Senin, 15 Oktober 2012

POCI TEGAL SEBAGAI SEBUAH MODEL PEMBELAJARAN

Pernah dengar Poci Tegal? Yap Poci Tegal adalah alat rumah ytangga yang paling familiar bagi masyarakat Tegal. Fungsi utamanya adalah untuk meramu teh hangat, tapi ada fungsi lain yang ternyata lebih penting daripada hanya sekadar minum teh bersama. Poci Tegal sebagai sarana bersosialisasi masyarakat Tegal dengan teman atau koleganya. Poci Tegal juga sebagai alat untuk mengurangi perbedaan derajat antara si kaya dan si miskin, si pintar dan si bodoh, si pangkat tinggi dan si pangkat rendah. Dengan kegiatan Moci menggunakan poci Tegal, semua bersatu dalam kesetaraan derajat, duduk sama rendah di pinggiran jalan atau teras rumah dalam suasana santai.

Dalam kaitannya dengan model pembelajaran, filsafat dari fungsi penunjang poci tegal diaplikasikan dalam pembelajaran di kelas. Di samping itu, kegiatan dirancang dengan mengaplikasikan susunan huruf pembentu kata Poci Tegal. Guru yang baik adalah guru yang kreatif dalam merencanakan pembelajaran , menyenangkan dalam pelaksanaan pembelajaran, dan mampu membawa siswa menguasai kompetensi yang diajarkan. Dengan pembelajaran yang menyenangkan, siswa akan lebih mudah mengusai suatu kompetensi tanpa merasa tertekan. Untuk dapat membuat pembelajaran yang menyenangkan, diperlukan suatu perencanaan yang matang dengan menggunakan model pembelajaran yang sesuai.

Hal ini sejalan dengan yang dikatakan Deni Koswara yang mengatakan bahwa untuk menyampaikan suatu pengetahuan, harus menggunakan pendekatan Multi-sensori dan multi model . (Deni Koswara, Bagaimana Menjadi Guru Kreatif, hlm.75). pendapat Deni ini didasarkan pada perbedaan kebutuhan dan tipe belajar siswa yang bermacam-macam. Seperti dikatakan oleh Collin Rose dan Malcolm J.Nicholl yang mengatakan bahwa ada tiga tipe belajar seseorang yaitu tipe visual, auditori, dan kinestetik (Collin Rose dan Malcolm J.Nicholl via Deni Koswara, hlm.76)

 Berdasarkan hal-hal di atas, muncullah ide pembelajaran dengan “Poci Tegal”. Penamaan model pembelajaran ini diambil dari singkatan nama tahapan kegiatan yang dilakukan. Tahapan tersebut adalah

1. P : Perencanaan
2. O : Observasi kepustakaan
3. C : Ciptakan kutipan dari data kepustakaan
4. I : Identifikasi fokus isi kutipan
5. Te : Terapkanl kutipan dalam pembahasan
6. Ga : Gabungkan beberapa kutipan bertopik sama
7. L : Lengkapi dengan suatu simpulan

Untuk lebih jelasnya, berikut ini adalah kegiatan yang dilakukan pada setiap tahap kegiatan Poci Tegal.
P= Perencanaan Dalam kegiatan perencanaan dilakukan kegiatan-kegaiatan sebagai berikut: 1. Penentuan tema yang akan dijadikan sebagai dasar penulisan karya ilmiah. 2. Diskusi pendataan awal sebagai dasar pembuatan bagian latar belakang, permasalahan, dan tujuan penulisan karya ilmiah. Kelompok didasarkan pada kesamaan tema yang dipilih.  

O =Observasi Kepustakaan Dalam kegiatan observasi kepustakaan, dilakukan kegiatan-kegiatan pencarian bahan pustaka yang relevan baik berupa buku atau artikel . bahan pustaka yang dicari disesuaikan dengan tujuan dan permasalahan yang dibahas dalam karya tulis yang dibuat. Sumber kepustakaan dapat berupa bahan cetakan seperti buku, majalah, dan surat kabar maupun informasi elektronik seperti artikel di internet. C =Ciptakan Kutipan Dalam kegiatan menciptakan kutipan, terlebih dahulu dijelaskan tentang macam-macam kutipan dan cara mengutipnya. Kegiatan yang dilakukan dalam tahap ini adalah Pembuatan kutipan dalam bentuk kartu kutipan sesuai dengan permasalahan yang diangkat. Kegiatan ini dilakukan oleh masing-masing anggota kelompok dengan sumber kutiopan yang berbeda. Setiap anggota minimal membuat satu kutipan untuk satu permasalahan yang diangkat dalam karya tulis.  

I =Identifikasi Fokus Yang dimaksud identifikasi fokus isi informasi adalah memberikan penanda fokus isi informasi yang dikutip. Identifikasi ini diperlukan sebagai dasar pembuatan ulasan atau analisis kutipan saat diterapkan dalam pembahasan.  

Te = Terapkan Kutipan Setelah beberapa kutipan ditulis, masing-masing anggota kelompok mengumpulkan menjadi satu hasil kutipan yang dilakukan masing-masing anngota. Setelah kartu kutipan diklasifikasikan sesuai dengan kesamaan subjek informasi, setiap anggota kelompok menerapkan kutipan untuk membahas permasalahan sesuai dengan susunan yang dikehendaki masing-masing individu. Setiap satu kutipan ditulis, dilanjutkan dengan analisis atau ulasan isi kutipan dengan didasarkan pada hasil identifikasi fokus isi kutipan.  

Ga = Gabung beberapa Kutiapan. Langkah ini pada hakikatnya pengulangan dari langh penerapan kutipan. Penggabungan ini dilakukan sampai keseluruhan kartu kutipan hasil observasi pustaka diterapkan dalam pembahasan.  

L =Lengkapi dengan Simpulan Setelah penggubungan kutipan selesai dilaksanakan, pembahasan setiap satu permasalahan harus dilengkapi dengan satu simpulan. Simpulan diambil atas dasar isi dari beberap kutipan yang digunakan dalam pembahasan.

nah, semoga bermanfaat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar