BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Prosedur PenelitianPenelitian Tindakan Kelas tentang peningkatan kompetensi menulis naskah drama dilakukan sebanyak dua siklus. Masing-masing siklus sebanyak tiga pertemuan. Desain penelitian menggunakan desain versi Tagerth dan Kemmis yang membagi siklus menjadi empat tahap yaitu tahap perencanaan siklus, tahap pelaksanaan, tahap pengamatan, dan tahap refleksi. Berikut ini adalah bagian-bagian siklus penelitian menurut Kemmis dan Mc.Taggart yang akan digunakan dalam penelitian
1. Perencanaan (planning)
Penelitian ini dilakukan berdasarkan masalah yang ditemukan oleh guru mata pelajaran bahasa Indonesia di SMP 2 Bojong, Kabupaten Tegal yang sekaligus sebagai peneliti dalam penelitian ini. Dari penemuan masalah tersebut kemudian dicek kembali dengan pembelajaran serupa pada kelas yang berbeda. Hasil dari cek ulang kemudian dijadikan dasar pelaksanaan observasi tahap prapenelitian. Pada tahap ini dilakukan pengkajian ulang terhadap pelaksanaan kompetensi menulis naskah drama dengan mengecek data berupa daftar nilai dan produk pada tahun sebelumnya dengan guru yang berbeda. Untuk memantapkan permasalahan yang diambil dalam penelitian, penulis juga melakukan wawancara terhadap siswa dari kelas VIII dan kelas IX secara acak. Wawancara tersebut difokuskan pada daya serap mereka terhadap kompetensi menulis naskah drama dan proses pembelajarannya. Dari kegiatan prapenelitian yang berupa hasil studi dokumen hasil belajar siswa, diskusi dengan guru mata pelajaran bahasa Indonesia yang mengampu kelas VIII dan IX, serta wawancara dengan siswa tentang pembelajaran menulis naskah drama penulis meyakini bahwa permasalahan menulis naskah drama ini patut diangkat sebagai penelitian.
Setelah penentuan permasalahan, penulis mempersiapkan semua yang berkaitan dengan rencana penelitian yang dilakukan. Persiapan tersebut adalah
a. Menentukan kemungkinan solusi pemecahan masalah
b. Menentukan desain penelitian
c. Mempersiapkan rencana kegiatan
d. Menyiapkan alat evaluasi
e. Mempersiapkan media pembelajaran
f. Mempersiapkan instrument yang diperlukan
g. Membentuk kelompok secara heterogen
Tahap selanjutnya adalah tahap perencanaan siklus penelitian. Penelitian direncanakan akan dilakukan sebanyak dua siklus. Siklus pertama dan kedua masing-masing sebanyak tiga pertemuan. Namaun apabila hasil refleksi siklus kedua mengharuskan dilanjutkannya siklus yang lain, akan dilakukan siklus tambahan.
2. Pelaksanaan (action)
a. Penjelasan guru tentang bagian-bagian naskah drama.
b. Guru membagi siswa menjadi kelompok yang telah direncanakan sebelumnya, kemudian menjelaskan aturan main kegiatan yang dilaksanakan.
c. Siswa melihat penayangan videoklip.
d. Siswa secara klasikal dengan bimbingan guru mendata bagian alur cerita yang ada di videoklip dengan cara menentukan adegan-adegan yang ada.
e. Siswa melakukan realurisasi alur yang ada dalam videoklip tersebut sehingga menjadi alur cerita yang mudah dipahami.
f. Siswa berlatih mengembangkan satu bagian alur dengan membuat dialog yang bisa dibuat.
g. Siswa melengkapi dialog dengan ilustrasi yang diperlukan.
h. Siswa melaporkan hasil kegiatan di depan kelas. Siswa yang lain dan guru memberikan komentar.
a. Siswa memperbaiki penulisan naskah drama berdasarkan saran dari siswa lain dan guru.
b. Siswa menyelesaikan bagian alur yang lain menjadi naskah drama yang utuh. Kegiatan pada tahap ini dilakukan di rumah sebagai tugas rumah.
Pertemuan kedua
a. Penyuntingan Tambal sulam.
Pada siklus pertama kegiatan penyuntingan tambal sulam berupa kegiatan menyunting hasil pekerjaan suatu kelompok dibaca oleh kelompok lain. Pada siklus kedua, tugas dilakukan secara individual. jadi kegiatannya berupa penyuntingan tambal sulam karya siswa dalam satu kelompok yang disunting oleh temannya dalam kelompok yang sama. Kelompok atau siswa yang bertugas sebagai penyunting melakukan kegiatan sebagai berikut:
1) menambah dialog atau ilustrasi yang diperlukan atau dianggap kurang.
2) Mengganti dialog atau ilustrasi yang kurang pas atau sesuai.
3) Mencoret dialog atau ilustrasi yang dianggap tidak perlu
Kegiatan tambal sulam dapat pula berfungsi sebagai studi banding karya pribadi dengan karya kelompok lain. dengan demikian diharapkan setelah kegiatan tambal sulam ini, siswa akan melakukan revisi pada naskah drama yang telah dibuatnya dengan lebih baik.
Pertemuan ketiga
a. Siswa membaca naskah drama yang telah disunting oleh temannya.
b. Siswa memperbaiki naskah drama dengan memperhatikan suntingan dari temannya sehingga naskah tersebut menjadi lengkap.
c. Publikasi. Naskah drama yang telah direvisi dipublikasikan dalam antologi naskah drama.
3. Pengamatan (observing)
Pada tahap ini dilakukan pengamatan oleh tiga pihak yaitu guru yang sekaligus sebagai peneliti, kolaborator yang bertugas sebagai observer, dan siswa sebagai objek penelitian. Observasi oleh guru dilakukan berkaitan dengan pelaksanaan pembelajaran yang terkait secara langsung dengan penilaian proses pembelajaran. Pada saat observasi dilakukan, guru diarahkan dengan tabel observasi yang telah dipersiapkan sebelumnya.
Observasi yang dilakukan oleh observer atau kolaborator difokuskan pada kejadian-kejadian yang timbul selama pelaksanaan tindakan. Observer membawa tabel observasi yang telah dipersiapkan agar hasil pengamatan lebih terarah. Observer dilakukan oleh kolaborator yaitu guru bahasa Indonesia di SMP Negeri 2 Bojong.
Observasi yang dilakukan siswa pada hakikatnya adalah refleksi dari yang dialami siswa selama mengikuti pembelajaran. Observasi difokuskan pada tanggapan siswa terhadap pembelajaran yang telah dilakukan. Karena jumlah siswa cukup banyak dalam satu kelas, untuk memperoleh hasil observasi ini, peneliti menggunakan angket untuk memperoleh balikan terhadap pembelajaran yang telah dilakukan. Angket tersebut kemudian dianalisis sebagai salah satu bahan pertimbangan dalam refleksi.
4. Refleksi (reflecting)
Refleksi merupakan kegiatan untuk mengetahui mutu pelaksanaan tindakan yang telah dilakukan. Pada refleksi ini dilakukan analisis dari hasil observasi antara guru sebagai peneliti, kolaborator sebagai observer, dan hasil angket yang dibagikan pada siswa. Pada refleksi ini pula dikemukakan hasil pembelajaran yang diperoleh dari penilain baik peneilaian proses maupun penilaian produk yang berupa naskah drama.
B. Subjek Penelitian
Penelitian tindakan kelas tentang peningkatan kompetensi menulis naskah drama ini dilakukan di kelas VIII secara menyeluruh. Hal ini dikarenakan dari keseluruhan siswa kelas VIII di SMP Negeri 2 Bojong, kemampuannya merata dan mereka kurang dalam kompetensi menulis naskah drama. Namun kelas yang lebih difokuskan sebagai subjek penelitian ini adalah kelas VIII C. Penentuan subjek penelitian ini didasarkan pada pengamatan pada empat paralel kelas VIII yang ada. Alasan penentuan kelas ini adalah
1 Kelas VIII C jumlah siswanya paling banyak yaitu mencapai 40 siswa.
2 Kelas ini merupakan kelas yang motivasi belajarnya paling rendah. Hal ini dibuktikan dengan presentase kehadiran yang paling rendah terutama saat pelajaran bahasa Indonesia.
3 Kelas VIII C merupakan kelas dengan prestasi akademik terendah. Hal ini dibuktikan dari rerata nilai raport semester sebelumnya apabila dibandingkan dengan kelas paralel yang lain.
C. Teknik Pengumpulan Data
Data yang diperoleh dikumpulkan dengan beberapa teknik yaitu
1 Studi data skunder yaitu berupa data-data pendukung. Data skunder ini dilakukan pada tahap prapenelitian untuk menentukan dan memantapkan permasalah dan subjek penelitian yang dipilih. Data ini berupa daftar nilai harian semester sebelumnya, daftar nilai bahasa Indonesia pada raport semester sebelumnya, presensi siswa.
2 wawancara. Teknik wawancara digunakan untuk mengumpulkan data tentang kondisi awal yang riil pada subjek penelitian. Wawancara ini digunakan untuk memantapkan permasalahan dan subjek penelitian.
3 Observasi yaitu pengamatan terhadap jalannya pelaksanaan kegiatan penelitian pembelajaran. Observasi ini digunakan untuk mengatahui efektivitas media, metode, dan langkah pembelajaran.
4 Uji produk yaitu siswa menulis naskah drama secara nyata. Uji produk ini sebagai salah satu tolak ukur ketercapaian kompetensi menulis naskah drama yang diajarkan.
D. Validasi Instrumen
Validasi instrumen yang digunakan adalah validasi sejawat yaitu diskusi antara peneliti dan kolaborator untuk mencari kelemahan dan kekuatan instrumen yang diajukan. Hasil diskusi dipergunakan sebagai dasar perbaikan instrumen sehingga akan diminimalisir kemungkinan terjadinya hambatan dalam penelitian. Validasi ini menitik beratkan pada kemudahan instrumen tersebut digunakan dan kesesuaiannya dengan data yang diinginkan.
E. Teknik Analisis dan Validasi Data
Teknik yang digunakan dalam analisis data yang dilaksanakan adalah analisis catatan lapangan yang diperoleh dari observasi oleh kolaborator, peneliti, dan balikan dari siswa. Validasi data yang telah terkumpul dilakukan dengan beberapa cara yaitu
1 member check yaitu memeriksa kembali keterangan atau informasi yang telah diperoleh selama observasi dan atau wawancara untuk mengetahui keajegan informasi tersebut.
2 Triangulasi memeriksa kebenaran hipotesis, konstruk, dan analisis dengan membandingkan antara pandangan guru sebagai peneliti, kolaborator yang melakukan observasi pelaksanaan tindakan , dan lembar balikan dari siswa yang mengalami tindakan secara langsung.
3 Saturasi yaitu melakukan peninjauan kembalai apakah sudah tidak ada data lagi yang dapat ditambahkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar