Kamis, 21 April 2011

PARAGRAF DALAM WACANA BERBAHASA INDONESIA

Pembahasan tentang paragraph tentunya taka sing lagi dalam pelajaran bahasa Indonesia. Namun tahukah kita apakah yang dimaksud paragraph? Ya, secara fisik, paragraph biasanya ditandai dengan masuknya kata awal sekitar 8-12 karakter atau berpisahnya kelompok kalimat dengan kelompok lainnya dengan jarak spasi yang berbeda dari jarak spasi sebelumnya.
Dilihat dari definisinya, ada beberapa pendapat tentang paragraph. Di antara pendapat tersebut, Finoza (2005:149) mengatakan bahwa alinea atau paragraf adalah satuan bentuk bahasa yang biasanya merupakan hasil penggabungan beberapa kalimat. Dalam upaya menghimpun beberapa kalimat menjadi paragraf yang perlu diperhatikan adalah kesatuan dan kepaduan. Kesatuan berarti seluruh kalimat dalam paragraf membicarakan satu gagasan. Kepaduan berarti seluruh kalimat dalam paragraf itu kompak, saling berkaitan mendukung gagasan tunggal. Pendapat ini difokuskan pada kesatuan kalimat yang membentuk paragraph. Dengan demikian, sebuah paragraph harus memiliki satu kesatuan baik secara bahasa maupun secara isi.
Melihat pada isi kalimat yang membangun sebuah paragraph, kalimat yang membangun paragraf diklasifikasikan atas dua macam yaitu (1) kalimat topik/kalimat utama, dan (2) kalimat penjelas/pendukung. Kalimat utama adalah kalimat yang berisi ide pokok. Kalimat penjelas berfungsi menjelaskan atau mendukung ide pokok paragraf tersebut. Letak kedua kalimat tersebut dapat divariasikan tergantung dari pengembangan paragraph yang terjadi.
Dilihat dari letak pikiran utama atau kalimat utamanya, paragraph terbagi menjadi beberapa jenis. Jenis pertama disebut paragraph deduksi atau deduktif. Paragraph ini memiliki pikiran utama yang diletakkan di awal paragraph. Jenis kedua adalah induktif yang memiliki pikiran utama di akhir paragraph. Sementara itu, jenis yang lain adalah jenis campuran. Jenis campuran ini pada hakikatnya merupakan perpaduan dari deduktif dan induktif. Jenis campuran ini memungkinkan letak pikiran utamanya di tengah atau di awal dan akhir sekaligus. Namun yang perlu ditekankan, meskipun pikiran utamanya ada dua tetapi pada hakikatnya satu karena pikiran utama yang di akhir paragraph hanya bersifat pengulangan. Jenis yang terakhir adalah jenis paragraph menyebar yaitu paragraph yang pikiran utamnya pada keseluruhan kalimat dalam paragraph tersebut.
Dilihat dari cara menembangkan paragraf ,terdapat beberapa bentuk pengembangan. Yang pertama adalah Paragraf umum-khusus yaitu paragraph yang menyajikan pokok permasalahan umum terlebih dahulu lalu menyusul uraian rincian mengenai permasalahan atau gagasan yang lebih khusus. Kebalikan dari jenis ini adalah paragraph khusus-umum. Yang dimaksud paragraph khusus-umum yaitu jika sebuah paragraf diawali dengan kalimat-kalimat penjelas kemudian ditutup dengan kalimat utama maka jenis pengembangan paragraf ini disebut paragraf induksi. Paragraph umum-khusus berbentuk deduktif sedangkan paragraph khusu-umum berbentuk induktif.
Demikian halnya dengan pengembangan paragraf sebab-akibat. Kalimat utama merupakan pernyataan sebab dan akibat sebagai pikiran penjelasnya. Sedangkan sebaliknya pengembangan paragraf akibat-sebab, diawali dengan kalimat penjelas berupa pernyataan akibat. Pada akhir kalimat merupakan peryataan sebab. Pernyataan sebab inilah yang merupakan kalimat utama.
perhatikan contoh berikut ini:
Berbeda dengan manusia yang cenderung memilih, alam tidak memiliki keserakahan. Pohon sebagai contoh, ia tidak hanya menaungi para kiai, pastor, dan pendeta. Penjahat yang paling jahat pun akan dinaungi pohon. Demikian juga dengan laut. Setiap barang dan air yang datang hanya diterima dan diterima. Tidak peduli, apakah ia bersih atau kotor, ia berbau harum atau berbau busuk. Semuanya diterima tanpa kemewahan dan keserakahan memilih sebagaimana manusia. Matahari apalagi. Dari tahi kambing sampai wanita cantik pun disinarinya dengan kadar yang sama.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar