Selasa, 30 Oktober 2012

TUKANG JAMU PENCURI HATIKU

Oleh : Ritawati Rio adalah anak Kota Jakarta. Ayah Rio merupakan pengusaha sukses dan ibunya merupakan pengusaha yang engelola butik. Kebetulan, ibu Rio berasal adari Desa, dan memiliki Vila disana, Sedangkan rio masih Kuliah . Pada waktu itu, Rio mengambil Cuti beberapa minggu untuk pergi ke Desa, diamana ibunya dibesarkan disana. Dan menginap di villa. Setelah Rio mengatakan kepada Guru yang bersangkutan, dan dibolehkan untuk ngambil liburanya dengan muka senang, Riopun bergegas pulang kerumah. # Setelah menyampaikan rencana kepada ibu dan ayahnya ia lalu duduk sambil menunggu jawaban . “ Kenapa ingin pergi ke Desa dimana ibu kamu dilahirkan Rio ?” Tanya bapak rio dengan muka yang penasaran. “ Aku hanya sekedar menghilangkan rasa stresku dan menambah pengalamanku aja ayah “. Sahut Rio. “ tapi …. Tapi, gimana dengan kuliah kamu Rio ? “ Kata bapak rio yang dari tadi duduk diatas sofa, ditemani dengan secangkir kopi panas. “ Ta’ apalah pak, namanya saja anak muda, pasti inginya kan yang Fresh dan banyak kegiatan-kegiatan seperti di Desa Mamah “. Ujar Bu rio dari arah Timur yang baru saja selesai bicara Clien yang mengantarkan pesanan bajunya. “ owh…. Soal kuliah tenang aja pah Rio udah izin kepada Gurunya ko’, dan betul juga tuh kata ibu , owh ya bu banyak gadis-gadis yang cantik ga bu ? yaa sama cantiknya dengan ibu !” Kata Rio yang sekaligus menjawab pertanyaan dari kedua Orang Tuanya. Sambil bercanda.”eeeh………kamu tuh belum lulus kuliah kok fikirannya udah kesitu….”!. Jawab Bu Rio sambil tersenyum.”kamau tuh ada-ada saja Rio”. Sahut Pak Rio” sahut pak Rio dan bu rio sambil melambai-lambaikan tangannya. Dari jalan lurus dan mulus, ke jalan desa yang erkelok-kelok dan terjal, motor besar yang di ttunggangi Rio punlepas kendali dan menabrak tukang jamu yang sedang naik sepeda. Semuanya jadi kacau balau, untungnya Rio tidak apa-apa dan tukang tersebut hanya luka keci di tangannya. Rio kemudian menarik motor besarnya yang terguling di selokan. “eh….Tolongin donk!. Egois banget sih jadi cewe.” Jawab Rio dengan muka kesal. “jawab tukang jamu tadi yang di tabrak oleh Rio, yang baru saja selesai mengumpulkan botol – botol jamunya yang berserakan di jalan.” Ya maaf – maaf, gue lagian nggak sengaja tau!”. Jawab Rio yang dari tadi berusaha menarik motor besarnya.”sekarang buruan Bantu gue narik motor ini !”. “ya wis. Ya wis aku Bantu tapi janji yah kamu harus ganti rugi kalau enggak awas luh !” menjawab sambil menarik motor besar tadi. “ya ya ya bawel banget sih jadi cewe” jawab Rio. Setelah selesai di angkat motor tadi, “mana janji kamu katanya mau ganti rugi”. Jawab cewe jamu tadi yang tidak sabaran. “sabar donk! Sabar dikit ngapah, jadi cewe tuh nggak boleh marah – marah nanti cepet keriputan loch”. Jawab Rio sambil ngeledek. “udah buruan maa janji kamu, katanya mau ganti rugi?” “kalau gak mau kenapa?”. Rese banget sih lo jadi cowo mau aku panggilin orang sekampung buat ngeroyok kamu!” jawab cewe tadi. Sedikit mengancam. “ech……tunggu dulu galak banget sih, oh ya,nama kamu siapa?” jawab Rio sambil igin tau namanya. “nama ku Aulia” dengan singkat jawabnya. “bagus banget nama kamu, seperti orangnya” sahut Rio dengan sedikit menggombal. “ nech 200 ribu cukup kan?” “ya ya sini makasih yah?”. Jawab Aulia yang secara pelan mengayuh sepedanya. “ Aduh gue lupa lagi nanya alamat dia, dan ngasih tau nama gue. Rio pun mengejar dengan motor besarnya. “eeech….tunggu dulu kalau nama aku Rio. Alamat lo di mana?” Tanya Rio sambil memperhatikan jalanan. “kamu cukup Tanya sama orang saja rumah Aulia tukang jamu mana? Pasti orang pada tau semua!” ntar dulu satu lagi. “apaan lagi, “kamu tau nggak Villa deket sini?” “ohh itu, dari sini juga kelihatan, tuh di bawah sana” jawab Aulia sambil menunjukkan letak villanya. “oh itu makasih yah” “ya sama-sama “. Setelah mereka selesai berbincang – bincang , mereka melanjutkan ke tujuan masing – masing. Sesampainya di Villa, Rio lalu menaruh tasnya di atas laci, deket kamarnya. Lalu menjatuhkan badannya di atas spring-bed yang empuk itu. Dan teringat waktu siang. “walau pun dia adalah seorang tukang jamu, Dia sebenarnya baik, dan juga cantik”. Gumamnya . dari pad ague stress mikirin dia. Lebih baik gue tidur dulu beok kan pasti bisa ketemu lagi ma si Aulia..” ujarnya sambil menutup kelopak matanya dan tersenyum – senyum. Setibanya Aulia di depan rumah neneknya, ia langsung mengerutkan dahi, dan melewati begitu saja nenek yang lagi duduk di depannya. “ehh….piye toh ndo…?” Tanya nenek penasaran. “eh nenek maaf ya nek, soalnya aku lagi sebel banget sama sesorang!” sambil menggetakkan kaki ke tanah. “jangan gitu ndo..ndo.., nanti kamu bisa suka loh sama dia!”. “ngak mungkin lah nek,nenek bisa aja, oh ya nek udah dulu yah aku udah cape banget nih mau istirahat!” menjawab dengan muka lesu. “ oh ya udah deh. Eh ndo tapi jangan lupa mandi dulu yah?”. “iya nek tenang nanti juga aku mandi” menjawab sambil berjalan menuju kamarnya. “jangan malam – malam mandinya nati masuk angina” ujar nenek yang sepertinya mengkhawatirkan Aulia. Selesai Aulia mandi, ia lalu makan malam bersama nenek. Dan melangkahkan kakinya ke kamar. Aulia pun langsung memeluk boneka kesayangannya dan ajak bicara boneka tersebut. “kamu tau nggak tadi siang aku uh ketemu ma cowo yang nyebelin banget!”. Mengatakan sambil mencubit kedua pipi boneka, dengan kedua tangannya tersebut. “tapi di lihat dari dekat dia ganteng juga dan baik pula. Ih pokoknya sesuatu banget buat aku. Sambil mengedipkan kedua kelopak matanya dan mulai tertidur. Jam menunjukkan pukul 03.00 WIB. Ayam tangga pun satu persatu mulai berkokok. Dari rumah nenek Aulia, terdengar suara air medidih, ternyata air itu kunyit yang di ambil sarinya, kemudian di rebus dengan air secukupnya. Itu adalah bahan utama untuk membuat jamu. Terlihat nenek sedang mengaduk sari kunyit di dalam panci. Nenek kemudian menengok ke belakang, dan mengatakan, “aduh…ndo kalau nuangin jamu ke dalam botol jangan sambil merem. Nanti bukannya masuk ke botol eh malah tumpah semuanya. “ ujar nenek yang bicara sambil tersenyum. “iya nek, soalnya Aulia masih cape, jadi Aulia masih agak sedikit ngantuk,” jawab Aulia yang sedang menuangkan jamu ke dalam botolnya. “kalau masih ngantuk, cuci muka dulu biar rasa ngantuknya hilang!” fajar mulai terbit dari ufuk timur, sepeda jamu sudah siap dan Aulia pun sudah rapi, dan mencim tangan neneknya, “dah nek, Aulia pergi jualan dulu ya nk?” jawabnya. “hati – hati ya ndo,,,,” kata nenek sambil duduk di depan rumah. Di tengah perjalanan, Aulia betem dengan Rio, waktu Aulia membalikkan sepeda jamunya. Tiba – tiba, nenk…..nenk…tunggu! beli jamunya”. Kata Rio yang kebetulan waktu itu lagi lari pagi di jalan deket villanya. Setelah melihat wajah tukang jamu tersebut, Rio pun terkejut, karena jamu yang akan di belinya ternyata penjualnya si Aulia. “oooh elo! Gue kira siapa, lagian cepet banget jualan jamunya”. “ya ra papa toh, lagian aku jualannya sampai jam 07.30 WIB pulang dan berangkat kuliyah”. Jawab Aulia sambil menerangkan. “jadi kamu masih kuliyah, sama donk seperti gue!”. Jawab Rio sambil tersenyum. “mana pesenan gue!”. “sabar donk mas, ini juga lagi di bikinin”. Sambil menuangkan jamu ke dalam gelas. “eh panggilannya jangan mas donk, kita kan seumur, jadi panggilannya cukup Rio aja!” “iya deh, Rio neh di minum dulu jamunya!” jawab Aulia sambil mengulurkan tangannya yang sedang memegang gelas yang berisi jamu yang akan di kasihkan ke Rio. Setelah di hirupnya jamu tersebut, “wah… enak banget jamu bikinan kamu!” sahut Rio sambil meletakkan gelas ke ember kecil yang ada pada keranjang sepeda. Boleh gue temenin elo buat jualan jamu?”. “oh ya tentu saja asal jangan sampai ngerepotin kamu!”. “ooh tenang saja, malah gue seneng banget bisa nemenin elo tuk jualan jamu”. Jawab Rio yang tampak senang sekali, bisa sampai menemani Aulia berjualan jamu. Dengan menuntun sepeda jamunya Rio pun sambil bercanda – canda dengan Aulia dan keceplosan tentang perasaannya selama ini kepada Aulia. “ di dunia ini paling yang sayang dengan ku dengan tulus paling cuma nenek gak ada yang lain. “tiba – tiba Aulia yang mengatakan seperti itu kepada Rio.” Kamu salah ada orang yang saying kepada kamu melebihi nenek kamu yaitu aku!” jawab Rio sambil membungkam mulut dengan tangan kanannya. “maksud kamu apa yah?” jawab Aulia. “ooh, ya udah deh sudah terlanjur, sebenarnya waktu aku ketemu kamu dari pandangan pertama, dari situ aku mulai membuka hati ku untuk cewek yang nyebelin seperti kamu tapi gak jadi nyebelinkarena kamu telah mencuri hati ku atau bisa di katakana aku jatuh cinta ma kamu.” Jawabnya dengan muka tegang takut di tolak oleh Aulia. “ihh… kamu masih aja ngatain aku nyebelin. Sebenarnya aku juga suka ma kamu walaupun waktu pertama kali bertemu dengan kamu tuh bener – bener nyebelin”. “tapi sekarang kamu gak marah lagi kan ma aku?” Tanya Rio kepada Aulia. “ya enggak aku kan cinta ma kamu”. Jawab Aulia sambil memeluk Rio yang ada di sampingnya. Aulia gembira dan lari – lari, “nek…nek…nek…” sambil memenggil neneknya. “ada apa toh ndo..?” “nek, ternyata bener apa yang di katakana nenek bahwa,em…pokoknya hari ini aku lagi bahagia sekali.” “bahagia kenapa ndo..?” Tanya nenek yang keheran – heranan kepada Aulia. “benar kata nenek bahwa laki – laki yang ku benci kini telah menjadi pacar aku!” “ohh,itu yang membuat kamu bahagia!” jawab nenek yang telah mengetahui apa sebab cucunya bahagia. Atas kejadian itu, Aulia sekarang telah menjadi pacar Rio. Dan mendapat beasiswa untuk kuliah di Jakarta. Dan sekampus dengan Rio. Betapa bahagianya hati Aulia saat mendengar berita itu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar