Rabu, 26 September 2012

KERANGKA KARANGAN DALAM MENULIS

FARICHIN

Pernah menulis? Yap semua orang pernah menulis. Ada yang menulis buku harian, menulis surat, menulis catatan tertentu, atau menulis yang lainnya. He…he…. Itu memang kegiatan menulis tapi untuk postingan kali ini bukan menulis jenis itu yang ingin saya sampaikan. Lalu? Ya… menulis dalam arti khusus.

Menulis merupakan suatu kegiatan mencurahkan ide dan pikiran dalam bentuk tulisan secara sistematis. Nah, untuk itu agar tulisan kita bias sistematis, diperlukan satu alat yang disebut kerangka karangan. Kerangka karangan itu akan membantu kita dalam mencurahkan gagasan atau ide-ide agar tidak tumpang tindih dalam penyampaiannya.

Apa semua penulis harus membuat kerangka karangan? Bagi yang sudah terbisa menulis apalagi yang sudah bergelar penulis, tentunya kerangka karangan yang dibuat tidak perlu ditulis. Mereka cukup dengan membayangkan suatu konsep tertentu di kepala mereka. Namun bagi kita yang baru taraf belajar alangkah lebih bijaknya kalau kerangka tersebut ditulis karena kita sulit untuk meneyelesaikan tulisan dalam satu waktu.

Bagaimana sih ujud dari kerangka karangan? Ujudnya bisa apa saja tapi yang terpenting kita bisa terbantu dalam mengembangkan tulisan. Jangan sampai kita membuat kerangka karangan tapi kita sendiri malah bingung maksudnya. Oleh karena itu, buatlah sesederhana mungkin agar kita bias memahaminya. Apakah orang lain memahaminya tau tidak itu sudah lain soal.

Kalau saya membuat kerangka karangan, langkah yang saya lakukan adalah
1. Awali dari penentuan tema atau idea pa sih yang akan kita tulis. Setelah itu, baru kita bayangkan apa saja yang terkait dengan tema yang kita pilih. Biasanya saya akan membuat lingkaran tema. Tema yang saya pilih saya tulis di tengah-tengah kertas kemudian identifikasi ide-ide yang menunjang tema tersebut di sekeliling tema pilihan. Tulis saja apa yang muncul di kepala tanpa harus dicegah.

2. Pilih ide-ide pendamping yang dianggap penting, setengah penting, dan tidak penting. Yang dianggap tidak penting buang saja. Yang dianggap setengah penting mungkin bias kita gabungkan dengan ide-ide penting yang sejenis.

3. Ide-ide yang telah terkumpul dan penting tersebut, kita atur urutan penulisannya. Kalau tulisan tersebut terdiri dari beberapa bab, kita atur yang di bab satu isinya apa saja. Demikian pula bab selanjutnya.

4. Perhatian draf kerangka tersebut, apakah sudah cukup baik. Kalau belum kita perbaiki dengan cara mengubah atau menambah bagian yang dirasa perlu.

5. Perbaiki kerangka agar siap untuk dikembangkan. Jangan lupa kalau kerangka karangan telah selesai, kita berburu referensi. Ingat, kita bias menulis karena kita membaca. Jangan sampai tulisan kita dangkal karena kita malas untuk nambah informasi.

terima kasih semoga bermanfaat

2 komentar:

  1. info sangat menarik, supaya bisa mengunakan cara2 yang baik dalam menulis

    BalasHapus
    Balasan
    1. terima kasih kalau begitu. semoga kita menjadi orang yang lebih baik daripada hari ini

      Hapus