Sabtu, 09 April 2011

ALUR ATAU PLOT DALAM NOVEL

Kompetensi Dasart : 13.3 Mendes¬kripsikan alur novel remaja (asli atau terjemahan) yang dibacakan
Indikator :
1. Mampu mendata tahap-tahap alur cerita
2. Mampu menentukan alur dengan bukti deskripsi cerita pada setiap tahapannya

Ringkasan Materi
Alur merupakan rangkaian peristiwa-peristiwa yang membentuk satu kesatuan cerita yang utuh. Ibarat kata, alur adalah jalannya cerita yang ingin kita tampilkan. Apakah cerita itu berjalan mulus atau berbelok-belok tergantung dari bentuk alur yang akan kita tampilkan.
Secara umum alur sebuah cerita terdiri dari beberapa bagian. Bagian-bagian tersebut adalah:
1. Introduce atau tahap memperkenalkan tokoh cerita. Pada tahap ini tokoh-tokoh cerita mulai kita munculkan terutama tokoh utama.
2. Action. Tahap action ini berisi mulai dimunculkannya konflik awal sebuah cerita. Yang perlu diingat, usahakan pada tahap ini menimbulkan pembaca penasaran terhadap Cerpen yang kita buat. Tahap ini akan menentukan tindakan yang akan dilakukan oleh para pembaca Cerpen kita. Apabila tahap ini kurang greget, pada umumnya pembaca tidak akan meneruskan membaca Cerita yang kita suguhkan. Berikut ini adalah contoh dari tahap introduce yang dilanjutkan dengan action.
Duduk termangu seorang diri dalam sebuah kereta malam yang melaju kencang menuju Yogyakarta membuat perasaanku hanyut dalam masa silam. Kenangan manis silih berganti menyulam benakku. Putriku Salma yang baru berusia tiga tahun, tergolek di pangkuan dalam keletihan.
Sesaat ingatan pada Retno mengoyak pilu hatiku. Kugigit bibirku kuat-kuat menahan tangis. Badai kesediahan mengalir deras. Anakku yang masih kecil ini tak akan mengerti mengapa tante No yang sangat menyayanginya dan selalu memberinya hadiah tak akan pernah berkunjung lagi kerumah.
(Mimpi yang Dibawa Pergi, Dewi Priatni)
Pada penggalan cerpen di atas tampak pengarang memperkenalkan tokoh-tokoh ceritanya pada pembaca. Di situ tampak ada tokoh aku dan Retno yang akan menjadi tokoh sentral. Di samping itu pengarang juga menampilkan tokoh lain yaitu Salma. Yang tidak kalah pentingnya adalah di awal bagian cerita pengarang sudah mulai memunculkan suatu awal konflik yang membuat pembaca bertanya-tanya. Apa sebenarnya yang terjadi?; Siapa sebenarnya Retno dan Aku? Pertanyaan-pertanyaan ini akan membuat pembaca penasaran dan akan terus membaca cerita sampai selesai.

3. Rising Action. Pada tahap ini mulai dimunculkannya konflik yang memperkuat ketegangan yang kita suguhkan pada cerita yang dibuat. Tahap ini disebut juga tahap ketegangan atau perumitan. Untuk dapat menimbulkan ketegangan, kita dapat memperparah konflik utama yang telah kita tentukan dengan konflik-konflik lain sehingga permasalahan yang dialami tokoh cerita semakin kompleks. Yang perlu diingat bahwa jangan terlalu banyak konflik-konflik kecil kita ungkapkan di sini karena keterbatasan jumlah halaman sebuah cerita pendek.
4. Klimaks atau puncak konflik. Pada klimaks ini pembaca digiring secara emosi untuk mengikuti peristiwa cerita sampai puncak permasalahan. Ciri sebuah klimaks adalah munculnya ketegangan pada pembaca untuk segera mengetahui akhir penyelesaian konflik yang disajikan. Untuk menciptakan sebuah klimaks yang bagus, buatlah klimaks yang tidak seperti biasanya. Klimaks yang tidak terduga juga merupakan daya tarik tersendiri. Sebuah cerita yang akhir ceritanya sangat terbuka untuk ditebak oleh pembaca terkadang kurang diminati. Buatlah pembaca merasa puas setelah membaca cerita kita dari awal sampai akhir.
5. Ending atau penyelesaian. Setalah cerita sampai pada puncaknya, cerita membutuhkan penyelesaian. Buatlah penyelesaian yang bijaksana. Pada umumnya penyelesaian ini akan menentukan amanat atau pesan moral yang ingin kita sampaikan pada pembaca cerita kita. Berikut ini adalah contoh bagian ending sebuah cerpen
Saat kereta melaju kembali ke Jakarta, aku merasa lebih tegar dan tenang. Jiwaku telah terlepas dari himpitan satu kesedihan yang mendalam karena semuanya telah kupasrahkan pada Illahi Robbi. Tempat kembali yang paling indahadalah di sisi-Nya. Dia adalah pencipta dan pemilik keabadian.

Dilihat dari pola urutan bagian alur dalam sebuah novel atau cerita pada umumnya, alur terbagi menjadi beberapa yaitu:
1. Alur maju yang menggambarkan urutan peristiwa secara urut dari awal sampai akhir.
2. Alur mundur atau flash back atau juga dikenal dengan sorot balik. Yaitu sebuah cerita yang diawali dari ending cerita kemudian dilanjutkan dengan peristiwa awal sehingga ending tersebut terjadi. Flash back tersebut diceritakan dengan cara membayangkan kejadian sebelumnya, melalui mimpi, lamunan, atau penceritaan tokoh.
3. Alur campuran yaitu alur cerita yang diawali dari awal cerita sampai tengah. Sesampainya di tengah cerita, cerita mundur ke belakang menceritakan peristiwa yang telah lalu. Setelah itu dilanjutkan dengan kondisi sebelumnya. Demikian seterusnya sampai cerita berakhir.

LATIHAN
Bacalah novel “Dalam Mihrab Cinta” karya Habiburohman el Shirazy kemudian tentukan peristiwa yang terdapat bagian alur berikut ini!
1. Introduce (pengenalan tokoh)
2. Muncul konflik
3. Konflik memenas
4. Klimaks
5. Ending

Dilihat dari urutan peristiwanya, novel tersebut menggunakan alur apa? Berikan alasanmu!

2 komentar: