HASIL PENELITIAN
A. Hasil PenelitianPelaksanaan penelitian tentang rekonstruksi scene video klip musik dalam pembelajaran kompetensi menulis naskah drama dilakukan sebanyak dua siklus kegiatan. Siklus pertama dilakukan dengan menggunakan teknik kelompok penuh dari awal proses kegiatan pembelajaran sampai pada tahap memproduksi naskah drama yang utuh. Siklus pertama ini ternyata kurang dapat mengukur kompetensi siswa secara individual. Hal tersebut dikarenakan proses kreatif mengemukakan gagasan kurang mencerminkan ekspresi dan kompetensi individual sehingga tugas kelompok kurang mewakili kompetensi individual.
Ada beberapa temuan sebagai hasil refleksi yang diperoleh dari pengamatan guru, observer, dan angket siswa. Hasil tersebut menggambarkan pada kondisi nyata proses pembelajaran yang telah dilaksanakan. Temuan yang terdata pada saat dilakukan refleksi pada siklus pertama tersebut adalah
1. Masih terdapatnya siswa yang kurang di dalam aktivitas kerja kelompok dan sumbang saran untuk membuat naskah drama.
2. Masih terdapatnya siswa yang kurang bertanggung jawab terhadap penyelesaian tugas. Hal ini terbukti dari empat kelompok dalam satu kelas hanya satu kelompok yang dapat menyelesaikan tugas secara lengkap, 1 kelompok menyelesaikan 75%, 1 kelompok menyelesaikan 50%, dan 1 kelompok menyelesaikan 25 pada waktu yang telah disepakati bersama.
Setelah refleksi yang dilakukan, dibuatlah rencana pelaksanaan diklus kedua. Siklus kedua bersifat penyempurnaan siklus pertama. Oleh karena itu, kegiatan pada siklus kedua semaksimal mungkin mengeliminir kekurangan yang terjadi pada siklus pertama.
Penelitian tentang reskonstruksi Scene videoklip musik untuk meningkatkan kompetensi menulis naskah drama pada siswa kelas VIII di SMP Negeri 2 Bojong Kabupaten Tegal menunjukkan peningkatan yang cukup signifikan. Peningkatan tersebut ditinjau dari hasil yang diperoleh siswa baik pada proses pembuatan maupun pada hasil atau produk berupa naskah drama satu babak.
Penilaian proses merupakan penilaian selama proses kegiatan pembelajaran menulis naskah drama. Penilaian ini dilakukan melalui pengamatan atau observasi. Sebagai alat untuk mengumpulkan data proses dipergunakan tabel observasi. Penilaian ini diperoelh dari pengamatan baik pada kerja individual maupun kerja kelompok. Hal-hal yang menjadi kriteria penilaian proses adalah kerja sama, inisiatif, toleransi, tanggung jawab, dan keaktifan. Nilai proses ini memiliki kontribusi sebesar 40 % dari nilai akhir yang diperoleh siswa.
Hasil pelaksanaan kegiatan menulis naskah drama dilihat dari penilaian proses sebagai berikut
NO KRITERIA PENILAIAN SKOR MAKS SKOR PEROLEHAN KETERANGAN
SIKLUS I SIKLUS II
1 Kerja sama 3 1,9 2.6
2 Inisiatif 2 1,5 2
3 Toleransi 3 2,5 3
4 Tanggung Jawab 4 2,2 3.4
5 Keaktifan 3 1.8 2.6
JUMLAH SKOR 15 9,9 13,6
NILAI KUANTITATIF 100 66 90
KRITERIA NILAI BAIK 14 37
KRITERIA NILAI CUKUP 5 0
KRITERIA NILAI KURANG 18 0
Nilai kuantitatif diperoleh dari rumus sebagai berikut:
Nilai peroleh X 100
Skor maksimal
Jumlah keseluruhan siswa yang menjadi subjek penelitian sebanyak 37 siswa
Kriteria nilai
Baik : >=70
cukup : KKM – 69
kurang : < KKM
Dari tabel di atas tampak adanya perubahan nilai pada siklus pertama dan siklus kedua. Dari hasil refleksi yang dilakukan antara guru, kolaborator, dan siswa yang menjadi subjek penelitaian, diperoleh informasi bahwa ketidakmasilan proses pada siklus pertama disebabkan oleh beberapa hal yaitu:
1. Kegiatan dilakukan secara berkelompok dari awal sampai akhir pembelajaran sehingga memunculkan sikap kurang bertanggung jawab anak untuk menyelesaikan tugas yang diberikan guru. Hal ini diperkuat oleh laporan sebagian kelompok yang menyatakan bahwa tugas dikerjaan oleh beberapa anak saja dalam kelompok tersebut.
2. Kebebasan siswa memilih video klip sebagai media inspirasi membuat naskah drama justru membuat siswa merasa kebingungan memilih yang diinginkan. Mereka cenderung memilih video klip dari lagu yang disenangi tanpa memperhatikan isi dari video klip tersebut. Saat mereka mengalami kesulitan dalam menentukan scene video klip, mereka cenderung berganti pada video klip yang lain. dengan demikian mereka tidak dapat menyelesaikan tugas tepat waktu.
Di samping penilaian proses, ada juga penilaian produk. Penilaian produk merupan penilaian yang dilakukan dengan cara menilai hasil tulisan atau produk siswa membuat naskah drama. Hal-hal yang dinilai dari produk meliputi beberapa hal yaitu sistematika penulisan, kelengkapan informasi atau cerita, penggunaan diksi atau bahasa, penggunaan ejaan atau tata tulis, dan kelogisan alur cerita. Nilai produk memiliki kontribusi sebesar 60% dari nilai akhir. Ditinjau dari penilaian produk, terjadi pula peningkatan nilai yang cukup signifikan. Berikut ini adalah tabel nilai produk membuat naskah drama
NO KRITERIA PENILAIAN SKOR MAKS SKOR PEROLEHAN KETERANGAN
SIKLUS I SIKLUS II
1 Sistematika 4 3,00 2,81
2 Kelengkapan 4 2,49 3,38
3 Bahasa/diksi 4 2,76 3,08
4 Ejaan 4 2,24 2,08
5 Alur cerita 4 2,73 3,97
JUMLAH SKOR 20 13,22 15,32
NILAI KUANTITATIF 100 69,56 80,65
Nilai kuantitatif diperoleh dari rumus sebagai berikut:
Nilai perolehan X 100
Skor maksimal
Jumlah keseluruhan siswa yang menjadi subjek penelitian sebanyak 37 siswa
Pada siklus pertama tampak nilai sudah melebihi batas KKM yang telah ditentukan. Namun, penelitian tetap dilanjutkan dengan alasan bahwa produk yang dihasilkan pada siklus pertama bersifat kolektif sehingga tidak dapat mengukur kompetensi individual yang sebenarnya. Oleh karena itu siklus dilanjutkan dengan pola penugasan yang bersifat individual tetapi tidak meninggalkan kerja kelompok.
Hal-hal yang yang merupakan perbaikan siklus berdasarkan hasil refleksi pada siklus pertama adalah
1. Kegiatan dilakukan secara individual dengan tidak meninggalkan kontribusi kelompok. Kegiatan tersebut adalah
a. Kegiatan pada proses awal dilakukan secara kelompok. Yang merupakan proses awal adalah proses pendataan scene video klip dan rekonstruksi scene-scene tersebut menjadi rencana alur untuk naskah drama yang akan dibuat.
b. Kegiatan proses penulisan naskah atau pengembangan rencana alur menjadi draf naskah drama dilakukan secara individual.
c. Kegiatan editing dilakukan secara kelompok. Pada kegiatan editing siswa dalam kelompok memberikan sumbang saran untuk perbaikan temannya dalam kelompok tersebut. Satu draf naskah drama diedit oleh tiga orang temannya dalam satu kelompok. Ada beberapa kelebihan yang diperoleh dengan editing tambal sulam seperti ini. Kelebihan tersebut adalah (1) karya siswa akan lebih sempurna karena mendapat masukan dari tiga orang dalam satu kelompok; (2) siswa dapat mengetahui kelebihan karya temannya yang dibaca untuk kemudian dapat dijadikan bahan pembanding demi penyempurnaan karya sendiri.
d. Kegiatan perbaikan naskah dilakukan secara individual. Dalam kegiatan ini siswa memperbaiki draf naskah drama yang telah dibuat dengan memperhatikan masukan atau saran dari temannya saat dilakukan editing.
Setelah dua bentuk penilaian di atas selesai dibuat, dilakukan kegiatan penghitungan nilai akhir. Nilai akhir diperoleh dengan rumus NA = (Nilai Proses X 40%) + (Nilai Produk X 60%). Hasil penghitungan nilai akhir adalah sebagai berikut
KRITERIA SIKLUS I SIKLUS II KETERANGAN
Jumlah Nilai 2518 3140
Rata-rata Nilai 68 85
Jumlah siswa yang tuntas belajar 21 37
Jumlah siswa yang tidak tuntas 16 0
Siswa dikatakan tuntas apabila sudah memenuhi nilai minimal (KKM) yang telah ditentukan sebesar 65.
Dari data di atas tampak adanya peningkatan yang cukup signifikan antara siklus pertama dan siklus kedua. Nialai rata-rata kelas meningkat sebanyak 17 angka. Yang lebih penting lagi, pembelajaran menulis naskah drama dengan melakukan rekonstruksi scene video klip musik terbukti mampu mengantarkan siswa pada kompetensi yang disyaratkan secara sempurna alias ketuntasan 100% dari batas ketuntasan yang telah ditentukan sebelumnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar