Sabtu, 09 April 2011

TEMA DAN LATAR ATAU SETTING

Kompetensi Dasar : 13.2 Menjelas¬kan tema dan latar novel remaja (asli atau terje¬mah¬an) yang dibacakan.
Indikator :
1. Mampu menyimpulkan tema cuplikan
2. Mampu mendata latar-latar yang ada dalam cuplikan novel

RINGKASAN MATERI
Tema merupakan ide pokok sebuah karangan. Dalam kata yang lain, Teguh wibowo mengatakan bahwa tema adalah ide dasar sebuah cerita(2005:144). Dalam sebuah novel, untuk mengetahui tema yang ada kita tinggal melihat permasalahan utama yang dihadapi oleh si tokoh cerita. Hal itu disebabkan permasalahan atau konflik menjadi sesuatu yang mengakibatkan cerita berjalan dengan menarik. Tanpa konflik, cerita tidak akan terbentuk.
Lain halnya dengan latar atau setting. Latar atau setting adalah sesuatu yang menjadi latar suatu peristiwa cerita terjadi. Setting selalu berkaitan dengan waktu, tempat, dan suasana. Hal tersebut terjadi karena sebuah cerita tidak terlepas dari ketiga unsure tersebut. Perhatikan contoh berikut ini:
Angin sahara kembali menerpa wajahku. Aku melangkah keluar lalu menuruni tangga satu per satu. Flat kami ada di tingkat tiga. Gedung apartemen ini hanya enam tingkat dan tidak punya lift. Sampai di halaman apartemen, jilatan panas matahari seakan menembus topi hitam dan kopiah putih yang menempel di kepalaku. Seandainya tidak memakai kaca mata hitam, sinarnya yang benderang akan terasa perih menyilaukan mata.
Kulangkahkan kaki ke jalan.
“Psst..psst...Fahri! Fahri!”
Kuhentikan langkah. Telingaku menangkap ada suara memanggil-manggil namaku dari atas. Suara yang sudah kukenal. Kupicingkan mataku mencari asal suara. Di tingkat empat. Tepat di atas kamarku. Seorang gadis Mesir berwajah bersih membuka jendela kamarnya sambil tersenyum. Matanya yang bening menatapku penuh binar.
“Hei Fahri, panas-panas begini keluar, mau ke mana?”
“Shubra.”
“Talaqqi Al-Qur’an ya?”
Aku mengangguk.
“Pulangnya kapan?”
“Jam lima, insya Allah.”
“Bisa nitip?”
“Nitip apa?”
“Belikan disket. Dua. Aku malas sekali keluar.”
“Baik, insya Allah.”
Aku membalikkan badan dan melangkah.
“Fahri, istanna suwayya! ”
“Fi eh kaman? ”
Aku urung melangkah.
“Uangnya.”
“Sudah, nanti saja, gampang.”
“Syukran Fahri.”
“Afwan.”

Kalau kita baca kutipan novel tersebut, kita ketahui bahwa setting novel tersebut adalah:
Setting tempat : halaman apartemen
Bukti : Sampai di halaman apartemen
Setting waktu : siang
Bukti : panas matahari seakan menembus topi hitam dan kopiah putih yang menempel di kepalaku.
Setting suasana: panas
Bukti : panas matahari seakan menembus topi hitam dan kopiah putih yang menempel di kepalaku.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar