akan memiliki pengarus
sebab akibat terhadap kondisi sosial.
Dasar-dasar tanggung
jawab sosial dilandasi oleh pemikiran berikut ini
1) Maksimisasi
keuntungan jangka panjang dan tanggung jawab sosial pada dasarnya merupakan
konsep yang serupa.
2) Perubahan
etika manajer sesuai dengan perubahan norma masyarakat.
3) Perusahaan
akan merumuskan daftar tujuan sesuai dengan skala prioritas dengan memasukkan
nilai sosial nonekonomis.
4) Perusahaan
bertanggung jawab secara sosial sampai pada tingkat adanya ancaman pada
lingkungan yang bersangkutan.
Makin panjang jangka waktu dan proyeksi
bisnis dalam kaitan sosial, makin besar perusahaan memiliki tempat untuk
berkembang lebih baik. Hal ini dibuktikan dengan perusahaan yang aktif dalam
kegiatan sosial cenderung semakin menguntungkan. Menurut pandangan sosiolog,
perkembangan tanggung jawab sosial diakibatkan dampak perubahan nilai budaya
para manajer perusahaan.
Namun, untuk mengantisipasi ancaman yang
mungkin muncul di kemudian hari, para
manjer malakukan penilian untuk mengurangi kekuatan yang mengancam dengan
melakukan tindakan sebagai berikut:
Ø Menimbun
hasil produksi untuk untuk mengurangi pengaruh terhadap pemogokan serikat
pekerja.
Ø Mempengaruhi
pejabat pemerintah dan menguapayakan personil perusahaan untuk menjadi anggota
panitia pemerintah.
Ø Pemasangan
iklan untuk mempengaruhi konsumen.
Ø Mengangkat
beberapa golongan minoritas untuk menjadi anggota dewan komisaris.
Ø Mengembangkan
berbagai macam sumber persediaan bahan untuk mengurangi pengaruh fluktuasi
produk tertentu.
Ø Menahan
laba untuk mengurangi kekuatan lembaga keuangan.
Ø Meminta
wakil pemegang saham untuk mengendalikan pemilihan dewan komisaris.
Kewajiban manajer personalia
Ø Menjamin
harapan terkait mutu kehidupan pekerja terpenuhi.
Ø Menjamin
organisasi mematuhi undang-undang dan peraturan yang berlaku yang
mempengaruhi karyawan.
Ø Berpartisipasi
dalam perancangan dan pelaksanaan audit sosial secara periodik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar